Ketemu calon mertua

Pulang dari pasar, Lisa langsung mengantarkan Rayden ke rumahnya meski sebenarnya ia sangat malas karena sudah pasti bertemu Erkan. Apa lagi saat ini mobil lelaki itu masih ada di garasi, itu tandanya dia belum berangkat kerja.

Dia kerja apa sih? Kenapa jam segini belum pergi? Apa aku tanya Rayden aja ya dari pada penasara. Iya deh nanti aku tanya. Pikir Lisa.

"Kakak pulang ya?" Pamit Lisa yang saat ini sudah berdiri di depan pintu rumah Erkan.

"Yah... Kakak gak mau nunggu Ray dulu? Hari ini Ray gak mau ikut Papa. Ray mau sama Kakak."

"Loh, emangnya dikasih sama Papa?"

Rayden mengangguk. "Ayok masuk dulu, Kak." Anak itu pun langsung menarik Lisa ke dalam rumah. Dan gadis itu terlihat pasrah.

"Sudah pulang?" Tanya Erkan yang keluar dari arah dapur.

Lisa harus menelan air ludahnya saat melihat penampilan lelaki itu. Bagaimana tidak, saat ini Erkan terlihat begitu seksi dengan keringat yang membajiri tubuhnya. Dan baju kantor itu sudah lenyap dan digantikan degan kaos polos yang sudah basah karena keringat.

Loh, kemana stelan kantor tadi? Pikir Lisa merasa heran.

"Papa gak jadi kerja?" Tanya Rayden mewakili rasa penasaran Lisa.

"Enggak, hari ini Papa mau main bareng calon Mama Ray aja." Jawab lelaki itu yang berhasil membuat jantung Lisa berdegup kencang.

Oh pantes aja gak jadi kerja, udah buat janji rupanya sama calon istri.

Erkan melirik Lisa, ingin tahu reaksi gadis manis itu. Dan benar saja, wajah Lisa merengut seperti orang sedang kesal.

"Berhubung Pak Erkan gak jadi kerja, saya teh pamit pulang ya?" Ujar Lisa tersenyum ramah.

"Kakak gak mau nunggu Ray dulu? Ray cuma mandi sebentar kok." Rayden memberikan tatapan memohon.

"Duh... jadi gak tega. Ya udah deh, sana mandi dulu. Kakak tunggu di sini."

"Yey... tunggu Ray ya Kak?"

"Iya kasep."

Setelah mendengar persetujuan Lisa, anak itu pun langsung berlari kamarnya. Dan sekarang cuma ada Lisa dan Erkan di sana. Tiba-tiba saja Lisa merasa haus berat. Ia lupa belum minum sedikit pun.

"Em... saya boleh minta minum?" Tanya Lisa malu-malu.

"Ambil aja, udah tahu kan tempatnya?"

Lisa mengangguk. "Saya izin ke dapur."

"Silakan. Kalau mau air dingin ada di kulkas."

"Oh... okay." Lisa pun langsung beranjak menuju dapur. Sedangkan Erkan memilih ke kamar untuk membersihkan diri karena habis olah raga.

Setelah puas minum, Lisa pun kembali ke ruang tengah. Menunggu Rayden selesai mandi. Karena bosan, Lisa pun melihat-lihat foto yang ada di sana. Bahkan ada foto pernikahan Erkan dan mendiang istrinya.

"Wah... pantes aja Rayden kasep. Orang Mamahnya juga cantik. Cocok lah sama Pak Erkan. Tapi sayang umurnya gak panjang." Gumam Lisa melihat-lihat yang lainnya.

Lisa tertawa geli saat melihat foto Rayden saat bayi yang lumayan gemuk. Pipi Rayden yang seperti bakpau terlihat sangat menggemaskan. "Dari lahirnya aja udah kasep si Ray mah."

