Tidak takut dengan ancaman

Di rumah Tuan Hamas Dirwagana, Raga dan kedua orang tuanya bersama adik laki-lakinya tengah menikmati sarapan paginya. Tidak memakan waktu lama, semua menghabiskan sarapan paginya masing-masing.

"Raga," panggil ayahnya.

"Ya, Pa." Sahut Raga sambil mengusap area mulut yang baru saja selesai menikmati sarapan paginya.

"Persiapkan diri kamu dengan baik, karena minggu depan kamu akan menikah." Ucap sang ayah memberi peringatan pada putra sulungnya.

Raga menoleh pada adik laki-lakinya.

"Kenapa mesti Raga yang harus menerima perjodohan dengan perempuan buruk rupa itu sih, Pa? kenapa juga bukan Lindan saja.Giliran buat Lindan aja, yang cantik dan sempurna." Kata Raga dan mendengus penuh geram.

"Kata siapa si Leyza buruk rupa, Ga? kamu-nya aja yang tidak mau modal untuk mempercantik wajah calon istri kamu." Timpal sang ibu dengan terang-terangan.

"Aku suruh modalin itu perempuan, ogah. Yang ada nanti ujung-ujungnya gagal dan lebih parah buruknya, rugi akunya. Cantik aja, tidak, rugi yang ada." Kata Raga yang tetap menolak perjodohan.

"Namanya juga usaha, apa salahnya jika Kak Raga memberi modal untuk calon istri Kakak agar lebih cantik lagi." Timpal Lindan ikut berkomentar.

"Cih! sok ngajarin, urusin aja diri kamu itu agar cepat menikah." Kata Raga dengan ketus. Bukannya ikut marah, justru Lindan tersenyum tipis pada Raga.

"Tenang aja, nanti kalau Kak Raga sudah menikah, aku akan menikah." Jawab Lindan dengan entengnya, sedangkan Raga mendengus kesal.

"Awas aja, kalau sampai Lindan dijodohkan dengan perempuan yang sangat cantik, aku bakal merebutnya." Ucap Raga yang seolah-olah istri itu sebagai barang mainan, yang mana bisa direbutnya untuk dimiliki.

"Raga, istri itu bukan barang mainan, yang bisa kamu rebut dan kamu buang ketika kamu tidak menyukainya. Istri itu pilihan hidup, yang harus kamu jaga dan kamu sayangi, bukan untuk dijadikan ajang mainan." Kata sang ayah memberi penjelasan pada putranya.

"Ya, Raga tahu. Tapi masalahnya, kenapa harus Raga yang dijodohkan dengan perempuan buruk rupa, Pa? memangnya tidak ada pilihan lain yang lebih cantik lagi, atau tidak, nyari sendiri kan, juga bisa." Jawab Raga dengan geram, lantaran dirinya yang harus menerima perjodohan dengan perempuan yang bukan kriterianya.

"Seharusnya kamu itu ngaca di depan cermin, lihat fisikmu sendiri dan kamu bandingkan dengan Leyza, mana yang lebih pantas untuk dikatakan si buruk rupa." Ucap Ibunya ikut bicara.

Raga yang masih belum juga mengerti dengan apa yang diucapkan ibunya, hanya menghela napasnya panjang.

"Seharusnya kamu itu punya malu, Raga. Tetapi kamu seolah tidak bisa untuk berpikir, dan merasa diri kamu itu sudah sempurna. Jangan sampai penyesalan yang akan kamu dapatkan nantinya." Kata sang ayah yang mulai geram dengan putra sulungnya.

"Ah sudahlah, Raga malas untuk membahas perempuan itu. Terserah Papa saja, Raga akan turuti semua permintaan Papa, termasuk untuk menikahi perempuan buruk rupa." Jawab Raga dengan penuh kesal.

BRAK!

Seketika, Tuan Hamas menggebrak meja makan dengan sangat kuat. Istri dan kedua putranya, pun sama-sama kaget mendengar serta menyaksikannya langsung di depannya.

"Raga! jaga bicaramu." Bentak sang ayah yang sudah mulai emosi saat mendapati putranya sulit untuk diatur.

"Ya, Pa. Terserah Papa aja, yang penting Raga sudah menolak. Jadi, jika ada apa-apa nantinya, Raga tidak ikut urusan lagi." Kata Raga saat mau menerima sebuah pernikahan yang sebenarnya tidak diinginkannya sama sekali.

"Ya, jika pernikahan kamu tidak ada kebahagiaan, Papa tidak akan melarang kamu untuk menceraikannya. Tapi, jika kamu sampai jatuh cinta dengan Leyza, dan hidupmu penuh penyesalan, Papa akan memisahkan kalian berdua." Jawab sang ayah dan tidak kalah juga untuk memberi sebuah ancaman pada putranya.

Bukannya takut dengan ancaman dari ayahnya, justru Raga tertawa lepas mendengarkannya.

"Jaga tawa kamu, ingat pesan dari Papa." Kata sang ayah memberi peringatan.

