Membawa pergi

"Tuan cukup"ucap Mita sebisa mungkin.

Setelah mengatakan itu Angga langsung berhenti dan segera menarik lengan Mita yang entah akan di bawa ke mana.

Saat keluar wiliem dan iki sedang duduk di kursi tunggu.

"Jaga adiknya"ucap Angga dengan dingin kemudian pergi meninggalkan wiliem yang tengah memberi hormat.

"Tolong saya"Mita berteriak namun sayang seribu sayang tidak ada yang berani membantu Mita di karena para staf di Rumah sakit tersebut sudah mengenal Angga.

"Cepat ikut aku"menarik lengan Mita dengan keras kemudian membuka pintu mobil tersebut untuk Mita.

"Masuk!!!"perintah Angga.

"Tidak tuan Mita gak mau semuanya hanya salah paham"mencoba menjelaskan.

Tanpa mendengar pembelaan Mita Angga justru mendorong tubuh mungil tersebut ke dalam mobil bagian depan dan menutup pintu mobil dengan keras sehingga membuat Mita terkejut.

Saat Mita hendak membuka pintu mobil justru Mita kalah telak karena Angga sudah mengunci pintu mobil tersebut.

"Mita mohon maafkan Mita ini semua hanya salah paham"menjelaskan.

Bukan nya menjawab Angga malah meneriaki Mita"Diam sebelum kesabaran ku habis"ucap Angga dengan emosi.

Kemudian pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.

"Apa salah Mita tuan,hiks hiks Mita baru saja bertemu dengan adik Mita hikshiks"Sambil mengelap air mata yang jatuh.

"Baru beberapa hari aku mengenalmu, ternyata aku salah mempercayai gadis seperti dirimu"berbicara dengan nada dingin.

Setelah mengatakan itu Angga semakin memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga membuat pengguna jalan lain terus mengklakson mobilnya.

"Tuan tolong pelankan Mita takut"dengan badan yang gemetaran.

"Takut kamu bilang ini belum seberap"menyeringai.

Sesaat kemudian mereka melihat kontener,saat itu juga Angga menyalip dari bagian bawah kontener sehingga membuat Mita ingin mati.

"Aaaa tuan awas"dengan nada ketakutan setengah mati.

Saat mereka keluar dari bawah kontener tersebut membuat Angga tertawa mengerikan"hahah ini sangat menyenangkan bukan,cihh bangunlah kita tidak mati setelah ini aku akan memberimu pelajaran"

Saat mengangkat kepalanya Mita melihat bahwa mereka baik-baik saja "ya tuhan jantung ku ingin lepas"mengucapkan dalam hati sambil menangis.

Tibalah mereka sampai di tempat tujuan yaitu sebuah mansion yang sangat mewah berbeda dari mansion di hutan.

Dan ya saat sampai di masion hari sudah gelap yang dikarenakan matahari berganti dengan bulan yang menyinari.

Setelah sampai penjaga langsung membukakan gerbang untuk mobil Angga yang akan segera masuk

"Tuan kenapa kita ke sini"sambil memandang ke arah Angga.

"Cepat keluar"dengan dingin kemudian menarik tangan Mita secara paksa.

"Mita nggak mau"sambil memohon.

"KELUAR"kemudian menarik tangan Mita secara kasar.

Alhasil Mita Hanya mampu mengikuti langkah cepat milik Angga percuma juga pikirnya juga meminta tolong dengan orang yang ada di dalam mansion ini karena semua orang yang berada di dalam mansion ini pasti akan takut dengan tuan mereka yaitu Angga.

Saat akan memasuki kediaman nya Angga di sambut oleh kepala pelayan "selamat malam tuan"ucap sang kepala pelayan,"ada yang bisa saya bantu"menawarkan diri.

"Bawakan saya paper bag yang ada di bagasi mobil dan ya jangan lebih dari sepuluh menit jika tidak kepala mu yang akan hilang dari tempat nya" ya bergitulah Angga tidak memperdulikan seseorang baik itu tua maupun muda,kemudian melangkah kan kembali menuju kamar.

Setelah mendengar itu sang kepala pelayan segera mengambil paper bag karena ia masih sayang dengan nyawa.

Saat sampai di depan kamar Angga langsung membuka kamar tersebut.setelah berhasil membuka pintu Angga langsung menarik paksa tangan Mita masuk kedalam kemudian menutup pintu itu kembali.

"Aaa sakit"menahan sakit tangan nya.

Saat itu juga Angga langsu mengangkat tubuh Mita dan menghempaskan Mita di atas tempat tidur miliknya.

"Tuan jangan apa-apa kan Mita lagi"dengan ekspresi ketakutan.

"Apa kamu takut ha?"

"itu semua hanya salah paham saya mohon tuan menegrti"mencoba menjelaskan walaupun percuma.

Tanpa mau mendengarkan ucapan Mita Angga justru menindih Mita kemudian mencium bibir gadis itu dengan kasar ,karena Mita tidak mau membuka mulutnya Angga langsung mengigit bibir Mita dengan kuat sehingga mengeluarkan darah dan kemudian menghisap dara tersebut"akh tuan sakit hikshiks"kesempatan itulah yang di gunakan Angga untuk memasukkan lidahnya kedalam mulut Mita hingga beberapa saat mereka melakukan itu.

Tak lama terdengarlah ketokan pintu dari luar.

"**** siapa yang berani menggangu ku"dengan penuh emosi.

"Tunggu dan jangan kemana-mana"dengan nada mengancam.

Saat Angga pergi membuka pintu di situlah Mita merasakan aman walau hanya untuk sementara.

Saat membuka pintu"Apa kau sudah bosan hidup ha?"dengan nada kasar,seketika itu pula wajah kepala pelayan berubah menjadi ketakutan"Maaf kan saya tuan tolong ampuni saya,ini paper bag yang anda minta"sambil menyerahkan dengan hati-hati.

Tanpa sepata kata pun Angga langsung mengambilnya dari tangan kepala pelayan tersebut dengan kasar kemudian menutup pintu kembali.

"Cepat pakai ini"melempar paper bag tersebut kepada Mita.

"Apa ini tuan"

"Punya mata di lihat jangan laga bertanya"dengan nada sinis.

Saat Mita membuka nya Mita merasa terkejut karena isi dari paper bag tersebut adalah linger yang sangat tipis.

"Saya tidak mau memakai ini"memasuk kannnya kembali.

"Tidak masalah saya harap kamu tidak menyesali perbuatan mu dari beberapa menit kedepan kamu akan melihat jasat adikmu"dengan nada mengancam.

Bagai di sambar petir Mita langsung memohon"Mita mohon jangan"

"Semua tergantung kepada mu"

Saat itu pula Mita mengambil paper bag itu lagi dan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!