Mendapatkan hinaan

Dan pada akhirnya telah sampai di depan Butik, Ley dan Raga masih sama diamnya.

"Tuan, Nona, kita sudah sampai." Ucap Pak Supir mengagetkan, sedangkan Ley dan Raga memperhatikan di sekelilingnya.

"Ayo kita turun, aku tidak suka berlama-lama mengajakmu keluar. Aku masih banyak urusan yang lebih penting dari masalah pernikahan."

Ley yang mendengarkannya pun, ia langsung melepas sabuk pengaman nya dan segera turun dari mobil. Begitu juga dengan Raga, ia segera turun.

Dengan malas dan terpaksa, Raga menggandeng tangan Ley walaupun diselimuti rasa malu atas rupa calon istrinya itu.

Sampai didalam Butik, Raga dan Ley disambut dengan hangat. Tetap saja, semua karyawan dibuatnya terkejut atas pasangan Raga dan Ley yang menurutnya sangatlah berbanding jauh, bak langit dan bumi.

Ley yang merasa diperhatikan, ia memilih untuk menundukkan pandangannya. Malu, itu sudah pasti. Namun tidak membuat Ley menyerah dengan kondisi wajahnya yang tidak normal seperti yang lainnya.

Ley mempunyai luka wajah dimasa lalunya, masa kecil yang tidak pernah ia lupakan. Apapun yang terjadi, Ley tetap menerimanya sebagai takdir yang sudah dikehendaki.

"Silahkan kamu pilih bajunya yang kamu sukai, aku akan menunggu di sudut sana. Jika sudah selesai, kamu temui saja aku."

"Ya, silahkan." Jawab Ley, kemudian ia menarik napasnya panjang serta membuangnya dengan kasar.

Dengan bersusah payah menahan rasa malu, Ley berusaha untuk tetap kuat dan sabar ketika menghadapi nasibnya yang harus menikah dengan laki laki pilihan orang tuanya sebelum meninggal dunia.

Sedangkan di sudut ruangan, Raga didapati oleh pak Broto sekaligus orang kepercayaan orang tua Raga.

"Permisi, Tuan. Maaf, jika saya mengganggu."

"Ada apa lagi sih, Pak?"

"Tuan Hamas meminta saya untuk mengawasi Tuan. Lihatlah, Nona Ley sendirian. Sedangkan kamera tengah mengarah pada Nona Ley, dan juga pada Tuan Raga." Ucap pak Broto sambil menunjukkan CCTV, Raga langsung membulatkan kedua bola matanya.

Karena merasa selalu diawasi, akhirnya Raga membuang napasnya kasar dan segera menghampiri calon istrinya. Pak Broto sendiri merasa lega dan tentunya tersenyum puas saat Raga mematuhi aturan dari orang tuanya.

Disaat itu juga, Raga dikejutkan oleh perempuan yang tidak lain kekasihnya sendiri.

"Karina? yang benar saja itu, tidak mungkin." Gumam Raga, dan pada akhirnya Raga ketahuan oleh kekasihnya.

"Sayang!" teriaknya dan berlari kecil untuk menghampiri Raga. Tidak lupa juga, Ley menoleh ke sumber suara.

Raga tidak dapat berkutik saat kekasihnya tengah menghampiri dirinya serta memeluknya. Ley pun terkejut melihatnya, benar benar diluar dugaan.

Karena rasa penasaran, Ley berjalan mendekati calon suaminya. Sepasang matanya memperhatikan sosok perempuan yang masih memeluk Raga.

"Karin, lepaskan. Aku tidak bisa bernapas, ayo lepaskan." Perintah Raga yang meras risih, pasalnya ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya tengah dipeluk oleh seorang perempuan.

Setelah melepas pelukan, Karina menatap heran pada Raga. "Kamu kenapa, sayang?" tanya Karin yang merasa aneh pada Raga.

"Sayang?" Ley dengan reflek tengah berucap. Karin yang mendengarnya pun, ia segera menoleh ke samping.

"Kamu siapa?" tanya Karin pada Ley.

"Aku calon istrinya Raga, kamu sendiri siapa?" jawab Ley, kemudian ia balik bertanya. Meski Ley sendiri dapat menebaknya, tidak ada salahnya bagi Ley untuk basa basi bertanya. Walaupun pertanyaannya sangat lucu sekalipun.

Karin yang mendengar jawaban dari Ley pun, justru ia tertawa lepas ketika mendengar jawaban yang kedengaran sangat lucu dan konyol, pikir Karin.

"Calon istrinya? hallo ... aku sedang tidak salah dengar kan, sayang?" ucapnya sambil menatap Raga, kemudian beralih menatap Ley dengan tajam.

"Kalau mau mimpi itu jangan tanggung-tanggung. Sangat memalukan, tau. Wajah kamu saja buruk rupa, mana mungkin seorang Raga mau sama kamu. Raga itu milikku, ngerti. Jadi, jangan pernah bermimpi kamu, ya. Ngaca dulu, sana. Kamu tahu, wajah kamu itu sangat buruk." Ucap Karin dengan segala hinaannya.