Lisa tidak menyadari, kini sepasang suami istri dengan penampilan elegan masuk ke dalam rumah. Kedua orang tua itu saling memanang, mungkin mereka bertanya-tanya siapa gadis itu?

"Ekhem."

Lisa terkejut dan langsung berbalik saat mendengar suara dehaman seseorang.

Eh!

Lisa tersenyum dan sedikit membungkuk untuk memberikan salam. Ia sudah bisa menebak jika kedua orang itu adalah orang tua Erkan. Soalnya wajah lelaki paruh baya itu sangat mirip dengannya.

"Kamu anak Pak kades ya?" Tanya wanita yang diperkirakan usianya setengah abad itu. Meski kulitnya mulai keriput, tetapi Ibu itu masih terlihat cantik.

"Iya, Buk, Pak. Mohon maaf, Ibu dan Bapak ini orang tuanya Pak Erkan ya?" Lisa bicara sesopan mungkin.

"Iya, kamu ngapain di sini?" Tanya wanita paruh baya itu menilai penampilan Lisa mulai dari ujung kaki sampai kepala.

Lumayan. Batinnya.

"Itu, saya lagi nunggu Rayden."

"Oh, bukan nunggu Erkan?"

"Eh? Bukan kok, Buk." Jawab Lisa dengan cepat. Bahkan ia mendadak kikuk karena sikap ketus Mamanya Erkan. Lisa menebak wanita paruh baya itu tidak menyukai keberadaannya. Lisa jadi ingat calon istri yang Erkan maksud. Karena sangat penasaran, ia pun menengok ke luar dengan ujung matanya. Mungkin saja wanita itu juga ikut.

"Nyari siapa?" Tanya wanita itu ketus. Sontak Lisa pun menatapnya.

"Enggak nyari siapa-siapa kok, Buk." Jawab Lisa kikuk.

"Kenapa gak duduk?" Tanya lelaki paruh baya berparas tampan itu dengan ramah.

"Saya belum mandi, Pak. Takut sofanya jorok. Lagian tadi saya lagi liat-liat foto kecil Rayden." Jujur Lisa.

"Memangnya kamu kotor dari mana?"

"Mah, nanyanya jangan ketus gitu ah. Kasian dia jadi takut." Tegur Papa Erkan.

"Lah... aku kan emang gini apa adanya."

Lisa tersenyum geli melihat perdebatan kecil suami istri itu. "Tadi saya habis lari pagi sama Rayden, terus belum sempat pulang."

"Wah, jadi si manja itu udah mau berbaur ya sama orang lain?" Tanya Papa Erkan begitu antusias. "Biasanya dia itu paling anti keluar rumah."

"Oh ya?"

"Iya, dia itu paling anti dengan orang asing."

Mendengar itu Lisa jadi ingat kejadian di pasar tadi. Di mana Rayden terlihat takut saat bertemu orang asing. Bahkan anak itu terus menempel padanya.

"Owalah, pantas aja tadi pas ikut ke pasar dia kayak ketakutan gitu pas ketemu orang baru."

"Pasar?" Pekik Mama dan Papa Erkan kompak. Keduanya pun saling melempar pandangan.

"Iya, kami baru pulang dari pasar tadi."

"Maksud kamu pasar tradisional?" Tanya Mama Erkan masih tidak percaya Rayden mau pergi ke pasar.

"Iya, Buk."

"Duh... anak itu pasti langsung sakit." Keluh Mamah Rayden.

"Ck, mana ada orang ke pasar langsung sakit. Lebay kamu."

"Ih.. Papa kayak gak tahu aja Rayden itu kan paling rawan kena udara luar. Dulu aja Mama bawa ke mall besoknya langsung sakit."

"Duh... maaf ya, Buk. Saya gak tahu soal itu. Lagian Pak Erkan juga gak bilang, malah ngasih izin Rayden buat ikut ke pasar. Saya jadi merasa berasalah." Lisa memasang ekspresi bersalah.

