Bab 5. Mengungkapkan cinta, menolong Tari.
Setelah mendengarkan kisah dari Tari, Jono merasakan bagaimana sedihnya kekehidupan dari Tari," Tari, aku mengerti bagaimana kesedihanmu, masih ada aku, mintalah bantuanku kalau kamu butuh bantuan, untuk keadilan untuk ayahmu aku akan mencari pengacara terbaik untuk membantumu,", Dengan lembut Jono menghapus airmata Tari dari wajah cantiknya.
"Bukannya kamu masih punya adik laki-laki, sekarang dia sudah Sma namanya Maha kan?, dimana dia sekarang?" Jono mengingat Tari masih memiliki adik laki-laki.
Setelah Tari lebih tenang, Tari melihat Jono," kenapa kamu sangat baik kepadaku, apakah aku sangat hidupku menyedihkan untukmu, sampai kau mengkasianiku seperti ini Jono?, benar Jono adikku bernama Maha, dia sedang menjaga ibuku dirumah sakit,", Tari berfikir Jono hanya kasihan kepadanya.
Dengan tatapan yang sangat lembut Jono menatap wajah Tari, " satu hal yang harus kamu ketahui Tari, aku jatuh cinta kepadamu pada pandangan pertama, aku menjauhimu dulu bukan karena aku membencimu, tapi aku merasa aku tak pantas untukmu, aku miskin cuma anak petani, tak pantas untukmu yang setinggi bintang dilangit," dengan keyakinan yang kuat jono kembali berkata.
" penyesalan terbesarku adalah tidak pernah berani mengutarakan perasaanku yang sebenarnya kepadamu, sampai aku kehilanganmu, ijinkan aku memulainya dari awal lagi. Tari, apakah kamu juga mencintaiku?, maukan kau menjadi pacarku, aku berjanji akan membuatmu bahagia jika bersama denganku,", Jono memegang tangan tari dengan lembut saat dia mengungkapkan perasaanya kepada Tari.
Tari kembali menumpahkan air matanya, dengan sesenggukan Tari memandang Jono," kau jahat Jono, aku mengira kau membenciku selama ini, tak taukah kamu aku selama ini mencintaimu, memendam perasaan ini sangat sakit, aku mencintaimu disaat aku merasa kamu membenciku, hatiku ini hanya untukmu, bagaimanapun aku berusaha menghapusnya, rasa cinta ini semakin besar", Jono membawa Tari kedalam pelukannya dan mencium kening Tari.
Dalam pelukannya, Jono kembali bertanya kepada Tari," Jadi kau menerima cintaku Tari?, aku berjanji akan selalu menbahagiakanmu seumur hidupku", dengan tegas Jono berjanji.
"Adakah alasanku untuk menolak cinta dari orang yang ada dihatiku selama ini?, aku menerima mas Jono menjadi pacarku, bahagiakan aku dengan cintamu mas, cintaku hanya untukmu selamanya," semakin erat Tari memeluk Jono, apalagi dia sangat malu untuk pertama kalinya memanggil Jono dengan sebutan mas.
"Terima kasih Tari telah menerima aku sebagai pacarmu, kenapa Tari menyebut aku dengan embel-embel mas sekarang," bingung jono dengan sebutan mas dari Tari, tapi dia juga sangat senang dengan sebutan tersebut.
Dengan senyum dan wajah yang memerah Tari menjelaskan," itu sebutan hormat dan sayang Tari kepada mas, mas sekarang adalah kekasih Tari jadi Tari harus memanggil mas Jono mulai sekarang, itu bukti sayang tari kepada mas Jono," Kata tari dalam pelukan Jono.
Kembali Jono mencium kening Tari," mas sangat senang dengan panggilan Tari kepada mas, nanti mas akan minta restu kepada ibunya tari untuk merestui hubungan kita berdua,"
Setelah mengungkapkan perasaan masing-masing, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju villa no 1. Milik dari Jono.
Sebelum sampai kevilla, telpon dari Tari berdering dengan kencangnya, taripun mengangkat telponnya.
"Halo Maha, ibu kenapa maha?, ibu kritis, kakak akan kesana, berpa biayanya?, dimana kakak dapat uang sebanyak itu?, kakak akan kesana sekarang," dengan berurai airmata Tari menjawab telepon dari maha adiknya.
"Ibu,ibu,ibu,jangan tinggalkan aku bersama adik disini, kami sangat mencintaimu," Tari bergumam dengan airmata yang terus bercucuran.
Melihat kesedihan dan airmata Tari, Jono memeluk Tari" Tari kamu kenapa, apa yang terjadi kepada ibumu", Jono bertanya kepada sari.
"Mas ibu kembali kritis tidak ada dokter yang mau menangani operasi ibu karena berbahaya, juga uang yang dibutuhkan untuk operasi mencapai 10 milliar rupiah, aku tidak ada uang sebanyak itu, dokter yang harus menangani operasi ini harus didatangkan dari amerika, aku harus bagaimana mas, ibu adalah orang yang sangat aku sayangi, hhuuuaaa," Tari menangis histeris dalam pelukan Jono.
Jono menenangkan Tari, dia bertambah erat memeluk tari," Tenang Tari, mas yang akan membayarkan semua biayanya, uang mas juga akan menjadi uang tari, pakailah untuk mengobati calon mertua masa depannya mas, berapa no rekening Maha, mas transfer sekarang untuk biaya pengobatan calon mertua mas,"
"Terima kasih mas, Tari tidak bisa membalas kebaikan mas, yang Tari bisa hanya memberikan mas seluruh cinta Tari, biarkan Tari melunasi semuanya nanti mas, Tari tidak mau merepotkan mas terus, Tari akan bekerja untuk mas, Tari akan menjadi asisten mas, biarkan tari bekerja untuk mas biar Tari bisa pantas bersanding dengan mas Jono nanti," dengan mata penuh tekat sari berucap.
