Bab 18. Maaf

**Aku bahagia melihatmu bahagia, walau pada akhirnya melepas adalah pilihan yang tepat. Semoga kau bahagia dengan seseorang yang nanti akan mengantikan posisiku.

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹**

Disebuah ruang inap kelas menengah, seorang gadis tengah terbaring dengan selang infus ditangannya, dan selang oksigen menepel dihidungnya. Disampingnya tiga orang wanita berbeda usia dan empat orang pria tampan seusia dengan profesi yang berbeda.

Satu diantara mereka mengenggam tangan sang gadis dengan erat sambil sesekali mencium punggung tangan gadis itu.

"Ra, bangun". Ucapnya lirih sambil mengelus kepala gadis itu dengan sayang dan penuh penyesalan "Maafkan Kakak harusnya, Kakak yang menjaga mu, bukan malah menjadi bebanmu". Gumamnya lagi, sambil masih mengelus kepala adiknya.

"Kakak bangun, Mey rindu Kakak". Renggek sang adik bungsu menatap sendu gadis yang terbaring itu "Maafkan Mey Kak, hikssss". Lirih sang adik juga mengenggam tangan gadis yang terbaring itu.

"Ra, aku mohon bangun. Maafkan aku. Aku tidak tahu mengapa hatiku sakit saat melihatmu terbaring seperti ini?".Batin Kayhan, pria dingin tak tersentuh itu merasa sangat bersalah pada gadis yang terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit.

Ara membuka matanya perlahan, kepalanya sangat berat.

"Ra".

"Kak".

"Nak".

Panggilan dari orang-orang sekitar Ara. Mata Ara terbuka sempurna, orang pertama yang dia lihat adalah Roger.

"Kakak". Gumam Ara merasa bermimpi melihat lelaki itu ada disampingnya.

"Ra". Lirih Roger dengan mata berkaca-kaca "Maafkan Kakak". Roger mengenggam tangan Ara "Maafkan Kakak Ra, Kakak bukan Kakak yang baik untukmu". Ucap Roger.

Ara hanya tersenyum, lalu membalas genggaman tangan "Lupakan Kak". Senyum Ara.

"Permisi biar saya periksa dulu". Ucap Nickho, sambil meminta ruang agar dia bisa memeriksa keadaan Ara.

Nickho memeriksa kondisi Ara dan syukurlah gadis itu baik-baik saja.

"Apa ada yang sakit Ra?". Tanya Nickho lembut.

Ara menggeleng dengan memaksa senyum diwajah pucatnya "Terima kasih Kak, sudah bantu aku". Ucap Ara tulus.

"Sudah menjadi tugas dan tanggung jawabku Ra". Senyum Nickho.

Ara beralih pada Roger sang Kakak.

"Kak Roger". Lirih Ara.

Roger menatap adiknya dengan sendu dan tergambar jelas diwajah pria tampan itu bahwa dia menyesal.

"Ra, maafkan Kakak". Roger memeluk Ara, tak peduli lagi bagaimana kondisi hatinya. Roger sungguh takut kehilangan Ara, entah kenapa saat mendengar Ara masuk rumah sakit dan dibawa dalam keadaan tanpa sadar, pria berusia 30 tahun tersebut sangat merasa bersalah.

"Maafkan Kakak". Isak tangis Roger terdengar menggema. Mey dan Wati juga tak sanggup menahan air mata, mereka juga ikut menangis menyaksikan pemandangan langka didepan mereka.

"Kak hikssss". Ara membalas pelukkan Roger "Ara sayang Kakak, maafkan Ara Kak, hiksss". Tangis Ara pecah, ini adalah pelukkan pertama Roger padanya sejak dia menginjak usia dewasa.

"Kakak yang harus minta maaf Ra. Kakak sudah gagal menjadis seorang Kakak". Ucap Roger.

Ara melepaskan pelukan Kakaknya, dia menatap wajah tampan Kakaknya yang tampan tak terurus, lalu mengusap air mata pria itu.

"Jangan bicara seperti itu Kak, kita bisa memulai semuanya dari awal, bersama Ibu dan Mey, ada Kakak, ada aku dan ada kita". Ucap Ara sambil terkekeh sendiri.

