Acara dimulai

Sebuah keputusan yang tidak lagi bisa untuk di rubah, Raga maupun Leyza sama-sama tidak bisa untuk menghindar dari sebuah perjodohan oleh orang tuanya masing-masing.

Tanpa sepengetahuan Leyza dan Raga, rupanya gedung untuk acara pernikahan sudah siap untuk menyambut kehadiran kedua calon pengantin.

Ley sudah dijemput oleh orang suruhan dari keluarga Dirwagana menuju ruang rias yang sudah dipersiapkan. Begitu juga dengan Raga yang tengah bersiap-siap di ruang yang berbeda.

Susah payah seorang perias mencoba untuk menutupi kekurangan yang dimiliki oleh Leyza, tetap tidak menyerah untuk menunjukkan kerja baiknya pada keluarga Dirwagana.

'Sebenarnya sangat cantik, tetapi lukanya begitu dalam. Semoga saja, Nona Leyza akan tetap terlihat cantik walaupun ada sedikit luka yang terlihat.' Batinnya yang berusaha memberikan hasil yang terbaik dan memuaskan.

"Nona, silakan buka kedua matanya. Lihatlah, Nona sangat cantik." Perintahnya yang tak lupa memberi pujian, Ley tersenyum saat melihat wajahnya lewat pantulan cermin.

Ley segera memegangi sebelah pipinya yang terdapat luka. Air matanya, pun ikut menetes membasahi kedua pipinya. Ingatannya kembali saat dirinya harus mengalami insiden yang tidak pernah dilupakan.

'Kamu pasti bisa, Ley. Ingat, hari ini kamu akan menikah. Lupakan Aizan, dia lelaki yang tak pantas kamu ingat lagi.' Batin Leyza yang berusaha untuk menguatkan diri, meski perasaannya hancur karena sebuah penghianatan.

Tidak hanya memikirkan masa lalunya, Leyza kembali teringat dengan kedua orang tuanya yang sudah tiada.

Hari bahagia yang seharusnya menjadi momen yang tak terlupakan, justru harus dibarengi dengan air mata kerinduan.

"Nona, kenapa menangis?" tanya seorang perias sambil membenarkan make up-nya.

"Tidak apa-apa kok, Mbak. Aku hanya merindukan kedua orang tuaku, itu saja." Jawab Ley dengan senyum yang terpaksa.

"Maaf ya, Nona, jika saya sudah mengganggu. Serius, saya tidak tahu. Percaya deh, kedua orang tua Nona Ley pasti bahagia ketika melihat hari bahagia, maksud saya hari pernikahannya Nona dengan Tuan Raga." Ucapnya sebaik mungkin, setidaknya untuk tidak membuat suasana menjadi sedih.

Ley berusaha untuk tersenyum, meski berat dan juga palsu.

"Tidak apa-apa kok, Mbak. Terima kasih banyak karena sudah membantu saya untuk merias wajah yang rusak ini." Kata Ley dan berusaha untuk tetap kuat, tegar, dan juga tenang.

"Nona, jangan bicara seperti itu. Nona Ley sangat cantik, hanya orang rabun saja yang melihat Nona itu tidak cantik." Ucapnya dengan memuji.

Karena tidak ada yang kurang dengan penampilan Leyza dan juga riasannya, seorang perias dan kedua temannya membereskan barang-barang yang baru saja dipakai untuk merias.

Setelah itu, Ley diminta untuk berdiri. Tentunya untuk merapihkan lagi penampilannya, agar tidak ada kesalahan apapun dengan penampilan calon pengantin perempuan.

Begitu juga dengan Raga, dirinya tengah mengganti baju pernikahannya. Rasanya begitu malas untuk mengenakan, tetap saja tidak ada penolakan apapun pada dirinya. Mau tidak mau, Raga tetap menerima pernikahan yang diawali dengan sebuah perjodohan.

Tidak hanya itu saja, rupanya di luaran sana ada Karina yang tengah duduk dengan fokus sambil menunggu acara live dimulai. Acara apalagi kalau bukan acara pernikahan Raga dan Leyza yang dilakukan secara live di layar televisi, tentunya banyak chanel televisi yang akan menayangkan selama acara pernikahan berlangsung.

"Sialan! seharusnya itu aku yang duduk di pelaminan, bukan perempuan si buruk rupa itu. Lihat saja, aku akan merebut Raga dari si perempuan yang sok cantik itu." Gumamnya dengan penuh kekesalan, kedua tangannya saja tak lupa mengepal kuat dan siap untuk melayangkan sebuah telapak tangan tepat pada wajah Leyza, yang disangka menjadi pesaingnya.

Setelah semuanya sudah siap berada di ruang khusus acara pengucapan kalimat sakral, Ley maupun Raga sudah duduk bersebelahan. Keduanya tidak ada yang menoleh satu sama lain, pandangannya fokus ke lain arah.

Karena sama-sama penasaran, Ley maupun Raga akhirnya menoleh dan kedua matanya saling bertemu menatap satu sama lainnya.

"Apa, lihat-lihat." Ucap Raga dengan ketus.

"Siapa juga yang mau lihat-lihat, aku hanya menatapmu." Kata Ley tak kalah ketusnya dengan calon suami.

"Cih! kamu tidak perlu menatapku seperti orang kasmaran, bikin malu aja." Ucap Raga yang mulai kambu sifat aslinya yang suka merendahkan orang lain, termasuk dengan adiknya sendiri saja berani.

"Siapa juga yang mau kasmaran dengan lelaki seperti kamu, kepedean." Ketus Leyza yang tak mau kalah.

