Usai berkenalan

Setelah berkenalan, Tuan Hamas akhirnya angkat bicara. Tidak peduli jika putranya akan memberontak, kedua orang tua Raga tetap pada pendiriannya yang sudah merencanakan pernikahan kepada putranya tanpa peduli marah atau tidaknya.

"Raga, kalian berdua kan, sudah saling mengenalkan diri. Sekarang juga, kamu ajak calon istrimu ke Butik yang sudah Papa tunjukkan pada Pak Broto. Kemudian lanjut ke Toko perhiasan juga, dan terakhir ke tempat Restoran yang juga sudah Papa pesankan sama Pak Broto." Ucap Tuan Hamas, Raga yang mendengarkannya pun, ia mendadak terkejut dengan apa yang diperintahkan oleh sang ayah.

"Pa,"

"Pergilah, ajak calon istrimu dan buatlah merasa nyaman senyaman mungkin." Ucap sang ayah, lagi-lagi Raga tidak bisa melanjutkan ucapannya karena sudah disambar oleh orang tuanya sendiri.

"Yang dikatakan Papa kamu itu benar, Nak. Sekarang juga kamu ajak calon istrimu untuk memilih baju pengantin yang pas dan cocok." Kata sang Ibu ikut menimpali, Raga mengernyitkan keningnya.

"Kenapa Papa dan Mama tidak ikut saja? Raga kan, tidak bisa memilih baju. Kalau salah, bagaimana? Mama dan Papa ini ada-ada saja." Kata Raga mencoba untuk beralasan.

"Papa dan Mama percaya sama kamu, jika kamu pasti bisa memilih baju yang cocok untuk calon istri kamu." Ucap sang Ayah yang terus mendesak putranya.

Raga yang tidak tahu harus berkata apa, ia hanya mampu mengiyakan apa yang diminta orang tuanya.

Tanpa berucap sepatah kata pun pada calon istrinya, Raga bergegas keluar.

"Raga!" teriak dari sang ayah menghentikan langkah kakinya. Cepat kilat, Raga menoleh ke belakang.

"Ada apa lagi sih, Pa?" tanya Raga dengan santai.

"Ada apa, ada apa. Apa kamu tidak lihat, itu tangan istri kamu digandeng." Jawab sang ayah, Raga membulatkan kedua bola matanya dan tidak lupa mengernyitkan keningnya.

"Pa, dia bukan anak TK. Dia punya mata, punya pikiran, tinggal ngikuti Raga kan, bisa." Kata Raga dengan asal.

"Raga!" lagi lagi sang ayah meninggikan suaranya.

"Ya, Pa. Ya, Pa." Kata Raga, kemudian ia berjalan mendekati calon istrinya dan langsung meraih tangannya.

"Aku punya mata, aku punya pikiran, dan aku bisa berjalan mengikuti mu." Ucapnya dan berusaha untuk melepaskan tangan milik Raga.

"Jangan membuat masalah di depan orang tuaku, ngerti. Ayo ikut aku sekarang juga, jangan banyak tanya." Kata Raga berbisik didekat telinga Ley dan menarik paksa istrinya, Ley hanya bisa nurut.

Sampainya didalam mobil, Raga dan Ley sama sama diam. Keduanya tidak ada yang membuka suara sepatah kata pun.

"Kamu tidak punya pacar?" tanya Raga yang tiba-tiba membuka suara. Ley menoleh ke samping, tepatnya pada Raga.

"Tidak, aku tidak punya pacar. Dari kecil aku dilarang untuk berteman dengan laki laki, terkecuali dengan alasan tertentu." Jawabnya.

"Oh ..."

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa. Ya iyalah dilarang berteman dengan laki laki, wajahmu saja menakutkan." Celetuk Raga tanpa ada rasa empati sedikitpun pada Ley.

"Ya, salah satunya memang itu." Kata Ley tanpa canggung.

"Memangnya kamu tidak punya biaya untuk operasi?"

"Aku tidak punya pikiran yang sejauh itu, aku tetap dengan keadaan aku yang sekarang ini. Aku berharap akan ada orang yang akan mengenaliku dan tidak akan melupakanku sama sekali." Jawab Ley sambil menatap lurus ke depan.

"Ya lah, siapa juga yang akan lupa dengan wajah kamu yang menyeramkan itu. Kalau bukan balas budi terhadap orang tuamu, tidak sudi aku menikahi mu." Ucap Raga dengan terang terangan pada Ley, sedangkan Ley tidak peduli dengan apa yang diucapkan oleh calon suaminya sendiri.

