Mama, Ray mau pipis

"Lisa." Panggil seseorang saat Lisa sedang asik mengajak Rayden bercanda. Mendengar namanya dipanggil, Lisa pun menoleh.

"Ya?" Lisa memandang lelaki jangkung itu lamat-lamat.

"Kamu lupa sama aku?" Tanyanya.

"Siapa ya?"

"Bayu atuh, Lis. Masak iya lupa? Dulu kita kan sering mancing bareng."

Mendengar itu Lisa pun tertawa. "Ya inget atuh. Aku kan cuma pura-pura. Masak iya gak pulang setahun lupa sama kamu, Bay."

"Oh iya, bukannya kamu di Surabaya ya? Kok sekarang di sini?" Sambungnya.

"Liburan dulu lah, capek juga kerja terus." Setelah lulus sekolah, Bayu memang langsung kerja. Beda dengan Lisa yang milih kuliah dulu.

Lisa pun manggut-manggut.

Bayu tersenyum dan duduk di sebelah Lisa. "Sekarang mau lanjut kerja atau lanjut S2?"

"Kayaknya aku istirahat dulu deh, capek mikir terus. Sekalian cari kerjaan yang cocok jug sih. Tapi kalau ada kesempatan pengen juga lanjut S2." Jawab Lisa apa adanya.

"Hmm... udah dapat pacar belum?"

Lisa cuma mesem-mesem tanpa berniat menjawab.

"Dih... di tanya kok malah mesem-mesem. Di jawab atuh Neng."

"Bingung mau jawabnya." Sahut Lisa.

Rayden menyebikkan bibir karena Lisa mengabaikan dirinya.

"Kok malah bingung sih?"

"Itu...." perkataan Lisa pun terputus karena Rayden menarik lengan bajunya. Lisa pun menoleh.

"Mama, Ray mau pipis." Rengek anak itu yang berhasil membuat Lisa maupun Bayu kaget.

"Mama?" Bayu menatap Lisa dan Rayden bergantian.

"Itu... sebenarnya...."

"Mama... ayok cepat. Ray gak tahan lagi." Rayden sepertinya sengaja melakukan itu karena ingin memisahkan Lisa dari Bayu. Terlihat jelas dari cara dia menatap Bayu, tatapan tak suka yang begitu kental.

"Eh? Iya atuh hayuk. Tunggu ya, Bay. Aku antar Ray ke toilet dulu."

"Ah, okay deh."

Lisa pun bergegas membawa Rayden ke kamar mandi yang terletak di belakang rumah.

"Udah?" Tanya Lisa saat Rayden keluar dari kamar mandi. Anak itu pun mengangguk.

Lisa berjongkok untuk merapikan celana dan pakaian Rayden. "Ray, kenapa kamu manggil Kakak kayak tadi? Mama, emangnya Kakak ini Mama kamu? Malu tahu sama si Bayu."

"Ray gak suka Kakak dekat-dekat sama Om tadi." Jawab Rayden dengan polos dan jujur.

"Kok gitu sih? Kak Bayu kan temennya Kakak."

Rayden menunduk lesu.

"Lain kali jangan gitu lagi ya?"

Rayden pun mengangguk kecil. "Ray minta maaf, Kak."

"Iya gak papa, yuk kedepan lagi."

Rayden mengangguk patuh. Lalu mereka pun beranjak kedepan. Dan di sana sudah tidak ada Bayu. Melainkan Erkan lah yang duduk di tempat Bayu tadi.

"Eh? Cowok di sini tadi mana, Pak?" tanya Lisa celingak-celinguk.

"Tadi pergi."

"Lah... di suruh tunggu kok malah nyelonong pergi, dasar Bayu." Lisa pun duduk kembali di tempatnya.

"Mau pulang sekarang?" Tanya Erkan.

"Saya?" Lisa menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan, tapi Rayden." Kesal Erkan karena Lisa sama sekali tidak peka jika pertanyaan itu memang ditujukan untuknya. Rayden mah udah pasti ngikut gimana Papanya aja.

"Oh." Jawab Lisa sekenanya.

"Neng." Panggil Mamah mendatangi putri bungsunya itu.

"Ada ap, Mah?"

"Kamu pulang duluan aja ya? Kayaknya Mamah pulangnya agak siangan. Nanggung ada kerjaan di belakang hehe."

"Ck, paling juga gosip kan?"

