Chapter 15

Dengan langkah Penasaran Nirmala masuk kedalam restoran yang tampak sepi. Lebih penasaran lagi saat Randi mengatakan jika ada seseorang yang ingin bertemu dengannya empat mata.

"Mbak Nirmala sudah di tunggu di dalam," ujar salah seorang karyawan restoran.

"Oh, iya mas." Nirmala masuk saat pintu di bukakan.

Sosok pria bertubuh tinggi menghadap tembok dengan kedua tangan yang berada di saku celananya membuat Nirmala semakin penasaran.

"Maaf, siapa kau?"Tanya Nirmala, "kenapa kau mengajak ku bertemu empat mata seperti ini?"

Pria tersebut tidak menjawab namun membalikan tubuhnya. Kedua mata mereka saling bertemu, langkah Nirmala mundur saat melihat wajah pria di depannya.

"Kau,....!" Nirmala ketakutan, wajahnya seketika pucat.

Gaga masih diam, sedangkan Nirmala langsung menuju pintu dan hendak keluar namun sayang sekali pintu tersebut terkunci dari luar.

"Lepaskan aku. Biarkan aku keluar!"

"Bisakah kita bicara?" Gaga bertanya tanpa memalingkan pandangannya dari Nirmala.

"Tidak ada yang di bicarakan. Aku tidak mengenal mu, keluarkan aku dari tempat ini."

"Aku minta maaf," ucap Gaga lembut.

"Tidak, buka pintunya. Aku mau keluar!" Teriak Nirmala.

"Kita bicara dulu setelah itu kau boleh keluar!"

Nirmala membuang nafas kasar, menatap wajah Gaga penuh dengan kebencian.

"Bajingan!" Umpat Nirmala, "sampai aku mati pun, aku akan tetap mengingat wajah bajingan mu itu."

"Aku bisa menjelaskan semuanya," ujar Gaga.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan. Kau bajingan, kau sudah menghancurkan hidup dan masa depan ku. Keluarkan aku!"

"Apa Shaka anak ku?" Tanya Gaga membuat Nirmala terkejut.

"Bukan!" Jawab Nirmala dengan ketus, "Shaka bukan anak mu."

"Aku benar-benar minta maaf atas kejadian beberapa tahun yang lalu. Aku di jebak!" Gaga mencoba menjelaskan.

"Apa kau puas sudah menghancurkan hidup ku?"

Tanpa terasa air mata Nirmala jatuh membasahi pipi.

"Aku membenci mu dan aku tidak akan pernah memaafkan mu."

"Aku bersungguh minta maaf pada mu," ucap Gaga dengan melangkah maju tapi Nirmala melangkah mundur.

"Kau sudah menodai ku, kau meninggalkan ku begitu saja. Aku tidak mengenal mu, tapi kenapa kau melakukan itu semua pada ku?"

"Aku di jebak. Sumpah, aku di jebak!" Ujar Gaga lalu menceritakan apa yang sudah terjadi pada malam itu.

Nirmala tertawa sinis saat mendengar penjelasan yang begitu bodoh dan tidak masuk di akal baginya.

"Siapa kau sebenarnya? Apa hubungan mu dengan pak Randi? Dari mana kau tahu jika perempuan itu aku padahal kau bilang sama selaki tidak mengingat wajah ku?" Rentetan pertanyaan di lontarkan Nirmala. Meskipun ia muak tidak ingin melihat wajah Gaga, tapi Nirmala penasaran bagaimana bisa Gaga menemukannya.

"Shaka, aku melihat diri ku di wajah Shaka. Jawab aku, apa benar Shaka anak ku?"

"Shaka bukan anak mu. Shaka tidak memiliki seorang ayah yang pecundang dan bajingan seperti mu."

"Maafkan aku Nirmala, bukan maksud ku tidak ingin tanggung jawab pada mu waktu itu tapi keadaan yang memaksa ku," ucap Gaga benar-benar menyesal, "aku mengerti perasaan mu. Aku bersungguh-sungguh minta maaf pada mu dan ingin menebus semua kesalahan ku pada mu."

"Apa pun alasannya, aku tidak akan memaafkan mu. Kau pikir gampang jadi diri ku? Keluarga ku sendiri pun tidak mau menerima keadaan ku."

"Aku minta maaf Nirmala."

"Buka pintunya, aku ingin keluar. Aku tidak ingin melihat mu! Kau dan keluarga ku sama saja, kalian semua jahat."

"Nir, maafkan aku."

Gaga ingin meraih tangan Nirmala.

"Jangan sentuh aku!" Teriak Nirmala tiba-tiba saja histeris. Gaga panik, ia paham dengan keadaan Nirmala yang mungkin saja masih syok bertemu dengan dirinya.

"Demi mendapatkan informasi tentang mu, aku membayar mahal kakak mu untuk bicara," ucap Gaga sontak membuat Nirmala terdiam.