Tuan Hamas mulai geram saat melihat serta mendengarnya langsung ketika putranya yang sudah mulai membuat suasana terlihat gaduh karena ulah putranya, Beliau memberi kode pada Raga untuk tidak terus-terusan berdebat.

Karena luka yang tertutup oleh make up yang cukup tebal, hingga membuat Lindan tidak begitu jeli saat memperhatikan calon istri dari sang kakak.

"Karena waktunya harus segera dimulai, kita akan mulai acaranya." Ucap seseorang yang menjadi juru bicara.

Semua menjawabnya dengan serempak. Acaranya segera dimulai, ruangan berubah menjadi hening. Hanya ada suara dari Raga dan Ley yang menjawab pertanyaan.

Terpopuler

Comments

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

thorrrrr jgn2 ini lukanya ada berhub dg raga ya??

masa lalu raga yg laporin siapa kira2???

2022-05-12

0

Tufa Hans

Tufa Hans

Jangan lama-lama ya Thor updatenya biar nggak kayak gantungan 😂


lop yu ...

Muach 😘

2022-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah keputusan
2 Bercerita
3 Datang ke rumah
4 Usai berkenalan
5 Mendapatkan hinaan
6 Berbohong
7 Tidak takut dengan ancaman
8 Pertemuan
9 Bercerita
10 Ketangkap
11 Segala Tuduhan
12 Acara dimulai
13 Bertemu lagi
14 Pulang ke rumah
15 Sebuah Perintah
16 Sangat Terkejut Melihatnya
17 Berdebat antara kakak dan adik
18 Selalu dihina
19 Curiga
20 Kejutan yang tidak disangka
21 Pengakuan
22 Cemburu
23 Emosi yang meluap
24 Menolak
25 Berterus terang
26 Meminta maaf
27 Tidak disangka
28 Kebenaran terungkap
29 Berusaha merayu
30 Hampir saja
31 Permintaan yang tidak diterima
32 Pamit pergi
33 Keputusan yang sudah bulat
34 Pertemuan
35 Makan bersama
36 Rasa ingin tahu
37 Ingin mengetahui kebenaran
38 Kebenaran dan bukti
39 Tidak bisa berkata apa-apa
40 Penuh semangat
41 Mendapatkan saran
42 Bertemu
43 Berdebat
44 Mendapat sial
45 Merasa sangat cemburu
46 semakin kesal melihatnya
47 Ketakutan
48 Takut sesuatu
49 Ingin tahu
50 Merasa lega
51 Mengajak jalan-jalan
52 Memberi syarat
53 Merasa bahagia
54 Ada yang cemburu
55 Keputusan yang sudah bulat
56 Datangnya masalah
57 Ikut cemas
58 Di rumah sakit
59 Meminta waktu
60 Bercerita dengan teman sekolah
61 Khawatir
62 Kegagalan
63 Mengharapkan sesuatu
64 Kesengajaan
65 Perpisahan di bandara
66 Terjadi sesuatu
67 Khawatir dengan keadaan
68 Pertemuan di rumah sakit
69 Pengakuan
70 Tidak sabar
71 Pulang
72 Permintaan yang aneh
73 Janji dan pengakuan
74 Tidak ada yang tahu
75 Merasa malu
76 Di pecat dan ucapan selamat
77 Kebahagiaan yang sempurna
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Sebuah keputusan
2
Bercerita
3
Datang ke rumah
4
Usai berkenalan
5
Mendapatkan hinaan
6
Berbohong
7
Tidak takut dengan ancaman
8
Pertemuan
9
Bercerita
10
Ketangkap
11
Segala Tuduhan
12
Acara dimulai
13
Bertemu lagi
14
Pulang ke rumah
15
Sebuah Perintah
16
Sangat Terkejut Melihatnya
17
Berdebat antara kakak dan adik
18
Selalu dihina
19
Curiga
20
Kejutan yang tidak disangka
21
Pengakuan
22
Cemburu
23
Emosi yang meluap
24
Menolak
25
Berterus terang
26
Meminta maaf
27
Tidak disangka
28
Kebenaran terungkap
29
Berusaha merayu
30
Hampir saja
31
Permintaan yang tidak diterima
32
Pamit pergi
33
Keputusan yang sudah bulat
34
Pertemuan
35
Makan bersama
36
Rasa ingin tahu
37
Ingin mengetahui kebenaran
38
Kebenaran dan bukti
39
Tidak bisa berkata apa-apa
40
Penuh semangat
41
Mendapatkan saran
42
Bertemu
43
Berdebat
44
Mendapat sial
45
Merasa sangat cemburu
46
semakin kesal melihatnya
47
Ketakutan
48
Takut sesuatu
49
Ingin tahu
50
Merasa lega
51
Mengajak jalan-jalan
52
Memberi syarat
53
Merasa bahagia
54
Ada yang cemburu
55
Keputusan yang sudah bulat
56
Datangnya masalah
57
Ikut cemas
58
Di rumah sakit
59
Meminta waktu
60
Bercerita dengan teman sekolah
61
Khawatir
62
Kegagalan
63
Mengharapkan sesuatu
64
Kesengajaan
65
Perpisahan di bandara
66
Terjadi sesuatu
67
Khawatir dengan keadaan
68
Pertemuan di rumah sakit
69
Pengakuan
70
Tidak sabar
71
Pulang
72
Permintaan yang aneh
73
Janji dan pengakuan
74
Tidak ada yang tahu
75
Merasa malu
76
Di pecat dan ucapan selamat
77
Kebahagiaan yang sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!