Kehancuran

sontak saja acara berpelukan itu berhenti,acara yang tadinya harmonis tiba-tiba berubah dalam sekejap mata.

Datang seorang pria tergesa-gesa dengan stelan jas hitam.

"tu tu tuan di luar sedang terjadi kegaduhan tuan"

Sontak saja Azam,Sinta beserta kedua anak-anaknya menjadi bimbang sebab selama ini tidak ada yang berani menggangu keluarga Al Hira.

"Apa!" ucap Azam sambil menahan emosinya.

"Sinta bawa anak-anak ke kamar kita dan kunci kamar menggunakan keamanan yang tinggi ,aku juga akan menyuruh beberapa anak buah kepercayaan ku untuk berjaga-jaga di depan kamar kita"ucap Azam.

"Baiklah Azam aku harap kamu akan selamat jika terjadi sesuatu pada mu aku tidak akan bisa memaafkan diri ku sendiri" ucap Sinta dengan sedih.

"iya Sinta aku berjanji akan pulang dengan selamat"sambil mencium pucuk kepala istrinya.

"Cepat Sinta bawa anak-anak sebelum kalian dalam bahaya" ucap Azam dengan tergesa-gesa.

Sontak saja Sinta segera membawa anak-anaknya menuju kamar dan di ikuti beberapa kepercayaan Azam.

Sesampainya di kamar Sinta langsung mengunci kamar dengan keamanan tinggi.

"Ibu ada apa ini kenapa ayah sangat panik"ucap Mita dengan bingung.

"iya bu ada apa ini"ucap Reza mengiyakan ucapan sang kakak.

"Tenang saja kita berdoa untuk ayah supaya ayah baik baik saja ,kalian tidur lah biar ibu yang menunggu ayah"ucap Sinta menenangkan anak-anaknya.

"Baik ibu"ucap Mita dan Reza secara bersamaan.

Sementara di ruang tamu sedang terjadi baku hantam antar anak buah Azam dan orang-orang yang tidak di kenal.

"sial siapa yang berani merusak ketenangan keluarga ku apakah mereka ingin mati ha?" ucap Azam dengan geram.

"tuan awas dibelakang"ucap seseorang anak buah Azam dengan cepat berlari kebelakang untuk melindunginya.

"Akh"ucap seorang anak buah Azam pasalnya sebuah peluru mengenai tepat di jantungnya.

Alangkah terkejutnya orang yang melindunginya adalah Arka Orang kepercayaan yang paling setia padanya bahakan sudah di anggap sebagai saudara sendiri oleh Azam.pasalanya Arka adalah sahabat Azam yang sama-sama menemani Azam dari awal merintis usahanya sampai sekarang berkembang pesat hingga terkenal,Arka lebih memilih menjadi asisten dari pada harus menjadi CTO Azam ,ya Arka juga menjadi tangan kanan Azam di Perusahaan nya.

"Arka Arka bangunlah aku mohon"ucap Azam Sambil menangis.

Ini adalah kejadian yang langkah melihat seorang Azam Al Hira menangis.Azam hanya akan menangis jika orang yang paling dekat dengannya terluka.

melihat Azam menangis si penyerang mulai ketawa ia merasa ia menang dan dengan begitu Azam akan menjadi lengah.

"Tuan ma ma maaf kan sa saya tidak bisa menjaga tuan sampai kita menua bersama seperti yang dulu kita janji kan"ucap Arka sambil menahan sakit ia tau umurnya tidak akan panjang lagi.

"Hey Arka bodoh jangan ngomong seperti itu kau mendramatis sekali"ucap Azam sambil menahan tangis.

"Tu tuan awas di belakang mu"ucap Arka dengan lemah memberi tahu Azam.

setelah mendengar itu Azam langsung waspada dan menoleh kebelakang dengan cepat sebuah peluru menuju ke Azam dan dengan lihai pula Azam menghindar dengan lihai.

"Dasar bren***k kalian"dengan marah Azam mengeluarkan senjata di balik kemeja nya,dengan lihai Azam menembak penyerang tersebut dengan membabi buta.

Semua penyerang habis tumbang tinggal lah 2 orang yang akan di eksekusi Azam nanti.

"Hahaha kalian semua tidak ada apa-apanya dan kalian mau menyerang keluarga ku jangan mimpi"ucap Azam dengan tegas dan mengerikan.

Tiba-tiba sesuatu terjadi dan mengejutkan Azam.

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

wah semoga selamat anak-anak azam

2022-07-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!