Nirmala mengangkat wajahnya, menatap Gaga dengan sorot mata penasaran.

"Apa kau bilang? Kau bahkan tahu keluarga ku?"

"Aku mendapatkan informasi dari kakak mu yang bernama Hesti. Aku ingin memastikan siapa yang sudah aku nodai malam itu. Tolong jawab aku, apa benar Shaka anak ku?"

Sekali lagi Gaga bertanya untuk memastikannya.

"Buka pintunya!" Pinta Nirmala dengan wajah memohon, "ku mohon buka pintunya."

"Jawab aku Nir!" Mohon Gaga.

"Tidak ada yang perlu aku jawab. Setelah pertemuan malam ini, ku harap tidak ada lagi pertemuan berikutnya."

Gaga menghembuskan nafas pelan. Ia memberi perintah untuk membuka pintu. Nirmala berdiri, kemudian melangkah ke arah pintu.

"Aku telah melakukan tes DNA untuk Shaka. Meskipun kau tidak ingin menjawab, aku akan bersabar menunggu hasil tes DNA anak kita." Kata Gaga membuat Nirmala tersenyum sinis.

"Hanya anak ku, Shaka hanya anak ku. Bukan anak mu!" Ucap Nirmala dengan tegas.

"Bencilah aku Nirmala, kau berhak membenci ku bahkan aku tidak akan melawan jika kau memukul ku. Kau berhak marah pada lelaki bajingan ini."

Nirmala hanya mendengar dan tidak menanggapi. Wanita ini melenggang pergi meninggalkan Gaga yang hanya mematung berdiri.

Ada kelegaan di dalam hati Gaga saat bertemu dengan Nirmala dan menjelaskan semuanya.

"Sudah lega kah?" Tanya Randi yang tiba-tiba masuk.

"Hanya lega sedikit, tapi aku belum mendapatkan maaf darinya."

"Wajar, semua butuh waktu. Kau bisa membayangkan bagaimana sakitnya Nirmala."

"Aku mengerti, ayo pulang!"

Gaga dan Randi memutuskan untuk pulang, sedangkan Nirmala hanya bisa diam saat berada di taksi. Air matanya tak bisa keluar, entah apa yang ia rasakan saat ini.

"Tadi aku menangis, kenapa sekarang aku tidak bisa mengeluarkan air mata?" Batin Nirmala bertanya kebingungan.

Terus memikirkan apa yang baru saja ia alami, tak sadar ternyata taksi yang ia tumpangi sudah berhenti di depan kontrakan.

Nirmala bergegas turun lalu masuk kedalam. Dania yang sejak tadi menunggu dengan khawatir langsung mengajukan banyak pertanyaan untuk Nirmala.

Nirmala tidak ingin bohong pada Dania, ia menceritakan pertemuannya dengan Gaga.

"Pantesan wajah Shaka sangat mirip dengan pak Gaga. Nir, aku tidak pernah menyangka jika pak Gaga adalah ayah kandung Shaka."

"Entah kenapa aku merasa jika pemerkosaan yang aku alami tak seberapa sakitnya di banding dengan apa yang sudah di lakukan oleh kakak ipar ku. Demi uang kak Hesti tega menjual aib ku pada orang lain."

"Sabar Nir, jangan pikirkan masalah kakak ipar mu yang jahanam itu. Sekarang apa yang akan kau lakukan?" Tanya Dania ikut bingung dengan masalah yang di alami Nirmala. Di satu sisi ia merasa senang jika Shaka sudah menemukan siapa ayah kandungnya. Tapi, di sisi lain Dania merasa kasihan pada Nirmala atas apa yang ia alami selama ini.

"Ternyata mereka melakukan tes DNA secara diam-diam. Menerima ku bekerja itu hanya alasan mereka. Mereka manusia jahat!"

Lagi-lagi kebencian datang merasuki hati Nirmala.

"Seburuknya kejadian mu di masa lalu, kau harus tetap bisa menerima kenyataan jika pak Gaga adalah ayah kandung Shaka. Noda di masa lalu lah yang membuat mu kuat untuk menjalani kehidupan yang penuh drama ini. Jadi, mari berterimakasih pada masa lalu yang sudah membuat mental kita menjadi kuat. Noda mu kelam, tapi kau wanita kuat dan tangguh. Pertemuan mu dan pak Gaga tidak mungkin terjadi begitu saja tanpa campur tangan dari semesta. Nir, semoga kau bahagia setelah ini."

Nirmala hanya tersenyum menanggapi ucapan Dania yang ada benarnya juga. Tapi, masalah yang ia hadapi saat ini sudah membuat kebencian Nirmala mendarah daging pada pria yang sudah menodainya dulu.

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

sakit memang Nirmala tapi sabar demi shaka

2022-06-24

0

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

gitu dong Gaga..itu baru orang laki mau mengakui kesalahannya 👍

2022-06-09

0

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

nirmalanya kenapa gak nyakar Gaga 😂

2022-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!