Bab 14. Mendadak Indihome, eh Indigo

Melihat kondisi Kukuh yang sedikit mengerikan karena meronta dan sulit untuk dikendalikan membuat Lingga merasa sedikit iba. Wanita itu terpaksa harus menghentikan langkahnya untuk berjualan jamu dan memilih menemani kumpulan orang-orang ini dalam berusaha menenangkan Kukuh. Lingga merasa ada sesuatu yang bisa ia lakukan untuk pemuda ini.

Lingga duduk di samping tubuh Kukuh yang terlihat masih meronta-ronta. Ia raih tangannya dan ia genggam dengan erat jemarinya. Seketika Kukuh terdiam. Tubuh Kukuh yang sebelumnya meronta, kini tenang dan bisa dikendalikan. Sorot mata Lingga dan sorot mata Kukuh beradu. Pandangan keduanya bersirobok dan sama-sama saling menatap lekat.

"Apa yang kamu inginkan?"

Lingga melontarkan sebuah pertanyaan dengan sorot mata tajam, tepat ke arah manik mata Kukuh yang memerah ini. Lingga semakin yakin jika yang ada di hadapannya ini bukanlah sukma milik si pemuda.

"Batu ... Batu ... aku ingin batu milikku dikembalikan!"

Dengan suara yang terdengar parau dan berat, sosok yang menguasai raga Kukuh ini memberikan sebuah jawaban. Namun entah apa yang terjadi, sosok ini jauh lebih bisa dikendalikan dan lebih tenang daripada sebelumnya.

"Coba tanyakan darimana dia berasal dan batu apa yang diambil oleh Kukuh ini, Ndhuk!" bisik Darmaji tepat di telinga Lingga.

"Kamu, pejamkan matamu!" ucap sosok yang menguasai raga Kukuh dengan tegas ke arah Lingga.

Lingga sedikit kebingungan dengan apa yang menjadi perintah sosok makhluk ini. Namun, ia berupaya untuk mengikuti apa yang diucapkannya. Mungkin saja, dengan memejamkan mata ia mendapatkan jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi terhadap Kukuh ini.

Kedua bola mata Lingga terpejam masih sambil ia genggam jemari tangan Kukuh dengan erat. Lingga seakan merasakan ada sebuah getaran kecil yang ia rasakan keluar dari genggaman tangan Kukuh. Dalam pejaman mata, tidak ada yang dapat dilihat oleh Lingga selain hanya keadaan gelap. Ia mencoba untuk tetap fokus hingga pada akhirnya, ada siluet-siluet yang sepertinya menjadi salah satu bentuk gambaran pendakian yang dilakukan oleh Kukuh. Lingga semakin yakin bahwa itulah pendakian yang dilakukan oleh pemuda ini, karena ia melihat sosok Kukuh ada di sana.

***

Empat orang dengan outfit khas pendaki nampak berjalan dengan raut wajah yang dipenuhi oleh binar-binar kebahagiaan. Dua orang laki-laki dan dua orang perempuan. Jika dilihat dari binar wajah yang terpancar, mereka seperti kumpulan pendaki yang sudah selesai melakukan pendakian. Dan berencana turun ke pos dua.

"Lihatlah, ada mata air di sini. Sepertinya, akan sangat menyenangkan dan menyegarkan jika kita mandi terlebih dahulu sebelum kita turun ke pos dua."

Salah seorang laki-laki yang merupakan teman Kukuh terdengar beteriak lantang ketika melihat sumber mata air bening yang berada di tengah hutan yang ia lewati. Menceburkan diri ke dalam genangan air di siang hari yang terasa terik ini pastinya akan sangat menyenangkan dan menyegarkan sekali.

"Sudahlah jangan aneh-aneh. Kita lekas turun saja mumpung hari masih terang. Jangan sampai kita kemalaman berada di tengah hutan," seru seorang laki-laki yang memiliki wajah persis seperti Kukuh.

"Ayolah, sebentar saja kita mandi. Setelah itu baru kita lanjutkan perjalanan kita turun ke pos dua."

Lelaki yang berwajah mirip dengan Kukuh dan dua teman wanitanya saling melempar pandangan. Hingga pada akhirnya...

"Ya sudah, kalian berdua mandi terlebih dahulu tidak apa-apa. Namun sebentar saja ya. Setelah itu kita lanjutkan kembali perjalanan kita," ucap salah seorang wanita yang ada di dalam grup pendakian itu.

Meski lelaki berwajah yang mirip dengan Kukuh itu sedikit merasa berat untuk mandi di mata air ini, namun pada akhirnya ia ikuti kemauan salah seorang temannya. Ia berpikir tidak ada salahnya jika sejenak saja ia berendam terlebih dahulu sebelum turun ke pos dua. Pada akhirnya ia dan temannya itupun melucuti pakaian dan hanya menyisakan sebuah boxer dan mulai menceburkan diri ke dalam sumber mata air itu.

