alice, gadis itu terlihat begitu ceria saat ini. mike hanya tersenyum melihat betapa bahagianya gadis disampingnya. dirinya benar benar mengingat masa masa kehamilan istrinya yang begitu dia rindukan.
Dimana alexa terkadang menjadi istrinya yang penurut, cengeng, dan terkadang juga bawel. Dirinya benar benar melihat sosok yang berbeda di diri istirinya itu.
''daddy, bisa singgah di toko ice cream?''
quenza melirik kerarah daddynya yang sedari tadi hanya diam.
''kau tau bukan, mommy tidak mengizinkanmu mengkomsumsi ice cream terlalu sering''
mike mencoba meningatkan putrinya, alexa bisa mengeluarkan kicauannya yang tiada henti ketika anak anak mereka melakukan apa yang dia larang
''dan bukankah kau sudah makan ice cream kemarin, little girl''
lanjut mike yang merasa gemas dengan putrinya.
''ohh daddy, asal kau tau, aku hanya memakan ice cream dua sendok, kurasa itu pengecualian''
quenza mengerucutkan bibirnya kesal, dirinya kembali mengingat dimana dia, kakak dan bibinya harus berlari karna tragedi kejar kejaran di mall milik mommynya, karna pria tua tampan yang mengejar mereka.
''kenapa itu bisa termasuk pengecualian, hmm''
mike mencubit pipi putrinya dengan gemas, terkadang dia merasa ingin berhenti di masa sekarang, dimana anak anakmya masih bertingkah dengan lucu.
dia seolah menolak dimana anak anaknya kelak akan tumbuh dewasa. memiliki pasangan dan rumah masing masing.
terkadang istrinya mengeluhkan hal itu. mereka benar benar akan sulit untuk melepaskan anak anak yang manis itu.
''saat pria tua tampan mengejar kita di mall, ice cream milik ku terjatuh, aku bahkan belum sempat menghabiskannya''
keluh gadis kecil itu, ia merasa jiwanya akan terasa murung ketika dirinya tidak mendapatkan ice cream miliknya.
''berhenti mengatakan pria yang memperkosa aunty itu tampan, kau seolah memuji pria yang telah menyakiti aunty''
suara itu milik quena yang duduk dikursi depan, ia cukup tidak suka kata tampan yang ditujukan pada pria yang telah menyakiti bibinya.
''aku memang tidak pernah benar dimatamu''
Sungut quenza dengan menatap adiknya dengan tatapan jengkel.
''kakak bisa izin kan kami memakan ice cream''
Kini alice yang memohon pada mike, menatap kakak iparnya dengan pupple eyes miliknya.
''kami belum sempat menikmati ice cream kami kemarin''
Lanjut gadis itu dengan mata berkaca kaca.
Mike terlihat menarik nafasnya pelan, kemudian menganggukkan kepalanya.
''baiklah baiklah, kalian bisa memakan ice cream kali ini ,tapi jangan memberitahu mommy kalian jika daddy yang mengizinkan''
Pasrah mike
alice dan quenza tidak tahan untuk berteriak senang. Mereka melakukan higfive. Sedangkan quena gadis kecil itu memilih memejamkan matanya.
mike hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah quena, menurutnya quena benar benar duplikat dari seorang alexa graciela axel. Dingin kaku dan juga pedas ketika berbicara, bahkan kepintaran yang dimiliki istrinya seolah diturunkan pada quena, putrinya itu.
''alex, berhenti di toko yang menjual ice cream''
Pinta mike pada asistennya itu
''baik bos''
timpal alex tanpa mengalikan pandangannya.
Disisi yang berbeda.
mobil milik kristian yang dikendarai oleh alex kini mulai memasuki kawasan perusahaan milik alexa.
Mobil sedan berwarna hitam itu melaju kearah bastment perusahaan.
''Aku benar benar salut dengan perempuan itu''
"bagunan ini benar benar membuatku terpukau"
Kristian membuka suaranya ketika mobil mereka telah berhenti
''iya bos, kau benar, bahkan bangunan perusahaan ini begitu megah, tidak heran jika media menyebutkan, aga company sebagai perusahaan dengan bagunan termewah''
Jelas alex yang menyetujui ucapan bosnya itu.