Kayhan, Nathan, Martha, dan Nickho hanya menyaksikan saja. Ketiga pria bersahabat itu turut terharu dengan kehangatan keluarga itu. Padahal mereka tidak tahu bagaimana Roger yang sebenarnya? Bahkan keluarga Ara baru kali ini merasakan Isak tangis haru dan memaafkan.

"Mey". Roger memeluk adik bungsunya "Maafkan Kakak Mey". Ucap Roger.

"Kak, hikssss.. Mey sayang Kakak". Balas Mey pada Roger. Mereka saling berpelukan satu sama lain.

Brakkkkkkkkkkk

Pintu dibuka dengan lebar, beberapa pria berseragam polisi masuk kedalam ruangan Ara.

"Maaf ada apa ini?". Tanya Nickho heran ketika melihat para polisi itu masuk kedalam ruang rawat Ara.

"Maaf Dokter, kami ingin menangkap Tuan Roger Ferarer". Timpal sang komandan.

"Roger?". Beo Kayhan, Nickho dan Nathan.

"Iya Tuan".

"Kakak saya salah apa?". Tanya Ara, tangannya mengenggam erat tangan Roger seakan tak ingin jauh dari Kakaknya yang baru saja merasakan pelukannya.

"Maaf Nona, Tuan Roger melakukan pembobolan disebuah bank swasta dengan nilai 1 milyar".

Deg

Jantung Ara seakan berhenti berdetak saat itu juga. Mata Ara terarah pada Roger meminta penjelasan pada pria itu.

"Apa anda punya buktinya?". Kayhan menyambung karena dia cukup penasaran, bagaimana mungkin Roger membobol bank dengan nilai yang tak sedikit.

"Maaf Tuan, kami tidak bisa menjelaskannya disini". Sahut sang komandan "Tuan Roger, sebaiknya ikut kami". Tegas polisi melihat Roger yang masih setia mengenggam tangan arah, wajahnya tenang dan santai.

"Kak".

Roger menoleh kearah Ara lalu tersenyum "Maafkan Kakak". Hanya itu yang bisa diucapkan Roger "Apapun akan Kakak lakukan untuk Ara". Roger berkaca-kaca, hatinya sangat sakit melihat wajah cantik adiknya yang terlihat begitu pucat.

"Jelaskan pada Ara Kak. Ara mohon". Ara sampai menangkup kedua tangannya didada agar Roger mau menjelaskan padanya.

"Ra".

"Kak". Renggek Ara.

Roger menarik nafas dalam, lalu perlahan menjelaskan bahwa dia membobol bank dengan nilai sebesar itu adalah untuk melunasi biaya operasi Ara dan seluruh biaya rumah sakit Ara selama satu bulan. Uang itu juga digunakan Roger untuk biaya perawatan Ayahnya selama koma dirumah sakit, dan dia melunasi semua hutang-hutang Ayahnya sebelum Ferarer meninggal.

Dada Ara serasa sesak mendengar penjelasan Roger, Ara tak menyangka jika Kakak yang selama ini dia benci telah berkorban banyak untuk Ara dan bahkan mengorbankan dirinya walaupun dengan cara yang salah.

"Kak". Ara menatap Roger dengan tangis.

"Maaf Tuan Roger segera ikut kami sekarang". Sentak sang komandan.

"Kakak". Teriak Ara.

Roger berbalik memeluk adiknya "Ara harus kuat, Kakak sayang Ara. Kakak titip Ibu sama Mey. Kakak janji, suatu saat nanti Kakak akan jagain Ara". Ara mengecup puncak kepala adiknya. Tangis Ara semakin pecah.

"Mey jaga Kak Ara dan Ibu ya, Kakak pamit". Roger memeluk Mey.

"Kak, hiksss".

Lalu Roger beralih pada Wati, wanita yang sudah lama dia acuhkan.

"Bu". Roger memeluk Wati "Maafkan Roger Bu, Ibu jaga diri baik-baik, Roger pamit". Melepaskan pelukannya.

"Nak". Wanita paruh baya itu tak mampu lagi berucap.

Tangan Roger diborgol dari belakang oleh beberapa anggota kepolisan.

"Kakak". Teriak Ara histeris hendak turun dari brangkar rumah sakit. Dengan sigap Kayhan dan Nickho bergegas menghampiri gadis itu.

