Chapter 16

"Dan, aku baru tahu jika perusahaan ini milik lelaki bajingan itu. Aku mau berhenti kerja aja!" Ujar Nirmala kesal.

"Kalau kau berhenti kerja, kau mau kerja di mana lagi Nir?"

"Jangan-jangan ini semua aturan mereka yang menerima ku bekerja di sini. Dia sengaja ingin mempermainkan aku!"

"Dulu aku sangat berharap jika Shaka bisa bertemu dengan papahnya. Eh, sekarang aku malah bingung ingin bersikap seperti apa dengan masalah mu ini."

"Aku ingin pergi jauh aja. Aku akan tidak ingin melihat dia. Hati ku sakit Dan, sebab dia hidup ku menderita."

"Jika kau pergi itu sama saja kau lari dari masalah. Kau pergi meninggalkan rumah, sebulan yang lalu kita memutuskan untuk pindah dan sekarang kau ingin pergi lagi. Nir, masalah itu di hadapi, bukan di hindari. Jika kau menghindar, itu artinya kau sama saja seperti pak Gaga yang pengecut!"

"Aku sudah berusaha berdamai dengan keadaan. Kejadian beberapa tahun yang lalu membuat ku tidak percaya lagi pada laki-laki."

"Hanya karena satu orang laki-laki yang merusak hidup mu Nir, jangan kau sama ratakan dengan laki-laki lain."

Huft,.....

Nirmala membuang nafas kasar.

"Lihatlah Shaka, mau sampai kapan kau mengajaknya bekerja seperti ini?" Tanya Dania membuat Nirmala terdiam, "tahun depan Shaka mulai bersekolah. Bagaimana bisa kau membagi waktu antara bekerja dan mengurus Shaka? Nir, tidak semua bos bisa mengerti keadaan kita."

"Jadi, menurut mu aku harus rela jika Shaka di rawat oleh bajingan itu?"

"Bukan begitu maksud ku Nir. Seharusnya kau bisa membuka hati untuk pria lain. Aku tidak mungkin akan selamanya membantu mu dan Shaka. Lambat laun aku juga akan memiliki keluarga ku sendiri."

"Maafkan aku yang sudah merepotkan mu Dan. Tapi maaf, hati ku mati, bajingan itu lah penyebabnya."

"Aku mengerti perasaan mu Nir. Mungkin sekarang kau masih marah, masih membenci dan muak padanya. Yakin lah Nir, pertemuan kau dan pak Gaga yang tanpa sengaja ini ada sesuatu yang sedang di rancang oleh semesta."

Terdiam, Nirmala hanya terdiam. Hanya Shaka lah alasan Nirmala tetap hidup sampai dengan sekarang.

"Mamah. Shaka lelah," ucap Shaka yang tiba-tiba memeluk Nirmala.

"Shaka sayang, tubuh mu hangat nak. Kau sakit?" Seketika Nirmala dan Dania panik.

"Nir, Shaka demam." Ujar Dania menambah panik.

"Dan, aku harus membawa Shaka pulang."

"Aduh, gimana ini? jam pulang masih lama, kamu gak apa-apakan pulang sendiri?"

"Gak apa-apa. Kamu kerja aja, nanti kamu di pecat malah ringan lagi masalahnya."

"Ya udah, kamu hati-hati. Kalau udah nyampe kontrakan, langsung kasih aja obat penurun panas."

Nirmala mengiyakan, ia bergegas menggendong Shaka dan mengajaknya pulang. Saking paniknya Nirmala, ia lupa meminta izin pada atasannya.

Kalutlah pikiran Dania, ia memikirkan keadaan Shaka. Beberapa menit kemudian, Randi datang menghampiri Dania.

"Dania....!"

"Iya pak, ada apa?" Tanya Dania.

"Em, anu. Boleh aku mengajak Shaka ke ruangan Gaga?"

"Kenapa harus bapak yang meminta? kenapa tidak pak Gaga sendiri?" Ketus Dania kesal.

"Kau mungkin sudah tahu masalahnya. Nirmala sudah pasti tidak akan mengizinkan anaknya untuk bertemu Gaga."

"Dasar pengecut!" Umpat Dania semakin kesal.

"Siapa yang kau katai pengecut itu?" Tanya Gaga dengan suara dingin.

"Ya bapak. Siapa lagi?" Dania semakin ketus, ia tidak peduli jika Gaga adalah atasannya.

"Dimana anak ku?" Tanya Gaga yang tidak mendapati Nirmala dan Shaka.

"Sudah pergi jauh!" Seru Dania berbohong.

