Bab 4 : Cuek tapi Perhatian

Nada berjalan ke arah depan gang kompleks rumahnya untuk menunggu ojek online miliknya, sedangkan pria tampan yang sedang memantau dari dalam mobil Range Rover Sport 3.0 HSE hitam di seberang sana, langsung dibuat melongo dengan tampilan wanita itu. Entah bagaimana bisa ia tetap bisa mengenali Nada yang merubah tampilannya. Tak bisa tertipu walaupun ia memandang dari kejauhan sekalipun.

Saat ini, Nada memakai baju berukuran besar bercorak hitam dan putih yang menutupi seluruh tubuh indahnya. Kacamata yang bertengger di hidung mancung mungil itu serta rambut yang dikuncir berantakan, terlihat sangat aneh. Tas selempang putih dan sepatu sneakers hitam menjadi pilihan Nada untuk memperlengkap penyamarannya, entah karena apa.

Beberapa detik kemudian, terdengar percakapan dari kursi belakang mobil yang mana Samuel sedang melakukan panggilan telepon.

"Halo," sahut wanita dari seberang sana.

"Kau bisa datang setengah jam lagi. Tak perlu buru-buru karena aku sedang ada keperluan. Sebelum memasuki ruanganmu nanti, datanglah terlebih dahulu ke ruanganku," ucap Samuel.

"Ah, benarkah?!" pekik wanita itu.

"Hm ... kau berhati-hatilah."

Tut

Nada yang sedang menunggu di pinggir jalan sana dibuat bahagia karena ia tak akan terlambat masuk kantor. Tadi ia sempat bingung melihat nomor baru yang menghubunginya, namun begitu mendengar seseorang dari seberang sana membuatnya tak jadi menanyakan.

Mendengar dari kata pertama yang tadi diucapkan oleh lawan bicara tersebut, membuatnya langsung mengenali siapa pemiliknya seolah suara itu tak asing di telinganya. Terasa dekat, namun tak bisa digapai.

Beberapa saat kemudian, ojek online yang dipesan Nada sudah sampai di depannya dan ia pun bersiap pergi.

"Ikuti motor itu dari belakang."

.........

Admadewa Grup

Pukul 8.10 pagi

****

Nada tengah berada di depan gedung yang sangat tinggi dan memiliki desain modern yang sangat unik. Admadewa Grup adalah perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dibidang makanan dan minuman dengan luas bangunan 73.000 m2. Perusaahan ini terletak di SCBD Jakarta, tepatnya di Jl. Jend. Sudirman Kav 60.

"Wow, bukankah aku terlihat keren karena menjadi karyawan di sini?" ucap Nada pada dirinya sendiri sambil memperbaiki posisi kaca matanya.

"Semangat Nada! Kau pasti bisa! Kau harus kerja yang rajin demi masa depan kamu sendiri! Kalau bukan kau yang mengubahnya, lalu siapa lagi?!" Nada memberikan semangat pada dirinya sendiri dengan menggebu-gebu.

Ia berjalan masuk ke arah resepsionis dan menjelaskan maksud dan tujuannya. Perusahaan itu terlihat sangat indah karena hampir seluruh bangunannya terbuat dari kaca. Meskipun ini bukan pertama kalinya bagi Nada, namun kesan elegan selalu ia utarakan untuk memuji gedung itu.

"Ayo, ikuti saya."

Di setiap langkah demi langkah kakinya, ia selalu berdoa dalam hati agar diberi kemudahan dan bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan baik. Serentetan doa ia utarakan hingga sampailah mereka di depan ruangan yang kemarin ia masuki.

Tok.tok.tok

Pintu paling besar yang terletak di lantai 35 itu perlahan terbuka dan menampilkan sosok gagah yang sedang menghadap jendela. Matanya dibuat silau setelah memandang lelaki di hadapannya ini terlihat semakin tampan. Di mata Nada, punggung lelaki itu mengeluarkan cahaya putih seperti malaikat.

"Kau sudah datang, duduklah."

Di ruangan kerja milik Samuel, kini hanya tersisa dua sosok yang sangat jauh berbeda dari segi penampilan. Mungkin jika ada yang melihat, mereka akan dibuat kebingungan. Bagaimana bisa ada makhluk aneh di dalam ruangan presdir? Namun, tentu pertanyaan itu hanya akan dilontarkan oleh orang-orang yang penuh iri dan dengki.

"Ternyata kau penurut," ucap Samuel datar.