Kritian hanya menganggukkan kepalanya, ia merapikan sedikit jas miliknya. Entahlah ia merasa cukup deg degan saat ini.
Alasannya sendiri ia tidak mengetahuinya, bahkan ia berulang kali berhadapan dengan beberapa mafia ia tidak pernah merasa setegang seperti ini sebelumnya
Kristian menghela nafasnya pelan, setelah merasa selesai, ia kemudian perlahan keluar dari mobilnya di ikuti dengan alex.
Kristan berjalan dengan ekspresi datar dan dingin khasnya, aura yang disebarkan cukup membuat orang lain merasa segan pada pria itu.
Para karyawan yang berpapasan mereka hanya melihat kemudian kembali menundukkan kepalanya dan fokus pada tugas mereka masing masing.
Jelas hal tersebut membuat alex bingung, ia kemudian merogo ponsel miliknya, melihat wajahnya dari pantulan yang ada di benda pipih itu.
''tidak ada yang masalah''
Gumam pria itu, ketika merasa penampilannya sama seperti dihari hari biasa, tetap tampan menurutnya
namun kali dirinya cukup merasa heran, karna biasanya ketika mereka datang ke perusahaan, para karyawan wanita akan menjerit dan histeris melihat ketampanan mereka.
Itu adalah hal wajar, melihat ketampanan mereka yang mampu membuat para kaum hawa terpesona. Namun kali ini terlihat begitu berbeda. Para karyawan wanita seolah biasa biasa saja.
''apa kau kurang makan, sehingga jalanmu lelet begitu''
Suara datar itu berhasil mengejutkan dirinya, dilihatnya kristian telah berdiri jauh dari posisinya
alex menepuk jidatnya, dengan langkah lebar dan cepat ia menghampiri kristian yang menatapnya datar.
''aku memikirkan sesuatu bos''
''apa yang kau fikirkan, bahkan kekasih saja kau tak punya''
Sinis kristian yang membuat alex terdiam mendengar perkataan bosnya itu
''sabar sabar''
batin alex yang kemudian mengikuti kembali langkah kristian yang mulai berjalan masuk kedalam perusahaan besar itu.
Namun mereka seketika terkejut, ketika pintu yang baru saja mereka lewati mengeluarkan suara yang begitu nyaring. Mereka menghentikan langkah secara tiba tiba.
''apa apaan ini''
Umpat kristian ketika para security di perusahaan tersebut mendekati mereka.
''tolong keluarkan senjata kalian, tuan''
Ucap salah satu security yang ada dihadapan mereka dengan sopan.
Tentu saja mereka tau siapa pria tampan yang kini berdiri dihadapan mereka.
Kristian dan alex seketika terkejut mendengarnya, mereka jelas dibuat heran bagaimana bisa pria dihadapan mereka mengetahui soal senjata yang selalu mereka bawa.
''tolong kerja samanya, tuan''
Lanjut security tersebut ketika, kristian dan alex tak kunjung memberikan senjata miliknya
'' kalian tidak dipeesilahkan masuk membawa senjata, dan itu telah menjadi aturan utama dari perusahaan ini''
jelas security itu kembali
Mau tidak mau kristian memberikan senjata miliknya, di ikuti dengan alex yang juga menyerahkan senjatanya
''silahkan tuan, anda bisa memasuki lift yang disebelah kanan, kemudian naik ke lantai 20, disana ada sebuah restoran yang telah dipersiapkan sebelumnya''
Jelas seceruty itu kembali, dan kembali membuat mereka berdua terkejut. pria itu seolah tau tujuan mereka.
dan tanpa mengatakan apapun, kristian dan alex memilih menuriti ucapan security tadi, mereka bergerak masuk kedalam lift yang ada di sana.
Namun sebelum pintu lift tertutup, mata kristian menangkap sosok yang begitu ia cari sejak lama.
Itu adalah gadis yang dia cari, alice graciela A.
...****************...
Haiiii haiii reader's ku.
aku harap kabar kalian selalu baik.
bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?
cukup like, komen dan juga vote
agar aku selalu semangat untuk update.
aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.
aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,
bantu aku yah hehe
salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Irna kusniarni
up nya author
2023-05-02
0
Siti Aminah
up nya jangan kelamaan dong thor
2023-04-02
0
Lee SEO Kyo
keren
2023-04-02
0