Adelio memilih ke kelasnya duluan.
Ia langsung duduk di kursinya.
Dan seketika kedua sahabat laknatnya
langsung duduk di depannya (meja Auristela).
Sedangkan Galen masih sibuk dengan game di ponselnya. Adelio tidak peduli dengan tingkah temannya. Ia malah memikirkan kejadian di UKS hari ini.
Ya rasanya setelah kejadian beberapa jam lalu saat emosinya diuji, dia mendapat obat dan itu karena Auristela. Adelio tidak henti-hentinya tersenyum.
Kedua sahabat laknatnya yang melihat itu menatap Adelio aneh.
"Eh, Brad! Tu kenapa senyum-senyum mulu?!" bisik Yeeshai pada Brady sambil menyenggol lengan Brady
"Gue juga gak tau! Stres kali tadi dikerjain kita!"
"Iya! Gak tahan mungkin gara-gara dapet cacian!"
"Baru berapa jam loh udah kaya gini!
Ngeri gue lihatnya! Lu batalin aja dah tantangannya! Kasian gue lihat dia
kaya gitu!"
"Yee gak bisa gitu dong!"
Mereka berdua memanggil-manggil Galen dengan menepuk-nepuk lengan Galen. Galen yang kesal pun mendongak menatap tajam kedua sahabatnya itu.
Yang ditatap meringis
serem banget cuy!
Lalu mereka cengengesan sambil menunjukan dua jari tengah dan telunjuk, mengartikan
Peace!
Lalu mereka mengode Galen supaya menengok ke Adelio. Galen menengok, lalu kembali menatap mereka berdua sambil mengangkat satu alis.
Apa?!
Mereka bertiga bisik-bisik.
"Dia aneh! Daritadi gak tau kemana terus tiba-tiba balik senyum-senyum gak jelas!" bisik Yeeshai
Galen hanya mengedikan bahunya.
"Yee lu jadi temen gitu amat!" kesal Brady sambil memukul lengan Galen.
Galen mendengus. Ia juga bingung, tapi ia tidak terlalu peduli. Ia bukan tipe orang yang suka mencari tau hal tentang orang lain. Ya walaupun Adelio sahabatnya sih.
Auristela masuk ke kelas ,dan seketika Yeeshai dan Brady langsung pergi ke meja mereka. Oh mereka baru menyadari ada Auristela di kelas ini.
"Eh, Brad! Gue baru nyadar ada Auristela di sini!" bisik Yeeshai pada Brady.
"Gue juga baru nyadar! Serem dah sekelas sama gadis berhati batu! Mana mukanya serem lagi, datar gitu!" balas Brady
"Eh tapi cantik banget gila! Apalagi tadi gue lihatnya dari deket!"
Brady langsung saja menoyor kepala Yeeshai,
"Yee jiwa Playboy lo!! Milih-milih juga kali!"
"Hehehe! Tapi bener cantik deh! Mungkin kalau gak dijulukin gitu, dan gak datar bakal gue pacarin!"
"Bacod lo! Semua cewe juga lu gebet!"
"Eh tapi yang ini gak! Gue bakal serius!
Auristela tuh sempurna! Cantik, pinter!
Idaman gue banget!"
"Hatinya batu sayangnya!"
"Ya itu! Hehehe!"
Adelio langsung buru-buru menetralkan ekspresinya. Ia segera mengambil bukunya
dan memilih sibuk dengan bukunya saat Auristela masuk kelas tadi.
Ia jadi ingat ucapan Auristela di UKS tadi.
Flashback on
Saat masih menonton, tiba-tiba suara Auristela terdengar.
"Di sekolah jangan terlihat deket sama gue ya!"
"Kenapa?" tanya Adelio tak rela
"Takutnya lo jadi bully-bullyan habis-habisan!"
"Tanpa sama kamu juga udah dibully!"
"Mereka cuma bully lo di depan gue!"
Adelio mengernyit. Auristela yang menyadari kebingungan Adelio langsung menyahut
"Lo gak tau permasalahannya! Jangan aja yah! Kalau lo dibully di depan gue, gue akan langsung pergi! Dan lo pasti berhenti dibully!"
Adelio baru mengetahui kejanggalan di kantin tadi. Jadi geng Zhafira hanya menjadikannya umpan dan jadi Auristela tadi menolongnya? Dia salah mengira lagi!
Flashback off
Adelio merenungi itu. Gimana caranya ia bisa dekat dengan Auristela jika ia tidak bisa berinteraksi dengan Auristela di sekolah?!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments