Kini Adelard sudah merubah tampilannya. Kaca mata bulat, baju yang rapi dimasukan, rambut yang disisir rapi.
Ia turun tangga, dan seketika itu, meja makan yang awalnya berisik karena dentuman sendok dan garpu kini senyap. Bahkan adiknya sendiri yang sedang memakan roti, terhenti dengan keadaan roti di tangan dan mulut terbuka lebar. Mamanya yang sedang mengambil nasi pun terhenti,
membiarkan centong nasi melayang.
Papanya yang sedang makan pun menghentikan makannya, membiarkan tangannya memegang sendok dan garpu.
Semua kegiatan seakan dipausekan.
Adelard mengernyit bingung,ia berjalan menuju meja makan dan mendudukkan dirinya. Semua tatapan mengarah padanya.
Lalu suara tawa adik perempuannya menggelegar, menghapus kesunyian itu. Dan itu seketika membuat Adelard paham.
"Hahaha! kesambet apa, Kak? Sejak kapan lu jadi cupu-cupu gini?! Njirr ngakak gue!" ejek Adara-Adiknya
"Berisik!!" ketus Adelard
"Eh lu semalem mimpi apa Kak sampe berubah gini? Atau lu tadi jatuh dari tempat tidur sampe kepalanya kebentur yah?!" ejek Adara masih tertawa
Adelard tidak menghiraukan perkataan Adiknya. Ia memilih mengambil roti dan mulai mengolesinya dengan selai. Ya, ia sama seperti Adiknya, tidak suka makan nasi di pagi hari, tidak seperti Papanya yang tidak bisa kenyang jika hanya makan roti.
Kenapa Adiknya sangat tidak sopan dengannya? Ya karena memang usia mereka hanya terpaut dua tahun.
Adiknya ini masih kelas 9 SMP, beda dengannya yang sudah menginjak kelas 2 SMA.
"Kamu gak lagi demam kan, De?" tanya Freya-Mamanya.
'De' Di keluarganya, Adelard emang sering dipanggil dengan 'Ade' Beda dengan temannya yang memanggilnya 'Lard' Jika memanggil.
"Gak kok, Ma! Ni lagi nyamar!" jawabnya
"Kenapa nyamar, De? Muka gantengnya jadi hilang tu! Masa anak Papa jelek gini sih!" bingung Aarav-Papanya
"Biasa,Pa! Ni dapet tantangan dari temen!"
"Aneh-aneh aja tantangannya, Kak!"
ucap Adara ikut menyahut
"Gak papa kali! Ini juga ada untungnya, kan gue jadi gak diganggu fans-fans cewek gue itu! Bebas!!" balas Adelard santai
"Dih so kegantengan lo!!!"
"Emang gue ganteng!"
"Dih pede!!"
"Kenyataan! Buktinya setiap gue nganter lo, temen-temen lo tu pada nyerbu gue! Ya, kan?!"
"Lo nya aja yang sok tebar-tebar pesona!"
Baru saja Adelard mau membalas, tapi...
"Stop!! Kalian ini ribut mulu! Udah sana cepetan habisin rotinya, minum susunya, terus berangkat!" lerai Freya
"Aku gak berangkat bareng Adara Ma, mau ngangkot, biar penyamarannya berhasil" ucap Adelard
Freya geleng-geleng gak taulah mau gimana lagi.
"Ya udah Adara berangkat sama Papa aja!"
***
Adelard keluar dari angkot. Semua mata memandangnya aneh, jijik, muak, sinis, malas. Seperti menganggapnya sampah masyarakat saja.
Ia melangkah dan banyak yang menertawakan tampilannya. Bahkan cewe-cewe yang biasanya menggerubunginya pun kini malah menatapnya jijik dan menghindar.
Ia melangkah menuju Ruang kepala sekolah sebagai murid baru. Ia dimasukan ke kelas baru, bukan lagi di kelas lama dan itu artinya dia tidak sekelas dengan para sahabat laknatnya lagi.
Ia melangkah hendak menuju kelasnya dan di koridor ia bertemu para sahabatnya. Namun mereka belum menyadarinya.
"Heh lo lo pada! Gimana penyamaran gue?" celetuk Adelard.
Dan seketika semuanya melongo. Mereka memandang Adelard dari atas hingga bawah. Lalu mereka menatap Adelard lama, lalu mereka tertawa terbahak-bahak.
"Njirr ni lo Adelard Adelio?!" ucap Brady lalu tertawa
"Hahaha! Njirr kocak banget penyamaran lo ini!" ejek Yeeshai
"Berisik!! Ni gue mau mulai Start!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments