dinegara yang berbeda,beberapa hari yang lalu.
terlihat seorang pria yang duduk di atas tempat tidur dengan ekpresinya yang terlihat begitu menahan sebuah kemarahan yang begitu besar.
"bos''
''apa kau belum menemukan informasi apapun tentang gadis itu?''
''maaf bos''
brakkkk
dengan sekali gerakan, kristian menghantam tubuh rayn ke dinding.
''sudah berapa lama ha?"
" kenapa kalian belum menemukan sedikitpun informasi tentang gadis itu''
kristian berteriak dengan penuh kemarahan.
rayn dengan sekuat tenaga berusaha bangkit dari posisinya, rasa sakit di perutnya tidak ia hiraukan untuk saat ini.
''kami telah berusaha semaksimal mungkin bos, bahkan berita infomasi apapun tentang gadis itu bagai lenyap begitu saja''
kristian mengusap wajahnya kasar, ia benar benar dibuat tidak mengerti dengan keadaan sekarang. dimana bahkan semua akses gadis yang tidur bersama pada malam itu seketika hilang begitu saja. membuat dirinya di landa tanda tanya yang begitu besar.
''siapa gadis itu sebenarnya''
batin kristian
ini adalah hal yang pertama kali terjadi dihidupnya, dimana dia tidak bisa menemukan apa yang ia cari, dan tentu saja menjadi kemarahan besar untuknya.
ditengah dirinya di landa rasa kelut yang membuatnya pusing. ponsel mewah miliknya bergetar, nama sang ibu terlihat muncul dilayar ponselnya.
untuk sejenak kristian menghela nafasnya, ia tau apa yang akan dibicarakan oleh wanita yang melahirkannya itu.
''sayang, kenapa begitu lama menjawab panggilan dari mommy?''
wanita di seberang sana seketika melayangkan protesnya ketika panggilannya terhubung.
''aku sedang sibuk mom''
''sayang, mommy tau bekerja memang penting, tapi kau harus meluangkan waktu untuk mengistirahatkan dirimu sejenak dari pekerjaan''
''terutama untuk mencari pendamping''
lanjutnya
kristian terlihat menghela nafasnya, ia tau betul apa yang akan menjadi pembahasan mommy nya kali ini.
''aku sedang tidak ingin membahasnya,mom''
ia menghempaskan tubuhnya di kursi kebesarannya.
''ini penting, jadi kita harus sering membahasnya, dan mommy akan berhenti ketika kau sudah membawa calon menantu untuk mommy''
seperti biasa, wanita itu benar benar tidak peduli dengan keluhan orang lain.
''kau tau, semua teman arisan mommy sudah memiliki cucu,sedangkan mommy? mempunyai calon menantu saja tidak''
wanita paruh baya itu kembali mengeluh
''semua itu butuh waktu mom, dan ini bukan waktu yang tepat''
kristian terlihat memijit pelipisnya, entah bagaimana bisa daddy nya itu menikahi mommy nya yang begitu cerewet.
''kau selalu saja berkata,ini bukan waktu yang tepat''
emira yang tak lain mommy kristian berteriak dengan penuh kekesalan
''lalu kapan waktu yang tepat bagimu tristan, saat mommy mati?''
lanjut emira dengan amarah yang menggebu gebu
bagaimana tidak? di saat umur anaknya yang menginjak 30 tahun.pria itu belum menunjukkan ketertarikan terhadap lawan jenis.
ahh ralat, anaknya itu hanya tertarik pada wanita satu malamnya saja, kemudian setelah memakainya ia membuangnya begitu saja.
ia merasa jengah ketika teman teman arisannya membahas tentang cucu ataupun menantu mereka. dan juga kesabarannya semakin habis ketika mendengar kabar jika putra sulungnya itu adalah pecinta sesama jenis.
''atau berita itu memang benar? kau benar benar pecinta sesama jenis, dan milikmu itu tidak berdiri ketika melihat seorang wanita''
ohh god, bahkan kristian dibuat tidak habis fikir bagaimana otak mommy nya bisa sampai berfikir kesana.
''mom jika milikku tidak bisa berdiri, bagaimana aku memakai wanita wanita satu malamku''
''berhenti seperti itu, cukup bawakan menantu untukku''
''jika tidak, aku benar benar akan memaksamu, jika perlu aku akan membuatmu pingsan lalu menikahkanmu bersama wanita pilihanku''
teriak emira kembali kemudian memutuskan panggilannya
''mom''
tut
kristian melemparkan ponselnya ketika panggilan itu terputus. dengan cepat ia meraih minuman mahal kesukaannya guna untuk membuat perasaannya kembali tenang.
diamnshion milik keluarga axel.
''Quenza,Quena tidak baik berlari seperti itu''
''bagaimana jika kalian terjatuh,bukankah mommy sudah memperingati kalian berulang kali''
alexa menatap kedua putri kembarnya yang saat ini tengah mengatur nafasnya.
''mommy gawat''
Quena kembali berbicara lebih dulu
alexa mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh putrinya itu.
''bicara dengan jelas''
''ohh god,mommy kita harus segera memanggil dokter untuk aunty''
''ada apa dengan auntymu, Quenza?'' kini alexa bertanya dengan panik
bukankah tadi adiknya itu baik baik saja, lalu kenapa sekarang putrinya meminta agar segera menghubungi dokter
dan belum sempat kembali menjawab, terlihat alice yang masuk kedalam kamar alexa dengan tergesa gesa.
''mommy akan aku perlihatkan''
kini Quena terlihat berjalan mendekati alice,kemudian memaksa aunty nya untuk berjongkok agar setara dengan tinggi badannya.
''tunggu kakak, akan aku jelaskan''
alice berusaha berbicara.
''aunty diam sedikit, ini gawat,kita harus memperlihatkannya pada mommy atau nanti akan semakin parah''
Quenza, gadis itu kini menyela
"tuhan, bisa kau mengunci mulut keponakan keponakanku ini sebentar saja"
jerit alice dalam hati.
''lihat mommy''
Quenza kini melepas syal dilehernya, sedangkan Quena kembali memekik keras.
''mom, lihat, di leher aunty bahkan juga di sekitar dada aunty,sepertinya merah merah itu menyebar''
''bagaimana ini mom?''
Quenza terlihat meneteskan air matanya, fikirannya kini tertuju pada auntynya yang terkena sakit parah
''Quenza tidak apa ,dokter akan menangani aunty aice secepatnya''
Quena berusaha menenangkan sang kakak
sedangkan alexa yang sejak tadi diam kini mulai mengeluarkan suaranya.
''Quena bawa kakakmu kekamar kalian,biar mommy yang menangani aunty mu''
''mommy tolong sembuhkan aunty aice''
Quensza yang sesegukan kini ditarik oleh sang adik untuk pergi dari sana.
''quenza,ayo pergi, biarkan mommy menangani aunty aice''
Quenza yang ditarik oleh Quenna seketika menganggukkan kepalanya menurut.
''aunty cepat sembuh yah''
mereka berdua kemudian memeluk alice yang kini terduduk lesu di lantai.
alice memandang kedua keponakan kini berjalan menjauh, ia benar benar tidak tau harus tertawa atau menangis sekarang.
''kakak''
lirihnya pelan,dengan takut takut menatap sang kakak yang kini juga menatapnya.
''maafkan aku karna mengecwewakanmu''
''ini sepenuhnya bukan salahmu, ini salah temanmu yang menjebakmu''
alexa menghela nafasnya berat.
''namun kau juga tidak bisa benarkan dalam hal ini, bukankah aku sudah memperingatimu berulang kali, jangan percaya siapapun di sana, bahkan yang berkata teman bisa saja menusukmu dari belakang''
''aku tau aku salah, maafkan aku kak''
''itu tidak penting sekarang, yang harus kau fikirkan adalah''
''bagaimana jika kau hamil, semua kumungkinan bisa saja terjadi''
mendengar itu seketika membuat alice terdiam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
💞 RAP💞
sapa tau nanti perusahaan tristan sama alexa bekerja sama lalu saling kenalan ketemu dan bla...bla...
2023-05-16
0
Ella Erizca
mulai seru nih cerita nya
2023-01-15
0
waonesri
kalau alice hamil si tristan aja kak yg ngidam
2022-09-26
1