Saya itu suka yang agresif

Semua orang langsung menatap duo cabe-cabean karena jawaban kompak mereka.

Mama Dinar memutar bola matanya jengah. "Kalian tidak ada hak untuk menjawab. Saya itu bertanya sama Vio."

"Aunty, justru kami mewakili perasaan Vio. Dia sama sekali tidak setuju jika Mas Erkan menikah dengan gadis desa." Celetuk Fina.

"Saya setuju, Aunty. Bang Erkan itu cocoknya sama kita-kita yang jauh lebih cantik." Imbuh Lussy.

Dan tentu saja jawaban mereka membuat Vio merasa terpojok karena Mama Dinar melayangkan tatapan tajam padanya. "Ma, aku sama sekali tidak berpikir seperti itu."

"Lalu buat apa kamu bawa dua pembuat onar ini ke sini?"

"Ma, aku minta maaf atas sikap Lussy dan Fani. Aku membawa mereka ke sini hanya untuk liburan, kami jenuh dengan tugas-tugas di kampus."

"Wah, Neng Vio masih kuliah ya?" Sambar Lisa terlihat begitu semangat.

"Sok akrab lo." Ketus Fina menatap Lisa penuh permusuhan. Dan ia pun mendapat cubitan halus dari Violla.

"Loh, memangnya saya salah kalau pengen deket sama calon ipar?" Tanya Lisa yang berhasil membuat Mama Dinar tertawa penuh kemenangan. Bahkan sampai membuat wajah kedua cabe-cabean itu merah padam karena malu.

"Tuh, apa saya bilang. Lisa itu calon mantu idaman. Bisa buat lawannya bungkam cuma dengan kata-kata." Puji Mama Dinar. Seketika pipi Lisa pun merona.

Lisa tidak menyadari jika perkataannya juga berhasil membuat hati Erkan berbunga-bunga.

"Erkan, sepertinya kamu harus cepat-cepat deh lamar Lisa. Gimana kalau besok?"

Uhuk!

Erkan tersedak karena dirinya belum habis mengunyah makanan. Duh... pasti rasanya perih sekali ituh. Apa lagi ia makan sambel terasi.

Dengan sigap Lisa menuangkan air putih dan memberikannya pada Erkan. "Pelan-pelan atuh Pak." Wajah Lisa terlihat jelas memancarkan rasa cemas.

"Uh... so sweet banget sih?" Mama Dinar menatap keduanya dengan mata berbinar.

"Terima kasih," ucap Erkan.

"Sama-sama, sayang." Jawab Mama Dinar begitu percaya diri. Sontak Erkan pun melotot mendengarnya. Kalau itu keluar dari mulut Lisa sih pasti Erkan kesenengan. Lah ini keluar dari mulut ember Mamanya. Huh... sepertinya harus banyak stok sabar jika punya Mama super aktif seperti Mama Dinar.

"Ma." Erkan pun memperingati. Dan Mama pun tertawa geli.

"Udah jangan ribut terus, lanjut makannya. Gak tahu apa Papa lagi menikmati perpaduan rasa ikan yang dicampur sambel sama tumis kangkung." Sanggah Papa terlihat begitu menikmati makan siangnya. Bahkan keringatnya sampai bercucuran. "Boleh nambah lagi kan?"

"Uh, dasar gembul." Ledek Mama yang berhasil mengundang tawa si Papa.

****

Saat ini Lisa terlihat serius mencuci piring, dan disebelahnya berdiri Violla yang membantunya menaruh piring di rak pengering.

"Kamu kuliah?" Tanya Violla melirik Lisa.

Lisa pun menoleh. "Iya, baru lulus kemarin."

"Wah, Kakak leting dong. Ambil fakultas apa?"

"Fisip."

"Jurusan?"

"Sosiologi."

"Owh... aku ambil kedokteran, ini masih semester enam."

"Pantesan."

Viollah mengerut bingung mendengar tanggapan Lisa.

"Eh, maksud saya teh pantesan keliatan. Anak kedokteran kebanyakan cantik-cantik terus rapi-rapi."

Violla tertawa renyah. "Udah peraturannya. Kalau dilanggar ya dapat skor. Lagian kalau dokter penampilannya urak-urakan mana ada yang percaya kami dokter."

Lisa tertawa lucu. "Emangnya kamu kuliah di mana?"

"UGM." Jawab Violla apa adanya.

"Wah, dulu aku juga pengen banget kuliah di sana. Tapi rezekinya bukan di sana."

"Gak papa, di mana pun kuliahnya sama aja. Yang penting ilmunya."

"Iya, bener." Lisa mencuci tangan karena piringnya kotornya sudah habis.

"Emang kamu beneran mau sama Abang aku ya?" Tanya Violla penuh selidik.

"Kenapa nanya gitu?" Lisa malah balik bertanya.

"Gak yakin aja kamu bisa nerima Rayden. Udah banyak cewek yang mau sama Abang aku, tapi gak mau nerima Rayden."

Lisa tertawa kecil. "Harus kamu tahu ajah, saya mah lebih dulu jatuh cinta sama Rayden dari pada Papanya. Rayden itu gemesin, pengen peluk terus. Bahkan kalau bisa dari sekarang saya bawa Rayden pulang." Jujurnya.

Violla tertegun mendengarnya. "Kenapa gak jadi baby sitter aja kalau gitu. Kan kamu jatuh cintanya sama Rayden."

Lisa tertawa lagi. "Sayangnya saya juga jatuh cinta sama Papanya pas ketemu pertama kali. Habis gantengnya kelewatan sih. Saya juga wanita normal, Neng. Gak bisa kalau liat yang ganteng-ganteng, hehe."

Mulut Violla terbuka lebar mendengar jawaban polos Lisa. Ya ampun, ternyata masih ada ya cewek sepolos dan sejujur dia. Pantes aja si Abang jatuh hati.

"Neng Vio udah punya calon ya?" Tanya Lisa yang berhasil membuat Violla kaget.

"Eh, udah."

"Pasti dokter kan?"

"Kok tahu sih?"

Lisa tersenyum lebar. "Temen saya juga yang anak kedokteran banyak yang pacaran sama dokter, kayaknya cinta lokasi."

Violla tertawa renyah. "Iya sih, aku ketemu dia pas praktek ke rumah sakit, hehe."

Mendengar itu Lisa pun ikut tertawa. Dan tanpa sadar keduanya mulai akrab. Bahkan Violla mulai terbuka dan bercerita banyak hal soal kehidupan pribadinya.

"Udah selesai?" Tanya Erkan yang berhasil menarik perhatian keduanya.

"Eh, Abang. Udah kok, baru aja selesai."

"Hm. Ngobrol apa? Asik banget kayaknya." Erkan menatap Lisa dan Violla bergantian.

"Ih kepo." Cibir Violla yang langsung beranjak pergi. Sengaja memberikan ruang untuk mereka berdua.

Lisa jadi salah tingkah sendiri saat Erkan terus memandangnya. Sangking malunya Lisa pun menunduk.

"Jadi kamu beneran mau nikah sama saya?"

Lisa mendongak dan langsung menggeleng cepat, tetapi detik berikutnya ia mengangguk.

"Jadi kamu mengaku kalau selama ini kamu memang cari perhatian saya kan? Sampai bawa makanan segala."

Lisa terkejut mendengarnya. "Tapi Bapak suka kan?"

"Ck, jangan balik bertanya, Lisa."

"Habis Bapak nanyanya gitu sih. Emangnya Bapak gak mau ya nikah sama saya?" Tanya Lisa memasang wajah memelas.

Jelas mau lah. Siapa yang nolak daun muda polos kayak kamu. Jawab Erkan dalam hati.

"Gak juga sih. Saya cuma kasian aja sama Rayden. Tiap malam ngerekek terus supaya saya nikahin kamu." Alibinya. Padahal Rayden tidak pernah membicarakan itu sekali pun.

