Bab 3. Tak Lagi Sama.

**Entah kenapa semua mulai berubah, aku tak lagi dapat hidup normal seperti gadis pada umumnya. Yang kurasakan sekarang adalah, aku telah berbeda.

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹**

Ara melamun dan bersandar di dinding ranjang rumah sakit. Pandangan nya kosong, tatapanya terlihat sendu.

"Tuhan, mengapa semua terjadi padaku? Bagaimana jika nanti aku tidak bisa punya keturunan? Akankah ada laki-laki yang mau menikahi wanita mandul sepertiku?". Batin Ara menangis dalam diam

Sudah dua hari selesai operasi, dia masih tahap pemulihan. Namun satu hal yang harus Ara dengar dari Dokter bahwa dirinya tidak akan bisa memiliki keturunan karena rahimnya telah dibalik untuk mengeluarkan kista itu dalam perutnya. Seandainya Ara tahu bahwa efek operasi itu akan fatal, maka Ara memilih menahan sakit dari pada harus menerima kenyataan pahit ini.

"Nak". Ferarer mengelus lengan putrinya. Dari tadi dia terus saja memperhatikan wajah putrinya yang terlihat sendu dan sedih.

Ara menoleh kearah Ferarer dan tersenyum "Iya Ayah". Balas Ara.

"Apa terasa lebih baik?". Tanya Ferarer lembut.

Ara mengangguk "Kapan Ara boleh pulang Yah?". Tanyanya.

"Tunggu setelah Dokter memeriksanya". Sahut Ferarer "Apa Ara bosan?". Tanya Ferarer. Ara mengangguk karena jujur saja dia tidak menyukai rumah sakit "Mau Ayah ajak jalan ke taman rumah sakit?". Tawar Ferarer

Ara mengangguk dengan senyum manis pada Ayahnya. Rumah sakit sangat membosankan bagi Ara, bau obat-obatan yang menyengat hidungnya membuat Ara.

Ferarer mendorong kursi roda Ada, hari ini dia sendiri yang menjaga Ara. Sedangkan sang istri sedang pulang kerumah untuk mengambil pakaian ganti dan makanan.

Brakkkkkkk

Tidak sengaja kursi roda Ara menabrak kaki seorang pria yang tengah memainkan ponselnya.

"Bisakah anda menggunakan mata?". Sindir pria itu dengan nada tajam, dan bahkan tatapannya seperti ingin menelan Ferarer.

"Maaf Tuan". Ferarer merasa bersalah

"Maaf katamu". Bentaknya.

"Hei Tuan, bisa tidak jangan membentak orang yang lebih tua dari anda, lihatlah siapa yang salah anda memainkan ponsel tanpa melihat jalan lalu anda menyalahkan Ayah saya!". Pekik Ara setengah berteriak sambil memegang perutnya karena berbicara kencang.

"Nak".

Pria itu memincingkan matanya heran, melihat gadis yang duduk dikursi roda dengan baju pasien dari rumah sakit miliknya. Yang menarik kenapa gadis ini tidak mengenal siapa dirinya?

"Aku sedang tidak berbicara denganmu gadis kecil". Dia menatap Ara seolah ingin menelan gadis itu.

"Berbicara dengan Ayah saya sama dengan berbicara dengan saya. Saya tidak suka anda membentak Ayah saya, saya tahu anda orang kaya tapi tidak seharusnya anda memperlalukan orang dengan semau hati anda". Timpal Ara tak terima melihat Ayahnya dibentak.

"Sudah Nak". Ferarer menagahi, dia tidak mau akan menganggu kesehatan putrinya.

"Tidak Ayah, orang seperti ini harus diberitahu dengan baik, agar bisa menghargai orang lain". Ara tak mau kalah.

"Ayo Nak". Ferarer mendorong kursi roda Ara "Sekali lagi saya minta maaf Tuan. Saya permisi". Ferarer kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan pria yang masih menatap keduanya dengan tatapan aneh.