"Ra". Teriak keduanya serentak dan takut jika Ara benar-benar turun dari brangkar nya, akan berakibat fatal kembali pada luka bekas operasi Ara.

Roger menoleh kebelakang melihat wajah Ara yang terus saja menangis, hatinya sakit tapi inilah pilihannya. Roger menghilang dari balik pintu.

"Kakak". Teriak Ara lagi, Martha memeluk Ara dengan erat, dia membiarkan sahabatnya itu menangis dalam pelukkannya. Martha merasa sangat bersalah karena membiarkan sahabatnya menghadapi semua ini sendirian.

**Bersambung.........

Salam hangat.

Kayhan ❤️ Kimara**

Terpopuler

Comments

etihajar

etihajar

😭😭😭😭

2023-02-19

0

Liesdiana Malindu

Liesdiana Malindu

waduh gak bener nih,, author pasti melakukan pembohong publik. yg bener aja 1 miliar.
bukannya Ara dan ayahnya menggunakan asuransi?? dan kalau memang iya kok selama Ara dan ayahnya sakit Roger masih meminta uang ? lagi pula kapan dia membobol bank padahal Ara dan ayahnya sakit Tdk bersamaan. dan kenapa pula Nicko dan Ara Tdk tau. memangnya selama ini Ara Tdk pernah berhubungan dgn bagian administrasi dan Tdk tau biaya rumah sakit? kok bisa sampai 1 miliar sih? padahal nginapnya di kelas ekonomi 🤔🤔? author berhasil nih nge PRANK readers.

