Bertemu anak kecil.

Saat menuju perjalanan ke rumah sakit Mita melihat seorang anak kecil yang hampir sama dengan Reza sedang mengemis hal itu membuat Mita kasian dan teringat akan Reza.

"Kaka Wiliem apa bole kita berhenti sebentar"ucap Mita penuh dengan penuh harapan.

"Tapi nona kit-"belum sempat wiliem melanjutkan pembicaraan nya Mita sudah memotong nya degan berdalih meminta izin kepada Angga.

"Mita mohon Mita akan meminta izin dengan tuan"ucap Mita memaksa.

"Tapi kita punya satu kendala"ucap Mita seolah-olah di buat lesu.

"Apa itu nona"ucap wiliem dengan tanda tanya.

"Mita kan nggak punya hp"ucap Mita.

"Ooo iya kan ada kak wiliem bagaimana pinjam hp kak wiliem saja"ucap Mita seakan mendapatkan sebuah ide.

"Tapi nona"

"Shut"ucap Mita sambil menempelkan jari telunjuknya di mulut wiliem.

Alhasil wajah wiliem berubah menjadi merah seperti kepiting rebus.Sebab selama ini wiliem tidak pernah sama sekali bersentuhan dengan seorang perempuan.Sebisa mungkin wiliem merubah ekspresi nya menjadi datar.

"Nona jangan menyentuh saya sembarangan jika di lihat oleh tuan maka yang akan di salah kan adalah saya jadi,saya mohon jaga batasan anda"ucap wiliem dengan tegas.

"Yaelah kak cuman gitu doang"ucap Mita dengan santai.

"Ya ampun nona bisa-bisanya nona bilang cuman gitu jika nona tau saat ini jantung saya sudah dah dig dug gak karuan"ucap wiliem dalam hati tentu saja hanya dalam hati bagaimana mungkin ia bisa mengucapkannya secara langsung bisa hilang imetnya.

"Cepat kak Mita mau telpon tuan"ucap Mita tidak sabaran.

Tanpa sepakat kata lagi wiliem langsung mengambil handphone yang ada di dalam sakunya kemudian memberikannya kepada Mita.

"Em siapa nama tuan di log kontak kakak"ucap Mita sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Ehh tunggu-tunggu ada nama aneh ini nama siapa kak"ucap Mita penasaran bagaimana tidak nama tersebut di beri nama tukang perintah.

"Tuan Angga"tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.

"Kupikir cuman aku yang memberi tuan nama julukan ternyata asisten nya juga"ucap Mita dalam hati sambil memandang ke arah wiliem.

Tanpa banyak basa-basi lagi Mita langsung menekan nama kontak yang ingin ia telpon.

Tutt tutt

"..."

"ini Mita tuan"

"..."

"Mita ingin membawa seorang anak kecil yang sedang mengemis tuan"

"...."

"Mita mohon Mita akan nurut janji"

"...."

"oke terimakasih tuan"ucap Mita.

"Kak wiliem ayo kita jemput anak kecil itu"ucap Mita sudah tidak sabar.

"Baiklah"hanya bisa menyetujui.

Saat akan mendatangi anak kecil tersebut.

"Nona apa mau saya kawankan"ucap wiliem menawarkan diri.

"Tidak perlu Mita yang akan pergi sendiri"ucap Mita memberitahu.

"Baiklah"ucap wiliem kemudian membukan pintu mobil untuk Mita.

"Aa tidak perlu di buka kan"ucap Mita merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa nona ini sudah menjadi tugas saya"ucap wiliem.

"Eum baiklah terimakasih"

Kemudian Mita menghampiri anak kecil tersebut.

"Adek ke sini"ucap Mita memanggil.

"iya kak"

"Kenapa kamu mengemis"ucap Mita sambil memegang pucuk kepala anak kecil tersebut.

" Dan yaa nama kamu siapa"ucap Mita seraya bertanya.

"Nama ku Iki kak aku di buang ibu tiri ku sedangkan ibu kandung ku sudah meninggal"ucap Iki tersedu-sedu.

"Malang sekali nasib mu"ucap Mita.

"ya udah kamu ikut kakak saja ya, tenang kok kakak orang baik gak akan nyakitin kamu"ucap Mita berusaha meyakinkan anak kecil tersebut.

"Tapi kak"sambil memandang Mita dengan menahan air matanya pasalnya selama ini selama ia di buang tidak ada satu orang yang baik hati walaupun hanya untuk sekedar mengasihani,ya itulah hidup penuh dengan kekerasan.

"Gak papa Iki gak usah nangis ya ,sebenarnya kakak juga sendiri adik kakak lagi terbaring di rumah sakit"ucap Mita menahan rasa sakit di hatinya pasalnya karena tragedi malam itu ia kehilangan keluarga yang ia sayangi.

"Ya udah yuk kita naik mobilnya,kasian sudah di tunggu kak wiliem kakak juga mau ke rumah sakit jenguk adik kakak kamu boleh ikut jika kamu mau ,kalau kamu tidak mau kamu bisa ikut kak wiliem ke mansion nantik sehabis mengantar kak ke rumah sakit"ucap Mita menjelaskan kepada Iki.

"Iki ikut kakak saja ,Iki takut dengan orang baru"

"Ya udah ayo"ucap Mita sambil memegangi lengan kecil Iki.

Mita tidak tau bahwa dari tadi sudah ada orang yang mengawasinya senyum-senyum sendiri dari dalam mobil hitam tersebut.

