Bab 2 : Pertengkaran

Plak

Nada memegang pipinya yang terasa kebas. Sekuat tenanga ia menahan laju air mata yang hampir mengalir di pipinya. Ini sangat sakit karena untuk pertama kalinya Steve menampar wajahnya.

"Nad, papa ..."

Nada buru-buru pergi dari rumah dan disusul Adel yang khawatir jika Nada bertindak bodoh.

"Paman, kau sangat keterlaluan!" sarkas Leo yang langsung menyusul langkah Adel mengejar Nada.

Hanya tersisa tiga orang di ruang makan itu. Yuni menangis dan memukul pelan dada Steve yang merasa sangat bersalah. Sedangkan Samuel sejak tadi hanya diam dengan rawut wajah mengerikan. Mata tajamnya seolah menghakimi sepasang pasutri di depannya itu.

"Sekali lagi kau memukulnya, kupastikan akan membalasmu berkali-kali lipat, Paman."

Glek

Steve merinding mendengar suara kelam Samuel kali ini. Dia hanya bisa menunduk dan mengucapkan maaf sejak tadi. Ia terlalu terbawa emosi karena dirundung rasa khawatir yang terlalu berlebihan untuk sang putri.

"Aku pergi." Samuel langsung pergi menuju ke tempat Nada setelah mendapatkan pesan dari Leo.

...***...

"Kau baik-baik saja?" tanya Adel pada Nada yang hanya tersenyum. Mereka duduk di taman yang tak terlalu jauh dari rumah Nada. Suasana begitu sepi. Hanya terdengar suara air mancur yang menjadi penenang bagi mereka.

"Kau yakin dengan pilihanmu ini?" tanyanya lagi.

"Ya, tentu saja. Apa kau meragukanku?"

"Ah, tidak. Bukankah sudah aku katakan bahwa aku selalu mendukungmu?" tanya Adel yang hanya dijawab kebisuan oleh Nada.

Mengingat kejadian tadi, Leo yang baru sampai di taman mencoba memberikan saran kepada Nada untuk bekerja di perusahaan Samuel yang kebetulan juga sedang membuka lowongan pekerjaan.

"Kau bisa menabung untuk membangun restoran yang kau impikan dari dulu, Nad." Adel berusaha menyakinkan untuk meneriwa tawaran tersebut yang dirasa sangat pantas diterima.

"Akan aku pikirkan dulu."

"Tapi, sebentar lagi lowongannya akan segera ditutup. Kalau kau tak cepat, maka orang lain yang lebih dulu mengambil posisi itu," sahut Leo yang sudah ikut duduk di samping Nada.

"Sudah, kau terima saja ... apa kau tak ingin mendapatkan penghasilan? Tak mungkin juga kau hanya mengambil kursus dan tak memiliki pemasukkan, bukan?" tanya Adel ikut menimpali.

Melihat Nada yang masih diam memikirkan, akhirnya Samuel ikut angkat bicara setelah sejak tadi hanya berdiri di belakang Nada dan memandangi ketiga orang itu, "Kau akan magang dulu selama 3 bulan dan jam kerjanya hanya sampai pukul 2 siang. Sisa waktunya kau bisa gunakan untuk keperluan pribadimu."

"Benarkah?"

"Hm."

"Baiklah. Besok aku akan membawa CV milikku."

.........

Sementara itu, Steve hanya diam memandang bunga milik istrinya dari jendela kamar. Ia sangat terluka dengan keputusan Nada. Tak cukupkah selama ini mereka selalu berdebat?

"Sayang, kau mengertilah posisi Nada. Dia juga pasti ingin bisa mengembangkan bakatnya itu."

"Cukup!" geram Steve.

"Aku tak ingin mendengar apapun lagi. Kenapa kau selalu membelanya, hah?! Kau sendiri tahu kalau itu bisa berbahaya baginya! Apa kau tak ingat kejadian ketika dia berumur 10 tahun?!" kata Steve sarkas.

"Aku tahu dan tentu saja aku ingat kejadian itu," balas Yuni yang seketika mengingat peristiwa beberapa tahun lalu.

"Bahkan aku hampir berhenti bernafas karena melihat kondisinya yang sangat memprihatinkan. Tapi sekarang dia sudah dewasa, tentu dia bisa menjaga dirinya sendiri," lanjutnya lagi dengan nada lembut berusaha tak terpancing emosi.

"Dewasa kau bilang?" sahut lelaki itu cepat.

"Umurnya sudah 21 tahun, tapi setiap malam dia selalu memimpikan hal yang sama. Aku bahkan harus selalu menjaganya ketika ia terlelap dan bermimpi buruk!" ujar Steve dengan badan bergetar hebat.

"Apa kau tak memikirkan posisiku juga hah? Apa kau tak memikirkan perasaanku? Apa pun yang terjadi, apa pun kenyataannya dia tetap putri kecilku yang harus selalu aku jaga," sambungnya lagi dengan isakan kecil mulai terdengar. Dia sangat takut kehilangan Nada karena wanita itu memiliki trauma yang sangat parah sejak kecil. Tentu Steve tak ingin Nada terluka sedikit pun.