"Tahu aja kamu mah. Ini kunci rumahnya." Mamah pun memberikan kunci pada Lisa dan diterimanya dengan rela tak rela.

"Keliatan dari raut wajahnya yang penuh dosa." Ledek Lisa.

"Ck, jangan gitu atuh. Udah kamu pulangnya sama Nak Erkan aja. Kan sekalian jalan."

"Kan ada Abah, Mah."

"Abah kamu mana bisa pulang cepat."

"Aa mana?"

"Udah pergi pacaran sama Devi."

"Mamah mah... masak iya aku sendirian di rumah."

"Ya Allah, cuma sebentar juga. Udah pulang sama Erkan aja."

"Boleh kok." Sambar Erkan dengan sepenuh hati.

"Tuh... berhubung Erkan setuju, kamu pulang sama dia aja. Titip anak Ibu ya? Jangan diapa-apain, kalau dihalalin mah boleh."

"Mamah!" Kesal Lisa.

"Mamah cuma bercanda, Neng. Ya udah, Mamah mau ke dalam lagi lanjut ngerumpi."

"Ih si Mamah mah, seneng banget nambah dosa."

"Udah jangan bawel, dadah Eneng." Mamah mengecup kening Lisa sebelum benar-benar pergi meninggalkan anak kesayangannya itu.

"Ih... untung sayang." Lisa menghentakkan kakinya beberapa kali ke tanah seperti anak kecil yang tengah merajuk. Dan apa yang Lisa lakukan membuat hati Erkan tergelitik.

Setelah itu Lisa pun memutuskan untuk pulang bersama Erkan dan Rayden. Dan posisi Rayden saat ini tertidur di gendongan Erkan. Cukup lama mereka diam kayak kambing congek.

"Ekhem." Erkan sedikit berdeham karena merasa canggung.

Lisa pun menoleh. "Bapak keselek?"

"Enggak." Jawab Erkan sekenanya.

"Kok tasi ekhem-ekheman gitu?"

"Tenggorokan saya kerasa kering." Jawab Erkan bingung harus menjawab apa.

"Lah... itu berati Bapak haus."

"Mungkin."

Lisa tertawa renyah. "Si Bapak mah pake malu-malu segala. Tapi saya juga gak punya minuman sih."

"Hm."

"Oh iya, Bapak sama Rayden cuma berdua aja di sini?"

"Iya."

"Gak ada pembantu gitu? Secara kan rumah Bapak segede istana."

"Ada."

Dih... baru tahu dia irit bicara. Gimana atuh? Bingung kalau gini mau ngobrolnya. Batin Lisa.

"Emang pembantunya gak nginap?"

"Enggak."

Tuh kan, irit lagi.

"Oh... ya udah."

Erkan menoleh mendengar itu. "Apanya yang udah?"

"Ngobrolnya, hehe."

"Kenapa udahan?"

Eh?

"Em... maksud saya emangnya kamu gak mau nanya yang lain gitu?" Erkan mengoreksi pertanyaannya.

Lisa tampak berpikir. "Untuk sekarang belum ada pertanyaan sih."

Erkan tersenyum. "Itu pasti jawaban kamu pas ditanya dosen kan?"

"Eh? Kok bisa tahu sih?"

"Itu jawaban umum."

"Iya kah?"

"Hm." Erkan mengangguk.

"Baru tahu saya, tapi iya juga sih. Kebanyakan mahasiwa jawabnya gitu. Ih... si Bapak mah pinter menganalisa ya? Pasti kuliahnya jurusan ekonomi." Lisa tertawa lagi.

"Bukan."

"Lah, jadi tebakan saya salah?"

Erkan menoleh. "Saya kuliah jurusan arsitektur."

"Wah... keren atuhnya. Kalau saya mah anak fisip."

"Jurusan?"

"Sosiologi."

"Pantes, keliatan."

"Apanya yang keliatan?"

Barbarnya. Jawab Erkan dalam hati. "Jiwa sosialnya."

"Owh... emang beneran keliatan ya?"

"Iya."

"Jadi malu."

"Kenapa malu?"

"Malu aja, gak tau alasannya kenapa hehe." Lisa menautkan kedua tangannya karena gugup. Bahkan mereka pun kembali diam. Dan tidak terasa keduanya sudah sampai di depan rumang masing-masing.

"Ya udah, saya duluan ya, Pak."

