Dret
Dret
"Halo ... hm ... aku tak ke kantor, Kak. Kau bisa datang setelah kau pulang kantor, bye."
Nada baru saja mengangkat telepon dari Leo yang menanyakan tentang dirinya. Saat ini, wanita itu sedang berdiri di jendela kamar menatap taman bunga di halaman sana.
"Aku kenapa?"
Nada memegang dadanya yang terasa sangat sakit. Dia berjalan ke arah cermin dan melihat di bagian dadanya terhadap seperti sayatan bekas operasi. Sejak dulu ia selalu bertanya kepada orang tuanya tentang bekas itu, namun dengan pintarnya Steve dan Yuni membuat alibi yang langsung ditelan bulat-bulat oleh Nada.
Nada tak bisa mengingat persis kapan bekas itu ada di sana, yang ia tahu itu sudah ada sejak dia berumur 8 tahun. Setiap kali dia merasa lelah dan sakit, jantungnya akan berdetak sangat kencang hingga membuatnya sering merasa ngilu.
"Nad, apa kau masih ingin di kamar?"
Adel baru saja mengupas buah mangga yang dia bawa dari Bandung karena Nada sangat menyukai buah itu. Ia berjalan ke arah Nada dengan piring penuh dengan mangga hingga menarik rasa lapar Nada yang sejak tahu kehilangan selera makannya.
"Wah ... kelihatan sangat menggoda, Del."
Buru-buru Nada mengambil satu potong dan melahapnya dengan penuh minat. Mata bulatnya tampak semakin besar dan senyumannya mekar dengan indah.
"Nad, ada yang ingin aku katakan kepadamu," ucap Adel sambil duduk di ranjang empuk sana.
"Apa? Katakan saja," sahut Nada sambil mengunyah.
"Aku ingin jujur padamu. Kau tahu ...."
.........
Admadewa Grup
Pukul 10 siang
Ruangan Samuel
****
Lelaki yang berusia 24 tahun dengan wajah lebam itu terlihat sedang membaca sebuah berkas yang ada di tangannya, namun tentu itu hanya kamuflase untuk menutupi pikirannya yang bercabang.
"Sayang!" teriak Finna.
Wanita itu berjalan dengan anggun ke arah Samuel yang menatapnya datar penuh kebencian, berbanding terbalik ketika dia menatap Nada meski dari jarak jauh sekalipun. Finna dengan percaya dirinya ingin mendudukkan bokong bulatnya ke paha Samuel yang langsung berdiri hingga Finna tersungkur ke lantai.
"Jaga sikapmu!"
Tekan Samuel dengan wajah yang merah padam. Bukan karena tergoda oleh wanita yang sedang memakai pakaian seksi hingga buah dadanya menyembul keluar karena ukurannya sangat besar, namun karena emosi Samuel yang sudah sampai ke ubun-ubun.
"Sudahlah, Sam. Kita sebentar lagi akan bertunangan. Apa kau tak ingin mencoba sesuatu? Aku akan memuaskanmu."
Bukannya tergoda, Samuel semakin menatap jijik ke arah Finna yang menurutnya sangat rendahan. Entah sudah berapa lelaki yang menjamah tubuh wanita itu. Hanya sekali lihat saja, Samuel langsung tahu wanita itu seorang j*lang yang bersembunyi di balik profesinya.
Finna merupakan salah satu chef terkenal di Indonesia dan juga merangkap sebagai model. Wajahnya memang cantik, namun itu hanya untuk menutupi wajah aslinya. Samuel sendiri tak pernah melihat wajah asli dari ulat keket itu karena sejak dia dan Leo pindah ke SMA yang sama dengan Finna, wanita itu selalu menutupinya dengan make up tebal.
"Cih, dasar j*l*ng. Biar kutebak, apa kau kehilangan keperawananmu sejak masih SMP? Di lihat dari sikapmu sekarang, tentu kau sudah sangat 'kotor', bukan?"
Ucapan dari Samuel sangat menohok bagi Finna hingga wanita itu diam mematung dengan wajah yang mengeras, namun dengan cepat kembali biasa.
Finna sangat marah mendengar ucapan itu meskipun benar adanya. Sejak kecil, ia sudah kecanduan akan hal-hal yang berbau dewasa hingga suami temannya pun digoda olehnya dan berakhir di atas ranjang panas miliknya. Bahkan ayahnya sendiri juga tak luput dari jamahannya.
"Kau sungguh tega berkata seperti itu, Sam."
Finna mengeluarkan air mata buayanya dan berakting dengan sangat baik, namun tentu itu tak berpengaruh sama sekali bagi Samuel.
Lelaki itu bahkan berjalan mundur seakan sosok di depannya adalah penyakit yang berbahaya. Bisa saja, bukan? Sudah digilir puluhan orang yang entah dari mana, bukankah penyakit suatu waktu bisa datang menyerang?
"Pergi. Kau membuatku jijik!" kata Samuel Sarkas.
Sialan! Batin Finna geram.
"Baiklah aku pergi dulu. Nanti malam jangan lupa kita ada makan malam bersama," sahut Finna lalu melangkah pergi.
Awas saja kau Nada! Ternyata si cupu itu adalah kau. Cih! dasar wanita j*l*ng! Batin Finna penuh emosi.
Kejadian semalam membuatnya sangat marah karena Samuel, Adipati, dan Jasmine langsung meninggalkan dirinya dan ayahnya sendiri di dalam privat room tersebut. Mereka berlari keluar dengan Samuel yang menggendong Nada yang tengah pingsan.
"Mari kita bermain, gadis kecil."
Senyum devil langsung muncul di wajah Finna ketika dia sudah berada diluar ruangan Samuel hingga membuat Leo yang berpapasan dengan wanita itu sedikit bergidik ngeri.
.........
Sepeninggalan Finna, Samuel berjalan ke arah jendela yang ukurannya sangat besar. Pikirannya hanya tertuju pada satu orang saja.
"Apa kau sudah sehat?"
Samuel berbicara seolah Nada berada di dalam kaca yang sedang memantulkan dirinya itu. Ia menarik nafas dan memejamkan matanya sesaat sebelum ketukan pintu menariknya kembali pada kenyataan.
"Sam, apa ulat keket itu melakukan sesuatu? Dan berita yang sedang viral itu, bagaimana?"
Leo buru-buru berjalan mendekati Samuel yang hanya diam memandangnya lekat.
"Kenapa?" tanya Leo kebingungan lalu memperhatikan penampilannya yang menurutnya tak ada yang kurang.
"Apa kau masih mencintai Nada?"
Deg
Leo menegang di tempatnya mendengar pertanyaan yang baru saja ia dengar. Selama mereka saling mengenal, Leo selalu berusaha menyembunyikan perasaannya itu, namun sepertinya dia gagal karena Samuel mengetahui itu sudah sejak lama.
"Kejarlah dan jaga dia. Kau tentu tahu perasaanku padanya seperti apa, bukan? Aku mempercayakan dirinya padamu."
Samuel telah memutuskan untuk menjauhi Nada meskipun sebenarnya dia akan tetap melindungi dan memantaunya dari jauh seperti yang sudah-sudah.
"Ya, aku memang sangat mencintainya sejak dulu."
Jleb
****
..."Hidupku adalah kuburan yang sempurna untuk harapan yang terkubur."...
...- Anonim -...
...♡♡♡♡...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Yukity
eh ganti cover ya Thor🤔
2022-07-25
0
Senajudifa
semangat y ca sdh kumasukan dalsm favoritku ya
2022-06-12
0
tria sulistia
seneng banget aku hehe
2022-05-17
1