panik

dikamar milik si kembar.

terlihat alice yang tengah berjalan mondar mandir, tentu saja ia tidak sabar bertemu dengan kedua keponakan nya yang begitu ia sayangi.

''ohh god, aku benar benar merindukan mereka, monica''

monica tersenyum mendengar perkataan nonanya. karna meskipun ia tidak dekat dengan keponakan nonanya itu. namun ia juga kerap merindukan tingkah konyol kedua kembar itu dan juga sibungsu

ya, hanya kembar. namun mereka memiliki banyak perbedaan, tak hanya paras mereka yang berbeda,jenis kelamin yang berbeda. mereka juga memilik sikap yang jauh berbeda.

terlebih si bungsu quena yang sering bertengkar dengan kakaknya, Quenza

''bagaimana dengan hadiahnya? kau tidak lupa membawanya kan?''

''tentu saja tidak nona''

''kira kira berapa lama lagi mereka akan tiba?''

tanya alice tidak sabaran

''tidak lama lagi nona, saya rasa mereka nona kecil dan tuan muda kecil saat ini sudah dalam perjalanan''

dan tidak lama setelah itu, pelayan datang menghampiri mereka berdua, memberitahu kabar jika sikembar sudah pulang.

dan diruang keluarga, manshion milik alexa dan mike

si kecil Qeza terlihat mengerutkan keningnya, ketika melihat pelayan terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka.

bukan perihal kegiatan pelayan itu, namun matanya kini fokus pada menu yang terlibat di sajikan oleh pelayan yang ada di sana.

''cucu cucu nenek sudah pulang''

mauren terlihat turun dari tangga, kemudian menghampiri cucunya dengan memberikan kecupan sayang di kening mereka masing masing.

''queenza,ada apa sayang?'' mauren bertanya dengan lembut

menarik lembut cucunya itu agar duduk di sofa bersama dirinya.

''nenek seperti tidak tau dirinya saja''

Qeza merotasi malas,kemudian menghempaskan tubuh mungilnya di samping sang nenek.

''Qeza''

sedangkan yang disebut namanya kini duduk santai dengan ekspresi dingin khasnya. terlihat dengan jelas jika sikap dingin itu perpaduan dari sikap alexa dan mike, daddy dan mommy nya.

''quenza merindukan aunty aice,nenek''

''ohh benarkah sayang''

''kau begitu merindukan auntymu itu''

mauren bertanya dengan gemas, mencubit pipi chubby cucunya yang terlihat begitu menggemaskan.

''tentu saja, kapan aku tidak merindukan aunty''

''nenek bujuk auty untuk pulang, sudah setahun aunty tidak mengujungiku,apa dia tidak menyangyiku lagi?''

quenza menatap sang nenek dengan mengedipkan matanya, terlihat begitu menggemaskan.

''sudah nanti nenek akan menelfon auntymu,sekarang kembalilah kekamar kalian, nenek,mommy dan daddy mu telah mempersiapkan sesuatu untuk kalian''

''benarkah?''

quenza segera bangun dari posisinya, terdengar begitu antusias setelah mendengar perkataaan sang nenek.

''aku tidak mau yang lain, aku ingin aunty''

quenza kembali merengek.

dan saat itu juga, gadis kecil lainnya terlihat berjalan mendekati mereka. dia adalah Queena si bungsu, yang selisih setahun dari sikembar. namun orang orang menganggap mereka kembar tiga

''tak apa nenek,jika quenza tidak menginginkan kejutan itu, biar itu semua menjadi bagianku''

queena berkata dengan entengnya membuat sang kakak kembali mendelik padanya

''serakah''

''heii, kau bilang aku serakah?''

''serakah dari mananya ha? kau yang tidak ingin kejutan bukan, lalu aku mengambilnya, apa itu di bilang serakah'' protes quena

mauren yang kembali mendengar pertengkaran cucunya itu seketika memijit pelipisnya. dua gadis kecil itu benar benar sering beradu mulut. mereka saling sayang namun entahlah, mereka lebih sering bertengkar.

''sudah sudah, masuk kekamar kalian, quenza juga naik, nenek yakin jika kau pasti menyukainya''

''benarkah?''

''tentu saja''

mauren menjawab pertanyaan quenza dengan yakin

''kalau begitu kami pergi dulu nenek''

quenza dan quena beranjak dari sana tak lupa memberi kecupan sayang di wanita tua itu.

''Qeza, kau tidak penasaran dengan kejutannya''

mauren bertanya dengan dahi berkerut,ketika melihat cucu laki lakinya itu terlihat biasa biasa saja.

''untuk apa penasaran, jika aku tau apa kejutannya''

''kapan aunty datang?''

mauren tentu saja terkejut mendengar pertanyaan Yang dilontarkan cucunya itu.

''jika nenek tidak menjawab juga tak apa''

Qeza meraih ransel miliknya, kemudian bergerak memasuki lift menuju kamarnya.

''auntymu baru saja datang''

jawab mauren yang baru tersadar dari keterkejutannya. sedangkan cucunya itu hanya menangguk menanggapinya

''dia benar benar putri alexa''

gumam mauren pelan ketika melihat lift yang dinaiki cucunya perlahan bergerak naik.

Dikamar sikembar

lihatlah bagaimana kedua gadis itu berteriak senang ketika melihat aunty kesayangan mereka berdiri dihadapan mereka dengan merentangkan tangannya.

''aunty aice''

pekik dua gadis itu, kemudian berlari meyambar tubuh alice dengan rasa bahagia yang begitu menggebu gebu.

''ohhh peri peri kecilku''

entah bagaimana mengungkapkan kebahagiaannya sekerang. bisa dikatakan mungkin satu tahun lamanya alice tidak bertemu dengan kesayangannya ini.

alice mengecup kening dua gadis kecil itu dengan penuh rasa haru.

''aunty kenapa kau baru mengunjungi kami?''

kini quenna yang protes membuat sang kakak mendelik tidak senang.

''hoho quenna, bukankah kau biasa mengatakan jika aku tidak pengertian,lalu bagaimana denganmu sekarang''

''setidaknya aku hanya mengeluh satu kali aunty, dia mengeluh berpuluh puluh kali, mungkin ratusan kali''

''kalian berdua diamlah, aunty lelah dan pasti butuh istirahat''

Qeza kini bejalan masuk dengan gaya santainya. tidak terlihat seperti anak anak pada umunya.

''ohhh pangeranku yang tampan,kemari peluk auntymu ini''

Qeza masuk kepelukan alice ketika kedua gadis itu telah menyingkir.

alice mengerutkan keningnya, rasa pelukan ini berbeda dengan pelukan kedua gadis itu yang memeluknya dengan hangat. tapi lihatlah Qeza, keponakan laki lakinya itu, hanya memeluknya dengan menepuk punggungnya pelan.

''Qeza sayang, jadilah anak anak pada umumnya''

ucap alice ketika pelukannya terlepas

Qeza yang mendengar perkataan auntynya itu seketika mengerutkan keningnya.

''tidak perlu menjadi anak anak aunty, aku memang masih anak anak''

''ahahaha kau benar''

alice tertawa sumbang ketika mendengar jawaban dari Qeza.

''kau ini benar benar anaknya kak alexa''

''aunty, apa kepalamu terbentur sesuatu? tentu saja kak Qeza adalah anak dari mommy alexa, kita bertiga adalah saudara''

''bahkan ada foto kak Qeza saat baru saja dilahirkan oleh mommy alexa''

kini quenna kembali merasa tidak mengerti perkataan dari auntynya.

dan lihatlah bagaimana keadaan alice sekarang, ia di buat kehilangan kata kata oleh keponakan keponakannya.

''bukan begitu maksudku sayang, tapi sikap Qezasangat mirip dengan kak alexa''

ingin rasanya alice berteriak seperti itu pada keponakannya. tapi ahh sudahlah.

''mungkinkah karna aunty di gigit serangga jahat, dan itu membuat otak aunty menjadi bodoh sejenak''

quenza kini ikut berbicara.

membuat orang orang yang mendengarnya tidak mengerti ucapan gadis kecil itu.

''apa maksudmu?''

''lihatlah quenna, leher aunty merah merah''

quenza menjawab pertanyaan kakaknya quena.

''astaga kau benar,ayo cepat beritahu mommy agar aunty aice segera di periksa''

''ya''

dan lihatlah bagaimana kedua gadis kecil itu berlari begitu kencangnya, raut panik terlibat begitu jelas diwajah mereka.

alice yang sempat tak mengerti kini menjadi gelagapan sendiri.

''queenaaaa''

''quenzaaa''

teriak alice yang kini tak di dengar lagi oleh kedua gadis kecil itu.

''Qeza tolong bantu aunty''

''maaf aunty, aku akan bersikap anak anak, tidak ada anak anak yang menolong orang tua, hanya orang tua yang menolong anak anak''

dan lihatlah bagaimana ekspresi alice saat ini, ia rasanya ingin menangis sekencang kencangnya saat itu juga.

Terpopuler

Comments

nadira ST

nadira ST

nah kena mental kan lu oleh bocil

2024-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!