Erkan pun mengangguk. Dan Lisa langsung membuka pintu gerbang dan sedikit mempercepat langkahnya sangking gugupnya.

Erkan yang sejak tadi memperhatikan Lisa pun cuma bisa tersenyum, lalu ia pun masuk dengan perasaan yang tak menentu.

****

Sesampainya di kamar, Lisa langsung melompat-lompat tak karuan. Ia senang bukan kepalang karena bisa mengobrol dan jalan bareng Erkan meski lelaki itu terkesan irit bicara.

Di pesta tadi, Lisa sempat mendengar pembicaraan gadis kampung dan mereka bilang Erkan itu tidak pernah dekat dengan siapa pun selama tinggal di desa ini. Bahkan Lisa juga mendengar mereka membicarakan dirinya yang beruntung karena bisa dekat dengan Rayden bahkan pakaiannya saja bisa couplean. Lebih-lebih banyak yang iri karena Lisa bisa melihat Erkan setiap hari karena rumah mereka hadap-hadapan.

"Duh... ternyata gini ya rasanya jalan sama orang ganteng? Jantung rasanya gak mau diam, kayak abis maraton aja. Mana Pak Erkan wangi banget lagi."

Lisa menjatuhkan bokongnya di kasur empuk. Lalu matanya pun menyipit seolah memiliki rencana jahat. "Berhubung udah kepalang nanggung, kedepannya aku gak akan sia-siakan kesempatan. Memangnya kenapa kalau dapatin duda? Kalau dudanya seganteng itu anak smp juga pasti mau. Gak bisa... aku harus dapaten dia. Kang Erkan... Neng Lisa siap menjadi pendamping hidup Akang. Jiwa dan raga ini hanya milik Akang seorang." Lisa pun berguling-guling di atas kasur seperti orang gila.

Bukan hanya Lisa yang tampak kesenangan, Erkan juga terus mengembangkan senyuman. Ditatapnya Rayden yang terlelap, lalu ia pun memberikan kecupan dikeningnya.

"Mama? Tidak buruk juga Rayden punya Mama seperti Lisa. Lucu dan menggemaskan. Sepertinya Rayden juga bakal senang kalau Lisa jadi Mamanya."

Ya, di pesta tadi Erkan memang mendengar panggilan Rayden untuk Lisa. Bahkan Erkan juga yang mengusir Bayu dan mengatakan jika dirinya adalah calon suami Lisa. Ternyata Erkan punya keberanian juga mengatakan itu pada Bayu yang merupakan warga asli di sana. Lalu bagaimana jika hal itu sampai terdengar oleh keluarga Lisa?

Terpopuler

Comments

Ekawati Hani

Ekawati Hani

Ampun neng Lisa meuni bar bar🤣🤣😁 itu pak duda yg dingin😁
Kasian Rayden mungkin butuh figur seorang ibu makanya manggil Lisa mama dan ga rela Lisa dideketin pria lain selain papa nya.

