Ketangkap

Berada di tempat yang sudah dijanjikan, Raga melakukan pertemuan dengan kekasihnya yang bernama Karina. Keduanya nampak tengah menikmati minumannya.

"Sayang," panggil Karin dengan suara manjanya sambil bergelayut manja pada Raga.

"Ya, kenapa?" jawabnya dan langsung bertanya.

Karin tersenyum bahagia, tak lupa mencium pipi sebelah kiri milik Raga tanpa malu.

Semua pelanggan yang melihatnya pun, tidak ada satupun yang memuji pasangan tersebut. Bahkan, semua yang melihat merasa jijik dengan sikap Karin yang begitu berlebihan.

Tanpa sadar juga, rupanya ada seseorang yang tengah memperhatikan dengan sangat serius. Terlihat seperti tengah mengawasi Karin dan Raga.

"Sayang, kapan kita akan menikah?" tanya Karin yang sudah tidak sabar untuk mendapatkan jawaban dari Raga.

Raga mengusap lengan kekasihnya, seraya memberi kode untuk bersabar menunggu.

"Sabar, dong. Aku harus menggagalkan pernikahanku dengan perempuan si buruk rupa itu dulu, baru mengurus pernikahan kita. Jadi, bersabarlah." Jawab Raga sambil mengusap lengan milik kekasihnya.

Karin memasang wajah cemberut, lantaran terasa lama menunggu kepastian dari Raga.

"Tapi aku tidak bisa sabar, takutnya kamu beneran menikah dengan perempuan itu." Ucapnya lagi dengan cemberut, Raga langsung menatap wajah milik Karin dengan tatapan serius.

"Percayalah denganku, aku tidak akan pernah jatuh cinta dengan perempuan si buruk rupa itu. Aku hanya mencintai kamu, bukan perempuan lain. Kamu tahu sendiri, 'kan? aku sangat mencintaimu. Karena kamulah yang benar-benar aku cintai, sayang." Kata Raga berusaha untuk meyakinkan kekasihnya.

Karin tersenyum puas dan sangat bahagia, apa yang dikatakan oleh Raga seakan menjadi penguat untuk bertahan menjalin hubungan asmaranya.

Tetapi setelah dipikir, Karin masih belum puas, karena belum ada penguat bukti yang menurutnya sangat akurat, pikirnya.

Setelah dipikir dengan cara berpikirnya, Karin tersenyum mengembang saat dirinya menemukan ide yang menurutnya sangatlah cemerlang.

"Sayang, aku masih belum yakin jika kamu jika kamu benar-benar mencintaiku. Aku perlu bukti darimu, biar aku semakin yakin jika kamu benar-benar mencintaiku." Ucap Karin yang mulai merayu Raga, apapun ia lakukan demi untuk memiliki Raga, pikirnya.

"Bukti, memangnya bukti apalagi? aku sudah mengatakannya padamu, aku akan menggagalkan pernikahanku dengan perempuan si buruk rupa itu." Jawab Raga dengan serius, Karin menggelengkan kepalanya, karena masih belum merasa puas dengan apa yang diucapkan oleh Raga, kekasihnya.

Raga mengernyit, merasa bingung dengan apa yang dimaksudkan oleh Karin, kekasihnya.

Karena sudah tidak sabar, akhirnya Karin membisikkan sesuatu pada diri Raga.

"Apa! jangan gila, kamu itu." Ucap Raga terkejut dengan apa yang dibisikkan oleh Karin, benar-benar tidak menyangka atas permintaan kekasihnya.

"Aku memang gila, itu karenamu, sayang. Kalau kamu tidak mau melakukannya, berarti kamu bohong dan tidak benar-benar cinta denganku." Kata Karin dibuat cemberut dan memasang muka masamnya.

Raga yang tidak bisa mengontrol naf*sunya, pikiran kotornya seakan diberi peluang yang sangat menggiurkan. Tanpa harus merayu dan meminta, kekasihnya sudah merayu serta memintanya langsung.