Mendengar itu wajah Lisa pun berubah sendu. "Jadi Bapak gak punya perasaan apa pun gitu sama saya? Meskipun saya teh udah dandan kayak gini?"

Erkan menggeleng pelan. Sontak pipi Lisa pun mengembung seperti ikan buntal.

Duh, gemesin banget sih. Gimana saya mau nolak nikah sama kamu, Sa? Tapi saya belum puas liat kamu kesal kayak gini, bikin gemas soalnya.

"Emang Bapak sukanya teh cewek kayak gimana sih? Yang kayak Lussy sama Fina ya? Mereka kan cantik, seksi terus...." ucapan Lisa pun terhenti karena Erkan tiba-tiba mendekat dan mengurungnya.

"Saya itu suka yang agresif."

"Agresif? Yang suka nerkam gitu?"

Erkan terpaksa menahan tawanya saat mendengar jawaban Lisa. Ya ampun gadis ini, kelewatan polos atau gimana ya?

"Hm. Yang suka gigit duluan."

Lisa menelan air liurnya saat wajah mereka begitu dekat. Bahkan ia bisa menghirup aroma parfum Erkan yang begitu menggoda.

"Kira-kira kamu agresif tidak?"

Lisa menggeleng. "Gak tahu."

"Mau cobak saya tunjukkan?"

"Emang bisa?"

Erkan menggeram kesal karena Lisa terus menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan lagi. Membuatnya gemas dan ingin melahap gadis di depannya itu sampai habis tak tersisa.

"Bisa, biar saja tunjukkan." Erkan memiringkan wajahnya dengan tatapan yang terus tertuju pada bibir merekah milik Lisa. Ia sudah membayangkan rasa manis dari bibir itu.

Karena gugup, Lisa pun memejamkan matanya. Dan itu membuat Erkan tersenyum penuh kemenangan. Baru saja bibir mereka ingin bertemu. Suara cempreng milik Mama Dinar memisahkan jarak di antara mereka.

"Erkan!"

Erkan menggeram kesal dalam hati. Kenapa harus ada Mama sih di saat seperti ini?

