Asgar tiba dirumah menjelang malam, hari ini ia tidak disambut oleh mommy karena mommy dan daddy sedang berada dikamar, asgar melangkahkan kakinya menuju kamarnya, ia membersihkan tubuhnya, setelah selesai ia merebahkan tubuhnya diatas kasur
Ia melihat kekiri tempat tidurnya, terdapat foto ia bersama sarah, ia mengambilnya, tersenyum mengingat kenangannya bersama sarah, ia melanjutkan membuka ponselnya ingin melihat lebih banyak lagi fotonya bersama sarah, ia tersenyum merekah dan tiba-tiba senyumnya hilang begitu saja saat ia melihat foto sarah disamping lemari pastelnya
Ia mengingat gita, ia mengingat tangan gita yang memerah digenggamannya, ia juga mengingat betapa beraninya gita mengacuhkannya saat ia akan memindahkan lemari pastel sarah dan ia juga mengingat saat gita membuat penawaran dengannya
"Cerdas juga" asgar bangkit dari tidurnya, ia akan turun untuk makan malam bersama mommy dan daddy, asgar menuruni anak tangga dirumahnya yang megah
"Hai baby kenapa tidak memberitahu mommy jika sudah pulang?" mommy memyambut anak bungsunya
"Mommy kan lagi istirahat" jawab asgar singkat
"Gimana dengan sekretaris baru?" daddy yang lebih tertarik dengan sekretaris baru asgar, ia juga orang tua yang berharap kebaikan untuk anaknya, bukan hanya meratapi dan menyalahkan diri sendiri atas kematian orang lain
"G usah dibahas dad, bikin g selera makan" jawab asgar lalu ia duduk disebelah kanan daddy dan didepan mommy
"Loh kenapa? apa dia menggodamu?" mommy tahu betul anaknya paling anti dengan wanita penggoda dan wanita yang hanya mengincar kekayaannya
"No mom, sudahlah" asgar mulai menyendokkan nasinya, begitu juga mommy yang menyiapkan makanan daddy
"Cerita donk sayang" bujuk mommy
Asgar hanya menggelengkan kepalanya, ia mengunyah makanannya
"As, jangan terlalu galak sama karyawan, ntar g betah dia" daddy membuka suaranya
"Ya bagus dad kalau dia g betah" jawab asgar singkat, ia hampir menghabiskan makanannya
"Iihh kamu as, selalu deh gitu, kenapa sih g coba dulu, baru juga sehari gita kerja uda mau diberentiin" sambung mommy
Asgar meletakkan sendok dan garpunya ia sudah menyelesaikan makannya
"Mommy tau kan aku g suka sekretaris cewe mom"
"Mommy tau alasan kamu g suka sekretaris cewe" mommy juga sudah menyelesaikan makannya, sedangkan daddy hanya menjadi pendengar
Asgar hanya diam saja
"Kamu merasa bersalah sama sarah kan? karena dulu sarah maunya sekretaris kamu cowo setelah dia resignkan? dan 1 lagi kamu g mau kan kisah kamu sama sekretaris terulang lagi?"
"Sekarang mommy sudah tau kan? please mom stop membicarakan sekretaris, gita cuma 1 bulan diperusahaan dan setelahnya ia resign" asgar menjawab santai
"Loh kenaoa gitu?" kini daddy yang bersuara
Asgar yang lelah dengan segala pertanyaan kedua orang tuanya, akhirnya menceritakan apa yang terjadi diantara gita dan dirinya tadi siang
"Ya Allah as, kamu tu ya kasar banget deh, trus kamu g minta maaf gitu?" mommy kesal dengan cerita asgar
"Aku dicuekin mom masuk keruangannya, sopan g karyawan kek gitu?" asgar mulai kesal mengingat kejadian yang tadi
"Ya dia kesal sama kamu, bos g profesional, mencampur adukkan masalah pribadi dan kerjaan, trus cuma gara-gara dia nyentuh lemari sarah kamu ampe ngelukain dia, mommy g pernah ya ngajarin anak mommy kasar sama perempuan"
"Daddy setuju sama mommy" sambung daddy
"Kenapa pada belain gita sih!!"
"Ya karna kamu salah, bukannya minta maaf malah maen pecat aja" sambung mommy
"Mommy g mau tau ya, kamu harus minta maaf, seenggaknya minta maaf uda kasarin dia!!" mommy berdiri dari dudukannya dan berlalu pergi
"Dad" asgar memelas
"Daddy g ikut campur" daddy mengangkat kedua tangannya dan menyusul istrinya untuk menenangkannya
"Daddy setuju sama mommy as, kamu kasar" sambung daddy sedikit berteriak karena ia sudah sedikit menjauh dari asgar
Asgar mengusap wajahnya kasar, ia pun beranjak dari dudukannya
.
.
.
Gita baru selesai mandi, sepulang dari kantor ia langsung tertidur, ia sangat lelah dan ia juga memikirkan harus mencari kerjaan baru dalam 1 bulan, 1 bulan bukan waktu yang lama pikirnya
Setelah menyelesaikan mandinya, ia menghubungi ayahnya dan adiknya dikampung
"Hallo ayah, assalamualaikum"
Terdengar suara ayah yang menjawab panggilan telefon anak gadis satu-satunya
"Waalaikumsalam gigit, kamu apa kabar?" gigit adalah panggilan sayang ayah dan adiknya aufar
"Gigit baik yah, ayah apa kabar?"
"Alhamdulillah nak ayah baik, sudah makan nak?"
"Sudah ayah, ayah sudah makan? tadi beli apa cathering?" tanya gita, gita meminta ayahnya untung catering saja sama ibu sebelah rumahnya dan itu gita yang membayarnya
"Iya nak ayah masih cathering, kamu sedang apa git?"
"G ada yah, gigit lagi baring capek pulang kerja, aufar mana ayah?"
"Adikmu lagi ngerjain tugasnya, ada dikamar"
"Ya sudah ayah, ayah jaga kesehatan ya jangan pikirkan yang berat-berat, jika ada masalah cerita sama gigit ya yah, jangan capek-capek lo yah" gigit dalam mode sedih, ia sedih memikirkan ayahnya yang tinggal sendiri walaupun berdua dengan adiknya, ia tahu pasti adiknya sibuk dengan sekolah tugas-tugasnya
Setelah menghubungi ayahnya, ia kembali mengambil ponselnya, ia akan menghubungi kekasihnya leo untuk memberitahukan jika ia akan keluar kota lusa
Mengingat keluar kota, ia membuka tasnya dan mengambjl berkas yang arvin berikan, ia sama sekali belum membacanya, jadi malam ini gita menghabiskan malamnya untuk memperlajari bahan yang akan ia bawa ke luar kota
"Semangat gita, keluarkan kecerdasanmu" gita menyemangati dirinya, ia mulai membuka bahan proyeknya
"Aku akan menunjukkan kepada boss tua bangka yang sombong itu jika aku cerdas dan aku bisa diandalkan, sehingha aku tidak jadi dipecat hahahaa..hahahaa" sambung gita tertawa dan ia mulai dengan mode seriusnya
.
.
.
.
Jangan lupa vote, like dan koment guys
terimakasih readers 🥰
🌟🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Siti Purwati
semangat gita
2022-05-31
1