Duo Cabe-cabean

Salah seorang dari tiga wanita modis itu membuka kaca matanya. Sontak mata Rayden pun berbinar.

"Aunty Vio!"

"Rayden!" Sahut wanita itu langsung merentangkan tangannya. Dan tanpa ragu lagi Rayden langsung berhambur dalam pelukan wanita asing itu. Sedangkan Lisa tampak kebingungan karena tak mengenalinya.

"Oh... rindunya sama anak Aunty yang satu ini." Wanita bernama Vio itu pun memberikan kecupan di pipi Rayden. Dan setelah itu ia pun memandang ke arah Lisa.

Lisa tersenyum ramah. "Hai, aku Lisa."

"Vio." Ia menilai penampilan Lisa dari ujung rambut sampai ke ujung kuku.

"Kakak cantik, ini tuh Aunty Ray yang udah lama gak pulang-pulang."

Vio teryawa renyah mendengar itu. "Emangnya Aunty ini bang Toyib gak pulang-pulang?"

Rayden terkekeh geli dan kembali meraih tangan Lisa. "Aunty, ini Kakak cantik yang akan menjadi Mama Ray."

"Eh?" Kaget Lisa. Ternyata bukan cuma Lisa yang kaget, tetapi ketiga wanita modis itu pun memekik kaget. Dan langsung memandang Lisa remeh.

"Vio, ini tidak adil. Kamu sudah janji bakal mak comblangin gw sama Abang lo."

"Gak, Mas Erkan itu punya gw."

Vio yang mendengar keluhan kedua sahabatnya itu cuma bisa garuk-garuk tengkuk. "Guys... sebenarnya gw gak punya hak buat maksa Abang gw. Dari pada kalian ribut, mending kalian ambil hatinya sendiri."

Vio melirik Lisa yang masih diam di posisinya. Jadi gosip soal Abang gw bener dong kalau dia mau nikah sama anak desa? Tapi anak ini lumayan juga, pas lah buat dibawa kondangan.

"Pokoknya gw yang harus dapatin Abang lo, titik."

"Gak, gw yang bakal jadi iparnya Vio titik."

"Gw."

"Gw."

Lisa yang melihat keributan itu pun langsung menarik Rayden masuk. Sedangkan Vio terlihat kebingungan karena kedua temannya mulai dorong-dorongan.

"Loh, calon mantu Mama ada di sini. Terus di luar kok ada ribut-ribut?" Mama Dinar yang sejak awal penasaran dengan keributan di luar pun mengintip di pintu. "Vio? Itu Vio kan? Ngapain dia di sini? Pake bawa duo cabe-cabean lagi. Ribet ini mah."

Lisa terkekeh lucu saat mendengar julukan kedua wanita genit itu.

"Ayok masuk, tutup pintunya sebelum mereka masuk." Mama Dinar langsung menarik Lisa dan Rayden masuk, lalu mengunci pintu rapat-rapat.

"Mereka itu pembuat onar, ngapain juga si Violla bawa duo cabe-cabean pulang sekarang dan malah ke sini? Bikin masalah aja." Omel Mama Dinar menggandeng tangan Lisa dan membawanya duduk di ruang tengah. Sedangkan Rayden cuma bisa mengekor dengan langkah lemas.

"Terus itu bawa apa?" Imbuh Mama Dinar saat melihat rantang di tangan Lisa.

"Oh, ini ada makan siang buat Tante, Om, sama Pak Erkan. Ikan mas goreng, sambel terasi sama kangkung tumis." Lisa meletakkan rantang itu di atas meja. Dan membukanya satu per satu.

"Wah... jadi ngiler. Udah lama tahu gak makan-makanan kayak gini. Tunggu, Mama panggil Erkan sama Papanya dulu."

"Iya, Tan. Biar Lisa ambil piring dulu."

"Duh... mantu idaman banget deh, tunggu sebentar ya?"

"Iya." Jawab Lisa tersenyum manis.

Mama Dinar pun langsung berlari kecil untuk memanggil anak dan suaminya. Sedangkan Lisa beranjak ke dapur untuk mengambil piring. Dan tentu saja Rayden terus mengekorinya.

"Kakak, Ray mau susu."

"Tunggu ya, nanti Kakak buatin."

"Makasih Kakak."

"Sama-sama, sayang." Lisa mengambil beberapa piring dan meletakkannya di atas pantry. Kemudian ia mengambil gelas untuk menyeduh susu kesukaan Rayden.

Tidak lama dari itu Erkan juga menyusul ke dapur sesuai perintah sang Mama. Lelaki itu tersenyum tipis saat melihat penampakan hangat di depan matanya.

Bukankah ini sudah seperti keluarga kecil?

Erkan berjalan pelan, mendekati Lisa yang masih sibuk membuatkan Rayden susu. Lalu tanpa ragu ia memeluk Lisa dari belakang. Sontak Lisa pun terkejut dan tubuhnya menegang.

"Pa...pak Erkan?"

"Lanjut aja buat susunya," bisik Erkan mengecup pipi Lisa. Dan ia bisa melihat rona merah di pipi gadis itu. "Kamu malu?"