Terasa sangat menyegarkan saat air nan bening ini membasahi tubuh mereka. Segala rasa lelah perlahan mulai meluruh terbawa oleh aliran air ini dan terganti oleh energi baru yang semakin membuatnya semangat untuk melakukan perjalanan turun ke pos satu. Kedua lelaki itu nampak begitu menikmati setiap tetes air yang membasahi tubuh masing-masing.

Teman Kukuh melihat sebuah kilauan yang berasal dari dalam air. Kilauan berwarna biru yang setelah ia tatap lekat ternyata berasal dari sebuah batu yang berada tidak jauh dari tempatnya berendam. Tanpa berpikir panjang, ia mengambil batu itu dan bermaksud untuk membawanya pulang.

"Ayo lekas keluar dari sana. Sudah seperempat jam kalian berendam, waktunya kita untuk melanjutkan perjalanan!"

Teriakan salah seorang wanita dalam grup pendakian itu seakan menjadi alarm bagi Kukuh dan temannya untuk segera mengakhiri aktivitas berendam mereka. Tidak ingin lama-lama lagi dua lelaki itu mulai mengeringkan tubuh dengan sejenak berjemur di bawah matahari dan bersegera mengenakan pakaian mereka.

"Ayo kita lanjutkan perjalanan ini!" teriak Kukuh semakin bersemangat untuk kembali pulang.

Teman lelaki Kukuh yang membawa batu berkilau biru itu merapatkan tubuhnya ke arah Kukuh. Ingin rasanya ia membawa pulang batu ini namun ia ingat akan wejangan yang diucapkan oleh para senior saat briefing bahwa ketika mendaki, tidak diperbolehkan untuk mengambil apapun yang ada di gunung ataupun di hutan. Hingga pada akhirnya, ia memiliki salah satu rencana yang cukup briliant. Lelaki itu meletakkan batu berkilau biru itu ke dalam saku belakang celana yang dikenakan oleh Kukuh.

Hahhh... Dengan begini, aku tetap bisa membawa pulang batu berkilau biru itu tanpa harus membawanya sampai bawah. Setelah sampai di bawah, aku akan ambil kembali batu itu.

.

.

. bersambung...

Di beberapa bab selanjutnya, kita flashback ke peristiwa yang dialami oleh Kukuh terlebih dahulu ya Kak.. Hihihihi ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Devi Ratna Sari

Devi Ratna Sari

Ternyata.... tp karna batu itu Kukuh selamat

2022-10-09

1

☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋

☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋

asem ya teman nya kukuh berasa pengen geprek deh pala nya🙈

2022-06-15

0

⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤​᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺

⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤​᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺

oalahhh temen g ada akhlak secara g langsung die yg bikin kukuh begitu y

2022-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sosok Di bawah Curug
2 Bab 2. Masih Bernyawa?
3 Bab 3. Napas Buatan
4 Bab 4. Mencari Bantuan
5 Bab 5. Menemukan Bantuan
6 Bab 6. Kukuh
7 Bab 7. Bak Artis Masuk Desa
8 Bab 8. Baru Pulang, Pergi Lagi
9 Bab 9. Seperti Ikan Asin
10 Bab 10. Tidak Sudi
11 Bab 11. Dia Datang
12 Bab 12. Sebuah Berita
13 Bab 13. Bukan Sukmanya
14 Bab 14. Mendadak Indihome, eh Indigo
15 Bab 15. Tersesat
16 Bab 16. Terjatuh
17 Bab 17. Dibawa Terbang
18 Bab 18. Terperangkap
19 Bab 19. Lelaki Itu
20 Bab 20. Kenangan Memilukan
21 Bab 21. Bersiap
22 Bab 22. Membebaskan
23 Bab 23. Membebaskan #2
24 Bab 24. Tunggu Dulu!
25 Bab 25. Ayah
26 Bab 26. Kumohon Bertahanlah
27 Bab 27. Jalan Pulang
28 Bab 28. Sedikit Cerita
29 Bab 29. Mencuri
30 Bab 30. Sebuah Tawaran
31 Bab 31. Modus
32 Bab 32. Dasar Sinting!
33 Bab 33. Penggalian dan Pemakaman
34 Bab 34. Di Sebuah Kamar
35 Bab 35. Hei, Kalian Sedang Apa?
36 Bab 36. Naik Pitam
37 Bab 37. Memasang Badan
38 Bab 38. Mencurigai
39 Bab 39. Mengintai
40 Bab 40. Calon Mertua Tak Kasat Mata
41 Bab 41. Kok Malah Apes
42 Bab 42. Penggrebekan
43 Bab 43. Penggrebekan #2
44 Bab 44. Pembuktian?
45 Bab 45. Mengajak
46 Bab 46. Persiapan Arak-arakan
47 Bab 47. Diarak
48 Bab 48. Gara-Gara Kulit Pisang
49 Bab 49. Semakin Dekat
50 Bab 50. Piye Toh Ki??
51 Bab 51. Jalan-Jalan Malam -Uhuyyy-
52 Bab 52. Gundah
53 Bab 53. Ngeyel Sih!
54 Bab 54. Bersekutu
55 Bab 55. Calon Juragan
56 Bab 56. Rencana ke Pos Bambangan
57 Bab 57. Sedikit Firasat Lingga
58 Bab 58. Sebuah Keluarga
59 Bab 59. Bertemu
60 Bab 60. Tidak Mengingat
61 Bab 61. Ditabrak
62 Bab 62. Sumpah Palsu?
63 Bab 63. Sedikit Perdebatan
64 Bab 64. Di Mana Banyu?
65 Bab 65. Terkejuuttt
66 Bab 66. Balada Seekor Kerbau
67 Bab 67. Wejangan Pandu
68 Bab 68. Membohongi Hati
69 Bab 69. Akupun Juga Terluka
70 Bab 70. Menatapmu Dari Jauh
71 Bab 71. Diusir?
72 Bab 72. Keputusan Lingga
73 Bab 73. Permintaan Lingga
74 Bab 74. Berangkat
75 Bab 75. Keheranan
76 Bab 76. Sahabat
77 Bab 77. Makan Malam
78 Bab 78. Pikiran Yang Sedikit Terbuka
79 Bab 79. Tiba di Jogja
80 Bab 80. Mencari Titik Terang
81 Bab 81. Mencari Titik Terang #2
82 Bab 82. Kembali Terang
83 Bab 83. Kemakan Sumpah
84 Bab 84. Berpulang
85 Bab 85. Drama Queen
86 Bab 86. Akhir Dari Sebuah Drama
87 Bab 87. Game Over
88 Bab 88. Wisuda
89 Bab 89. Risih
90 Bab 90. Di Mana Lingga?
91 Bab 91. Terikat Janji
92 Bab 92. Pantang Mundur
93 Bab 93. Sebuah Tawaran
94 Bab 94. Terdampar di Jogja
95 Bab 95. Membujuk
96 Bab 96. Semangat Untuk Banyu
97 Bab 97. Dia .... Lingga?
98 Bab 98. Demi Kamu .... Lingga
99 Bab 99. Menemukan
100 Bab 100. Bertemu Kembali
101 Bab 101. Getaran Yang Masih Sama
102 Bab 102. Kejelasan
103 Bab 103. Bahagia
104 Bab 104. Wah, Wah, Geger Iki!
105 Bab 105. Shock
106 Bab 106. Adu Argumen
107 Bab 107. Cincin Di Dalam Es Krim
108 Bab 108. Poor Sapto
109 Bab 109. Sebuah Rencana
110 Bab 110. Persiapan
111 Bab 111. Tak Disangka
112 Bab 112. Sweet
113 Bab 113. Tak Mau Kalah
114 Bab 114. Kalian Terlambat
115 Bab 115. Tanda Terima kasih
116 Bab 116. Apa? Barengan??
117 Bab 117. Sambutan Hangat
118 Bab 118. Persiapan
119 Bab 119. Menikah
120 Bab 120. Resepi (Spesial Part)
121 Bab 121. Resepsi #2
122 Bab 122. Sebentar Mas
123 Bab 123. Untitled
124 Bab 124. Jamu Gendong -END-
125 Pengumuman
