Bab 1. Sakit Luar Biasa

**Andai bisa dilahirkan kembali, aku ingin memilih lahir diantara dua rahim yang berbeda, dimana ketika aku merasa lelah dan tak sanggup aku bisa kembali lagi dirahim yang satu.......

Happy Reading🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹**

Disebuah ruang rawat inap, tampak seorang gadis tengah menangis dan merintih sambil memegang perutnya. Matanya membengkak, karena sedari tadi dia terus saja menangis berharap dengan menangis sakit ditubuhnya bisa segera menghilang.

"Bu, hiks hiks sakit Bu". Lirihnya sambil memegang perutnya dan berdiri duduk berdiri duduk begitu terus.

"Sabar ya Nak, mungkin obat yang dokter berikan belum bereaksi". Sang Ibu berusaha menenangkan anaknya sambil mengelus perut gadis cantik itu.

"Ayah hiks". Adunya pada sang Ayah yang juga ikut mengelus perut dan pundak gadis itu.

"Tahan ya sayang, nanti kalau obatnya sudah bereaksi sakitnya akan hilang". Jawab sang Ayah berusaha tegar. Hati Ayah mana yang takkan hancur saat melihat putrinya menahan sakit dengan terus menangis.

Sakit luar biasa dibagian perut dan pinggangnya, bahkan tak bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata.

Gadis itu adalah Ara, sudah tiga hari dia berada dirumah sakit ini namun belum ada perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Ara merasakan sakit yang begitu luar biasa menyiksa, dimana perutnya serasa diiris oleh benda tajam.

Ara tidak bisa duduk, tidak bisa berdiri, tidak bisa berbaring, dan tidak mampu berjalan. Yang bisa dia lakukan hanya bersandar dikursi roda, sambil air mata luruh menahan sakit yang seakan membuat seluruh tubuhnya mati rasa.

Perutnya membengkak seperti orang hamil tiga bulan, tangan dan kakinya juga membengkak. Infus yang harus nya mengalir dibagian tubuhnya, kini menurun kekaki dan tangan sehingga membuat seluruh tubuh Ada membesar dalam seketika.

Para perawat sudah memberi obat nyeri untuk Ara dan bahkan Ara diberikan obat penenang supaya bisa tidur. Namun tetap sakit ditubuh Ara tidak hilang-hilang juga.

"Yah bagaimana ini? Ibu tidak tega melihat Ara kesakitan seperti ini, hikssss". Wanita paruh baya itu menatap putrinya dengan sedih. Sang putri yang terlihat begitu lemah dan tak berdaya hanya bisa duduk dikursi roda dengan mata membengkak karena kebanyakan menangis. Bahkan tubuh gadis itu tak bertenaga sama sekali karena tidak ada makanan yang masuk dalam tubuhnya.

"Ayah juga tidak tahu Bu". Sahut sang suami menangis melihat betapa menderitanya putrinya.

Ara diletakan diruang menengah bawah, dimana dalam satu ruangan itu terdapat empat pasien dengan ruang sempit. Kebatasan biaya membuat mereka tak mampu menyewa ruang yang harusnya bisa membuat Ara lebih nyaman.

"Sus, tolong anak saya. Kasihan dia". Ucap Ferarer Ayah Ara.

"Baik Pak, saya akan periksa". Sang perawat memeriksa keadaan Ara "Pak, nanti siang Nona Ara akan melakukan USG kembali, jika belum jelas penyakit nya makan Nona Ara akan dirujuk kerumah sakit yang fasilitas nya lengkap". Jelas perawat itu pada Ferarer.

Ferarer terdiam mendengar ucapan sang perawat, pria paruh baya itu merasakan takut jika sampai terjadi sesuatu pada putri keduanya.

"Tolong lakukan yang terbaik Dok". Sahut Ferarer pada sang perawat.

"Kalau begitu saya permisi Pak. Obat penenang nya hanya akan bereaksi beberapa jam saja, setelah ini Nona Ara akan merasakan sakit kembali". Jelas perawat dengan sendu. Perawat itu merasa kasihan dengan kondisi Ara, gadis cantik dengan wajah pucat dan mata bengkak kadang tangisannya membuat beberapa perawat terdenyut hatinya. Betapa menderitanya gadis ini.

