gadis bermulut petasan

''aku tau, uncle mengejarku karna uang yang kuberikan waktu itu kurang bukan?''

dan bayangkan bagaimana ekspresi kristian ketika mendengar kalimat itu.

pria tampan itu terdiam beberapa waktu, pandangannya terlihat kosong membuat alice mengerutkan keningnya.

''uncle''

alice melambaikan tangannya di depan wajah kristian membuat pria itu tersentak dari lamunannya

''ahh iya''

kristian menggelengkan kepalanya cepat.

''kau bilang apa tadi?''

tanya kristian itu kembali, matanya melihat kearah alice yang saat ini seperti di landa kebingunan.

''emm, begini uncle''

alice menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dirinya tidak tau harus bagaimana mengatakannya.

''aku tidak tau berapa bayaran untuk pria seperti itu, bisa langsung katakan saja nominalnya''

ucap alice pelan, sejatinya dia benar benar tidak mengetahui apapun soal pria bayaran semalam. dari pada dirinya harus salah memberikan nominal dan akan saling kejar kejaran lagi, alice memilih untuk bertanya secara langsung

namun pertanyaan miliknya membuat kristian ingin berteriak sekerang juga. merasa tersinggung dengan gadis dihadapannya yang menganggapnya seorang gigolo.

yang benar saja, dirinya adalah mafia yang ditakuti oleh orang orang, bukan gigolo yang seperti dipikirkan alice

''alice, begini''

ucap kristian yang mencoba sabar menghadapi gadis dihadapannya.

''yang pertama aku bukan gigilo, atau pria bayaran seperti yang ada dipikiranmu''

alice terlihat menutup bibirnya terkejut, matanya seketika melotot mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh kristian

''aku memperkosa pria suci''

batin Alice syok

''kedua, aku mencarimu bukan karna uang yang kau berikan kurang''

lanjut pria itu.

''lalu, apa uncle akan memintaku untuk bertanggung jawab?''

ucap alice dengan panik, takut dengan sebuah kemungkinan yang ada difikirannya. hanya itu yang terkintas dipikirannya kali ini

kristian mengusap wajahnya kasar, ohh ayolah, ia tidak terbiasa sabar. tapi berhadapan dengan gadis dihadapannya ini membuat kristian harus memiliki stok kesabaran yang tidak akan ada habisnya.

kristian berfikri, bagaimana bisa gadis itu punya fikiran jika dirinya meminta pertanggung jawaban. bukankah seharusnya dia yang berfikir seperti itu pada gadis dihadapannya. terlebih dia merusak gadis baik baik.

tiba tiba sesuatu terlintas diotak kristian.

''kau hamil?''

kristian bertanya dengan cepat.

alice terdiam mendengar pertanyaan pria tampan dihadapannya. dirinya berfikir apakah dirinya harus berkata tidak atau memilih jujur

namun ketika dirinya memilih berbohong, bukankah kristian telah mendengar perkataan quenza tadi. lalu apa gunanya dia berbohong

''iya, aku hamil, tapi tenang saja aku tidak akan meminta pertanggung jawaban dari uncle, atau menyusahkan uncle''

''aku bisa merawat dan membesarkan bayiku sendiri''

jawab alice dengan penuh bahagia, bisa kristian gadis itu berkata dengan wajahnya terlihat berseri seri, hingga kristian kembali terdiam di buatnya.

''tapi aku siap bertanggung jawab''

entah kenapa kristian tiba tiba mengucapkan itu. ia rasa kalimat itu keluar dimulutnya begitu saja.

mendengar hal tersebut membuat alice mengibaskan tangannya, ia tersenyum manis, membuat pria dihadapannya kembali berdebar debar.

''itu tidak perlu uncle, pertemuan kita tidak disengaja, dan kejadian di malam itupun tidak disengaja, jadi jangan merasa terbebani dengan hal itu''

ucap alice, ia merasa bukankah pria itu tidak salah, lalu untuk apa dia membebani pria dihadapannya. lagi pula mendengar perkataan pria itu yang ingin bertanggung jawab saja sudah cukup baginya.

''ini bukan tentang ketidak sengajaan nona alice''

timpal kristian, ia menatap netra bening gadis dihadapannya yang juga kini menatapnya.

