Melihat kondisi Kukuh yang sedikit mengerikan karena meronta dan sulit untuk dikendalikan membuat Lingga merasa sedikit iba. Wanita itu terpaksa harus menghentikan langkahnya untuk berjualan jamu dan memilih menemani kumpulan orang-orang ini dalam berusaha menenangkan Kukuh. Lingga merasa ada sesuatu yang bisa ia lakukan untuk pemuda ini.
Lingga duduk di samping tubuh Kukuh yang terlihat masih meronta-ronta. Ia raih tangannya dan ia genggam dengan erat jemarinya. Seketika Kukuh terdiam. Tubuh Kukuh yang sebelumnya meronta, kini tenang dan bisa dikendalikan. Sorot mata Lingga dan sorot mata Kukuh beradu. Pandangan keduanya bersirobok dan sama-sama saling menatap lekat.
"Apa yang kamu inginkan?"
Lingga melontarkan sebuah pertanyaan dengan sorot mata tajam, tepat ke arah manik mata Kukuh yang memerah ini. Lingga semakin yakin jika yang ada di hadapannya ini bukanlah sukma milik si pemuda.
"Batu ... Batu ... aku ingin batu milikku dikembalikan!"
Dengan suara yang terdengar parau dan berat, sosok yang menguasai raga Kukuh ini memberikan sebuah jawaban. Namun entah apa yang terjadi, sosok ini jauh lebih bisa dikendalikan dan lebih tenang daripada sebelumnya.
"Coba tanyakan darimana dia berasal dan batu apa yang diambil oleh Kukuh ini, Ndhuk!" bisik Darmaji tepat di telinga Lingga.
"Kamu, pejamkan matamu!" ucap sosok yang menguasai raga Kukuh dengan tegas ke arah Lingga.
Lingga sedikit kebingungan dengan apa yang menjadi perintah sosok makhluk ini. Namun, ia berupaya untuk mengikuti apa yang diucapkannya. Mungkin saja, dengan memejamkan mata ia mendapatkan jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi terhadap Kukuh ini.
Kedua bola mata Lingga terpejam masih sambil ia genggam jemari tangan Kukuh dengan erat. Lingga seakan merasakan ada sebuah getaran kecil yang ia rasakan keluar dari genggaman tangan Kukuh. Dalam pejaman mata, tidak ada yang dapat dilihat oleh Lingga selain hanya keadaan gelap. Ia mencoba untuk tetap fokus hingga pada akhirnya, ada siluet-siluet yang sepertinya menjadi salah satu bentuk gambaran pendakian yang dilakukan oleh Kukuh. Lingga semakin yakin bahwa itulah pendakian yang dilakukan oleh pemuda ini, karena ia melihat sosok Kukuh ada di sana.
***
Empat orang dengan outfit khas pendaki nampak berjalan dengan raut wajah yang dipenuhi oleh binar-binar kebahagiaan. Dua orang laki-laki dan dua orang perempuan. Jika dilihat dari binar wajah yang terpancar, mereka seperti kumpulan pendaki yang sudah selesai melakukan pendakian. Dan berencana turun ke pos dua.
"Lihatlah, ada mata air di sini. Sepertinya, akan sangat menyenangkan dan menyegarkan jika kita mandi terlebih dahulu sebelum kita turun ke pos dua."
Salah seorang laki-laki yang merupakan teman Kukuh terdengar beteriak lantang ketika melihat sumber mata air bening yang berada di tengah hutan yang ia lewati. Menceburkan diri ke dalam genangan air di siang hari yang terasa terik ini pastinya akan sangat menyenangkan dan menyegarkan sekali.
"Sudahlah jangan aneh-aneh. Kita lekas turun saja mumpung hari masih terang. Jangan sampai kita kemalaman berada di tengah hutan," seru seorang laki-laki yang memiliki wajah persis seperti Kukuh.
"Ayolah, sebentar saja kita mandi. Setelah itu baru kita lanjutkan perjalanan kita turun ke pos dua."
Lelaki yang berwajah mirip dengan Kukuh dan dua teman wanitanya saling melempar pandangan. Hingga pada akhirnya...
"Ya sudah, kalian berdua mandi terlebih dahulu tidak apa-apa. Namun sebentar saja ya. Setelah itu kita lanjutkan kembali perjalanan kita," ucap salah seorang wanita yang ada di dalam grup pendakian itu.
Meski lelaki berwajah yang mirip dengan Kukuh itu sedikit merasa berat untuk mandi di mata air ini, namun pada akhirnya ia ikuti kemauan salah seorang temannya. Ia berpikir tidak ada salahnya jika sejenak saja ia berendam terlebih dahulu sebelum turun ke pos dua. Pada akhirnya ia dan temannya itupun melucuti pakaian dan hanya menyisakan sebuah boxer dan mulai menceburkan diri ke dalam sumber mata air itu.
Terasa sangat menyegarkan saat air nan bening ini membasahi tubuh mereka. Segala rasa lelah perlahan mulai meluruh terbawa oleh aliran air ini dan terganti oleh energi baru yang semakin membuatnya semangat untuk melakukan perjalanan turun ke pos satu. Kedua lelaki itu nampak begitu menikmati setiap tetes air yang membasahi tubuh masing-masing.
Teman Kukuh melihat sebuah kilauan yang berasal dari dalam air. Kilauan berwarna biru yang setelah ia tatap lekat ternyata berasal dari sebuah batu yang berada tidak jauh dari tempatnya berendam. Tanpa berpikir panjang, ia mengambil batu itu dan bermaksud untuk membawanya pulang.
"Ayo lekas keluar dari sana. Sudah seperempat jam kalian berendam, waktunya kita untuk melanjutkan perjalanan!"
Teriakan salah seorang wanita dalam grup pendakian itu seakan menjadi alarm bagi Kukuh dan temannya untuk segera mengakhiri aktivitas berendam mereka. Tidak ingin lama-lama lagi dua lelaki itu mulai mengeringkan tubuh dengan sejenak berjemur di bawah matahari dan bersegera mengenakan pakaian mereka.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan ini!" teriak Kukuh semakin bersemangat untuk kembali pulang.
Teman lelaki Kukuh yang membawa batu berkilau biru itu merapatkan tubuhnya ke arah Kukuh. Ingin rasanya ia membawa pulang batu ini namun ia ingat akan wejangan yang diucapkan oleh para senior saat briefing bahwa ketika mendaki, tidak diperbolehkan untuk mengambil apapun yang ada di gunung ataupun di hutan. Hingga pada akhirnya, ia memiliki salah satu rencana yang cukup briliant. Lelaki itu meletakkan batu berkilau biru itu ke dalam saku belakang celana yang dikenakan oleh Kukuh.
Hahhh... Dengan begini, aku tetap bisa membawa pulang batu berkilau biru itu tanpa harus membawanya sampai bawah. Setelah sampai di bawah, aku akan ambil kembali batu itu.
.
.
. bersambung...
Di beberapa bab selanjutnya, kita flashback ke peristiwa yang dialami oleh Kukuh terlebih dahulu ya Kak.. Hihihihi ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Devi Ratna Sari
Ternyata.... tp karna batu itu Kukuh selamat
2022-10-09
1
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
asem ya teman nya kukuh berasa pengen geprek deh pala nya🙈
2022-06-15
0
⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺
oalahhh temen g ada akhlak secara g langsung die yg bikin kukuh begitu y
2022-05-23
0