"Gak papa, Nak. Mama Erkan ini memang sedikit berlebihan. Rayden sakit juga bukan karena di bawa ke mall, tapi dia kebanyakan makan es krim."

"Ck, kan sama aja Papa."

"Beda, kamu selalu berlebihan."

Lisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena terus menyaksikan perdebatan mereka.

Duh... kemana sih Pak Erkan sama Rayden? Lama banget.

"Omah, Opah!" Seru Rayden yang baru saja keluar dari kamar dan langsung berlari menghampiri Omah dan Opahnya.

"Wah... cucu Omah udah ganteng aja." Sapa Mama Erkan berjongkok dan memberikan ciuman di pipi Rayden.

"Ma, Pa." Dan kali ini Erkan juga ikut muncul. Lelaki itu pun langsung menyalami keduanya. "Kenapa masih berdiri di sini?"

Erkan menoleh ke arah Lisa. Ck, ia lupa gadis itu masih di sana.

"Ma, Pa, kenalin ini Lisa, anak Pak kades."

"Udah tahu." Jawab Mama Erkan ketus.

Oh, ternyata bukan sama aku aja ketusnya. Sama anaknya juga sama. Hihi... aku udah suuzon tadi.

"Omah, hari ini Rayden mau main lagi sama Kakak cantik." Adu Rayden terlihat begitu semangat.

"Oh iya? Emang mau main apa?" Dan hebatnya sifat ketus itu berubah lembut saat berhadapan dengan Rayden.

"Main apa aja, Omah. Yang penting Ray mainnya sama Kakak cantik."

"Ya udah, jangan nakal ya kalau main sama Kakak cantiknya."

"Iya, Omah."

Mama Erkan tersenyum begitu cantik. Kemudian ia pun berdiri lagi. Mata wanita itu mengerling ke arah Erkan dan Lisa.

"Terus kapan kalian mau nikah?"

Eh?

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

wah simamah mah langsung embak aja nih tanyanya 😁😁😁😁 tukan Lisa sama Erkan jadi bingung 🤭🤭🤭
lanjut kak author semangat 💪💪💪

2022-05-14

2

Tri Unhie

Tri Unhie

si mamah mah bikin kaget ajah,,si Eneng kan belum tau kalau pak erkan naksir Eneng🤣🤣