"Ah ya, bukankah ini adalah syarat agar saya dapat bekerja di sini?" balas Nada tersenyum sopan.

"Ya, kau benar."

Mereka akhirnya membahas beberapa perihal tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan Nada dalam masa magang.

"Apa kau mengerti?" tanya Samuel.

"Saya mengerti, tapi apakah hanya itu saja pekerjaan saya, Pak? Kenapa rasanya sangat sedikit?" tanya Nada bingung karena tugasnya hanya menyalin laporan ke dalam sistem perusahaan.

"Ikuti saja apa yang aku perintahkan. Satu lagi, kau jangan bersikap formal padaku."

"Ta-tapi itu sangat tak sopan."

"Hanya ketika kita berdua saja, bagaimana?"

"Hm ... ba-baiklah," balas Nada tersenyum grogi.

Selesai dari pertemuan yang mendebarkan tadi, Nada di antarkan oleh Samuel ke bagian keuangan yang berada di lantai 25.

Sepanjang perjalanan menuju lift, kedekatan keduanya mengundang tatapan iri dari beberapa orang yang melihat mereka berjalan bersama. Sejak dulu, mendekati Presdir Admadewa Grup adalah hal yang paling sulit.

Bukan sekali atau dua kali saja lelaki itu memecat para karyawan wanita yang berani menggodanya. Seperti kasus terakhir, seorang karyawan wanita yang berpura-pura terjatuh dan memeluk tubuh unlimited itu, berakhir menjadi bual-bualan seisi kantor setelah Samuel mempermalukannya habis-habisan dan memecatnya secara tak hormat.

"Silahkan masuk, Pak," ucap Nada sopan.

Ia mempersilahkan Samuel untuk masuk terlebih dahulu ke dalam lift di sebelah kiri, sedangkan Samuel hanya diam mematung di tempat. Berbeda halnya dengan orang-orang yang sedang berada di dalam lift, mereka langsung menggigil di tempat karena Samuel menatap mereka bak harimau. Sangat menakutkan.

Ting

Lift di sebelah kanan terbuka dan Samuel langsung menarik lembut tangan Nada agar masuk ke lift itu.

"Eh!" pekik Nada kaget.

"Ini lift khusus untukku. Kau bisa menggunakan ini jika kau sedang buru-buru," ucap Samuel.

Nada hanya tersenyum kikuk dengan debaran jantung yang menggila.

Tahan, tahan. Batin Nada frustasi.

Ting

Pintu terbuka dan menampilkan ruang kerja yang terlihat padat karena sudah memasuki jam kerja kantor.

Kedatangan sang presdir sontak aja membuat Kericuhan terjadi di lantai 25. Sejak Samuel menggantikan posisi ayahnya, lelaki itu tak pernah menginjakkan kaki di lantai lain, selain di lobby dan di lantai 35.

"Perhatian. Mulai hari ini Dianada akan menjadi karyawan di bagian keuangan. Perlakukan dia dengan baik dan jangan menyusahkannya. Apa kalian mengerti?!" ucap Samuel tegas tak ingin dibantah.

"Mengerti, Tuan!" sahut mereka merempak.

"Kau bekerjalah dengan baik. Aku akan kembali ke atas. Kalau ada yang menyusahkanmu laporkan saja padaku. Oh ya, tempat dudukmu di sebelah sana."

"Ba-baiklah," jawab Nada terbata-bata.

Lelaki itu pun berbalik badan dan berjalan kembali ke arah lift meninggalkan Nada yang memiliki beberapa pertanyaan di kepalanya. Kenapa lelaki ini terkesan cuek tapi perhatian sekali padanya? Nada hanya bisa menghela nafas. Sungguh Samuel adalah orang yang paling susah ditebak.

Nada berjalan ke arah meja kerjanya yang ditunjuk oleh Samuel. Nada melirik ke arah karyawan di sana yang memandangnya jijik dan penuh kekesalan.

Bagaimana tidak?

Nada mendapatkan meja kerja yang berbeda daripada yang lain. Meja dan perlengkapan miliknya semuanya berwarna pink dengan kursi empuk berbulu yang sangat halus. Selain itu, jarak antara meja kerja miliknya dengan karyawan lain pun berjarak 5 meter.

Nada menarik nafasnya lembut. Bisa ia rasakan bahwa semua orang sedang memperhatikan dirinya sejak tadi. Bisik-bisik tetangga pun mulai terdengar hingga sedikit mengusik dirinya, namun ia mencoba tak memerdulikannya.