126 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1. Sosok Di bawah Curug
2
Bab 2. Masih Bernyawa?
3
Bab 3. Napas Buatan
4
Bab 4. Mencari Bantuan
5
Bab 5. Menemukan Bantuan
6
Bab 6. Kukuh
7
Bab 7. Bak Artis Masuk Desa
8
Bab 8. Baru Pulang, Pergi Lagi
9
Bab 9. Seperti Ikan Asin
10
Bab 10. Tidak Sudi
11
Bab 11. Dia Datang
12
Bab 12. Sebuah Berita
13
Bab 13. Bukan Sukmanya
14
Bab 14. Mendadak Indihome, eh Indigo
15
Bab 15. Tersesat
16
Bab 16. Terjatuh
17
Bab 17. Dibawa Terbang
18
Bab 18. Terperangkap
19
Bab 19. Lelaki Itu
20
Bab 20. Kenangan Memilukan
21
Bab 21. Bersiap
22
Bab 22. Membebaskan
23
Bab 23. Membebaskan #2
24
Bab 24. Tunggu Dulu!
25
Bab 25. Ayah
26
Bab 26. Kumohon Bertahanlah
27
Bab 27. Jalan Pulang
28
Bab 28. Sedikit Cerita
29
Bab 29. Mencuri
30
Bab 30. Sebuah Tawaran
31
Bab 31. Modus
32
Bab 32. Dasar Sinting!
33
Bab 33. Penggalian dan Pemakaman
34
Bab 34. Di Sebuah Kamar
35
Bab 35. Hei, Kalian Sedang Apa?
36
Bab 36. Naik Pitam
37
Bab 37. Memasang Badan
38
Bab 38. Mencurigai
39
Bab 39. Mengintai
40
Bab 40. Calon Mertua Tak Kasat Mata
41
Bab 41. Kok Malah Apes
42
Bab 42. Penggrebekan
43
Bab 43. Penggrebekan #2
44
Bab 44. Pembuktian?
45
Bab 45. Mengajak
46
Bab 46. Persiapan Arak-arakan
47
Bab 47. Diarak
48
Bab 48. Gara-Gara Kulit Pisang
49
Bab 49. Semakin Dekat
50
Bab 50. Piye Toh Ki??
51
Bab 51. Jalan-Jalan Malam -Uhuyyy-
52
Bab 52. Gundah
53
Bab 53. Ngeyel Sih!
54
Bab 54. Bersekutu
55
Bab 55. Calon Juragan
56
Bab 56. Rencana ke Pos Bambangan
57
Bab 57. Sedikit Firasat Lingga
58
Bab 58. Sebuah Keluarga
59
Bab 59. Bertemu
60
Bab 60. Tidak Mengingat
61
Bab 61. Ditabrak
62
Bab 62. Sumpah Palsu?
63
Bab 63. Sedikit Perdebatan
64
Bab 64. Di Mana Banyu?
65
Bab 65. Terkejuuttt
66
Bab 66. Balada Seekor Kerbau
67
Bab 67. Wejangan Pandu
68
Bab 68. Membohongi Hati
69
Bab 69. Akupun Juga Terluka
70
Bab 70. Menatapmu Dari Jauh
71
Bab 71. Diusir?
72
Bab 72. Keputusan Lingga
73
Bab 73. Permintaan Lingga
74
Bab 74. Berangkat
75
Bab 75. Keheranan
76
Bab 76. Sahabat
77
Bab 77. Makan Malam
78
Bab 78. Pikiran Yang Sedikit Terbuka
79
Bab 79. Tiba di Jogja
80
Bab 80. Mencari Titik Terang
81
Bab 81. Mencari Titik Terang #2
82
Bab 82. Kembali Terang
83
Bab 83. Kemakan Sumpah
84
Bab 84. Berpulang
85
Bab 85. Drama Queen
86
Bab 86. Akhir Dari Sebuah Drama
87
Bab 87. Game Over
88
Bab 88. Wisuda
89
Bab 89. Risih
90
Bab 90. Di Mana Lingga?
91
Bab 91. Terikat Janji
92
Bab 92. Pantang Mundur
93
Bab 93. Sebuah Tawaran
94
Bab 94. Terdampar di Jogja
95
Bab 95. Membujuk
96
Bab 96. Semangat Untuk Banyu
97
Bab 97. Dia .... Lingga?
98
Bab 98. Demi Kamu .... Lingga
99
Bab 99. Menemukan
100
Bab 100. Bertemu Kembali
101
Bab 101. Getaran Yang Masih Sama
102
Bab 102. Kejelasan
103
Bab 103. Bahagia
104
Bab 104. Wah, Wah, Geger Iki!
105
Bab 105. Shock
106
Bab 106. Adu Argumen
107
Bab 107. Cincin Di Dalam Es Krim
108
Bab 108. Poor Sapto
109
Bab 109. Sebuah Rencana
110
Bab 110. Persiapan
111
Bab 111. Tak Disangka
112
Bab 112. Sweet
113
Bab 113. Tak Mau Kalah
114
Bab 114. Kalian Terlambat
115
Bab 115. Tanda Terima kasih
116
Bab 116. Apa? Barengan??
117
Bab 117. Sambutan Hangat
118
Bab 118. Persiapan
119
Bab 119. Menikah
120
Bab 120. Resepi (Spesial Part)
121
Bab 121. Resepsi #2
122
Bab 122. Sebentar Mas
123
Bab 123. Untitled
124
Bab 124. Jamu Gendong -END-
125
Pengumuman
126
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!