2022-05-21

3

Ekawati Hani

Ekawati Hani

Ampun Neng Lisa bar bar pisan🤣🤣🤣

2022-05-21

0

Ekawati Hani

Ekawati Hani

Wkwkwkwkwk...Rayden pinter😁🤣

2022-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pindahan
2 Duda Anak Satu
3 Pengen Peluk
4 Malu-maluin
5 Pembawa Sial
6 Mama, Ray mau pipis
7 Gosip di Pagi Hari
8 Mendadak Emosi
9 Ganjennya Keluar
10 Blushing
11 Eneng Tuh Lagi Kesel
12 Ketemu calon mertua
13 Calon mantu saya
14 Mama Dinar vs Bayu
15 Kejahilan si Abah
16 Duo Cabe-cabean
17 Saya itu suka yang agresif
18 Mendadak Heboh
19 Tamu Tak Diundang
20 Hot News
21 Hareudang
22 Kepatil Lele
23 Cuap-cuap Manjah
24 Serangan Dadakan
25 Kencan (1)
26 Kencan (2)
27 Kang Erkan
28 Burung Tetangga Lebih Berkicau
29 Saya Cemburu, Pak
30 Kamu Seksi
31 Mama Sayang Rayden
32 Prewedding
33 Menjelang Sah
34 Akhirnya Sah
35 Berangkat Bulan Madu
36 Malam Pertama
37 Malu-Malu Tapi Mau
38 Mantan Erkan
39 Dasar Pengganggu
40 I Love You
41 Sekretaris Cantik
42 Bang Elkan Selingkuh?
43 Nyetak Gol
44 Partner Curhat
45 Biang Rusuh
46 Gigitan Manja
47 Serangan Nenek Sihir
48 Isi Hati Elkan
49 Olahraga Pagi
50 Gibah
51 Selingkuhan
52 Kemarahan Erkan
53 Hari Libur
54 Kecemburuan Erkan
55 Gara-gara Bodyguard Cantik
56 Masa Lalu Erkan
57 Liburan
58 Sidang Dadakan
59 Tamu Tak Diundang
60 Circle Absurd
61 Erkan Sakit
62 Hot News
63 Zia Berulah Lagi
64 Dasar Kucing Liar
65 Kolam Renang
66 Harga Diri Kejora
67 Tidak Mau Rugi
68 Istri Saya Memang Hebat
69 Kumpulnya Keluarga Besar
70 Mandul?
71 Janda Dadakan
72 Udah Ada Isi
73 Kejutan Buat Paksu
74 Lima Pandawa
75 Kabar Bahagia
76 Sindrom Couvade
77 Ray vs Erkan
78 Meet Up
79 Dasar Bocah Tengil
80 Emak-emak Rumpi
81 Bayi Kolot
82 Erkan Semakin Posesif
83 Asep vs Violla
84 Erkan Takut Ulat
85 Lagi Sensi
86 Episode Terakhir
87 Part Bonus 1
88 Part Bonus 2
89 Part Bonus 3
90 Happily Evil After
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pindahan
2
Duda Anak Satu
3
Pengen Peluk
4
Malu-maluin
5
Pembawa Sial
6
Mama, Ray mau pipis
7
Gosip di Pagi Hari
8
Mendadak Emosi
9
Ganjennya Keluar
10
Blushing
11
Eneng Tuh Lagi Kesel
12
Ketemu calon mertua
13
Calon mantu saya
14
Mama Dinar vs Bayu
15
Kejahilan si Abah
16
Duo Cabe-cabean
17
Saya itu suka yang agresif
18
Mendadak Heboh
19
Tamu Tak Diundang
20
Hot News
21
Hareudang
22
Kepatil Lele
23
Cuap-cuap Manjah
24
Serangan Dadakan
25
Kencan (1)
26
Kencan (2)
27
Kang Erkan
28
Burung Tetangga Lebih Berkicau
29
Saya Cemburu, Pak
30
Kamu Seksi
31
Mama Sayang Rayden
32
Prewedding
33
Menjelang Sah
34
Akhirnya Sah
35
Berangkat Bulan Madu
36
Malam Pertama
37
Malu-Malu Tapi Mau
38
Mantan Erkan
39
Dasar Pengganggu
40
I Love You
41
Sekretaris Cantik
42
Bang Elkan Selingkuh?
43
Nyetak Gol
44
Partner Curhat
45
Biang Rusuh
46
Gigitan Manja
47
Serangan Nenek Sihir
48
Isi Hati Elkan
49
Olahraga Pagi
50
Gibah
51
Selingkuhan
52
Kemarahan Erkan
53
Hari Libur
54
Kecemburuan Erkan
55
Gara-gara Bodyguard Cantik
56
Masa Lalu Erkan
57
Liburan
58
Sidang Dadakan
59
Tamu Tak Diundang
60
Circle Absurd
61
Erkan Sakit
62
Hot News
63
Zia Berulah Lagi
64
Dasar Kucing Liar
65
Kolam Renang
66
Harga Diri Kejora
67
Tidak Mau Rugi
68
Istri Saya Memang Hebat
69
Kumpulnya Keluarga Besar
70
Mandul?
71
Janda Dadakan
72
Udah Ada Isi
73
Kejutan Buat Paksu
74
Lima Pandawa
75
Kabar Bahagia
76
Sindrom Couvade
77
Ray vs Erkan
78
Meet Up
79
Dasar Bocah Tengil
80
Emak-emak Rumpi
81
Bayi Kolot
82
Erkan Semakin Posesif
83
Asep vs Violla
84
Erkan Takut Ulat
85
Lagi Sensi
86
Episode Terakhir
87
Part Bonus 1
88
Part Bonus 2
89
Part Bonus 3
90
Happily Evil After

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!