Ley yang mendapati hinaan demi hinaan dari Karin, ia segera pergi begitu saja dan meninggalkan Raga.

Terpopuler

Comments

Mulaini

Mulaini

Siap2 Raga dapat omelan dari orang tua mu karena Ley dapat hinaan dan tidak membelanya hehehehe....

2022-05-09

0

Tufa Hans

Tufa Hans

Karyamu Memang selalu The best Thor .... 😍

2022-05-09

0

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

ngo in org pinter amat itu.. mukanya boleh cantik tapi hati n mulutnya buruk sekali... ckckckck

ayo ley semangatt.. tunjukin siapa kmu.. 🤭🤭

2022-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 Sebuah keputusan
2 Bercerita
3 Datang ke rumah
4 Usai berkenalan
5 Mendapatkan hinaan
6 Berbohong
7 Tidak takut dengan ancaman
8 Pertemuan
9 Bercerita
10 Ketangkap
11 Segala Tuduhan
12 Acara dimulai
13 Bertemu lagi
14 Pulang ke rumah
15 Sebuah Perintah
16 Sangat Terkejut Melihatnya
17 Berdebat antara kakak dan adik
18 Selalu dihina
19 Curiga
20 Kejutan yang tidak disangka
21 Pengakuan
22 Cemburu
23 Emosi yang meluap
24 Menolak
25 Berterus terang
26 Meminta maaf
27 Tidak disangka
28 Kebenaran terungkap
29 Berusaha merayu
30 Hampir saja
31 Permintaan yang tidak diterima
32 Pamit pergi
33 Keputusan yang sudah bulat
34 Pertemuan
35 Makan bersama
36 Rasa ingin tahu
37 Ingin mengetahui kebenaran
38 Kebenaran dan bukti
39 Tidak bisa berkata apa-apa
40 Penuh semangat
41 Mendapatkan saran
42 Bertemu
43 Berdebat
44 Mendapat sial
45 Merasa sangat cemburu
46 semakin kesal melihatnya
47 Ketakutan
48 Takut sesuatu
49 Ingin tahu
50 Merasa lega
51 Mengajak jalan-jalan
52 Memberi syarat
53 Merasa bahagia
54 Ada yang cemburu
55 Keputusan yang sudah bulat
56 Datangnya masalah
57 Ikut cemas
58 Di rumah sakit
59 Meminta waktu
60 Bercerita dengan teman sekolah
61 Khawatir
62 Kegagalan
63 Mengharapkan sesuatu
64 Kesengajaan
65 Perpisahan di bandara
66 Terjadi sesuatu
67 Khawatir dengan keadaan
68 Pertemuan di rumah sakit
69 Pengakuan
70 Tidak sabar
71 Pulang
72 Permintaan yang aneh
73 Janji dan pengakuan
74 Tidak ada yang tahu
75 Merasa malu
76 Di pecat dan ucapan selamat
77 Kebahagiaan yang sempurna
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Sebuah keputusan
2
Bercerita
3
Datang ke rumah
4
Usai berkenalan
5
Mendapatkan hinaan
6
Berbohong
7
Tidak takut dengan ancaman
8
Pertemuan
9
Bercerita
10
Ketangkap
11
Segala Tuduhan
12
Acara dimulai
13
Bertemu lagi
14
Pulang ke rumah
15
Sebuah Perintah
16
Sangat Terkejut Melihatnya
17
Berdebat antara kakak dan adik
18
Selalu dihina
19
Curiga
20
Kejutan yang tidak disangka
21
Pengakuan
22
Cemburu
23
Emosi yang meluap
24
Menolak
25
Berterus terang
26
Meminta maaf
27
Tidak disangka
28
Kebenaran terungkap
29
Berusaha merayu
30
Hampir saja
31
Permintaan yang tidak diterima
32
Pamit pergi
33
Keputusan yang sudah bulat
34
Pertemuan
35
Makan bersama
36
Rasa ingin tahu
37
Ingin mengetahui kebenaran
38
Kebenaran dan bukti
39
Tidak bisa berkata apa-apa
40
Penuh semangat
41
Mendapatkan saran
42
Bertemu
43
Berdebat
44
Mendapat sial
45
Merasa sangat cemburu
46
semakin kesal melihatnya
47
Ketakutan
48
Takut sesuatu
49
Ingin tahu
50
Merasa lega
51
Mengajak jalan-jalan
52
Memberi syarat
53
Merasa bahagia
54
Ada yang cemburu
55
Keputusan yang sudah bulat
56
Datangnya masalah
57
Ikut cemas
58
Di rumah sakit
59
Meminta waktu
60
Bercerita dengan teman sekolah
61
Khawatir
62
Kegagalan
63
Mengharapkan sesuatu
64
Kesengajaan
65
Perpisahan di bandara
66
Terjadi sesuatu
67
Khawatir dengan keadaan
68
Pertemuan di rumah sakit
69
Pengakuan
70
Tidak sabar
71
Pulang
72
Permintaan yang aneh
73
Janji dan pengakuan
74
Tidak ada yang tahu
75
Merasa malu
76
Di pecat dan ucapan selamat
77
Kebahagiaan yang sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!