Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan dalam keadaan sehat selalu. Selamat membaca.
----------
“ Gak yah, aku ikut sama ayah mengambilkan hadiah untuk putri kesayangan kita. “ Ucap ibu bersikeras ingin ikut dengan memegang tangan suaminya agar tidak meninggalkannya.
“ Huff yaudah ibu ikut sama ayah dan untuk kamu sayang tunggu sebentar disini kita ambilkan dulu hadiahnya. “ Ucap ayah setelah membuang nafas kasar karena istrinya tidak mau ditinggal.
" Ara mau ikut sama ibu dan ayah untuk mengambil hadiahnya aja ya yah.” Ucap Ara memohon kepada Ayahnya untuk ikut juga mengambil hadiah untuknya.
" Tidak, kamu disini saja sayang kita nanti pasti datangin kamu lagi.” Ucap Ayah mengelus rambut Ara.
" Tapi.” Ucap Ara terpotong.
Gak ada tapi tapian kamu tetap disini, disana berbahaya berbahaya banyak kendaraan nanti ketabrak gimana.” Ucap Ayah tidak mau dibantah.
" Baik yah Ara tunggu kalian disini.” Ucap Ara pasrah.
“ Tapi sebenarnya kalian ada di sampingku saja aku sudah sangat bahagia, tidak perlu lagi hadiah dari ayah ibu lagi.” Ucap Ara lagi.
“ Tidak sayang ayah dan ibu sudah menyediakan ini untuk kamu, ayo yah kita ambil hadiahnya untuk putri kesayangan kita ini, jangan sampai dia menunggu terlalu lama.” Ucap ibu tersenyum bahagia sambil menarik tangan ayah untuk berjalan.
“ Iya ayah dan ibu hati-hati.” Ucap Ara melihat ke arah kedua orang tuanya.
Ayah dan ibunya yang terlalu bahagia untuk mengambil hadiah untuk Ara, tanpa disadari ada mobil truk yang sudah mengklakson dari kejauhan dan orang yang berada di dalam truk itu sudah memberikan isyarat untuk menghindar. Ara yang mendengar klakson berbunyi terus menengok ke belakang dan alangkah terkejutnya dia melihat mobil truk yang sudah dekat ke arah kedua orang tuanya yang sedang menyebrang jalan.
“ Ayah ibu awas.” Teriak Ara kencang agar kedua orang tuanya menghindar dan Ara ingin berlari tapi ditahan oleh temannya yang berada tidak jauh darinya karena melihat jarak antara mobil truk dan kedua orang tuanya terlalu dekat.
Bruk... terdengar hantaman yang begitu keras dari arah jalan.
Mendengar teriakan histeris Ara bersamaan dengan suara tabrakan yang begitu keras semua orang tua, guru dan siswa siswi yang masih berada di perpisahan itu mencari suara teriakan. Mereka terkejut di sebrang sekolah ada.tabrakan dan mengetahui korban kecelakaan adalah kedua orang tua Ara langsung berlari membantu menolong dan para ibu-ibu menghampiri Ara yang masih menangis histeris ingin berlari menuju ke tempat kedua orang tuanya yang sudah berlumuran darah tetapi di jegat oleh guru-guru dan ibu-ibu di sana karena tidak kuat melihat kejadian yang menimpa orang tuanya Ara jatuh pingsan.
1 jam telah berlalu Ara baru mulai membuka matanya dan mulai mengingat kejadian tadi membuatnya kembali histeris sampai terdengar oleh 2 orang suster yang tengah lewat dan menghampiri Ara menenangkannya.
“ Dek tenang, dek istifar.” Ucap salah satu suster dan Ara langsung tersadar lalu beristifar.
“ Sus saya mau tanya apa disini tadi ada yang bawa korban kecelakaan?.” Tanya Ara.
“ Maaf dek kita gak tau, mungkin adek bisa tanya ke bagian informasi.” Jawab Suster.
“ Ara kamu sudah sadar.” Teriak Nana dan Fira bersamaan memasuki ruangan.
“ Fir Na kalian tau dimana orang tuaku sekarang?.” Tanya Ara dengan muka sendu.
“ Lu yang sabar Ra, gue yakin lu pasti kuat menghadapi semua ini.” Ucap Nana dengan wajah sedih.
“ Gue ada dimana sekarang ? Antarin gue ketemu sama kedua orang tua gue .” Ucap Ara.
“ Sayang kamu tenang dulu kamu ada dirumah sakit tadi kamu pingsan.” Ucap mama Fira menjelaskan.
“ Jadi tadi itu cuman mimpi iya itu pasti mimpi, tante dimana sekarang kedua orang tuaku? Aku ingin bertemu dengan mereka.” Ucap Ara yang merasa dirinya mimpi buruk.
“ Sayang kamu harus sabar ya tapi apa kamu yakin mau menemuin dengan mereka?.” Tanya mama Fira merasa khawatir melihat kondisi Ara sekarang, Ara menganguk pasti.
