Saat ini Adelio sedang berjalan di koridor yang agak sepi. Ia membawa Cup Minuman tanpa tutup di tangannya.
Saat di belokan toilet cewe, ia tidak sengaja menabrak seseorang, dan otomatis minumannya tumpah ke orang itu.
"Eh lo gimana sih!" kesal orang itu lalu mendongak.
"LO CUPU! MINTA DIHAJAR HA?!!"
Adelio mengernyit. Ni adik kelasnya cewe gak ada sopan santunnya amat.
Dan ya, sepertinya ini juga salah satu fans fanatiknya.
Tiba-tiba ada satu anak cewe lagi yang keluar dan langsung kaget.
"Clarinta ya ampun baju lo!!" pekiknya.
Adelio mengusap telinganya. Nyaring banget!
Clarinta memutar bola matanya.
"Ni gara-gara Kakel cupu ni!" kesalnya menunjuk Adelio.
"Kerjain Ner!" ucap Clarinta pada Nerissa.
Walaupun Clarinta kadang dicap lugu. Tapi terkadang disituasi tertentu dia bersikap layaknya cewe normal. Dan bahkan akan kejam dengan beberapa orang yang mengganggunya dan yang ia anggap rendah. Tapi ia akan menunjukan sifat itu ketika keadaan sepi. Benar-benar munafik.
Mereka berdua mendekati Adelio.
Adelio sebenarnya ingin pergi saja,
tapi ia tau bahwa itu akan membuat mereka curiga.
Mereka makin mendekat hingga membuat Adelio terpojok, menyender pada dinding.
Clarinta mengeluarkan lipstiknya lalu mencoret-coret seragam Adelio.
Sedangkan Nerissa memegangi tangan Adelio. Rasanya Adelio ingin berbuat kasar kepada dua anak cewe itu.
Saat lipstik itu hendak di arahkan ke muka Adelio, Adelio buru-buru menyingkir, tapi ia malah didorong oleh anak cewe yang tadi ia tabrak.
Ia jatuh tersungkur. Lalu kacamatanya dilepas gitu aja. Adelio buru-buru menunduk tidak mau ketauan. Lalu ia samar-samar melihat adik kelas yang ia tabrak tadi menginjak-injak kacamatanya.
"Ini balesan buat lo yang udah ngotorin baju gue!!" gentak Clarinta, lalu hendak berjalan melewati Kakelnya yang sepertinya anak baru itu, karena ia tidak pernah melihatnya. Kakelnya itu masih menunduk.
Baru beberapa langkah, tangan Clarinta ditarik dan
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipinya.
Ia memegangi pipinya dan menatap nyalang orang yang menamparnya.
Sedangkan Nerissa tampak kaget.
"Apaan sih Kak!" kesal Clarinta
"Apaan? Maksudnya apa itu kamu bully-bully Kakel kamu!!" marah Auristela
Ya orang yang menampar itu Auristela.
Clarinta tersenyum mengejek.
"Wahhh Kakak gue yang berhati batu ini rela nampar dan marahin Adiknya hanya gara-gara cowo cupu itu!!!"
Adelio diam-diam mengepalkan tangannya. Ia masih menunduk. Ia hendak mengambil kacamatanya, namun jauh.
"Kamu!! Minta maaf!" tekan Auristela
"Gak sudi!!" balas Clarinta lalu pergi gitu aja diikuti Nerissa dengan tangan yang masih memegangi pipinya.Tamparan Kakaknya benar-benar dahsyat. Baru kali ini Kakaknya menamparnya. Walau gimanapun ia bersikap buruk pada Kakaknya, tidak pernah sekalipun Kakaknya menamparnya. Dan kini, hanya demi seorang cowo cupu, Kakaknya berani menampar dirinya.
Auristela menghela nafas, mencoba meredakan emosinya.Ya dia tadi sempat melihat Adiknya membully Adelio-Anak baru yang kemaren berteman dengannya di UKS. Awalnya ia diam saja, mau tau seberapa jauh tindakan Adiknya itu.
Ia kesal sungguh. Kenapa Adiknya bisa bertingkah dan berbuat seperti itu? Saat Adiknya itu hendak pergi, buru-buru ia menarik tangan Adiknya dan entah dorongan darimana ia menampar Adiknya itu.
Auristela melirik ke belakang. Ia bingung, kenapa Adelio masih saja menunduk, tidak mengambil kacamatanya. Auristela melihat sekelilingnya ia melihat kacamata Adelio jauh di depannya. Mungkin Adelio rabun jauh, jadi tidak bisa melihatnya.
Auristela melangkah mengambil kacamata yang retak pada bagian lensanya. Auristela mengernyitkan alisnya .Sebegitu dahsatnyakah injakan Adiknya sampai retak parah gini. Auristela tidak bisa meneliti itu kacamana minus berapa, karena retaknya parah.
Auristela menghampiri Adelio. Ia berjongkok.
"Nih kacamatanya!" ucap Auristela sambil menyodorkan kacamata Adelio
Buru-buru Adelio memakai kacamatanya, tapi masih dengan keadaan menunduk dan itu membuat Auristela tambah bingung.
"Kacamatanya-"
"Udah gak papa!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments