Bab 13 : Teman atau Lawan?

Kediaman Nada

Pukul 6 pagi

Kembali ke masa Nada terbangun

****

Nada menatap lekat ke arah ayahnya yang hanya diam mematung. Lelaki itu seperti memikirkan sesuatu yang sangat berat hingga guratan di dahinya terlihat jelas di mata Nada.

"Kenapa, Pa?"

"Ah, tidak ada apa-apa, Nak. Papa akan menyuruh mama menyiapkan sarapan untukmu dulu."

Steve langsung melangkah pergi mengundang tatapan penuh tanya dari Nada yang diam mematung. Wanita itu sudah menyandarkan kepalanya di kepala ranjang sambil menatap sekeliling kamar.

"Semalam bagaimana aku bisa sampai ke rumah?" Dia bertanya pada dirinya sendiri hingga teriakan dari luar kamar sana memekikkan telinganya.

"Nada!"

Seorang wanita cantik seusianya datang berlari ke arahnya dan memeluknya dengan sangat erat. Terlihat dari badannya yang bergetar pertanda bahwa dia sedang menangis.

"Hei, kau kenapa, Adel?"

"Kau yang kenapa? Apa ada yang terluka? Untung aku sudah kembali ke Jakarta. Apa kau masih sakit?"

Adel membolak-balikan tubuh Nada yang hanya pasrah menerima perlakuan tersebut, sedangkan Adel akhirnya bisa bernafas lega karena sahabatnya itu tak memiliki sama sekali luka di tubuhnya.

"Aku baik-baik saja, tenanglah, hem?"

"Kau jangan membuatku khawatir lagi. Aku membawakan banyak mangga untukmu. Nanti makan, ya. Rasanya sangat segar dan manis."

Seperti biasa, Adel akan selalu bersikap ceria di hadapan semua orang, namun sejak dulu ia tak bisa membohongi Nada. Wanita itu sangat peka dengan keadaan.

"Apa ada masalah?"

"Ti-tidak ada." Adel mencoba menyembunyikan raut wajahnya yang sendu dengan memeluk tubuh Nada yang senang hati membalas pelukannya.

"Kau tak bisa membohongiku, Adel. Ada apa?"

"A-aku ... hanya sedang sedih saja ..." ucap Adel lirih dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Kau tahu, lelaki yang selalu aku ceritakan padamu, bukan? Hmm ... dia ternyata masih mencintai cinta pertamanya." Adel melepaskan pelukannya dan menatap lekat ke arah Nada yang masih setia mendengarkan.

"Kau tahu, ketika aku menghubunginya, dia berkata bahwa masih sangat mencintai wanita itu," ucap Adel sembari menatap lekat wajah Nada menunggu reaksi wanita itu seperti apa, sedangkan Nada lebih memilih diam mendengarkan.

"Meskipun mereka akhirnya tak bersama, namun ia hanya mencintai satu wanita saja. Aku sudah lama mencintainya dalam diam, tapi perasaanku seakan tak berarti."

Air mata seketika luruh di wajah cantik Adel. Dia sangat mencinta lelaki itu sejak kecil, namun seberapa besar usaha yang dilakukannya, dia akan selalu gagal karena lelaki itu tetap memilih cinta pertamanya.

"Kau wanita yang sangat baik, Adel. Aku yakin kau akan mendapatkan orang yang baik juga." Nada mengelus lembut punggung Adel untuk memberikan kekuatan dan dorongan pada wanita itu untuk tak berkecil hati.

"Jangan pikirkan lagi pria itu, bukankah kau masih memiliki aku yang sama-sama jomblo ini?" lanjutnya lagi dengan tersenyum cantik pada Adel yang juga ikut tersenyum.

"Ya, kita memang sama-sama jones kalau kata anak muda zaman sekarang ... jomblo ngenes."

Mereka pun sama-sama tertawa dan berpelukan kembali. Adel memang tak menceritakan lebih detail tentang subjek yang dimaksudkan olehnya. Ia takut, itu mungkin akan melukai Nada dan merusak pertemanan mereka.

"Nak, ini mama bawakan bubur untukmu."

Yuni berjalan ke arah dua wanita muda itu dan mengecek sebentar kondisi Nada yang terlihat semakin membaik.

"Kau tak perlu masuk kantor hari 3 hari ke depan. Dan juga untuk kerjaan di restoran, manajer di sana sudah memberikanmu izin agar kau tak masuk dulu," sambungnya lagi dan memberikan mangkuk bubur pada Adel yang langsung menyuapi Nada.

"Oh iya, apa kau sudah tahu berita yang sedang jadi trending topic sekarang?"

Adel bertanya sembari menyuapi Nada yang mengerutkan dahi, sedangkan Yuni sudah kembali ke dapur.

"Apa?"

Dengan rasa penasaran tingkat tinggi, Nada mengambil handphone milik Adel dan melihat berita yang langsung menyebar luar padahal baru di beberkan satu jam yang lalu.

..."Samuel Admadewa akan Bertunangan dengan Finna Eleora 2 Hari Lagi"...