“ Tapi kamu harus janji gak akan pingsan lagi setelah melihat semua ini, kamu harus kuat masih ada kita yang sayang sama kamu.” Lanjut mama Nana.
“ Emangnya ini ada apa? Apa yang tadi itu bukan mimpi?.” Tanya Ara lemas.
“ Maaf sayang, yang tadi itu memang bukan mimpi tapi kenyataan kamu harus kuat menghadapi semuanya.” Ucap Mama Nana menguatkan sedangkan kedua temannya terus memelut Ara untuk menenangkannya dan menguatkannya kalau mereka akan selalu ada untuknya.
“ Yaudah bu kita permisi dulu. “ Pamit suster.
“ Terima kasih suster.” Ucap mama Nana.
“ Sama-sama bu.” Ucap suster.
“ Ara mau bertemu dengan mereka.” Ucap Ara.
“ Tapi Ra kondis lu belum pulih.” Ucap Nana.
“ Gue dah baikan kok.” Ucap Ara meyakinkan.
“ Tapi Ra.” Ucap Nana terpotong oleh mamanya.
“ Yaudah sayang kalau kamu memaksa kami akan antar kamu ketemu sama mereka tapi kamu harus janji sama kita harus kuat, kami semua akan selalu ada disampimgmu kalau kamu butuh apapun tidak perlu sungkan sama mama .” Ucap Mama Nana dan mama Fira membantu Ara untuk turun dari tempat tidur. Sesampainya di ruangan terdapat tulisan “KAMAR MAYAT” Ara terkejut dan masih mematung di tempatnya.
“ Sayang ayah kamu sudah meninggal dunia di tempat kejadian dan ibumu sedang dalam penanganan dokter karena mengalami pendarahan di bagian kepalanya.” Ucap mama Hana memberitahu.
“ Lebih baik sekarang Ara istirahat aja kondisimu masih lemah sayang jangan memaksakan diri. Kalau saran dari tante Ara gak usah melihat ayah kamu tante cuma takut Ara gak akan kuat melihatnya.” Ucap mama Nana menjelaskan.
“ Pihak Rumah Sakit juga akan mengurus semua mulai dari pemandian jenazah sampai pengkafankan ayahmu dan akan di kuburkan hari ini juga.” Lanjut mama Nana.
“ Iya tante tapi Ara pengen melihat ayah untuk terakhir kalinya.” Ucap Ara menahan air matanya agar tidak keluar.
“ Yaudah kalau itu sudah menjadi keputusan kamu, kami gak bisa melarang.” Ucap mama Nana dan mama Fira pasrah.
“ Kita akan selalu ada di samping lu Ra, lu gak sendirian kalau lu mau papah dan mama gue bisa lu anggap orang tua lu.” Ucap Nana memeluk Ara erat di ikuti Fira.
“ Iya Ra lu juga bisa anggap orang tua gue orang tua lu juga, boleh kan mah?. “ Ucap Fira lalu meminta persetujuan mamanya.
“ Iya sayang kamu juga sudah mama anggap sebagai anak jadi jangan sedih kamu boleh kok tinggal di rumah mama biar Fira ada temannya.” Ucap mama Fira.
“ Iya terima kasih tante dan semuanya.” Ucap Ara dengan suara seraknya karena terlalu banyak menangis.
“ Kalau yang itu sih Nana juga mau kalau Ara tinggal di rumah, boleh kan mah?.” Tanya Nana menunjukkan wajah memohon.
“ Iya boleh tapi kamu gak boleh memaksa Ara untuk tinggal di rumah kita, biar Ara yang memutuskannya sendiri mau tinggal di rumah siaoa mengerti.” Ucap mama Nana dan langsung masuk ke kamar mayat melihat kondisi Ayahnya yang terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya, sehingga membuat Ara tidak tega melihat kondisi terakhir ayahnya yang mengenaskan dan langsung keluar dari kamar mayat dengan isak tangisnya yang tak bisa ia tahan lagi.
“ Ra udah ya nangisnya mata lu dah bengkak tu kebanyakan menangis.” Ucap Nana menenangkan.
“ Iya Ra lu harus kuat ibu lu lagi berjuang sekarang untuk bertahan hidup kita harus banyak berdoa supaya ibu lu cepat sembuh.” Ucap Fira.
----------
**Lanjut di episode selanjutnya.
Maaf jika ada yang tidak suka dengan cerita ini dan bagi yang suka semoga kalian gak bosan dan maaf jika terdapat tipo dalam penulisan. Kalian juga bisa kasih kritik dan saran kalian ya ....
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, tekan gambar love, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
RizkyAminudin
awal yg menyedihkan 😭😭😭
2021-02-03
5
Raindu
Ya allah ga kuat bcnya 😭🤧🤧🤧 bc prat ini aja udh ngabisin beberapa tisu ga ke byng deh kl nglamin sendri gimn nasibnya
2020-12-17
2
Anisa
merinding 😭😭😭
2020-12-11
7