"Ma-maafkan aku, sayang."

Yuni berkata dan langsung memeluk Steve yang sudah luruh di lantai sambil menangis tertahan. Biarlah orang berkata bahwa ia bukan ayah yang baik karena menghalangi cita-cita anaknya sendiri. Orang hanya akan menilai dari cover luar saja tanpa melihat lebih teliti isi di dalamnya.

Ingatannya kembali pada beberapa tahun yang lalu. Ketika adiknya harus meregang nyawa tepat di depan mata kepalanya sendiri sambil memeluk erat seorang gadis cilik yang terluka sangat parah.

"Tolong jaga dia."

Hanya tiga kata itu yang bisa diucapkan adiknya karena kondisi lelaki itu jauh dari kata baik. Sebelum hembusan nafas terakhir, dengan tenaga yang tersisa adiknya pun masih sempat mencium lembut dahi gadis cilik itu.

Steve mencoba meredam semua perasaannya selama ini agar tak ada yang tersakiti. Namun, tanpa ia sadari pilihan yang ia ambil kala itu, membuatnya membenci dirinya sendiri dan menanggung rasa bersalah seumur hidupnya.

Nak, maafkan papa. Batin Steve tanpa sanggup menceritakan yang sebenarnya pada Nada.

Darahmu terlalu kental pada putrimu. Lihatlah, Nada tetap pada pendiriannya mengikuti jejakmu, bahkan ia telah mengidolakanmu sejak kecil tanpa mengenal ayahnya sendiri. Batinnya lagi dengan hati yang teriris.

****

..."Aku tak bisa berhenti berpikir kalau aku membenci diriku sendiri. Bukan, aku benci posisiku di dunia ini."...

...- Anonim -...

...♡♡♡♡...