Terpopuler

Comments

Dida Sa'diah

Dida Sa'diah

yah kasihan erkan ga jadi deh😂😂😂

2022-10-06

1

Ekawati Hani

Ekawati Hani

Benar benar bikin ngakak🤣🤣🙄

2022-05-22

1

Sri Ratni

Sri Ratni

🤣🤣🤣ketangkap basah

2022-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pindahan
2 Duda Anak Satu
3 Pengen Peluk
4 Malu-maluin
5 Pembawa Sial
6 Mama, Ray mau pipis
7 Gosip di Pagi Hari
8 Mendadak Emosi
9 Ganjennya Keluar
10 Blushing
11 Eneng Tuh Lagi Kesel
12 Ketemu calon mertua
13 Calon mantu saya
14 Mama Dinar vs Bayu
15 Kejahilan si Abah
16 Duo Cabe-cabean
17 Saya itu suka yang agresif
18 Mendadak Heboh
19 Tamu Tak Diundang
20 Hot News
21 Hareudang
22 Kepatil Lele
23 Cuap-cuap Manjah
24 Serangan Dadakan
25 Kencan (1)
26 Kencan (2)
27 Kang Erkan
28 Burung Tetangga Lebih Berkicau
29 Saya Cemburu, Pak
30 Kamu Seksi
31 Mama Sayang Rayden
32 Prewedding
33 Menjelang Sah
34 Akhirnya Sah
35 Berangkat Bulan Madu
36 Malam Pertama
37 Malu-Malu Tapi Mau
38 Mantan Erkan
39 Dasar Pengganggu
40 I Love You
41 Sekretaris Cantik
42 Bang Elkan Selingkuh?
43 Nyetak Gol
44 Partner Curhat
45 Biang Rusuh
46 Gigitan Manja
47 Serangan Nenek Sihir
48 Isi Hati Elkan
49 Olahraga Pagi
50 Gibah
51 Selingkuhan
52 Kemarahan Erkan
53 Hari Libur
54 Kecemburuan Erkan
55 Gara-gara Bodyguard Cantik
56 Masa Lalu Erkan
57 Liburan
58 Sidang Dadakan
59 Tamu Tak Diundang
60 Circle Absurd
61 Erkan Sakit
62 Hot News
63 Zia Berulah Lagi
64 Dasar Kucing Liar
65 Kolam Renang
66 Harga Diri Kejora
67 Tidak Mau Rugi
68 Istri Saya Memang Hebat
69 Kumpulnya Keluarga Besar
70 Mandul?
71 Janda Dadakan
72 Udah Ada Isi
73 Kejutan Buat Paksu
74 Lima Pandawa
75 Kabar Bahagia
76 Sindrom Couvade
77 Ray vs Erkan
78 Meet Up
79 Dasar Bocah Tengil
80 Emak-emak Rumpi
81 Bayi Kolot
82 Erkan Semakin Posesif
83 Asep vs Violla
84 Erkan Takut Ulat
85 Lagi Sensi
86 Episode Terakhir
87 Part Bonus 1
88 Part Bonus 2
89 Part Bonus 3
90 Happily Evil After
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pindahan
2
Duda Anak Satu
3
Pengen Peluk
4
Malu-maluin
5
Pembawa Sial
6
Mama, Ray mau pipis
7
Gosip di Pagi Hari
8
Mendadak Emosi
9
Ganjennya Keluar
10
Blushing
11
Eneng Tuh Lagi Kesel
12
Ketemu calon mertua
13
Calon mantu saya
14
Mama Dinar vs Bayu
15
Kejahilan si Abah
16
Duo Cabe-cabean
17
Saya itu suka yang agresif
18
Mendadak Heboh
19
Tamu Tak Diundang
20
Hot News
21
Hareudang
22
Kepatil Lele
23
Cuap-cuap Manjah
24
Serangan Dadakan
25
Kencan (1)
26
Kencan (2)
27
Kang Erkan
28
Burung Tetangga Lebih Berkicau
29
Saya Cemburu, Pak
30
Kamu Seksi
31
Mama Sayang Rayden
32
Prewedding
33
Menjelang Sah
34
Akhirnya Sah
35
Berangkat Bulan Madu
36
Malam Pertama
37
Malu-Malu Tapi Mau
38
Mantan Erkan
39
Dasar Pengganggu
40
I Love You
41
Sekretaris Cantik
42
Bang Elkan Selingkuh?
43
Nyetak Gol
44
Partner Curhat
45
Biang Rusuh
46
Gigitan Manja
47
Serangan Nenek Sihir
48
Isi Hati Elkan
49
Olahraga Pagi
50
Gibah
51
Selingkuhan
52
Kemarahan Erkan
53
Hari Libur
54
Kecemburuan Erkan
55
Gara-gara Bodyguard Cantik
56
Masa Lalu Erkan
57
Liburan
58
Sidang Dadakan
59
Tamu Tak Diundang
60
Circle Absurd
61
Erkan Sakit
62
Hot News
63
Zia Berulah Lagi
64
Dasar Kucing Liar
65
Kolam Renang
66
Harga Diri Kejora
67
Tidak Mau Rugi
68
Istri Saya Memang Hebat
69
Kumpulnya Keluarga Besar
70
Mandul?
71
Janda Dadakan
72
Udah Ada Isi
73
Kejutan Buat Paksu
74
Lima Pandawa
75
Kabar Bahagia
76
Sindrom Couvade
77
Ray vs Erkan
78
Meet Up
79
Dasar Bocah Tengil
80
Emak-emak Rumpi
81
Bayi Kolot
82
Erkan Semakin Posesif
83
Asep vs Violla
84
Erkan Takut Ulat
85
Lagi Sensi
86
Episode Terakhir
87
Part Bonus 1
88
Part Bonus 2
89
Part Bonus 3
90
Happily Evil After

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!