2022-05-14

1

Fitriati

Fitriati

lanjut

2022-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pindahan
2 Duda Anak Satu
3 Pengen Peluk
4 Malu-maluin
5 Pembawa Sial
6 Mama, Ray mau pipis
7 Gosip di Pagi Hari
8 Mendadak Emosi
9 Ganjennya Keluar
10 Blushing
11 Eneng Tuh Lagi Kesel
12 Ketemu calon mertua
13 Calon mantu saya
14 Mama Dinar vs Bayu
15 Kejahilan si Abah
16 Duo Cabe-cabean
17 Saya itu suka yang agresif
18 Mendadak Heboh
19 Tamu Tak Diundang
20 Hot News
21 Hareudang
22 Kepatil Lele
23 Cuap-cuap Manjah
24 Serangan Dadakan
25 Kencan (1)
26 Kencan (2)
27 Kang Erkan
28 Burung Tetangga Lebih Berkicau
29 Saya Cemburu, Pak
30 Kamu Seksi
31 Mama Sayang Rayden
32 Prewedding
33 Menjelang Sah
34 Akhirnya Sah
35 Berangkat Bulan Madu
36 Malam Pertama
37 Malu-Malu Tapi Mau
38 Mantan Erkan
39 Dasar Pengganggu
40 I Love You
41 Sekretaris Cantik
42 Bang Elkan Selingkuh?
43 Nyetak Gol
44 Partner Curhat
45 Biang Rusuh
46 Gigitan Manja
47 Serangan Nenek Sihir
48 Isi Hati Elkan
49 Olahraga Pagi
50 Gibah
51 Selingkuhan
52 Kemarahan Erkan
53 Hari Libur
54 Kecemburuan Erkan
55 Gara-gara Bodyguard Cantik
56 Masa Lalu Erkan
57 Liburan
58 Sidang Dadakan
59 Tamu Tak Diundang
60 Circle Absurd
61 Erkan Sakit
62 Hot News
63 Zia Berulah Lagi
64 Dasar Kucing Liar
65 Kolam Renang
66 Harga Diri Kejora
67 Tidak Mau Rugi
68 Istri Saya Memang Hebat
69 Kumpulnya Keluarga Besar
70 Mandul?
71 Janda Dadakan
72 Udah Ada Isi
73 Kejutan Buat Paksu
74 Lima Pandawa
75 Kabar Bahagia
76 Sindrom Couvade
77 Ray vs Erkan
78 Meet Up
79 Dasar Bocah Tengil
80 Emak-emak Rumpi
81 Bayi Kolot
82 Erkan Semakin Posesif
83 Asep vs Violla
84 Erkan Takut Ulat
85 Lagi Sensi
86 Episode Terakhir
87 Part Bonus 1
88 Part Bonus 2
89 Part Bonus 3
90 Happily Evil After
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pindahan
2
Duda Anak Satu
3
Pengen Peluk
4
Malu-maluin
5
Pembawa Sial
6
Mama, Ray mau pipis
7
Gosip di Pagi Hari
8
Mendadak Emosi
9
Ganjennya Keluar
10
Blushing
11
Eneng Tuh Lagi Kesel
12
Ketemu calon mertua
13
Calon mantu saya
14
Mama Dinar vs Bayu
15
Kejahilan si Abah
16
Duo Cabe-cabean
17
Saya itu suka yang agresif
18
Mendadak Heboh
19
Tamu Tak Diundang
20
Hot News
21
Hareudang
22
Kepatil Lele
23
Cuap-cuap Manjah
24
Serangan Dadakan
25
Kencan (1)
26
Kencan (2)
27
Kang Erkan
28
Burung Tetangga Lebih Berkicau
29
Saya Cemburu, Pak
30
Kamu Seksi
31
Mama Sayang Rayden
32
Prewedding
33
Menjelang Sah
34
Akhirnya Sah
35
Berangkat Bulan Madu
36
Malam Pertama
37
Malu-Malu Tapi Mau
38
Mantan Erkan
39
Dasar Pengganggu
40
I Love You
41
Sekretaris Cantik
42
Bang Elkan Selingkuh?
43
Nyetak Gol
44
Partner Curhat
45
Biang Rusuh
46
Gigitan Manja
47
Serangan Nenek Sihir
48
Isi Hati Elkan
49
Olahraga Pagi
50
Gibah
51
Selingkuhan
52
Kemarahan Erkan
53
Hari Libur
54
Kecemburuan Erkan
55
Gara-gara Bodyguard Cantik
56
Masa Lalu Erkan
57
Liburan
58
Sidang Dadakan
59
Tamu Tak Diundang
60
Circle Absurd
61
Erkan Sakit
62
Hot News
63
Zia Berulah Lagi
64
Dasar Kucing Liar
65
Kolam Renang
66
Harga Diri Kejora
67
Tidak Mau Rugi
68
Istri Saya Memang Hebat
69
Kumpulnya Keluarga Besar
70
Mandul?
71
Janda Dadakan
72
Udah Ada Isi
73
Kejutan Buat Paksu
74
Lima Pandawa
75
Kabar Bahagia
76
Sindrom Couvade
77
Ray vs Erkan
78
Meet Up
79
Dasar Bocah Tengil
80
Emak-emak Rumpi
81
Bayi Kolot
82
Erkan Semakin Posesif
83
Asep vs Violla
84
Erkan Takut Ulat
85
Lagi Sensi
86
Episode Terakhir
87
Part Bonus 1
88
Part Bonus 2
89
Part Bonus 3
90
Happily Evil After

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!