Ara bersandar dikursi roda dengan tatapan kosong, dia yakin setelah ini rasa sakit dibagian perut dan pinggang nya akan kembali sakit, bahkan bisa jadi lebih parah dari yang selalu Ara rasakan.

Ara tak bisa berbuat banyak, sebenarnya dia tak ingin menangis, tapi hanya menangis yang bisa membuat sakitnya merasa hilang.

"Hiks hiks hiks hiks". Sakit itu kembali menyerang Ara, dia sampai terjatuh dikursi roda.

"Ara". Teriak kedua orangtuanya menghampiri Ara.

"Ayah, Ibu perut Ara sakit". Tangisnya menahan sakit dan bahkan Ara memukul perutnya barang kali setelah dipukul rasa sakitnya bisa mereda. Namun itu tetap tidak hilang.

Wati, Ibu Ara memeluk gadis yang tidak lain adalah putri nya sendiri. Sudah tiga hari putri cantiknya ini menangis dan tidak tidur sama sekali. Hati sebagai seorang Ibu benar-benar merasakan sakit saat melihat sang putri lemah tak berdaya.

Ferarer berlari memanggil Dokter dan perawat.

"Tolong, anak saya Dok dia kesakitan lagi". Ucap Ferarer panik bukan main.

"Ayo Pak, kita masuk melihatnya". Sang Dokter dan diikuti beberapa perawat masuk kedalam ruang rawat inap Ara.

"Ara". Sang Dokter berjalan mendekati Ara "Sini saya periksa". Dokter muda dan tampan itu mengulurkan tangannya kearah Ara, supaya gadis itu meraihnya.

Ara hanya menangis dan menggelengkan kepalanya "Dokter sakit, hiksssss". Rintih Ara, semua perawat dan dokter yang disana tak tahan melihat penderitaan gadis itu.

"Setelah ini kita USG untuk memastikan penyakit kamu, kamu tenang ya. Saya akan bantu kamu". Perlahan sang Dokter menyuntikkan obat anti nyeri ke aliran infus Ara, dan seketika Ara terdiam sakitnya perlahan menghilang.

"Sus, tolong antar pasien untuk melakukan USG ke dokter kandungan". Suruh sang Dokter.

"Baik Dok".

Dokter tampan itu tersenyum mengelus pundak Ara, gadis itu terlihat lebih tenang tapi sebentar lagi pasti akan menjerit kesakitan.

"Ara, semangat ya semua pasti akan baik-baik saja". Senyumnya.

Ara tak menanggapi dia hanya mengangguk lemah dan serasa seluruh tubuh nya tak bertenaga.

Ara dibawa ke dokter kandungan, untuk melakukan USG, karena sepertinya penyakit Ara berhubungan dengan kandungan.

Ara dibaringkan diatas brangkar. Sang Dokter mengoleskan gel diperut Ara, lalu menekan berkali-kali alat USG yang akan memperlihatkan penyakit Ara.

Dokter itu menyimpitkan matanya, untuk memastikan penyakit yang ada ditubuh Ara. Terlihat seperti dua buah benda hidup disana, tapi tidak bergerak. Kedua benda itu berukuran berbeda yang satu besar dan yang satu kecil.

"Apa kau lihat itu?". Tunjuk Dokter, Ara mengangguk "Itu adalah Kista Ovarium sinistra, atau yang biasa dikenal dengan Pappilary Serous Cystadenoma Ovarii Hermorrhagic Infaret". Jelas sang Dokter.

Deg

Jantung Ara dan Wati berdetak saat Dokter mengatakan penyakit Ara.

"Lalu bagaimana dengan putri saya Dok?". Tanya Wati dengan sendu.

"Kita harus melakukan operasi Bu, untuk mengangkat kista yang ada dalam tubuh Nona Ara, jika tidak dikeluarkan ini sangat berbahaya untuk rahimnya". Jelas sang dokter.