Melihat mata penuh tekad dari Tari Jono membelai pipi Tari," pikirkan itu nanti Tari, sekarang kirimkan no rekening Maha, mas akan transfer uangnya sekarang, kita kerumah sakit untuk melihat calon ibu mertua dulu, melihat villa bisa kapan-kapan, melihat calon ibu mertua lebih penting," Tari segera mengirim no rekening Maha, Jonopun mengirim 10 miliar ke rekening Maha.
Diperjalanan tidak ada mobil yang berani mendekat ke mobil Jono, kalau mobil jono tergores, auto jual rumah, dalam 1 jam mereka sudah sampai di rumah sakit diamond medical(khayalan autor lagi), rumah sakit bertaraf internasional, semua peralatan disini sangat lengkap, tapi biaya di RS ini sangat mahal.
Sesampainya ditempat parkir, Tari berlari dengan cepat keruangan ibunya, Jono menyusul Tari dari belakang, sesampainya diruangan ibunya, Tari melihat Maha dan menanyakan keadaan ibunya kepada Maha.
"Maha, bagaima keadaan ibu,apa ibu baik-saja?, kenapa belum diiperasi?, uang operasi sudah dikirim ke kamu kan maha?", Tari menberondong Maha dengan banyak pertanyaan karena sangat khawatir dengan keadaan ibunya.
"Kak Tari tenang dulu, ibu sudah melewati masa kritis, tapi belum stabil, dokter disini tidak berani melakukan tindakan karena kanker ibu sudah masuk ke stadium 3, kita harus menunggu sampai dokter dari amerika kesini untuk melakukan operasi kepada ibu,nanti malam dokter tersebut sudah sampai disini." raut wajah Maha tenang tapi dalam hati Maha sangat sedih dan khawatir dengan keadaan ibunya.
Maha melihat Jono di sebelah kakaknya langsung bertanya," kakak dia siapa?, apakah ada hubungannya dengan uang yang ditransfer ke rekeningku untuk operasi ibu?," tanya Maha menunjuk Jono, melihat wajah kakaknya yang mulai memerah Maha menjadi curiga.
"Dia pacar kakak, mas Jono memberikan uang tersebut untuk operasi ibu, jangan berfikir macam-macam maha, kakak tidak akan menerima uang itu cuma-cuma, kakak akan berusaha keras untuk mengembalikan uang tersebut, kakak tidak mau memberatkan mas Jono terus, kakak akan menjadi asisten mas Jono sampai kakak pantas bersanding dengannya," tegas Tari dengan wajah memerah.
Mendengar penjelasan Tari, Maha menghela nafas dengan tenang, dia fikir kakaknya menjual tubuh kepada laki-laki didepannya, kakaknya memang masih seperti dulu tidak akan berubah.
Maha memandang Jono," nama kamu mas Jono?, Jono prajana kan, cinta pertama kakakku, aku titipkan kakakku kepadamu, dia sangat mencintaimu, saat dia melamun dia sering mengucapkan namamu, jangan sakiti kakakku, kalau tidak aku tidak akan melepaskanmu, mengerti," melihat ancaman Maha, Jono tersenyum, itu ancaman dari adik yang sangat menyayangi kakaknya.
Dengan sorot mata tegas Jono berjanji," aku akan membuat kakakmu bahagia, aku tidak akan menyakitinya , kalau aku menyakitinya silakan pukul aku sepuasmu," Jono berjanji kepada Maha.
"Aku pegang kata-katamu", kata Maha.
Setelah berbincang dengan Maha, Jono menghampiri Tari, Jono ingin melanjutkan misinya mengantar makanan, karena ibu Tari sudah keluar dari masa kritis.
Jino menghampiri tari," tari, mas keluar dulu ya, mas ada masalah yang harus diselesaikan nanti malam mas kesini untuk mengunjungi calon ibu mertua lagi,", Jono meminta izin Tari untuk keluar melanjutkan misinya.
Senyum lembut Tari memberi izin," iya mas, mas pasti meninggalkan banyak pekerjaan menemani tari disini, nanti sebelum operasi Tari akan menghubungi mas lagi, hati-hati ya mas dijalan ,",Tari mengizinkan Jono melanjutkan pekerjaannya.
Jono memeluk Tari,"makasi ya Tari atas doanya, mas pergi dulu," Jono mengecup kening Tari sebelum meninggalkan rumah sakit.
Sesampainya diparkiran rumah sakit, Jono masih memikirkan keadaan ibu Tari, Jono bertanya kepada sistemnya," kira, apakah ada cara menyembuhkan ibunya Tari, aku sangat khawatir dengan keadaan calon ibu mertuaku," Jono bertanya kepada kira.
[[ Ada tuan rumah, tapi tuan rumah harus bekerja lebih keras untuk mendapatkannya, hanya kebeuntungan yang akan membuat tuan rumah mendapatkan cara menyembuhkan ibunya Tari]], kira memberi semangat untuk Jono.
"Aku harus bersemangat, demi Tari aku harus lebih giat mengantarkan makanan," Jono tidak tau bahwa bukan hanya Tari yang akan ada dihatinya, banyak wanita berhati baik lain yang akan membuat hati jono tak kuasa menolak wanita tersebut, tapi Tari akan menerimanya karena dia sangat mencintai Jono dan Jono sangat adil kepada wanitanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Slash
bisa gak kasi tahu tempat tertentu gak perlu bilang khayalan author...
2025-01-14
0
MATADEWA
CLBK....
2025-04-15
0
Cakra Djafar
semua nama2 karangan bagus semua.. cuman jono yg kenapa harus jono sih
2024-08-24
0