"Beruntung sekali tuan walaupun pun Mita masih anak-anak tetapi dia mempunyai pikiran dewasa"ucap wiliem dalam hati.

"Jangan bilang kamu jatuh cinta wiliem"ucap wiliem dalam hati sambil menahan detak jantungnya yang berdebar-debar.

"Hai kak wiliem yuk lanjut jalan"ucap Mita dengan tidak sabar.

"Astaga jantung ku serasa mau copot"ucap wiliem dalam hati bagaimana tidak orang yang membuat jantung nya berdebar-debar tak karuan kini datang secara tiba-tiba.

"Em"ucap wiliem dengan dingin agar menambah imetnya.

"Tunggu dulu kenapa anak kecil ini duduk di depan"ucap wiliem bertanya Mita.

"Gak papa kak Mita pangku aja Iki".

"Baiklah".

DI PERJALANAN.

"Saat di perjalanan tak sengaja wiliem melihat

anak kecil tersebut tertidur sangat lelap di pangkuan Mita,apalagi kepala anak itu sangat beruntung sekali tertidur di atas gundukan kenyal milik Mita.

Seketika itu pula wiliem langsung menelan Saliva nya.

"Wiliem kenapa sekarang kamu jadi mesum"ucap wiliem dalam hati.

"Fokus wiliem ingat nona Mita itu milik tuan, kamu dan tuan itu sangat berbeda jauh"ucap wiliem dalam hati.

Selama di perjalanan wiliem dan Mita Hanya diam tidak ada percakapan sedikit pun baik Mita maupun wiliem hanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

Sesampai di rumah sakit ternama.

RUMAH SAKIT INDAH.

"Nona sudah sampai"ucap wiliem membangunkan Mita dari lamunannya.

"Sejak kapan sampai"ucap Mita penuh tanda tanya pasalnya ia tidak menyadari nya.

"Baru Saja nona"ucap wiliem menjawab pertanyaan Mita.

"Baiklah"

Saat akan berdiri membuka pintu mobil Mita lupa bahwa saat ini sedang ada Iki di dalam dekapan nya.

"Bagaiman ini"ucap Mita bingung karena ia tidak sanggup jika harus menggendong nya.

"Biarkan saya saja yang menggendong nya jika tidak biarkan dia dan saya berada dalam mobil"ucap wiliem.

"Eee tidak usah kak,kasian dia dan kakak masa harus nunggu di mobil Mita kan ingin melihat ke adaan Reza lebih lama"ucap Mita mencoba menjelaskan.

"Baiklah nona"ucap wiliem kemudian membuka kan pintu mobil buat mita dan mengambil Iki dari dalam dekapan Mita.

Saat menggendong Iki tiba-tiba wiliem berucap"kenapa bau sekali dia"

"Karena di balum mandi dan apakah kamu tau kak wiliem dia di buang ibu tirinya kasian sekali bukan? anak sekecil ini di biarkan telantar di jalan",ucap Mita.

"iy nona"yang ada hanya jawaban singkat pasal nya wiliem dan anak itu mempunyai nasib yang sama jika kedua orang tua Angga tidak memungut nya dulu mungkin saat ini dia sudah menjadi gelandangan.

"Ya sudah ayo"ucap Mita.

"Nona duluan saja saya akan menyuruh scurity untuk memarkirkan mobil"

"Baiklah"kemudian Mita meninggalkan wiliem.

Sesampai nya Mita di meja resepsionis mita langsung menanyakan kamar Reza.

"Permis"

"Iya kak ada yang bisa di bantu"ucap seorang resepsionis wanita yang sudah berumur.

"Bisa Carikan saya pasien atas nama Reza Al Hira.

"Tunggu sebentar yak kak"

"Iya "sambil menunggu resepsionis itu mecarikan kamar sang adik tiba-tiba saat akan membalikkan tubuhnya ia bertambrakan dengan seorang dada pria.

"Aw kepala ku sakit sekali ini dada atau tembok keras sekali"ucap Mita mendumbel.

"Ekhem"ucap pria itu berdehem.

Saat Mita menongakkan kepalanya terlihat lah seorang pria muda yang tampan memiliki badan yang kekar jika di taksr tingga badan nya sekitar 175, hidung mancung alis tebal rahang yang kokoh juga kulit yang eksotis .

"Maaf nona"ucap pria itu minta maaf.

"iya gak papa kok"ucap mita sambil memandang pria tersebut dengan senyum-senyum sendiri.

"Ruangan atas nama Reza alh Hira berada di ruangan VIP lantai 12 nona"ucap resepsionis tersebut.

"mengacau kan sekali "ucap Mita dalam hati

"Baiklah terima kasi dan ya apakah di sana cuman ada satu ruangan"ucap Mita beratanya kepada resepsionis tersebut.

"iya nona"Jawab resepsionis tersebut

"APA,adik ku bagaimana apa tidak ada yang menjaganya selama aku tidak ada"ucap Mita dengan panik.

"Tenang nona ruang adik nona sudah di jaga oleh penjaga rumah sakit ini jadi nona tidak perlu khawatir".ucap resepsionis itu menjelaskan.

"Baiklah terimakasih"ucap mita kemudian segera ke lift untuk menuju ke ruang Reza

"Gadis yang lucu"ucap pria itu dengan menyinggung kan senyuman yang sulit di artikan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!