"Siapa gadis itu? Kenapa berani sekali padaku? Apa dia tidak tahu jika aku pemilik rumah sakit ini? Dan ini pertama kalinya, aku dibentak oleh seseorang biasanya aku yang membentak. Gadis itu juga tampak biasa saja melihat ku. Siapa sebenarnya dia? Kenapa wajahnya pucat sekali?". Batinnya menatap punggung Ara dan Ferarer yang berjalan kearah taman rumah sakit.

Pria itu melanjutkan langkah kakinya dengan perasaan sulit diartikan. Tatapan matanya tajam, tak ada senyum yang tergambar disana.

Ara dan Ferarer sampai di taman rumah sakit. Ferarer duduk dikursi samping roda Ara, membiarkan Ara menikmati semilir angin siang ini.

Ara memejamkan matanya, angin sepoi-sepoi melayangkan rambut panjang nan lurus itu.

"Nak".

"Iya Ayah". Ara melihat kearah Ferarer.

"Ayah selalu berharap kau baik-baik saja. Ayah ingin kau sembuh, Ayah menyanyangi mu". Ucap Ferarer mengenggam tangan dingin Ara.

Ara membalas genganggam Ayah nya "Ara janji Ara akan sembuh, Ara juga menyanyangi Ayah". Senyum Ara "Apa lambung Ayah sakit?". Tanya Ara, ya Ferarer juga sakit-sakitan setelah dia pernah dioperasi usus buntu empat silam. Namun pria paruh baya itu tak memikirkan kesehatan nya yang terpenting adalah kesembuhan sang putri.

"Tidak apa-apa Ayah sakit, asalkan jangan Ara. Dunia Ayah serasa runtuh saat melihat Ara kesakitan, andai saja rasa sakit itu bisa dipindahkan maka Ayah ingin mengambilnya dari tubuhmu dan berpindah ke tubuh Ayah". Mata Ferarer berkaca-kaca saat mengucapkan kata-kata itu, dan Ara menitikan air mata. Ayahnya memang sangat menyanyangi Ara.

Ara memeluk Ferarer "Terim kasih Ayah. Ara juga tidak mau Ayah sakit, Ara ingin Ayah sembuh dan bisa selalu bersama Ara setiap saat". Peluk Ara pada Ferarer.

Ferarer memeluk Ara dengan Isak tangis. Tak bisa dibohongi bahwa Ferarer juga merasakan sakit yang sama seperti putrinya. Hanya saja dia terlihat kuat karena tidak ingin putrinya terus memikirkan dirinya, apalagi kondisi Ara yang belum pulih.

Seorang pria tengah menatap kosong kearah jendela ruang kerjanya. Permandangan indah kota Jakarta, membuatnya kembali ke Negara ini. Setelah hampir lima tahun tidak pernah kembali sejak dia memutuskan melanjutkan gelar profesor nya di Australia.

Bayangan gadis yang dia temui dirumah sakit tadi terus saja terlintas dikepalanya. Entah kenapa melihat wajah sendu gadis itu menjadi daya tarik tersendiri didalam dirinya. Dia yang tak pernah selama ini memikirkan wanita, kini bisa terbayang oleh seorang gadis yang duduk dikursi roda dengan wajah yang pucat seperti sedang kesakitan.

Yang membuatnya tertarik, gadis itu tidak mengenalnya dan bahkan tidak tergila-gila padanya seperti para wanita yang selama ini mendekati dirinya.

"Siapa gadis itu? Kenapa aku bisa terus memikirkan nya?". Gumamnya lagi. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku celana kanan dan kirinya.

Dirumah sakit....

Ara dan Ferarer kembali keruangan rawatnya, disana sudah ada Wati dan Mey yang menunggu keduanya.

"Kakak bagaimana keadaan mu?". Cecar Mey pada Kakaknya.

Ara tersenyum "Kakak baik-baik saja Mey". Sahut Ara.

Lalu Dokter dengan diikuti oleh dua orang perawat dibelakang nya.

"Selamat siang Nona Ara". Sapa Dokter Nickho salah satu Dokter yang merawat Ara.

"Siang juga Dok". Senyum Ara.