Lisa mengangguk kecil.

"Jangan malu, kalau kita nikah kamu harus terbisa dengan ini."

"Lisa malu, Pak."

"Panggil saya Mas."

"Pak Erkan."

"Mas, sayang."

"Pak Erkan! Hallo." Teriak Lisa yang berhasil membuat Erkan tersentak kaget. Ternyata yang tadi itu cuma bayangan Erkan. Karena saat ini Lisa sudah di depan matanya sambil memberikan tatapan bingung. Bahkan lelaki itu tidak sadar jika putranya sudah pergi sedari tadi. Dan sekarang cuma ada mereka di sana.

"Bapak teh kesambet ya senyum-senyum sendiri?"

Mendengar itu Erkan pun langsung memasang wajah datar. "Dari tadi saya diam, gak senyum."

"Lah, jadi yang saya lihat tadi apa atuh? Masak iya saya ngelindur. Ih si Bapak mah suka lucu."

Erkan mendengus kecil. "Ngapain kamu di sini?" Tanyanya mencoba mengalihkan pembicaraan. Sebenarnya ia sangat malu karena ketahuan menghayal yang bukan-bukan oleh Lisa. Makanya dia agak jutek untuk menutupi rasa malunya.

"Saya tadi bawain makan siang, ini mau ambil piring. Bapak mau bantu saya gak?"

"Boleh," jawabnya datar seraya berjalan melewati Lisa. Melihat tingkah lucu Erkan, Lisa pun tersenyum geli.

"Tolong bawain air minumnya sama gelasnya ya, Pak?"

"Saya yang punya rumah, jadi gak perlu ngasih tahu." Ketus Erkan.

Ih... kok jadi judes gitu sih? Tapi makin gemesin deh.

"Sekedar mengingatkan, Pak."

"Hm."

Lisa menahan tawanya dan langsung beranjak ke depan. Meninggalkan Erkan yang masih salah tingkah di dapur.

"Sial! Kalau gini terus bisa mati hargadiriku," gumamnya.

Beberapa menit berikutnya, semua orang pun sudah berkumpul di ruang keluarga. Dan mereka duduk lesehan. Kedua cewek modis bernama Lussy dan Fina itu pun mendengus sebal saat melihat Lisa yang duduk bersebelahan dengan Erkan. Sedangkan mereka duduk bersebrangan.

"Duh, saya gak tahu kalau mau serame ini. Jadi bawanya cuma secukupnya aja. Gimana atuh nya?"

"Gak papa, kita udah makan kok sebelum ke sini." Ujar Vio mencubit kedua temannya yang sejak tadi tidak mau diam.

"Jadi gak enak saya teh," Lisa memasang wajah bersalah.

"Udah gak usah dipikirin, mereka udah makan katanya." Ujar Mama Dinar yang sejak awal tidak suka dengan keberadaan kedua wanita cabe-cabean itu. Bahkan mereka juga harus memohon dan berjanji tidak akan membuat keributan dulu baru bisa masuk.

"Ya sudah kalau gitu lanjut aja makan siangnya."

"Menunya kayak gini mah cocoknya duduk di pondok pinggiran sawah." Ujar Papa yang disambut tawa oleh Mama dan Lisa.

"Sok mangga atuh."

"Saya mau itu." Pinta Erkan menunjuk ikan yang tepat di hadapan Lisa. Sebenarnya bisa saja Erkan mengambilnya sendiri. Namun, ia hanya memanfaatkan kesempatan untuk bisa dilayani oleh Lisa. Hitung-hitung latihan, hehe.

Tanpa rasa curiga, Lisa pun mengambilkan sepotong ikan dan menaruhnya di piring Erkan. Keduanya terlihat seperti suami istri sungguhan. "Cukup?"

"Cukup, terima kasih." Jawab Erkan.

"Sama-sama."

Mama dan Papa yang melihat itu cuma bisa saling pandang dan tersenyum geli. Namun, beda dengan kedua wanita yang menginginkan posisi Lisa. Keduanya terlihat kesal sambil menoel-noel Violla. Sedangkan Violla menepik tangan mereka dengan kasar.

"Diam. Jangan sampai kita di usir sama Mama." Bisiknya. Dan keduanya pun harus menahan kesal karena Lisa dan Erkan terlihat romantis. Apa lagi tanpa diminta Lisa menuangkan air ke dalam gelas Erkan.

"Gimana Vi, cocok gak jadi Kakak ipar kamu?"

"Enggak!"