Ara mengigit bibir bawahnya menahan sakit ditubuh dan hatinya, tak terbayang dibenak Ara jika dia harus operasi.

"Nona Ara, semangat ya. Ini adalah operasi besar yang tentu beresiko. Nanti Suster akan menjelaskan beberapa hal pada keluarga pasien". Sambung Dokter itu lagi, lalu menatap Ara "Semua akan baik-baik, banyak-banyak berdoa". Dokter menyemangati gadis yang terlihat lemah itu. Lalu membantu Ara untuk kembali duduk dikursi rodanya.

**Bersambung.....

Ara ❤️ Kay**

Terpopuler

Comments

Anne kr

Anne kr

sepertinya AQ memahami 🥰 peluk dari jauh untuk author

2022-11-27

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

duhh kista😩😩

2022-08-20

0

Nina Stepi

Nina Stepi

Thor boleh nangis gak sih😭😭😭😭😭😭

2022-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh.
2 Bab 1. Sakit Luar Biasa
3 Bab 2. Operasi
4 Bab 3. Tak Lagi Sama.
5 Bab 4. Mulai terbiasa.
6 Bab 5. Surat panggilan 1
7 Bab 6. Masuk kerja Kembali.
8 Bab 7. Hanya bisa menunduk.
9 Bab 8. Ada apa dengan Ara?
10 Bab 9. Lelah
11 Bab 10. Menahan sesak.
12 Bab 11. Kenyataan Pahit
13 Bab 12. Terlambat lagi.
14 Bab 13. Tahan Banting
15 Bab 14. Kepergian Ayah
16 Bab 15. Belum siap kehilangan
17 Bab 16. Kalian tidak akan mengerti
18 Bab 17. Dia sudah cukup menderita
19 Bab 18. Maaf
20 Bab 19. Kembalilah Bekerja.
21 Bab 20. Tidak Pantas
22 Bab 21. Kehilangan kedua kalinya.
23 Bab 22. Perpisahan abadi.
24 Bab 23. Penyesalan
25 Bab 24. Aku bisa memilih
26 Bab 25. Dia berbeda.
27 Bab 26. Mulai terbiasa.
28 Bab 27. Nyaman denganmu
29 Bab 28. Cinta tidak harus memiliki
30 Bab 29. Kagum
31 Bab 30. Pengorbanan Ara
32 Bab 31. Operasi Mey
33 Bab 32. Kepergian Mey
34 Bab 33. Dear Kak Ara
35 Bab 34. Mencintai tanpa syarat
36 Bab 35. Terpaksa direstui
37 Bab 36. Wedding Day, Kay & Ara
38 Bab 37. Akan selalu bersama.
39 Bab 38. Berbeda
40 Bab 39. Mulai dari Nol
41 Bab 40. Melupakan mu
42 Bab 41. Tinggalkan dia.
43 Bab 42. Aku tidak akan meninggalkanmu
44 Bab 43. Kita akan melewatinya bersama.
45 Bab 44. Bahagia bersamamu.
46 Bab 45. Berjuang bersama
47 Bab 46. Sedikit demi sedikit
48 Bab 47. Berjanjilah padaku untuk tidak pergi.
49 Bab 48. Tak berkesudahan
50 Bab 49. Maafkan aku
51 Bab 49. Maafkan aku
52 Bab 50. Rencana
53 Bab 51. William dan Martha.
54 Bab 52. Dipecat
55 Bab 53. Kado Terindah
56 Bab 54. K2 Painting
57 Bab 55. Kecelakaan
58 Bab 56. Koma
59 Bab 57. Putus hubungan
60 Bab 58. Kumohon
61 Bab 59. Selamat berpisah cinta
62 Bab 60. Move to Belanda
63 Bab 61. Welcome to Amsterdam, Belanda
64 Bab 62. Kehangatan keluarga Van Derg
65 Bab 63. Malam kelabu
66 Bab 64. Kedatangan Seem