"Mari saya periksa dulu". Ara naik ke brangkar dibantu Ferarer dan Dokter Nickho.

"Kita buka jahitannya ya, setelah ini sudah boleh pulang". Dokter Nickho memeriksa Ara.

Mendengar kata pulang, Ara merasa sangat senang. Namun, rasa senang nya hilang saat benang-benang itu dicabut oleh perawat tanpa obat bius. Ara mengigit bibir bawahnya menahan sakit sambil memejamkan matanya.

Dokter Nickho mengelus kepala Ara, mentransfer kekuatan pada gadis cantik didepannya ini. Dokter Nickho tersenyum menandakan bahwa semua akan baik-baik saja.

**Bersambung......

Ara ❤️ Kay**

Terpopuler

Comments

Siti Solikah

Siti Solikah

bagus thor

2022-11-17

0

Nina Stepi

Nina Stepi

Lanjut Thor....

2022-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh.
2 Bab 1. Sakit Luar Biasa
3 Bab 2. Operasi
4 Bab 3. Tak Lagi Sama.
5 Bab 4. Mulai terbiasa.
6 Bab 5. Surat panggilan 1
7 Bab 6. Masuk kerja Kembali.
8 Bab 7. Hanya bisa menunduk.
9 Bab 8. Ada apa dengan Ara?
10 Bab 9. Lelah
11 Bab 10. Menahan sesak.
12 Bab 11. Kenyataan Pahit
13 Bab 12. Terlambat lagi.
14 Bab 13. Tahan Banting
15 Bab 14. Kepergian Ayah
16 Bab 15. Belum siap kehilangan
17 Bab 16. Kalian tidak akan mengerti
18 Bab 17. Dia sudah cukup menderita
19 Bab 18. Maaf
20 Bab 19. Kembalilah Bekerja.
21 Bab 20. Tidak Pantas
22 Bab 21. Kehilangan kedua kalinya.
23 Bab 22. Perpisahan abadi.
24 Bab 23. Penyesalan
25 Bab 24. Aku bisa memilih
26 Bab 25. Dia berbeda.
27 Bab 26. Mulai terbiasa.
28 Bab 27. Nyaman denganmu
29 Bab 28. Cinta tidak harus memiliki
30 Bab 29. Kagum
31 Bab 30. Pengorbanan Ara
32 Bab 31. Operasi Mey
33 Bab 32. Kepergian Mey
34 Bab 33. Dear Kak Ara
35 Bab 34. Mencintai tanpa syarat
36 Bab 35. Terpaksa direstui
37 Bab 36. Wedding Day, Kay & Ara
38 Bab 37. Akan selalu bersama.
39 Bab 38. Berbeda
40 Bab 39. Mulai dari Nol
41 Bab 40. Melupakan mu
42 Bab 41. Tinggalkan dia.
43 Bab 42. Aku tidak akan meninggalkanmu
44 Bab 43. Kita akan melewatinya bersama.
45 Bab 44. Bahagia bersamamu.
46 Bab 45. Berjuang bersama
47 Bab 46. Sedikit demi sedikit
48 Bab 47. Berjanjilah padaku untuk tidak pergi.
49 Bab 48. Tak berkesudahan
50 Bab 49. Maafkan aku
51 Bab 49. Maafkan aku
52 Bab 50. Rencana
53 Bab 51. William dan Martha.
54 Bab 52. Dipecat
55 Bab 53. Kado Terindah
56 Bab 54. K2 Painting
57 Bab 55. Kecelakaan
58 Bab 56. Koma
59 Bab 57. Putus hubungan
60 Bab 58. Kumohon
61 Bab 59. Selamat berpisah cinta
62 Bab 60. Move to Belanda
63 Bab 61. Welcome to Amsterdam, Belanda
64 Bab 62. Kehangatan keluarga Van Derg
65 Bab 63. Malam kelabu
66 Bab 64. Kedatangan Seem
67 Bab 65. Ancaman Seem