''tapi ini perihal sebuah kewajiban''

lanjut pria itu.

dan mungkin saja jika rayn mendengar apa yang dikatakan bosnya itu dia akan tertawa terbahak bahak.

kewajiban? entahlah bosnya itu tau apa sesungguhnya arti kewajiban.

''apa kau ingin anakmu lahir tanpa seorang ayah? kau tau figur seorang ayah dibutuhkan untuk perkembangan anak''

entah apa yang dikatakannya itu benar atau tidak, kristian hanya mengatakan apa yang ada dikepalanya saat ini.

dan perkataan kristian berhasil membuat gadis itu terdiam, seolah memikirkan sesuatu.

Disisi lainnya.

rayn dibuat kikuk berada ditengah tengah keluarga besar pasangan legendaris ini.

dirinya berada ditengah, diapit oleh dua gadis kecil yang menurut rayn memiliki mulut yang begitu berbisa, terutama gadis yang memiliki mata sedikit sipit itu. san it adalah quena

ia hanya memilih diam tanpa melakukan apapun, minuman miliknya telah habis. ia hanya bisa berharap bosnya itu bisa menyelesaikan ini secepatnya, terlebih pandangan mike yang terus tertuju padanya membuat rayn ingin kabur saat itu juga.

"kenapa membiarkan aunty berbicara pada pria itu, mommy?"

tanya quena yang sedikit kesal ketika mommynya mengizinkan pria itu berbicara dengan auntynya.

"terkadang orang dewasa perlu ruang untuk berbicara quena, dan auntymu membicarakan hal yang penting dengan pria itu"

jelas alexa dengan sabar

"memangnya apa yang perlu mereka bicarakan, bukankah semuanya terjadi tidak sengaja, daddy bilang itu padaku, lantas apakah pria itu akan menjadi daddy dari baby aunty"

oceh gadis itu tiada henti

"aku bahkan tidak sudi punya uncle yang suka mengobral senjatanya pada semua wanita, begitu murahan, dan barang bekas seperti itu tidak cocok dengan auntyku"

rayn seketika tersedak ludahnya mendengar bagaimana gadis kecil itu mengatai bosnya dengan begitu brutal.

mengobral senjata? murahan? barang bekas?

oh god, ini pertama kali dirinya mendengar orang yang mengatai bosnya secara terang terangan.

mike menyunggingkan bibirnya, quena benar benar titisan istrinya dan dia bangga akan hal itu.

"tapi quena, dari mana kau tau jika pria itu sering mengobral dirinya?"

"daddy seperti tidak tau saja kemampuan quena, dia akan memainkan komputer miliknya untuk mencari tau siapapun yang dia inginkan"

kini quenza yang memilih menjawab pertanyaan daddy mereka.

ya, quena memang berbakat dalam meretas sesuatu, kemampuan sibungsu itu sangat mirip dengan eza yang memiliki kemampuan yang sama. mereka cukup tertarik dibidang IT.

rayn yang sedari tadi menyimak pembicaraan keluarga legendaris itu seketika terkejut.

terlebih ketika dirinya mendengar kemampuan gadis kecil bermulut petasan itu. benar benar membuatnya kehilangan kata kata. dan tanpa sadar dirinya menatap quena dengan tatapan tidak percaya.

quena menaikkan ujung alisnya ketika melihat rayn menatapnya.

"ada apa tuan?"

mendengar pertanyaan quena yang ditujukan padanya membuat ran tersadar, ia dengan cepat mengalihkan perhatiannya.

"ahh tidak"

"tolong beritahu semua yang aku katakan tadi pria itu, dan tolong tegaskan kalimat ini, jika aku tidak akan merestui auntyku bersama dengan pria murahan seperti dirinya"

dan secara tidak sadar rayn menganggukkan kepalanya

...****************...

Haiiii haiii reader's ku.

aku harap kabar kalian selalu baik.

bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?

cukup like, komen dan juga vote

agar aku selalu semangat untuk update.

aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.

aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,

bantu aku yah hehe

salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤

Terpopuler

Comments

Wulan Bahrain

Wulan Bahrain

hsjahaaaa...quena mulut nya setajam silet pedas seperti bon csbe level 100...hahahaaa

2024-09-05

0

Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati

Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati

hahahahha

2024-08-10

0

Irna kusniarni

Irna kusniarni

seru quena....pedas but care sama family...😘

2023-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!