67 Bab 65. Ancaman Seem
68 Bab 66. Pindah ke Australia
69 Bab 67. Benci dan Rindu
70 Bab 68. Terapi
71 Bab 69. Mencari
72 Bab 70. Merindukanmu
73 Bab 71. Sedikit informasi
74 Bab 72. Keluarga Bagaskara
75 Bab 73. Memulai lembaran baru
76 Bab 74. Hamil
77 Bab 75. Ado sayang Bunda Ara.
78 Bab 76. Sindrom Couvade
79 Bab 77. Ngidam
80 Bab 78. Pupus
81 Bab 79. Masih merindu
82 Bab 80. Rencana Martha dan Bagaskara
83 Bab 81. Kepulangan Jolenta
84 Bab. 82. Dia
85 Bab 83. Teknik Bone Marrow Aspiration.
86 Bab 84. Fibroid Rahim.
87 Bab 85. Rindu
88 Bab 86. Dimana dirimu?
89 Bab 87. Joana Lee Van Derg dan Michelle Lavigne
90 Bab 88. Ultrasonografi (USG).
91 Bab 89. Kemoterapi.
92 Bab 89. Kemoterapi.
93 Bab 89. Kemoterapi.
94 Bab 89. Kemoterapi.
95 Bab 90. Efek Kemoterapi.
96 Bab 91. Wanita kuat
97 Bab 92. Impian Ara
98 Bab 93. Nickho Darma Bagaskara
99 Bab 94. Dilema.
100 Bab 95. Kekhawatiran Kayhan
101 Bab 96. Mencarimu
102 Bab 97. Kecelakaan Martha
103 Bab 98. Penyesalan William
104 Bab 99. Rencana Bagaskara
105 Bab 100. Perasaan Seem
106 Bab 101. Kelahiran Quadruplets.
107 Bab 102. Kembalilah
108 Bab 103. Dia kembali
109 Bab 104. Gelisah
110 Bab 105. Dia masih istriku.
111 Bab 106. Penyesalan Wena
112 Bab 107. Tidak ada hak.
113 Bab 108. Menghapus tentangmu.
114 Bab 109. Melepaskan mu.
115 Bab 110. William dan Martha 2
116 Bab 111. Terbangun dari tidur panjang
117 Bab 112. Quardruplets KM
118 Bab 113. Kebahagiaan Ara
119 Bab 114. Tertahan
120 Bab 115. Menahan
121 Bab 116. Nathan dan Naira.
122 Bab 117. Menyesal
123 Bab 118. Pencarian
124 Bab 119. Kedatangan Bagaskara
125 Bab 120. Maafkan Grandma
126 Bab 121. Ara & Aldo
127 Bab 122. Janji suci Roger dan Joana
128 Bab 123. Salut
129 Pengumuman
130 Bab 124.
131 Bab 125. Twins N dan Double Z
132 Bab 126. Kebersamaan Quardruplets
133 Bab 127. Crazy rich CEO
134 Bab 128. Karma
135 Bab 129. William family's
136 Bab 130. Masa lalu Bagaskara
137 Bab 131. Masa lalu Bagaskara 2
138 Bab 132. Fakta.
139 Bab 133. Rencana pulang
140 Bab 134. Kembali ke Indonesia
141 Bab 135. Rumah Baru.
142 Bab 136
143 Bab 137
144 Bab 138.
145 Bab 139. Bertemu Seem
146 Bab 140. Kekhawatiran Jovan.
147 Bab 141. Pertemuan dengan Bagaskara
148 Bab 142. Dingin
149 Bab 143. Ketakutan Jovan.
150 Bab 144. Gagal Ginjal Terminal.
151 Bab 145. Apa kami punya Daddy?
152 Bab 146. My Daddy is Crazy Rich CEO
153 Bab 147. Tikus Kecil.
154 Bab 148. Pertemuan
155 Bab 149. Pertemuan tak terduga
156 Bab 150. Bergetar
157 Bab 151. Patah
158 Bab 152. Tak menyangka.
159 Bab 153. Pertanggungjawaban
160 Bab 154. Kebenaran
161 Bab 155. Dia Papi Ado