68 Bab 66. Pindah ke Australia
69 Bab 67. Benci dan Rindu
70 Bab 68. Terapi
71 Bab 69. Mencari
72 Bab 70. Merindukanmu
73 Bab 71. Sedikit informasi
74 Bab 72. Keluarga Bagaskara
75 Bab 73. Memulai lembaran baru
76 Bab 74. Hamil
77 Bab 75. Ado sayang Bunda Ara.
78 Bab 76. Sindrom Couvade
79 Bab 77. Ngidam
80 Bab 78. Pupus
81 Bab 79. Masih merindu
82 Bab 80. Rencana Martha dan Bagaskara
83 Bab 81. Kepulangan Jolenta
84 Bab. 82. Dia
85 Bab 83. Teknik Bone Marrow Aspiration.
86 Bab 84. Fibroid Rahim.
87 Bab 85. Rindu
88 Bab 86. Dimana dirimu?
89 Bab 87. Joana Lee Van Derg dan Michelle Lavigne
90 Bab 88. Ultrasonografi (USG).
91 Bab 89. Kemoterapi.
92 Bab 89. Kemoterapi.
93 Bab 89. Kemoterapi.
94 Bab 89. Kemoterapi.
95 Bab 90. Efek Kemoterapi.
96 Bab 91. Wanita kuat
97 Bab 92. Impian Ara
98 Bab 93. Nickho Darma Bagaskara
99 Bab 94. Dilema.
100 Bab 95. Kekhawatiran Kayhan
101 Bab 96. Mencarimu
102 Bab 97. Kecelakaan Martha
103 Bab 98. Penyesalan William
104 Bab 99. Rencana Bagaskara
105 Bab 100. Perasaan Seem
106 Bab 101. Kelahiran Quadruplets.
107 Bab 102. Kembalilah
108 Bab 103. Dia kembali
109 Bab 104. Gelisah
110 Bab 105. Dia masih istriku.
111 Bab 106. Penyesalan Wena
112 Bab 107. Tidak ada hak.
113 Bab 108. Menghapus tentangmu.
114 Bab 109. Melepaskan mu.
115 Bab 110. William dan Martha 2
116 Bab 111. Terbangun dari tidur panjang
117 Bab 112. Quardruplets KM
118 Bab 113. Kebahagiaan Ara
119 Bab 114. Tertahan
120 Bab 115. Menahan
121 Bab 116. Nathan dan Naira.
122 Bab 117. Menyesal
123 Bab 118. Pencarian
124 Bab 119. Kedatangan Bagaskara
125 Bab 120. Maafkan Grandma
126 Bab 121. Ara & Aldo
127 Bab 122. Janji suci Roger dan Joana
128 Bab 123. Salut
129 Pengumuman
130 Bab 124.
131 Bab 125. Twins N dan Double Z
132 Bab 126. Kebersamaan Quardruplets
133 Bab 127. Crazy rich CEO
134 Bab 128. Karma
135 Bab 129. William family's
136 Bab 130. Masa lalu Bagaskara
137 Bab 131. Masa lalu Bagaskara 2
138 Bab 132. Fakta.
139 Bab 133. Rencana pulang
140 Bab 134. Kembali ke Indonesia
141 Bab 135. Rumah Baru.
142 Bab 136
143 Bab 137
144 Bab 138.
145 Bab 139. Bertemu Seem
146 Bab 140. Kekhawatiran Jovan.
147 Bab 141. Pertemuan dengan Bagaskara
148 Bab 142. Dingin
149 Bab 143. Ketakutan Jovan.
150 Bab 144. Gagal Ginjal Terminal.
151 Bab 145. Apa kami punya Daddy?
152 Bab 146. My Daddy is Crazy Rich CEO
153 Bab 147. Tikus Kecil.
154 Bab 148. Pertemuan
155 Bab 149. Pertemuan tak terduga
156 Bab 150. Bergetar
157 Bab 151. Patah
158 Bab 152. Tak menyangka.
159 Bab 153. Pertanggungjawaban
160 Bab 154. Kebenaran
161 Bab 155. Dia Papi Ado