"Tenang aja sih Pa, Raga tidak bakalan jatuh cinta dengan perempuan si buruk rupa itu, si Leyza. Mana mungkin seorang Raga akan jatuh cinta dengannya, mustahil." Jawab Raga dengan berani.

Raga yang pada dasarnya tidak mau menerima perjodohan dari kedua orang tuanya, akhirnya menyerah juga.

Terpopuler

Comments

Nanda Afriany

Nanda Afriany

bikin terlope3 thor 💖💖💖

2022-07-01

0

Felisitaz😇

Felisitaz😇

dikit up Thor up lagi yang banyak

2022-05-09

0

Tufa Hans

Tufa Hans

Lope you sekebon toge Othor Sayang 🥰


Muachhh 😘

2022-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah keputusan
2 Bercerita
3 Datang ke rumah
4 Usai berkenalan
5 Mendapatkan hinaan
6 Berbohong
7 Tidak takut dengan ancaman
8 Pertemuan
9 Bercerita
10 Ketangkap
11 Segala Tuduhan
12 Acara dimulai
13 Bertemu lagi
14 Pulang ke rumah
15 Sebuah Perintah
16 Sangat Terkejut Melihatnya
17 Berdebat antara kakak dan adik
18 Selalu dihina
19 Curiga
20 Kejutan yang tidak disangka
21 Pengakuan
22 Cemburu
23 Emosi yang meluap
24 Menolak
25 Berterus terang
26 Meminta maaf
27 Tidak disangka
28 Kebenaran terungkap
29 Berusaha merayu
30 Hampir saja
31 Permintaan yang tidak diterima
32 Pamit pergi
33 Keputusan yang sudah bulat
34 Pertemuan
35 Makan bersama
36 Rasa ingin tahu
37 Ingin mengetahui kebenaran
38 Kebenaran dan bukti
39 Tidak bisa berkata apa-apa
40 Penuh semangat
41 Mendapatkan saran
42 Bertemu
43 Berdebat
44 Mendapat sial
45 Merasa sangat cemburu
46 semakin kesal melihatnya
47 Ketakutan
48 Takut sesuatu
49 Ingin tahu
50 Merasa lega
51 Mengajak jalan-jalan
52 Memberi syarat
53 Merasa bahagia
54 Ada yang cemburu
55 Keputusan yang sudah bulat
56 Datangnya masalah
57 Ikut cemas
58 Di rumah sakit
59 Meminta waktu
60 Bercerita dengan teman sekolah
61 Khawatir
62 Kegagalan
63 Mengharapkan sesuatu
64 Kesengajaan
65 Perpisahan di bandara
66 Terjadi sesuatu
67 Khawatir dengan keadaan
68 Pertemuan di rumah sakit
69 Pengakuan
70 Tidak sabar
71 Pulang
72 Permintaan yang aneh
73 Janji dan pengakuan
74 Tidak ada yang tahu
75 Merasa malu
76 Di pecat dan ucapan selamat
77 Kebahagiaan yang sempurna
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Sebuah keputusan
2
Bercerita
3
Datang ke rumah
4
Usai berkenalan
5
Mendapatkan hinaan
6
Berbohong
7
Tidak takut dengan ancaman
8
Pertemuan
9
Bercerita
10
Ketangkap
11
Segala Tuduhan
12
Acara dimulai
13
Bertemu lagi
14
Pulang ke rumah
15
Sebuah Perintah
16
Sangat Terkejut Melihatnya
17
Berdebat antara kakak dan adik
18
Selalu dihina
19
Curiga
20
Kejutan yang tidak disangka
21
Pengakuan
22
Cemburu
23
Emosi yang meluap
24
Menolak
25
Berterus terang
26
Meminta maaf
27
Tidak disangka
28
Kebenaran terungkap
29
Berusaha merayu
30
Hampir saja
31
Permintaan yang tidak diterima
32
Pamit pergi
33
Keputusan yang sudah bulat
34
Pertemuan
35
Makan bersama
36
Rasa ingin tahu
37
Ingin mengetahui kebenaran
38
Kebenaran dan bukti
39
Tidak bisa berkata apa-apa
40
Penuh semangat
41
Mendapatkan saran
42
Bertemu
43
Berdebat
44
Mendapat sial
45
Merasa sangat cemburu
46
semakin kesal melihatnya
47
Ketakutan
48
Takut sesuatu
49
Ingin tahu
50
Merasa lega
51
Mengajak jalan-jalan
52
Memberi syarat
53
Merasa bahagia
54
Ada yang cemburu
55
Keputusan yang sudah bulat
56
Datangnya masalah
57
Ikut cemas
58
Di rumah sakit
59
Meminta waktu
60
Bercerita dengan teman sekolah
61
Khawatir
62
Kegagalan
63
Mengharapkan sesuatu
64
Kesengajaan
65
Perpisahan di bandara
66
Terjadi sesuatu
67
Khawatir dengan keadaan
68
Pertemuan di rumah sakit
69
Pengakuan
70
Tidak sabar
71
Pulang
72
Permintaan yang aneh
73
Janji dan pengakuan
74
Tidak ada yang tahu
75
Merasa malu
76
Di pecat dan ucapan selamat
77
Kebahagiaan yang sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!