2022-09-15

2

Nina Stepi

Nina Stepi

Maaf Thor aku nangis 😭😭😭😭

2022-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh.
2 Bab 1. Sakit Luar Biasa
3 Bab 2. Operasi
4 Bab 3. Tak Lagi Sama.
5 Bab 4. Mulai terbiasa.
6 Bab 5. Surat panggilan 1
7 Bab 6. Masuk kerja Kembali.
8 Bab 7. Hanya bisa menunduk.
9 Bab 8. Ada apa dengan Ara?
10 Bab 9. Lelah
11 Bab 10. Menahan sesak.
12 Bab 11. Kenyataan Pahit
13 Bab 12. Terlambat lagi.
14 Bab 13. Tahan Banting
15 Bab 14. Kepergian Ayah
16 Bab 15. Belum siap kehilangan
17 Bab 16. Kalian tidak akan mengerti
18 Bab 17. Dia sudah cukup menderita
19 Bab 18. Maaf
20 Bab 19. Kembalilah Bekerja.
21 Bab 20. Tidak Pantas
22 Bab 21. Kehilangan kedua kalinya.
23 Bab 22. Perpisahan abadi.
24 Bab 23. Penyesalan
25 Bab 24. Aku bisa memilih
26 Bab 25. Dia berbeda.
27 Bab 26. Mulai terbiasa.
28 Bab 27. Nyaman denganmu
29 Bab 28. Cinta tidak harus memiliki
30 Bab 29. Kagum
31 Bab 30. Pengorbanan Ara
32 Bab 31. Operasi Mey
33 Bab 32. Kepergian Mey
34 Bab 33. Dear Kak Ara
35 Bab 34. Mencintai tanpa syarat
36 Bab 35. Terpaksa direstui
37 Bab 36. Wedding Day, Kay & Ara
38 Bab 37. Akan selalu bersama.
39 Bab 38. Berbeda
40 Bab 39. Mulai dari Nol
41 Bab 40. Melupakan mu
42 Bab 41. Tinggalkan dia.
43 Bab 42. Aku tidak akan meninggalkanmu
44 Bab 43. Kita akan melewatinya bersama.
45 Bab 44. Bahagia bersamamu.
46 Bab 45. Berjuang bersama
47 Bab 46. Sedikit demi sedikit
48 Bab 47. Berjanjilah padaku untuk tidak pergi.
49 Bab 48. Tak berkesudahan
50 Bab 49. Maafkan aku
51 Bab 49. Maafkan aku
52 Bab 50. Rencana
53 Bab 51. William dan Martha.
54 Bab 52. Dipecat
55 Bab 53. Kado Terindah
56 Bab 54. K2 Painting
57 Bab 55. Kecelakaan
58 Bab 56. Koma
59 Bab 57. Putus hubungan
60 Bab 58. Kumohon
61 Bab 59. Selamat berpisah cinta
62 Bab 60. Move to Belanda
63 Bab 61. Welcome to Amsterdam, Belanda
64 Bab 62. Kehangatan keluarga Van Derg
65 Bab 63. Malam kelabu
66 Bab 64. Kedatangan Seem
67 Bab 65. Ancaman Seem
68 Bab 66. Pindah ke Australia
69 Bab 67. Benci dan Rindu
70 Bab 68. Terapi
71 Bab 69. Mencari
72 Bab 70. Merindukanmu
73 Bab 71. Sedikit informasi
74 Bab 72. Keluarga Bagaskara
75 Bab 73. Memulai lembaran baru
76 Bab 74. Hamil
77 Bab 75. Ado sayang Bunda Ara.
78 Bab 76. Sindrom Couvade
79 Bab 77. Ngidam
80 Bab 78. Pupus
81 Bab 79. Masih merindu
82 Bab 80. Rencana Martha dan Bagaskara
83 Bab 81. Kepulangan Jolenta
84 Bab. 82. Dia
85 Bab 83. Teknik Bone Marrow Aspiration.
86 Bab 84. Fibroid Rahim.
87 Bab 85. Rindu
88 Bab 86. Dimana dirimu?
89 Bab 87. Joana Lee Van Derg dan Michelle Lavigne
90 Bab 88. Ultrasonografi (USG).
91 Bab 89. Kemoterapi.
92 Bab 89. Kemoterapi.
93 Bab 89. Kemoterapi.
94 Bab 89. Kemoterapi.
95 Bab 90. Efek Kemoterapi.
96 Bab 91. Wanita kuat
97 Bab 92. Impian Ara
98 Bab 93. Nickho Darma Bagaskara
99 Bab 94. Dilema.
100 Bab 95. Kekhawatiran Kayhan
101 Bab 96. Mencarimu
102 Bab 97. Kecelakaan Martha
103 Bab 98. Penyesalan William
104 Bab 99. Rencana Bagaskara
105 Bab 100. Perasaan Seem
106 Bab 101. Kelahiran Quadruplets.
107 Bab 102. Kembalilah
108 Bab 103. Dia kembali
109 Bab 104. Gelisah
110 Bab 105. Dia masih istriku.
111 Bab 106. Penyesalan Wena
112 Bab 107. Tidak ada hak.
113 Bab 108. Menghapus tentangmu.
114 Bab 109. Melepaskan mu.