"Jangan bercanda dengan ku!" Ujar Gaga.

Dania mendelikkan matanya, benar kata Nirmala jika Gaga adalah makhluk yang menyebalkan dan membuat emosi.

"Si pengecut tidak bertanggung jawab. Anda berhutang banyak pada ku!" Ucap Dania kesal.

"Gila betul. Aku sama sekali tidak memiliki hutang pada mu!" Sahut Gaga mulai terpancing emosi.

"Bapak berhutang besar pada ku!" Tegas Dania dengan mata melotot.

"Sama bos yang sopan. Apa kau mau di pecat?" Ancam Randi.

"Baguslah kalau di pecat. Aku dan Nirmala sangat mengharapkan itu. Lagian, ngapain harus bersikap sopan pada lelaki bajingan tak bertanggung jawab seperti ini."

Gaga benar-benar menahan emosinya, mau marah pun tidak bisa karena hanya Dania satu-satunya orang yang bisa ia dekati untuk mengambil hati Nirmala.

"Hutang bapak tidak akan lunas meskipun di bayar menggunakan uang sekalipun. Dasar pengecut!" Dengan beraninya Dania mengatai Gaga.

"Memangnya aku berhutang apa pada mu? Tolong jelaskan!" Ujar Gaga.

"Wah, menantang!" Seru Dania sambil tertawa renyah, "asal bapak tahu aja ya. Saat Nirmala terpuruk, hanya aku yang membantunya. Merawat Nirmala saat dia hamil dan melahirkan Shaka, banting tulang kerja untuk memenuhi kebutuhan Nirmala di saat dia belum bisa meninggalkan Shaka bayi. Di saat orang lain menghina, mencemooh, aku lah garda terdepan untuk mereka. Bukan mengungkit, tapi aku hanya ingin kalian tahu apa yang sudah di alami Nirmala. Bapak ya enak, main sodok lalu di tinggalkan."

Jleb,....

Gaga dan Randi saling pandang dan tidak berani melawan Dania.

"Katakan saja, dimana Nirmala dan Shaka sekarang?" Tanya Gaga melemah.

"Shaka demam. Nirmala baru saja membawanya pulang," jawab Dania yang tak sampai hati berbohong pada Gaga.

Gaga khawatir, bergegas ia pergi. Begitu juga dengan Randi yang selalu mengekor di belakang Gaga.

"Pak Randi,...!" Panggil Dania menghentikan langkah Randi.

"Iya, ada apa?" Tanya Randi penasaran.

"Pak, apa saya boleh ikut? Saya khawatir pada Shaka tapi saya juga khawatir akan di pecat jika pulang di jam kerja."

"Ikut saja dengan ku. Mereka tidak akan berani memecat mu."

Sekarang gantian Dania yang mengekor di belakang Randi. Dania ikut masuk ke mobil Gaga, hingga membuat beberapa karyawan yang melihatnya menjadi penasaran.

Jarak kantor ke kontrakan hanya sekitar sepuluh menit. Mereka tiba di depan kontrakan Dania dan Nirmala.

"Loh, kok bapak tahu kami tinggal di mana? Jangan-jangan kalian sudah memata-matai kami kan?"

"Kau ini banyak bicara!" Seru Gaga yang langsung keluar dari dalam mobil.

Tanpa permisi Gaga langsung membuka pintu hingga membuat Nirmala kaget.

"Kau,...mau apa kau kemari?" Tanya Nirmala tidak suka.

Saat melihat Dania, Nirmala langsung membuang nafas kasarnya.

"Dania, kau ini benar-benar. Kenapa kau membawa bajingan tidak tahu diri ini ke sini?"

"Aku hanya ingin melihat keadaan anak ku!" Ujar Gaga yang menerobos masuk. Ia menyentuh kening Shaka, "panas. Apa Shaka sudah minum obat?" Tanya Gaga seketika panik.

"Sudah. Tapi panasnya tidak turun juga."

Tanpa berpikir panjang, Gaga langsung menggendong Shaka.

"Mau kau bawa kemana anak ku? Lepaskan Shaka!"

"Ke rumah sakit!" Jawab Gaga langsung keluar dan masuk mobil.

Mau tidak mau Nirmala harus ikut Gaga. Meskipun di dalam hatinya terus mengumpat pada lelaki yang telah menghancurkan hidupnya ini.

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Shaka demam rindu papa nya

2022-06-24

0

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

cara Shaka mempersatukan orang tuanya, mskipun sbnernya dia g tau

2022-06-09

0

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

Shaka kecapean

2022-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!