"Tuhan, semoga dengan ini bisa menjadi batu loncatan bagiku menjadi sukses. Bantu dan bimbinglah aku karena tanpa pertolongan-Mu, aku tak akan bisa mencapai apapun dalam hidupku." Nada berdoa dengan sangat sungguh-sungguh sebelum memulai pekerjaannya.

"Dianada Safaluna Abiyaksa, mari kita memulai!" ucapnya penuh semangat.

Beberapa saat kemudian, Nada sudah hanyut pada pekerjaannya. Namun, tepukan di bahunya langsung membuyarkan konsentrasinya.

"Nada? Kau Nada?" panggil orang itu.

****

... "Memperhatikanmu diam-diam, mendoakanmu setiap hari dan mencintaimu secara rahasia."...

...- Anonim -...

...♡♡♡♡...

Translate :

Unlimited \= Terbatas

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

Menghalu sebentar🤔🙈👍🏻😘😘😘

2022-05-24

1

Yukity

Yukity

wuih,mobilnya😱👍🏻😍

2022-05-24

1

Liliana

Liliana

ehh siapaaa

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Mengejar Cita-cita
2 Bab 2 : Pertengkaran
3 Bab 3 : Melamar Kerja
4 Bab 4 : Cuek tapi Perhatian
5 Bab 5 : Tolong, Ingatlah Aku!
6 Bab 6 : Kau Pasti Bisa!
7 Bab 7 : Seharga Seribu Rupiah
8 Bab 8 : Hampir Buka Puasa
9 Bab 9 : Hanya Mencintainya
10 Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?
11 Bab 11 : Takdir yang Sangat Kejam
12 Bab 12 : Sebuah Janji yang Terlupakan
13 Bab 13 : Teman atau Lawan?
14 Bab 14 : Ulat Keket Beraksi
15 Bab 15 : Kesakitan Samuel
16 Bab 16 : Pertunangan Samuel dan Finna
17 Bab 17 : I Love You
18 Bab 18 : Ada Apa Sebenarnya?
19 Bab 19 : Bukan Wanita Lemah
20 Bab 20 : Berhenti Bernafas
21 Bab 21 : Kesakitan Semua Orang
22 Bab 22 : Ayah Ibu, I Love You!!
23 Bab 23 : Mari Kita Pulang
24 Bab 24 : Nada Masih Hidup!
25 Bab 25 : Tak Akan Melepaskannya Lagi
26 Bab 26 : Tolong, Cintai Aku
27 Bab 27 : I Love You, Vio
28 Bab 28 : Kau Berselingkuh!
29 Bab 29 : Ciuman Pertama
30 Bab 30 : Tertangkap?
31 Bab 31 : Sifat Asli Leo
32 Bab 32 : Ayo, Kita Menikah
33 Bab 33 : Aku akan Menikahimu Besok!
34 Bab 34 : SAH!
35 Bab 35 : Bisakah Kita ....
36 Bab 36 : Kembali Bekerja
37 Bab 37 : Pelarian Nada
38 Bab 38 : Kebenaran
39 Bab 39 : Kekecewaan Samuel
40 Bab 40 : Trauma yang Kembali Datang
41 Bab 41 : Perang Dimulai
42 Bab 42 : Kau Sangat Hebat
43 Bab 43 : Maafkan Aku, Sayang
44 Bab 44 : Tak Akan Muat
45 Bab 45 : Bertemu dengan Musuh
46 Bab 46 : Penculikan Nada
47 Bab 47 : Akhirnya ...
48 Bab 48 : Hukuman Dika
49 Bab 49 : Keterkejutan
50 Bab 50 : Sedikit tentang Masa Lalu
51 Bab 51 : Menuju Bandung
52 Bab 52 : Tantangan Hari Pertama : Kepanikan Nada
53 Bab 53 : Aksi Epik Nada
54 Bab 54 : Mikael Abiyaksa
55 Bab 55 : Tantangan Hari Ke-2 : Ketakutan Nada
56 Bab 56 : Aku Percaya pada Mereka!
57 Bab 57 : Tantangan Hari ke-3 : Terpana!
58 Bab 58 : Sebuah Kenyataan
59 Bab 59 : Dirimu Penyebab Orang Tuamu Meninggal!
60 Bab 60 : 13 Tahun yang Lalu (1)
61 Bab 61 : 13 Tahun yang Lalu (2)