Deg

Nada yang awalnya lupa, tiba-tiba teringat kembali pada kejadian semalam yang membuat hatinya bagai ditusuk ribuan pisau.

"Ternyata itu bukan mimpi ..." ucapnya lirih.

"Hm, begitulah hidup. Orang kaya pasti akan memilih menikahi orang kaya juga ..." ucap Adel menghela nafas lalu melanjutkan perkataannya.

"Makanya sebisa mungkin aku menghindari orang yang seperti itu walaupun mereka memang sangat menarik."

Ucapan Adel kembali menorehkan sayatan di dalam hati Nada. Kenapa dia melupakan hal itu? Tentu saja dia dan Samuel tak akan pernah bersanding. Apa yang dia harapkan? Dia bukan cinderella yang tiba-tiba disukai oleh pria kaya raya lalu menikah dan hidup bahagia.

"Kau kenapa, Nad?"

Jelas saja pertanyaan itu Adel lontarkan karena tangan Nada mulai bergetar dan wajahnya kembali pucat. Entah apa yang ada dalam pikiran Nada hingga handphone milik Adel jatuh ke lantai.

"Ah, ma-maafkan aku, Del." Nada berusaha turun dari atas kasur, namun langsung dicegat oleh Adel.

"Bukan apa-apa, Nad. Tenang saja," jawab Adel tersenyum.

"Lalu kenapa dengan dirimu? Apa ada yang sakit?"

"Tak ada. Aku hanya masih sedikit lelah saja."

Nada kembali membaringkan tubuhnya karena ia sudah tak memiliki niat untuk melanjutkan sarapannya.

Bagus, berhasil! Batin Adel kegirangan.

****

... "Kehidupan ini bagai papan catur, jika tak memiliki strategi tentu akan kalah. Siapa tak berkawan tentu takkan pernah menemukan jalan keluar."...

...- Anonim -...

...♡♡♡♡...

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta hadir...aku nyicil bacax

2022-06-04

1

Yukity

Yukity

semangat 🆙😍

2022-05-28

1

Viv 💐

Viv 💐

Adel suka sama Leo kan, masa iya dia suka Samuel 🤔, ada rahasia apa sama Adel, mencurigakan 😏