Lelaki mana yang tak tergoda dengan sebuah tawaran yang begitu gratis dan tanpa susah payah untuk meminta serta merayunya, justru sudah menawarkan diri.

Raga tersenyum tipis saat kekasihnya menawarkan diri dan menyerahkan segalanya para diri Raga.

Saat itu juga, Raga segera memesan satu ruangan khusus untuk dirinya dan Karin lewat anak buahnya, tetapi bukan Doni, melainkan anak buah yang lainnya.

Setelah mendapatkan kamar yang sesuai permintaannya, Raga mengajak Karin untuk melakukan sesuatu yang diminta oleh kekasihnya.

Awalnya Raga ragu, tetapi karena rasa penasarannya, akhirnya menyetujuinya.

Ketika sudah berada didalam kamar yang dipesan oleh anak buahnya, dengan aktifnya, Karin langsung menyambar Raga yang baru saja menutup pintunya.

Raga yang tidak menyangka dengan keaktifan kekasihnya, benar-benar diluar dugaan.

Karin yang sudah tidak sabar, kedua tangannya mulai aktif untuk melepaskan baju kemeja milik Raga.

BRAK!

Sekali dobrakan, pintunya langsung terbuka dengan mudahnya.

Raga dan Karin sama-sama terkejut saat mendapat beberapa anggota polisi yang sudah berada di hadapannya dan siap untuk menangkap sepasang kekasih untuk diringkus.

Sampainya di kantor polisi, keduanya diinterogasi dengan sangat detil.

Karena penasaran ingin mengetahui siapa orangnya yang sudah melaporkan, Raga akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Pak Polisi, siapa yang sudah melaporkan kami?" tanya Raga penasaran.

"Ada seseorang yang melaporkan kepada kami, untuk siapa orangnya, kami tidak bisa menyebutkan." Jawab Pak Polisi.

Raga menatapnya dengan sinis, merasa kesal dan juga merasa ada musuh dalam selimut, pikirnya.

"Bilang aja, kalau Bapak sudah di tutup mulutnya dengan uang. Berapa uang yang sudah Bapak terima? saya akan memberinya berkali-kali lipat, Bapak tidak perlu munafik." Kata Raga dengan berani.

"Jaga bicaramu, tidak ada bayaran apapun untuk menutupi siapa yang sudah melaporkan kepada kami. Meski Anda orang yang sangat kaya raya sekalipun, hukum tetaplah hukum yang harus Anda terima." Ucapnya dengan tegas.

Raga tersenyum menyeringai, hatinya terasa dongkol saat dirinya tak mendapatkan jawaban atas perbuatan yang sudah melaporkan dirinya.

"Kalau boleh tahu, perempuan atau laki-laki pelakunya, Pak Polisi?"

Karena masih penasaran, Raga kembali bertanya, setidaknya dapat mengetahui walaupun hanya satu jawaban, pikirnya.

"Maaf, kami tidak akan menyebutkan siapa yang sudah melaporkan kepada kami."

Dengan penuh kekesalan, Raga merasa sangat dongkol dan ingin rasanya segera mencari tahu siapa yang sudah melaporkan dirinya.

Saat itu juga, Tuan Hamas selaku ayahnya, pun datang sendirian menjemput putranya.

Terpopuler

Comments

Tufa Hans

Tufa Hans

Oh .... Othor kesayanganku 😍

2022-05-09

0

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

uda nikahin aja mereka ber2.. cocok jg kyknya.. biar dy tau bulus2 si karina..wkwk