Terpopuler

Comments

Nike Natalie

Nike Natalie

kekny ley sbnarny cantik tapi nyamar jd cewek jelek,,,

2023-05-08

0

Nanda Afriany

Nanda Afriany

tunggu azah Ragaaa...mulut lemezzz 🥺

2022-07-01

0

Mulaini

Mulaini

Ley juga tidak menghiraukan mu Raga dan emang enak tidak di hiraukan hehehe...

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Sebuah keputusan
2 Bercerita
3 Datang ke rumah
4 Usai berkenalan
5 Mendapatkan hinaan
6 Berbohong
7 Tidak takut dengan ancaman
8 Pertemuan
9 Bercerita
10 Ketangkap
11 Segala Tuduhan
12 Acara dimulai
13 Bertemu lagi
14 Pulang ke rumah
15 Sebuah Perintah
16 Sangat Terkejut Melihatnya
17 Berdebat antara kakak dan adik
18 Selalu dihina
19 Curiga
20 Kejutan yang tidak disangka
21 Pengakuan
22 Cemburu
23 Emosi yang meluap
24 Menolak
25 Berterus terang
26 Meminta maaf
27 Tidak disangka
28 Kebenaran terungkap
29 Berusaha merayu
30 Hampir saja
31 Permintaan yang tidak diterima
32 Pamit pergi
33 Keputusan yang sudah bulat
34 Pertemuan
35 Makan bersama
36 Rasa ingin tahu
37 Ingin mengetahui kebenaran
38 Kebenaran dan bukti
39 Tidak bisa berkata apa-apa
40 Penuh semangat
41 Mendapatkan saran
42 Bertemu
43 Berdebat
44 Mendapat sial
45 Merasa sangat cemburu
46 semakin kesal melihatnya
47 Ketakutan
48 Takut sesuatu
49 Ingin tahu
50 Merasa lega
51 Mengajak jalan-jalan
52 Memberi syarat
53 Merasa bahagia
54 Ada yang cemburu
55 Keputusan yang sudah bulat
56 Datangnya masalah
57 Ikut cemas
58 Di rumah sakit
59 Meminta waktu
60 Bercerita dengan teman sekolah
61 Khawatir
62 Kegagalan
63 Mengharapkan sesuatu
64 Kesengajaan
65 Perpisahan di bandara
66 Terjadi sesuatu
67 Khawatir dengan keadaan
68 Pertemuan di rumah sakit
69 Pengakuan
70 Tidak sabar
71 Pulang
72 Permintaan yang aneh
73 Janji dan pengakuan
74 Tidak ada yang tahu
75 Merasa malu
76 Di pecat dan ucapan selamat
77 Kebahagiaan yang sempurna
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Sebuah keputusan
2
Bercerita
3
Datang ke rumah
4
Usai berkenalan
5
Mendapatkan hinaan
6
Berbohong
7
Tidak takut dengan ancaman
8
Pertemuan
9
Bercerita
10
Ketangkap
11
Segala Tuduhan
12
Acara dimulai
13
Bertemu lagi
14
Pulang ke rumah
15
Sebuah Perintah
16
Sangat Terkejut Melihatnya
17
Berdebat antara kakak dan adik
18
Selalu dihina
19
Curiga
20
Kejutan yang tidak disangka
21
Pengakuan
22
Cemburu
23
Emosi yang meluap
24
Menolak
25
Berterus terang
26
Meminta maaf
27
Tidak disangka
28
Kebenaran terungkap
29
Berusaha merayu
30
Hampir saja
31
Permintaan yang tidak diterima
32
Pamit pergi
33
Keputusan yang sudah bulat
34
Pertemuan
35
Makan bersama
36
Rasa ingin tahu
37
Ingin mengetahui kebenaran
38
Kebenaran dan bukti
39
Tidak bisa berkata apa-apa
40
Penuh semangat
41
Mendapatkan saran
42
Bertemu
43
Berdebat
44
Mendapat sial
45
Merasa sangat cemburu
46
semakin kesal melihatnya
47
Ketakutan
48
Takut sesuatu
49
Ingin tahu
50
Merasa lega
51
Mengajak jalan-jalan
52
Memberi syarat
53
Merasa bahagia
54
Ada yang cemburu
55
Keputusan yang sudah bulat
56
Datangnya masalah
57
Ikut cemas
58
Di rumah sakit
59
Meminta waktu
60
Bercerita dengan teman sekolah
61
Khawatir
62
Kegagalan
63
Mengharapkan sesuatu
64
Kesengajaan
65
Perpisahan di bandara
66
Terjadi sesuatu
67
Khawatir dengan keadaan
68
Pertemuan di rumah sakit
69
Pengakuan
70
Tidak sabar
71
Pulang
72
Permintaan yang aneh
73
Janji dan pengakuan
74
Tidak ada yang tahu
75
Merasa malu
76
Di pecat dan ucapan selamat
77
Kebahagiaan yang sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!