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

Sepertinya sang ayah ada trauma dimasa lalu

2022-08-19

0

Bee mi amore

Bee mi amore

wkwkwk...saingan berat bebek

2022-07-10

0

Nathasya90

Nathasya90

sebenarnya apa alasannya ya

2022-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Mengejar Cita-cita
2 Bab 2 : Pertengkaran
3 Bab 3 : Melamar Kerja
4 Bab 4 : Cuek tapi Perhatian
5 Bab 5 : Tolong, Ingatlah Aku!
6 Bab 6 : Kau Pasti Bisa!
7 Bab 7 : Seharga Seribu Rupiah
8 Bab 8 : Hampir Buka Puasa
9 Bab 9 : Hanya Mencintainya
10 Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?
11 Bab 11 : Takdir yang Sangat Kejam
12 Bab 12 : Sebuah Janji yang Terlupakan
13 Bab 13 : Teman atau Lawan?
14 Bab 14 : Ulat Keket Beraksi
15 Bab 15 : Kesakitan Samuel
16 Bab 16 : Pertunangan Samuel dan Finna
17 Bab 17 : I Love You
18 Bab 18 : Ada Apa Sebenarnya?
19 Bab 19 : Bukan Wanita Lemah
20 Bab 20 : Berhenti Bernafas
21 Bab 21 : Kesakitan Semua Orang
22 Bab 22 : Ayah Ibu, I Love You!!
23 Bab 23 : Mari Kita Pulang
24 Bab 24 : Nada Masih Hidup!
25 Bab 25 : Tak Akan Melepaskannya Lagi
26 Bab 26 : Tolong, Cintai Aku
27 Bab 27 : I Love You, Vio
28 Bab 28 : Kau Berselingkuh!
29 Bab 29 : Ciuman Pertama
30 Bab 30 : Tertangkap?
31 Bab 31 : Sifat Asli Leo
32 Bab 32 : Ayo, Kita Menikah
33 Bab 33 : Aku akan Menikahimu Besok!
34 Bab 34 : SAH!
35 Bab 35 : Bisakah Kita ....
36 Bab 36 : Kembali Bekerja
37 Bab 37 : Pelarian Nada
38 Bab 38 : Kebenaran
39 Bab 39 : Kekecewaan Samuel
40 Bab 40 : Trauma yang Kembali Datang
41 Bab 41 : Perang Dimulai
42 Bab 42 : Kau Sangat Hebat
43 Bab 43 : Maafkan Aku, Sayang
44 Bab 44 : Tak Akan Muat
45 Bab 45 : Bertemu dengan Musuh
46 Bab 46 : Penculikan Nada
47 Bab 47 : Akhirnya ...
48 Bab 48 : Hukuman Dika
49 Bab 49 : Keterkejutan
50 Bab 50 : Sedikit tentang Masa Lalu
51 Bab 51 : Menuju Bandung
52 Bab 52 : Tantangan Hari Pertama : Kepanikan Nada
53 Bab 53 : Aksi Epik Nada
54 Bab 54 : Mikael Abiyaksa
55 Bab 55 : Tantangan Hari Ke-2 : Ketakutan Nada
56 Bab 56 : Aku Percaya pada Mereka!
57 Bab 57 : Tantangan Hari ke-3 : Terpana!
58 Bab 58 : Sebuah Kenyataan
59 Bab 59 : Dirimu Penyebab Orang Tuamu Meninggal!
60 Bab 60 : 13 Tahun yang Lalu (1)
61 Bab 61 : 13 Tahun yang Lalu (2)
62 Bab 62 : 13 Tahun yang Lalu (3)
63 Bab 63 : Tantangan Hari Ke-4 : Kau Harus Menyelesaikannya
64 Bab 64 : Kebahagiaan dan Kesedihan
65 Bab 65 : Andre Abiyaksa
66 Bab 66 : Buku Diari Mikael
67 Bab 67 : Pengorbanan Andre
68 Bab 68 : Mental yang Terganggu
69 Bab 69 : Perubahan Kehidupan
70 Bab 70 : Bertemu Kembali
71 Bab 71 : Aku Ada Untukmu
72 Bab 72 : Lembaran Baru
73 Bab 73 : Si Posesif dan Si Dingin
74 Bab 74 : Anakku atau Anakmu
75 Bab 75 : Pertempuran Masa Lalu
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 : Mengejar Cita-cita
2
Bab 2 : Pertengkaran
3
Bab 3 : Melamar Kerja
4
Bab 4 : Cuek tapi Perhatian
5
Bab 5 : Tolong, Ingatlah Aku!
6
Bab 6 : Kau Pasti Bisa!
7
Bab 7 : Seharga Seribu Rupiah
8
Bab 8 : Hampir Buka Puasa
9
Bab 9 : Hanya Mencintainya
10
Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?
11
Bab 11 : Takdir yang Sangat Kejam
12
Bab 12 : Sebuah Janji yang Terlupakan
13
Bab 13 : Teman atau Lawan?
14
Bab 14 : Ulat Keket Beraksi
15
Bab 15 : Kesakitan Samuel
16
Bab 16 : Pertunangan Samuel dan Finna
17
Bab 17 : I Love You
18
Bab 18 : Ada Apa Sebenarnya?
19
Bab 19 : Bukan Wanita Lemah
20
Bab 20 : Berhenti Bernafas
21
Bab 21 : Kesakitan Semua Orang
22
Bab 22 : Ayah Ibu, I Love You!!
23
Bab 23 : Mari Kita Pulang
24
Bab 24 : Nada Masih Hidup!
25
Bab 25 : Tak Akan Melepaskannya Lagi
26
Bab 26 : Tolong, Cintai Aku
27
Bab 27 : I Love You, Vio
28
Bab 28 : Kau Berselingkuh!
29
Bab 29 : Ciuman Pertama
30
Bab 30 : Tertangkap?
31
Bab 31 : Sifat Asli Leo
32
Bab 32 : Ayo, Kita Menikah
33
Bab 33 : Aku akan Menikahimu Besok!
34
Bab 34 : SAH!
35
Bab 35 : Bisakah Kita ....
36
Bab 36 : Kembali Bekerja
37
Bab 37 : Pelarian Nada
38
Bab 38 : Kebenaran
39
Bab 39 : Kekecewaan Samuel
40
Bab 40 : Trauma yang Kembali Datang
41
Bab 41 : Perang Dimulai
42
Bab 42 : Kau Sangat Hebat
43
Bab 43 : Maafkan Aku, Sayang
44
Bab 44 : Tak Akan Muat
45
Bab 45 : Bertemu dengan Musuh
46
Bab 46 : Penculikan Nada
47
Bab 47 : Akhirnya ...
48
Bab 48 : Hukuman Dika
49
Bab 49 : Keterkejutan
50
Bab 50 : Sedikit tentang Masa Lalu
51
Bab 51 : Menuju Bandung
52
Bab 52 : Tantangan Hari Pertama : Kepanikan Nada
53
Bab 53 : Aksi Epik Nada
54
Bab 54 : Mikael Abiyaksa
55
Bab 55 : Tantangan Hari Ke-2 : Ketakutan Nada
56
Bab 56 : Aku Percaya pada Mereka!
57
Bab 57 : Tantangan Hari ke-3 : Terpana!
58
Bab 58 : Sebuah Kenyataan
59
Bab 59 : Dirimu Penyebab Orang Tuamu Meninggal!
60
Bab 60 : 13 Tahun yang Lalu (1)
61
Bab 61 : 13 Tahun yang Lalu (2)
62
Bab 62 : 13 Tahun yang Lalu (3)
63
Bab 63 : Tantangan Hari Ke-4 : Kau Harus Menyelesaikannya
64
Bab 64 : Kebahagiaan dan Kesedihan
65
Bab 65 : Andre Abiyaksa
66
Bab 66 : Buku Diari Mikael
67
Bab 67 : Pengorbanan Andre
68
Bab 68 : Mental yang Terganggu
69
Bab 69 : Perubahan Kehidupan
70
Bab 70 : Bertemu Kembali
71
Bab 71 : Aku Ada Untukmu
72
Bab 72 : Lembaran Baru
73
Bab 73 : Si Posesif dan Si Dingin
74
Bab 74 : Anakku atau Anakmu
75
Bab 75 : Pertempuran Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!