162 Bab 156. Maafkan Papi dan Mami
163 Bab 157. Penyesalan Kayhan
164 Bab 158. Wanita Impian.
165 Bab 159. Perlombaan
166 Bab 160. Penjelasan.
167 Bab 161. Maafkan Daddy.
168 Bab 163. Pengorbanan dan Kepergian Bagaskara
169 Bab 164. TAMAT Wedding Party Kayhan dan Kimara Wedding Day Seem dan Shella.
170 THE END Love Story' CEO
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Pengenalan Tokoh.
2
Bab 1. Sakit Luar Biasa
3
Bab 2. Operasi
4
Bab 3. Tak Lagi Sama.
5
Bab 4. Mulai terbiasa.
6
Bab 5. Surat panggilan 1
7
Bab 6. Masuk kerja Kembali.
8
Bab 7. Hanya bisa menunduk.
9
Bab 8. Ada apa dengan Ara?
10
Bab 9. Lelah
11
Bab 10. Menahan sesak.
12
Bab 11. Kenyataan Pahit
13
Bab 12. Terlambat lagi.
14
Bab 13. Tahan Banting
15
Bab 14. Kepergian Ayah
16
Bab 15. Belum siap kehilangan
17
Bab 16. Kalian tidak akan mengerti
18
Bab 17. Dia sudah cukup menderita
19
Bab 18. Maaf
20
Bab 19. Kembalilah Bekerja.
21
Bab 20. Tidak Pantas
22
Bab 21. Kehilangan kedua kalinya.
23
Bab 22. Perpisahan abadi.
24
Bab 23. Penyesalan
25
Bab 24. Aku bisa memilih
26
Bab 25. Dia berbeda.
27
Bab 26. Mulai terbiasa.
28
Bab 27. Nyaman denganmu
29
Bab 28. Cinta tidak harus memiliki
30
Bab 29. Kagum
31
Bab 30. Pengorbanan Ara
32
Bab 31. Operasi Mey
33
Bab 32. Kepergian Mey
34
Bab 33. Dear Kak Ara
35
Bab 34. Mencintai tanpa syarat
36
Bab 35. Terpaksa direstui
37
Bab 36. Wedding Day, Kay & Ara
38
Bab 37. Akan selalu bersama.
39
Bab 38. Berbeda
40
Bab 39. Mulai dari Nol
41
Bab 40. Melupakan mu
42
Bab 41. Tinggalkan dia.
43
Bab 42. Aku tidak akan meninggalkanmu
44
Bab 43. Kita akan melewatinya bersama.
45
Bab 44. Bahagia bersamamu.
46
Bab 45. Berjuang bersama
47
Bab 46. Sedikit demi sedikit
48
Bab 47. Berjanjilah padaku untuk tidak pergi.
49
Bab 48. Tak berkesudahan
50
Bab 49. Maafkan aku
51
Bab 49. Maafkan aku
52
Bab 50. Rencana
53
Bab 51. William dan Martha.
54
Bab 52. Dipecat
55
Bab 53. Kado Terindah
56
Bab 54. K2 Painting
57
Bab 55. Kecelakaan
58
Bab 56. Koma
59
Bab 57. Putus hubungan
60
Bab 58. Kumohon
61
Bab 59. Selamat berpisah cinta
62
Bab 60. Move to Belanda
63
Bab 61. Welcome to Amsterdam, Belanda
64
Bab 62. Kehangatan keluarga Van Derg
65
Bab 63. Malam kelabu
66
Bab 64. Kedatangan Seem
67
Bab 65. Ancaman Seem
68
Bab 66. Pindah ke Australia
69
Bab 67. Benci dan Rindu
70
Bab 68. Terapi
71
Bab 69. Mencari
72
Bab 70. Merindukanmu
73
Bab 71. Sedikit informasi
74
Bab 72. Keluarga Bagaskara
75
Bab 73. Memulai lembaran baru
76
Bab 74. Hamil
77
Bab 75. Ado sayang Bunda Ara.
78
Bab 76. Sindrom Couvade
79
Bab 77. Ngidam
80
Bab 78. Pupus
81
Bab 79. Masih merindu
82