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

sugan teh bener ari heug mah ngalamin🤣🤣

2025-03-04

0

Titi

Titi

maka'y cepet di halalin bang biar gak usah menghayal lagi tinggal praktek 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-11-05

1

Ekawati Hani

Ekawati Hani

Baca ini benar benar bikin sakit perut🤣🤣🤣

2022-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Pindahan
2 Duda Anak Satu
3 Pengen Peluk
4 Malu-maluin
5 Pembawa Sial
6 Mama, Ray mau pipis
7 Gosip di Pagi Hari
8 Mendadak Emosi
9 Ganjennya Keluar
10 Blushing
11 Eneng Tuh Lagi Kesel
12 Ketemu calon mertua
13 Calon mantu saya
14 Mama Dinar vs Bayu
15 Kejahilan si Abah
16 Duo Cabe-cabean
17 Saya itu suka yang agresif
18 Mendadak Heboh
19 Tamu Tak Diundang
20 Hot News
21 Hareudang
22 Kepatil Lele
23 Cuap-cuap Manjah
24 Serangan Dadakan
25 Kencan (1)
26 Kencan (2)
27 Kang Erkan
28 Burung Tetangga Lebih Berkicau
29 Saya Cemburu, Pak
30 Kamu Seksi
31 Mama Sayang Rayden
32 Prewedding
33 Menjelang Sah
34 Akhirnya Sah
35 Berangkat Bulan Madu
36 Malam Pertama
37 Malu-Malu Tapi Mau
38 Mantan Erkan
39 Dasar Pengganggu
40 I Love You
41 Sekretaris Cantik
42 Bang Elkan Selingkuh?
43 Nyetak Gol
44 Partner Curhat
45 Biang Rusuh
46 Gigitan Manja
47 Serangan Nenek Sihir
48 Isi Hati Elkan
49 Olahraga Pagi
50 Gibah
51 Selingkuhan
52 Kemarahan Erkan
53 Hari Libur
54 Kecemburuan Erkan
55 Gara-gara Bodyguard Cantik
56 Masa Lalu Erkan
57 Liburan
58 Sidang Dadakan
59 Tamu Tak Diundang
60 Circle Absurd
61 Erkan Sakit
62 Hot News
63 Zia Berulah Lagi
64 Dasar Kucing Liar
65 Kolam Renang
66 Harga Diri Kejora
67 Tidak Mau Rugi
68 Istri Saya Memang Hebat
69 Kumpulnya Keluarga Besar
70 Mandul?
71 Janda Dadakan
72 Udah Ada Isi
73 Kejutan Buat Paksu
74 Lima Pandawa
75 Kabar Bahagia
76 Sindrom Couvade
77 Ray vs Erkan
78 Meet Up
79 Dasar Bocah Tengil
80 Emak-emak Rumpi
81 Bayi Kolot
82 Erkan Semakin Posesif
83 Asep vs Violla
84 Erkan Takut Ulat
85 Lagi Sensi
86 Episode Terakhir
87 Part Bonus 1
88 Part Bonus 2
89 Part Bonus 3
90 Happily Evil After
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pindahan
2
Duda Anak Satu
3
Pengen Peluk
4
Malu-maluin
5
Pembawa Sial
6
Mama, Ray mau pipis
7
Gosip di Pagi Hari
8
Mendadak Emosi
9
Ganjennya Keluar
10
Blushing
11
Eneng Tuh Lagi Kesel
12
Ketemu calon mertua
13
Calon mantu saya
14
Mama Dinar vs Bayu
15
Kejahilan si Abah
16
Duo Cabe-cabean
17
Saya itu suka yang agresif
18
Mendadak Heboh
19
Tamu Tak Diundang
20
Hot News
21
Hareudang
22
Kepatil Lele
23
Cuap-cuap Manjah
24
Serangan Dadakan
25
Kencan (1)
26
Kencan (2)
27
Kang Erkan
28
Burung Tetangga Lebih Berkicau
29
Saya Cemburu, Pak
30
Kamu Seksi
31
Mama Sayang Rayden
32
Prewedding
33
Menjelang Sah
34
Akhirnya Sah
35
Berangkat Bulan Madu
36
Malam Pertama
37
Malu-Malu Tapi Mau
38
Mantan Erkan
39
Dasar Pengganggu
40
I Love You
41
Sekretaris Cantik
42
Bang Elkan Selingkuh?
43
Nyetak Gol
44
Partner Curhat
45
Biang Rusuh
46
Gigitan Manja
47
Serangan Nenek Sihir
48
Isi Hati Elkan
49
Olahraga Pagi
50
Gibah
51
Selingkuhan
52
Kemarahan Erkan
53
Hari Libur
54
Kecemburuan Erkan
55
Gara-gara Bodyguard Cantik
56
Masa Lalu Erkan
57
Liburan
58
Sidang Dadakan
59
Tamu Tak Diundang
60
Circle Absurd
61
Erkan Sakit
62
Hot News
63
Zia Berulah Lagi
64
Dasar Kucing Liar
65
Kolam Renang
66
Harga Diri Kejora
67
Tidak Mau Rugi
68
Istri Saya Memang Hebat
69
Kumpulnya Keluarga Besar
70
Mandul?
71
Janda Dadakan
72
Udah Ada Isi
73
Kejutan Buat Paksu
74
Lima Pandawa
75
Kabar Bahagia
76
Sindrom Couvade
77
Ray vs Erkan
78
Meet Up
79
Dasar Bocah Tengil
80
Emak-emak Rumpi
81
Bayi Kolot
82
Erkan Semakin Posesif
83
Asep vs Violla
84
Erkan Takut Ulat
85
Lagi Sensi
86
Episode Terakhir
87
Part Bonus 1
88
Part Bonus 2
89
Part Bonus 3
90
Happily Evil After

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!