ley sama lindan aja... 🤭🤭

2022-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah keputusan
2 Bercerita
3 Datang ke rumah
4 Usai berkenalan
5 Mendapatkan hinaan
6 Berbohong
7 Tidak takut dengan ancaman
8 Pertemuan
9 Bercerita
10 Ketangkap
11 Segala Tuduhan
12 Acara dimulai
13 Bertemu lagi
14 Pulang ke rumah
15 Sebuah Perintah
16 Sangat Terkejut Melihatnya
17 Berdebat antara kakak dan adik
18 Selalu dihina
19 Curiga
20 Kejutan yang tidak disangka
21 Pengakuan
22 Cemburu
23 Emosi yang meluap
24 Menolak
25 Berterus terang
26 Meminta maaf
27 Tidak disangka
28 Kebenaran terungkap
29 Berusaha merayu
30 Hampir saja
31 Permintaan yang tidak diterima
32 Pamit pergi
33 Keputusan yang sudah bulat
34 Pertemuan
35 Makan bersama
36 Rasa ingin tahu
37 Ingin mengetahui kebenaran
38 Kebenaran dan bukti
39 Tidak bisa berkata apa-apa
40 Penuh semangat
41 Mendapatkan saran
42 Bertemu
43 Berdebat
44 Mendapat sial
45 Merasa sangat cemburu
46 semakin kesal melihatnya
47 Ketakutan
48 Takut sesuatu
49 Ingin tahu
50 Merasa lega
51 Mengajak jalan-jalan
52 Memberi syarat
53 Merasa bahagia
54 Ada yang cemburu
55 Keputusan yang sudah bulat
56 Datangnya masalah
57 Ikut cemas
58 Di rumah sakit
59 Meminta waktu
60 Bercerita dengan teman sekolah
61 Khawatir
62 Kegagalan
63 Mengharapkan sesuatu
64 Kesengajaan
65 Perpisahan di bandara
66 Terjadi sesuatu
67 Khawatir dengan keadaan
68 Pertemuan di rumah sakit
69 Pengakuan
70 Tidak sabar
71 Pulang
72 Permintaan yang aneh
73 Janji dan pengakuan
74 Tidak ada yang tahu
75 Merasa malu
76 Di pecat dan ucapan selamat
77 Kebahagiaan yang sempurna
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Sebuah keputusan
2
Bercerita
3
Datang ke rumah
4
Usai berkenalan
5
Mendapatkan hinaan
6
Berbohong
7
Tidak takut dengan ancaman
8
Pertemuan
9
Bercerita
10
Ketangkap
11
Segala Tuduhan
12
Acara dimulai
13
Bertemu lagi
14
Pulang ke rumah
15
Sebuah Perintah
16
Sangat Terkejut Melihatnya
17
Berdebat antara kakak dan adik
18
Selalu dihina
19
Curiga
20
Kejutan yang tidak disangka
21
Pengakuan
22
Cemburu
23
Emosi yang meluap
24
Menolak
25
Berterus terang
26
Meminta maaf
27
Tidak disangka
28
Kebenaran terungkap
29
Berusaha merayu
30
Hampir saja
31
Permintaan yang tidak diterima
32
Pamit pergi
33
Keputusan yang sudah bulat
34
Pertemuan
35
Makan bersama
36
Rasa ingin tahu
37
Ingin mengetahui kebenaran
38
Kebenaran dan bukti
39
Tidak bisa berkata apa-apa
40
Penuh semangat
41
Mendapatkan saran
42
Bertemu
43
Berdebat
44
Mendapat sial
45
Merasa sangat cemburu
46
semakin kesal melihatnya
47
Ketakutan
48
Takut sesuatu
49
Ingin tahu
50
Merasa lega
51
Mengajak jalan-jalan
52
Memberi syarat
53
Merasa bahagia
54
Ada yang cemburu
55
Keputusan yang sudah bulat
56
Datangnya masalah
57
Ikut cemas
58
Di rumah sakit
59
Meminta waktu
60
Bercerita dengan teman sekolah
61
Khawatir
62
Kegagalan
63
Mengharapkan sesuatu
64
Kesengajaan
65
Perpisahan di bandara
66
Terjadi sesuatu
67
Khawatir dengan keadaan
68
Pertemuan di rumah sakit
69
Pengakuan
70
Tidak sabar
71
Pulang
72
Permintaan yang aneh
73
Janji dan pengakuan
74
Tidak ada yang tahu
75
Merasa malu
76
Di pecat dan ucapan selamat
77
Kebahagiaan yang sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!