162 Bab 156. Maafkan Papi dan Mami
163 Bab 157. Penyesalan Kayhan
164 Bab 158. Wanita Impian.
165 Bab 159. Perlombaan
166 Bab 160. Penjelasan.
167 Bab 161. Maafkan Daddy.
168 Bab 163. Pengorbanan dan Kepergian Bagaskara
169 Bab 164. TAMAT Wedding Party Kayhan dan Kimara Wedding Day Seem dan Shella.
170 THE END Love Story' CEO
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Pengenalan Tokoh.
2
Bab 1. Sakit Luar Biasa
3
Bab 2. Operasi
4
Bab 3. Tak Lagi Sama.
5
Bab 4. Mulai terbiasa.
6
Bab 5. Surat panggilan 1
7
Bab 6. Masuk kerja Kembali.
8
Bab 7. Hanya bisa menunduk.
9
Bab 8. Ada apa dengan Ara?
10
Bab 9. Lelah
11
Bab 10. Menahan sesak.
12
Bab 11. Kenyataan Pahit
13
Bab 12. Terlambat lagi.
14
Bab 13. Tahan Banting
15
Bab 14. Kepergian Ayah
16
Bab 15. Belum siap kehilangan
17
Bab 16. Kalian tidak akan mengerti
18
Bab 17. Dia sudah cukup menderita
19
Bab 18. Maaf
20
Bab 19. Kembalilah Bekerja.
21
Bab 20. Tidak Pantas
22
Bab 21. Kehilangan kedua kalinya.
23
Bab 22. Perpisahan abadi.
24
Bab 23. Penyesalan
25
Bab 24. Aku bisa memilih
26
Bab 25. Dia berbeda.
27
Bab 26. Mulai terbiasa.
28
Bab 27. Nyaman denganmu
29
Bab 28. Cinta tidak harus memiliki
30
Bab 29. Kagum
31
Bab 30. Pengorbanan Ara
32
Bab 31. Operasi Mey
33
Bab 32. Kepergian Mey
34
Bab 33. Dear Kak Ara
35
Bab 34. Mencintai tanpa syarat
36
Bab 35. Terpaksa direstui
37
Bab 36. Wedding Day, Kay & Ara
38
Bab 37. Akan selalu bersama.
39
Bab 38. Berbeda
40
Bab 39. Mulai dari Nol
41
Bab 40. Melupakan mu
42
Bab 41. Tinggalkan dia.
43
Bab 42. Aku tidak akan meninggalkanmu
44
Bab 43. Kita akan melewatinya bersama.
45
Bab 44. Bahagia bersamamu.
46
Bab 45. Berjuang bersama
47
Bab 46. Sedikit demi sedikit
48
Bab 47. Berjanjilah padaku untuk tidak pergi.
49
Bab 48. Tak berkesudahan
50
Bab 49. Maafkan aku
51
Bab 49. Maafkan aku
52
Bab 50. Rencana
53
Bab 51. William dan Martha.
54
Bab 52. Dipecat
55
Bab 53. Kado Terindah
56
Bab 54. K2 Painting
57
Bab 55. Kecelakaan
58
Bab 56. Koma
59
Bab 57. Putus hubungan
60
Bab 58. Kumohon
61
Bab 59. Selamat berpisah cinta
62
Bab 60. Move to Belanda
63
Bab 61. Welcome to Amsterdam, Belanda
64
Bab 62. Kehangatan keluarga Van Derg
65
Bab 63. Malam kelabu
66
Bab 64. Kedatangan Seem
67
Bab 65. Ancaman Seem
68
Bab 66. Pindah ke Australia
69
Bab 67. Benci dan Rindu
70
Bab 68. Terapi
71
Bab 69. Mencari
72
Bab 70. Merindukanmu
73
Bab 71. Sedikit informasi
74
Bab 72. Keluarga Bagaskara
75
Bab 73. Memulai lembaran baru
76
Bab 74. Hamil
77
Bab 75. Ado sayang Bunda Ara.
78
Bab 76. Sindrom Couvade
79
Bab 77. Ngidam
80
Bab 78. Pupus
81
Bab 79. Masih merindu
82