2022-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Mengejar Cita-cita
2 Bab 2 : Pertengkaran
3 Bab 3 : Melamar Kerja
4 Bab 4 : Cuek tapi Perhatian
5 Bab 5 : Tolong, Ingatlah Aku!
6 Bab 6 : Kau Pasti Bisa!
7 Bab 7 : Seharga Seribu Rupiah
8 Bab 8 : Hampir Buka Puasa
9 Bab 9 : Hanya Mencintainya
10 Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?
11 Bab 11 : Takdir yang Sangat Kejam
12 Bab 12 : Sebuah Janji yang Terlupakan
13 Bab 13 : Teman atau Lawan?
14 Bab 14 : Ulat Keket Beraksi
15 Bab 15 : Kesakitan Samuel
16 Bab 16 : Pertunangan Samuel dan Finna
17 Bab 17 : I Love You
18 Bab 18 : Ada Apa Sebenarnya?
19 Bab 19 : Bukan Wanita Lemah
20 Bab 20 : Berhenti Bernafas
21 Bab 21 : Kesakitan Semua Orang
22 Bab 22 : Ayah Ibu, I Love You!!
23 Bab 23 : Mari Kita Pulang
24 Bab 24 : Nada Masih Hidup!
25 Bab 25 : Tak Akan Melepaskannya Lagi
26 Bab 26 : Tolong, Cintai Aku
27 Bab 27 : I Love You, Vio
28 Bab 28 : Kau Berselingkuh!
29 Bab 29 : Ciuman Pertama
30 Bab 30 : Tertangkap?
31 Bab 31 : Sifat Asli Leo
32 Bab 32 : Ayo, Kita Menikah
33 Bab 33 : Aku akan Menikahimu Besok!
34 Bab 34 : SAH!
35 Bab 35 : Bisakah Kita ....
36 Bab 36 : Kembali Bekerja
37 Bab 37 : Pelarian Nada
38 Bab 38 : Kebenaran
39 Bab 39 : Kekecewaan Samuel
40 Bab 40 : Trauma yang Kembali Datang
41 Bab 41 : Perang Dimulai
42 Bab 42 : Kau Sangat Hebat
43 Bab 43 : Maafkan Aku, Sayang
44 Bab 44 : Tak Akan Muat
45 Bab 45 : Bertemu dengan Musuh
46 Bab 46 : Penculikan Nada
47 Bab 47 : Akhirnya ...
48 Bab 48 : Hukuman Dika
49 Bab 49 : Keterkejutan
50 Bab 50 : Sedikit tentang Masa Lalu
51 Bab 51 : Menuju Bandung
52 Bab 52 : Tantangan Hari Pertama : Kepanikan Nada
53 Bab 53 : Aksi Epik Nada
54 Bab 54 : Mikael Abiyaksa
55 Bab 55 : Tantangan Hari Ke-2 : Ketakutan Nada
56 Bab 56 : Aku Percaya pada Mereka!
57 Bab 57 : Tantangan Hari ke-3 : Terpana!
58 Bab 58 : Sebuah Kenyataan
59 Bab 59 : Dirimu Penyebab Orang Tuamu Meninggal!
60 Bab 60 : 13 Tahun yang Lalu (1)
61 Bab 61 : 13 Tahun yang Lalu (2)
62 Bab 62 : 13 Tahun yang Lalu (3)
63 Bab 63 : Tantangan Hari Ke-4 : Kau Harus Menyelesaikannya
64 Bab 64 : Kebahagiaan dan Kesedihan
65 Bab 65 : Andre Abiyaksa
66 Bab 66 : Buku Diari Mikael
67 Bab 67 : Pengorbanan Andre
68 Bab 68 : Mental yang Terganggu
69 Bab 69 : Perubahan Kehidupan
70 Bab 70 : Bertemu Kembali
71 Bab 71 : Aku Ada Untukmu
72 Bab 72 : Lembaran Baru
73 Bab 73 : Si Posesif dan Si Dingin
74 Bab 74 : Anakku atau Anakmu
75 Bab 75 : Pertempuran Masa Lalu
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 : Mengejar Cita-cita
2
Bab 2 : Pertengkaran
3
Bab 3 : Melamar Kerja
4
Bab 4 : Cuek tapi Perhatian
5
Bab 5 : Tolong, Ingatlah Aku!
6
Bab 6 : Kau Pasti Bisa!
7
Bab 7 : Seharga Seribu Rupiah
8
Bab 8 : Hampir Buka Puasa
9
Bab 9 : Hanya Mencintainya
10
Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?
11
Bab 11 : Takdir yang Sangat Kejam
12
Bab 12 : Sebuah Janji yang Terlupakan
13
Bab 13 : Teman atau Lawan?
14
Bab 14 : Ulat Keket Beraksi
15
Bab 15 : Kesakitan Samuel
16
Bab 16 : Pertunangan Samuel dan Finna
17
Bab 17 : I Love You
18
Bab 18 : Ada Apa Sebenarnya?
19
Bab 19 : Bukan Wanita Lemah
20
Bab 20 : Berhenti Bernafas
21
Bab 21 : Kesakitan Semua Orang
22
Bab 22 : Ayah Ibu, I Love You!!
23
Bab 23 : Mari Kita Pulang
24
Bab 24 : Nada Masih Hidup!
25
Bab 25 : Tak Akan Melepaskannya Lagi
26
Bab 26 : Tolong, Cintai Aku
27
Bab 27 : I Love You, Vio
28
Bab 28 : Kau Berselingkuh!
29
Bab 29 : Ciuman Pertama
30
Bab 30 : Tertangkap?
31
Bab 31 : Sifat Asli Leo
32
Bab 32 : Ayo, Kita Menikah
33
Bab 33 : Aku akan Menikahimu Besok!
34
Bab 34 : SAH!
35
Bab 35 : Bisakah Kita ....
36
Bab 36 : Kembali Bekerja
37
Bab 37 : Pelarian Nada
38
Bab 38 : Kebenaran
39
Bab 39 : Kekecewaan Samuel
40
Bab 40 : Trauma yang Kembali Datang
41
Bab 41 : Perang Dimulai
42
Bab 42 : Kau Sangat Hebat
43
Bab 43 : Maafkan Aku, Sayang
44
Bab 44 : Tak Akan Muat
45
Bab 45 : Bertemu dengan Musuh
46
Bab 46 : Penculikan Nada
47
Bab 47 : Akhirnya ...
48
Bab 48 : Hukuman Dika
49
Bab 49 : Keterkejutan
50
Bab 50 : Sedikit tentang Masa Lalu
51
Bab 51 : Menuju Bandung
52
Bab 52 : Tantangan Hari Pertama : Kepanikan Nada
53
Bab 53 : Aksi Epik Nada
54
Bab 54 : Mikael Abiyaksa
55
Bab 55 : Tantangan Hari Ke-2 : Ketakutan Nada
56
Bab 56 : Aku Percaya pada Mereka!
57
Bab 57 : Tantangan Hari ke-3 : Terpana!
58
Bab 58 : Sebuah Kenyataan
59
Bab 59 : Dirimu Penyebab Orang Tuamu Meninggal!
60
Bab 60 : 13 Tahun yang Lalu (1)
61
Bab 61 : 13 Tahun yang Lalu (2)
62
Bab 62 : 13 Tahun yang Lalu (3)
63
Bab 63 : Tantangan Hari Ke-4 : Kau Harus Menyelesaikannya
64
Bab 64 : Kebahagiaan dan Kesedihan
65
Bab 65 : Andre Abiyaksa
66
Bab 66 : Buku Diari Mikael
67
Bab 67 : Pengorbanan Andre
68
Bab 68 : Mental yang Terganggu
69
Bab 69 : Perubahan Kehidupan
70
Bab 70 : Bertemu Kembali
71
Bab 71 : Aku Ada Untukmu
72
Bab 72 : Lembaran Baru
73
Bab 73 : Si Posesif dan Si Dingin
74
Bab 74 : Anakku atau Anakmu
75
Bab 75 : Pertempuran Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!