115 Bab 110. William dan Martha 2
116 Bab 111. Terbangun dari tidur panjang
117 Bab 112. Quardruplets KM
118 Bab 113. Kebahagiaan Ara
119 Bab 114. Tertahan
120 Bab 115. Menahan
121 Bab 116. Nathan dan Naira.
122 Bab 117. Menyesal
123 Bab 118. Pencarian
124 Bab 119. Kedatangan Bagaskara
125 Bab 120. Maafkan Grandma
126 Bab 121. Ara & Aldo
127 Bab 122. Janji suci Roger dan Joana
128 Bab 123. Salut
129 Pengumuman
130 Bab 124.
131 Bab 125. Twins N dan Double Z
132 Bab 126. Kebersamaan Quardruplets
133 Bab 127. Crazy rich CEO
134 Bab 128. Karma
135 Bab 129. William family's
136 Bab 130. Masa lalu Bagaskara
137 Bab 131. Masa lalu Bagaskara 2
138 Bab 132. Fakta.
139 Bab 133. Rencana pulang
140 Bab 134. Kembali ke Indonesia
141 Bab 135. Rumah Baru.
142 Bab 136
143 Bab 137
144 Bab 138.
145 Bab 139. Bertemu Seem
146 Bab 140. Kekhawatiran Jovan.
147 Bab 141. Pertemuan dengan Bagaskara
148 Bab 142. Dingin
149 Bab 143. Ketakutan Jovan.
150 Bab 144. Gagal Ginjal Terminal.
151 Bab 145. Apa kami punya Daddy?
152 Bab 146. My Daddy is Crazy Rich CEO
153 Bab 147. Tikus Kecil.
154 Bab 148. Pertemuan
155 Bab 149. Pertemuan tak terduga
156 Bab 150. Bergetar
157 Bab 151. Patah
158 Bab 152. Tak menyangka.
159 Bab 153. Pertanggungjawaban
160 Bab 154. Kebenaran
161 Bab 155. Dia Papi Ado
162 Bab 156. Maafkan Papi dan Mami
163 Bab 157. Penyesalan Kayhan
164 Bab 158. Wanita Impian.
165 Bab 159. Perlombaan
166 Bab 160. Penjelasan.
167 Bab 161. Maafkan Daddy.
168 Bab 163. Pengorbanan dan Kepergian Bagaskara
169 Bab 164. TAMAT Wedding Party Kayhan dan Kimara Wedding Day Seem dan Shella.
170 THE END Love Story' CEO
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Pengenalan Tokoh.
2
Bab 1. Sakit Luar Biasa
3
Bab 2. Operasi
4
Bab 3. Tak Lagi Sama.
5
Bab 4. Mulai terbiasa.
6
Bab 5. Surat panggilan 1
7
Bab 6. Masuk kerja Kembali.
8
Bab 7. Hanya bisa menunduk.
9
Bab 8. Ada apa dengan Ara?
10
Bab 9. Lelah
11
Bab 10. Menahan sesak.
12
Bab 11. Kenyataan Pahit
13
Bab 12. Terlambat lagi.
14
Bab 13. Tahan Banting
15
Bab 14. Kepergian Ayah
16
Bab 15. Belum siap kehilangan
17
Bab 16. Kalian tidak akan mengerti
18
Bab 17. Dia sudah cukup menderita
19
Bab 18. Maaf
20
Bab 19. Kembalilah Bekerja.
21
Bab 20. Tidak Pantas
22
Bab 21. Kehilangan kedua kalinya.
23
Bab 22. Perpisahan abadi.
24
Bab 23. Penyesalan
25
Bab 24. Aku bisa memilih
26
Bab 25. Dia berbeda.
27
Bab 26. Mulai terbiasa.
28
Bab 27. Nyaman denganmu
29
Bab 28. Cinta tidak harus memiliki
30
Bab 29. Kagum
31
Bab 30. Pengorbanan Ara
32
Bab 31. Operasi Mey
33
Bab 32. Kepergian Mey
34
Bab 33. Dear Kak Ara
35
Bab 34. Mencintai tanpa syarat
36
Bab 35. Terpaksa direstui
37
Bab 36. Wedding Day, Kay & Ara
38
Bab 37. Akan selalu bersama.
39
Bab 38. Berbeda
40
Bab 39. Mulai dari Nol
41
Bab 40. Melupakan mu
42
Bab 41. Tinggalkan dia.
43
Bab 42. Aku tidak akan meninggalkanmu
44
Bab 43. Kita akan melewatinya bersama.
45
Bab 44. Bahagia bersamamu.
46
Bab 45. Berjuang bersama
47
Bab 46. Sedikit demi sedikit
48
Bab 47. Berjanjilah padaku untuk tidak pergi.
49
Bab 48. Tak berkesudahan
50
Bab 49. Maafkan aku
51
Bab 49. Maafkan aku
52
Bab 50. Rencana
53
Bab 51. William dan Martha.
54
Bab 52. Dipecat
55
Bab 53. Kado Terindah
56
Bab 54. K2 Painting
57
Bab 55. Kecelakaan