Bab 80. Rencana Martha dan Bagaskara
83
Bab 81. Kepulangan Jolenta
84
Bab. 82. Dia
85
Bab 83. Teknik Bone Marrow Aspiration.
86
Bab 84. Fibroid Rahim.
87
Bab 85. Rindu
88
Bab 86. Dimana dirimu?
89
Bab 87. Joana Lee Van Derg dan Michelle Lavigne
90
Bab 88. Ultrasonografi (USG).
91
Bab 89. Kemoterapi.
92
Bab 89. Kemoterapi.
93
Bab 89. Kemoterapi.
94
Bab 89. Kemoterapi.
95
Bab 90. Efek Kemoterapi.
96
Bab 91. Wanita kuat
97
Bab 92. Impian Ara
98
Bab 93. Nickho Darma Bagaskara
99
Bab 94. Dilema.
100
Bab 95. Kekhawatiran Kayhan
101
Bab 96. Mencarimu
102
Bab 97. Kecelakaan Martha
103
Bab 98. Penyesalan William
104
Bab 99. Rencana Bagaskara
105
Bab 100. Perasaan Seem
106
Bab 101. Kelahiran Quadruplets.
107
Bab 102. Kembalilah
108
Bab 103. Dia kembali
109
Bab 104. Gelisah
110
Bab 105. Dia masih istriku.
111
Bab 106. Penyesalan Wena
112
Bab 107. Tidak ada hak.
113
Bab 108. Menghapus tentangmu.
114
Bab 109. Melepaskan mu.
115
Bab 110. William dan Martha 2
116
Bab 111. Terbangun dari tidur panjang
117
Bab 112. Quardruplets KM
118
Bab 113. Kebahagiaan Ara
119
Bab 114. Tertahan
120
Bab 115. Menahan
121
Bab 116. Nathan dan Naira.
122
Bab 117. Menyesal
123
Bab 118. Pencarian
124
Bab 119. Kedatangan Bagaskara
125
Bab 120. Maafkan Grandma
126
Bab 121. Ara & Aldo
127
Bab 122. Janji suci Roger dan Joana
128
Bab 123. Salut
129
Pengumuman
130
Bab 124.
131
Bab 125. Twins N dan Double Z
132
Bab 126. Kebersamaan Quardruplets
133
Bab 127. Crazy rich CEO
134
Bab 128. Karma
135
Bab 129. William family's
136
Bab 130. Masa lalu Bagaskara
137
Bab 131. Masa lalu Bagaskara 2
138
Bab 132. Fakta.
139
Bab 133. Rencana pulang
140
Bab 134. Kembali ke Indonesia
141
Bab 135. Rumah Baru.
142
Bab 136
143
Bab 137
144
Bab 138.
145
Bab 139. Bertemu Seem
146
Bab 140. Kekhawatiran Jovan.
147
Bab 141. Pertemuan dengan Bagaskara
148
Bab 142. Dingin
149
Bab 143. Ketakutan Jovan.
150
Bab 144. Gagal Ginjal Terminal.
151
Bab 145. Apa kami punya Daddy?
152
Bab 146. My Daddy is Crazy Rich CEO
153
Bab 147. Tikus Kecil.
154
Bab 148. Pertemuan
155
Bab 149. Pertemuan tak terduga
156
Bab 150. Bergetar
157
Bab 151. Patah
158
Bab 152. Tak menyangka.
159
Bab 153. Pertanggungjawaban
160
Bab 154. Kebenaran
161
Bab 155. Dia Papi Ado
162
Bab 156. Maafkan Papi dan Mami
163
Bab 157. Penyesalan Kayhan
164
Bab 158. Wanita Impian.
165
Bab 159. Perlombaan
166
Bab 160. Penjelasan.
167
Bab 161. Maafkan Daddy.
168
Bab 163. Pengorbanan dan Kepergian Bagaskara
169
Bab 164. TAMAT Wedding Party Kayhan dan Kimara Wedding Day Seem dan Shella.
170
THE END Love Story' CEO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!