Bab 80. Rencana Martha dan Bagaskara
83
Bab 81. Kepulangan Jolenta
84
Bab. 82. Dia
85
Bab 83. Teknik Bone Marrow Aspiration.
86
Bab 84. Fibroid Rahim.
87
Bab 85. Rindu
88
Bab 86. Dimana dirimu?
89
Bab 87. Joana Lee Van Derg dan Michelle Lavigne
90
Bab 88. Ultrasonografi (USG).
91
Bab 89. Kemoterapi.
92
Bab 89. Kemoterapi.
93
Bab 89. Kemoterapi.
94
Bab 89. Kemoterapi.
95
Bab 90. Efek Kemoterapi.
96
Bab 91. Wanita kuat
97
Bab 92. Impian Ara
98
Bab 93. Nickho Darma Bagaskara
99
Bab 94. Dilema.
100
Bab 95. Kekhawatiran Kayhan
101
Bab 96. Mencarimu
102
Bab 97. Kecelakaan Martha
103
Bab 98. Penyesalan William
104
Bab 99. Rencana Bagaskara
105
Bab 100. Perasaan Seem
106
Bab 101. Kelahiran Quadruplets.
107
Bab 102. Kembalilah
108
Bab 103. Dia kembali
109
Bab 104. Gelisah
110
Bab 105. Dia masih istriku.
111
Bab 106. Penyesalan Wena
112
Bab 107. Tidak ada hak.
113
Bab 108. Menghapus tentangmu.
114
Bab 109. Melepaskan mu.
115
Bab 110. William dan Martha 2
116
Bab 111. Terbangun dari tidur panjang
117
Bab 112. Quardruplets KM
118
Bab 113. Kebahagiaan Ara
119
Bab 114. Tertahan
120
Bab 115. Menahan
121
Bab 116. Nathan dan Naira.
122
Bab 117. Menyesal
123
Bab 118. Pencarian
124
Bab 119. Kedatangan Bagaskara
125
Bab 120. Maafkan Grandma
126
Bab 121. Ara & Aldo
127
Bab 122. Janji suci Roger dan Joana
128
Bab 123. Salut
129
Pengumuman
130
Bab 124.
131
Bab 125. Twins N dan Double Z
132
Bab 126. Kebersamaan Quardruplets
133
Bab 127. Crazy rich CEO
134
Bab 128. Karma
135
Bab 129. William family's
136
Bab 130. Masa lalu Bagaskara
137
Bab 131. Masa lalu Bagaskara 2
138
Bab 132. Fakta.
139
Bab 133. Rencana pulang
140
Bab 134. Kembali ke Indonesia
141
Bab 135. Rumah Baru.
142
Bab 136
143
Bab 137
144
Bab 138.
145
Bab 139. Bertemu Seem
146
Bab 140. Kekhawatiran Jovan.
147
Bab 141. Pertemuan dengan Bagaskara
148
Bab 142. Dingin
149
Bab 143. Ketakutan Jovan.
150
Bab 144. Gagal Ginjal Terminal.
151
Bab 145. Apa kami punya Daddy?
152
Bab 146. My Daddy is Crazy Rich CEO
153
Bab 147. Tikus Kecil.
154
Bab 148. Pertemuan
155
Bab 149. Pertemuan tak terduga
156
Bab 150. Bergetar
157
Bab 151. Patah
158
Bab 152. Tak menyangka.
159
Bab 153. Pertanggungjawaban
160
Bab 154. Kebenaran
161
Bab 155. Dia Papi Ado
162
Bab 156. Maafkan Papi dan Mami
163
Bab 157. Penyesalan Kayhan
164
Bab 158. Wanita Impian.
165
Bab 159. Perlombaan
166
Bab 160. Penjelasan.
167
Bab 161. Maafkan Daddy.
168
Bab 163. Pengorbanan dan Kepergian Bagaskara
169
Bab 164. TAMAT Wedding Party Kayhan dan Kimara Wedding Day Seem dan Shella.
170
THE END Love Story' CEO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!