58
Bab 56. Koma
59
Bab 57. Putus hubungan
60
Bab 58. Kumohon
61
Bab 59. Selamat berpisah cinta
62
Bab 60. Move to Belanda
63
Bab 61. Welcome to Amsterdam, Belanda
64
Bab 62. Kehangatan keluarga Van Derg
65
Bab 63. Malam kelabu
66
Bab 64. Kedatangan Seem
67
Bab 65. Ancaman Seem
68
Bab 66. Pindah ke Australia
69
Bab 67. Benci dan Rindu
70
Bab 68. Terapi
71
Bab 69. Mencari
72
Bab 70. Merindukanmu
73
Bab 71. Sedikit informasi
74
Bab 72. Keluarga Bagaskara
75
Bab 73. Memulai lembaran baru
76
Bab 74. Hamil
77
Bab 75. Ado sayang Bunda Ara.
78
Bab 76. Sindrom Couvade
79
Bab 77. Ngidam
80
Bab 78. Pupus
81
Bab 79. Masih merindu
82
Bab 80. Rencana Martha dan Bagaskara
83
Bab 81. Kepulangan Jolenta
84
Bab. 82. Dia
85
Bab 83. Teknik Bone Marrow Aspiration.
86
Bab 84. Fibroid Rahim.
87
Bab 85. Rindu
88
Bab 86. Dimana dirimu?
89
Bab 87. Joana Lee Van Derg dan Michelle Lavigne
90
Bab 88. Ultrasonografi (USG).
91
Bab 89. Kemoterapi.
92
Bab 89. Kemoterapi.
93
Bab 89. Kemoterapi.
94
Bab 89. Kemoterapi.
95
Bab 90. Efek Kemoterapi.
96
Bab 91. Wanita kuat
97
Bab 92. Impian Ara
98
Bab 93. Nickho Darma Bagaskara
99
Bab 94. Dilema.
100
Bab 95. Kekhawatiran Kayhan
101
Bab 96. Mencarimu
102
Bab 97. Kecelakaan Martha
103
Bab 98. Penyesalan William
104
Bab 99. Rencana Bagaskara
105
Bab 100. Perasaan Seem
106
Bab 101. Kelahiran Quadruplets.
107
Bab 102. Kembalilah
108
Bab 103. Dia kembali
109
Bab 104. Gelisah
110
Bab 105. Dia masih istriku.
111
Bab 106. Penyesalan Wena
112
Bab 107. Tidak ada hak.
113
Bab 108. Menghapus tentangmu.
114
Bab 109. Melepaskan mu.
115
Bab 110. William dan Martha 2
116
Bab 111. Terbangun dari tidur panjang
117
Bab 112. Quardruplets KM
118
Bab 113. Kebahagiaan Ara
119
Bab 114. Tertahan
120
Bab 115. Menahan
121
Bab 116. Nathan dan Naira.
122
Bab 117. Menyesal
123
Bab 118. Pencarian
124
Bab 119. Kedatangan Bagaskara
125
Bab 120. Maafkan Grandma
126
Bab 121. Ara & Aldo
127
Bab 122. Janji suci Roger dan Joana
128
Bab 123. Salut
129
Pengumuman
130
Bab 124.
131
Bab 125. Twins N dan Double Z
132
Bab 126. Kebersamaan Quardruplets
133
Bab 127. Crazy rich CEO
134
Bab 128. Karma
135
Bab 129. William family's
136
Bab 130. Masa lalu Bagaskara
137
Bab 131. Masa lalu Bagaskara 2
138
Bab 132. Fakta.
139
Bab 133. Rencana pulang
140
Bab 134. Kembali ke Indonesia
141
Bab 135. Rumah Baru.
142
Bab 136
143
Bab 137
144
Bab 138.
145
Bab 139. Bertemu Seem
146
Bab 140. Kekhawatiran Jovan.
147
Bab 141. Pertemuan dengan Bagaskara
148
Bab 142. Dingin
149
Bab 143. Ketakutan Jovan.
150
Bab 144. Gagal Ginjal Terminal.
151
Bab 145. Apa kami punya Daddy?
152
Bab 146. My Daddy is Crazy Rich CEO
153
Bab 147. Tikus Kecil.
154
Bab 148. Pertemuan
155
Bab 149. Pertemuan tak terduga
156
Bab 150. Bergetar
157
Bab 151. Patah
158
Bab 152. Tak menyangka.
159
Bab 153. Pertanggungjawaban
160
Bab 154. Kebenaran
161
Bab 155. Dia Papi Ado
162
Bab 156. Maafkan Papi dan Mami
163
Bab 157. Penyesalan Kayhan
164
Bab 158. Wanita Impian.
165
Bab 159. Perlombaan
166
Bab 160. Penjelasan.
167
Bab 161. Maafkan Daddy.
168
Bab 163. Pengorbanan dan Kepergian Bagaskara
169
Bab 164. TAMAT Wedding Party Kayhan dan Kimara Wedding Day Seem dan Shella.
170
THE END Love Story' CEO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!