62 Bab 62 : 13 Tahun yang Lalu (3)
63 Bab 63 : Tantangan Hari Ke-4 : Kau Harus Menyelesaikannya
64 Bab 64 : Kebahagiaan dan Kesedihan
65 Bab 65 : Andre Abiyaksa
66 Bab 66 : Buku Diari Mikael
67 Bab 67 : Pengorbanan Andre
68 Bab 68 : Mental yang Terganggu
69 Bab 69 : Perubahan Kehidupan
70 Bab 70 : Bertemu Kembali
71 Bab 71 : Aku Ada Untukmu
72 Bab 72 : Lembaran Baru
73 Bab 73 : Si Posesif dan Si Dingin
74 Bab 74 : Anakku atau Anakmu
75 Bab 75 : Pertempuran Masa Lalu
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 : Mengejar Cita-cita
2
Bab 2 : Pertengkaran
3
Bab 3 : Melamar Kerja
4
Bab 4 : Cuek tapi Perhatian
5
Bab 5 : Tolong, Ingatlah Aku!
6
Bab 6 : Kau Pasti Bisa!
7
Bab 7 : Seharga Seribu Rupiah
8
Bab 8 : Hampir Buka Puasa
9
Bab 9 : Hanya Mencintainya
10
Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?
11
Bab 11 : Takdir yang Sangat Kejam
12
Bab 12 : Sebuah Janji yang Terlupakan
13
Bab 13 : Teman atau Lawan?
14
Bab 14 : Ulat Keket Beraksi
15
Bab 15 : Kesakitan Samuel
16
Bab 16 : Pertunangan Samuel dan Finna
17
Bab 17 : I Love You
18
Bab 18 : Ada Apa Sebenarnya?
19
Bab 19 : Bukan Wanita Lemah
20
Bab 20 : Berhenti Bernafas
21
Bab 21 : Kesakitan Semua Orang
22
Bab 22 : Ayah Ibu, I Love You!!
23
Bab 23 : Mari Kita Pulang
24
Bab 24 : Nada Masih Hidup!
25
Bab 25 : Tak Akan Melepaskannya Lagi
26
Bab 26 : Tolong, Cintai Aku
27
Bab 27 : I Love You, Vio
28
Bab 28 : Kau Berselingkuh!
29
Bab 29 : Ciuman Pertama
30
Bab 30 : Tertangkap?
31
Bab 31 : Sifat Asli Leo
32
Bab 32 : Ayo, Kita Menikah
33
Bab 33 : Aku akan Menikahimu Besok!
34
Bab 34 : SAH!
35
Bab 35 : Bisakah Kita ....
36
Bab 36 : Kembali Bekerja
37
Bab 37 : Pelarian Nada
38
Bab 38 : Kebenaran
39
Bab 39 : Kekecewaan Samuel
40
Bab 40 : Trauma yang Kembali Datang
41
Bab 41 : Perang Dimulai
42
Bab 42 : Kau Sangat Hebat
43
Bab 43 : Maafkan Aku, Sayang
44
Bab 44 : Tak Akan Muat
45
Bab 45 : Bertemu dengan Musuh
46
Bab 46 : Penculikan Nada
47
Bab 47 : Akhirnya ...
48
Bab 48 : Hukuman Dika
49
Bab 49 : Keterkejutan
50
Bab 50 : Sedikit tentang Masa Lalu
51
Bab 51 : Menuju Bandung
52
Bab 52 : Tantangan Hari Pertama : Kepanikan Nada
53
Bab 53 : Aksi Epik Nada
54
Bab 54 : Mikael Abiyaksa
55
Bab 55 : Tantangan Hari Ke-2 : Ketakutan Nada
56
Bab 56 : Aku Percaya pada Mereka!
57
Bab 57 : Tantangan Hari ke-3 : Terpana!
58
Bab 58 : Sebuah Kenyataan
59
Bab 59 : Dirimu Penyebab Orang Tuamu Meninggal!
60
Bab 60 : 13 Tahun yang Lalu (1)
61
Bab 61 : 13 Tahun yang Lalu (2)
62
Bab 62 : 13 Tahun yang Lalu (3)
63
Bab 63 : Tantangan Hari Ke-4 : Kau Harus Menyelesaikannya
64
Bab 64 : Kebahagiaan dan Kesedihan
65
Bab 65 : Andre Abiyaksa
66
Bab 66 : Buku Diari Mikael
67
Bab 67 : Pengorbanan Andre
68
Bab 68 : Mental yang Terganggu
69
Bab 69 : Perubahan Kehidupan
70
Bab 70 : Bertemu Kembali
71
Bab 71 : Aku Ada Untukmu
72
Bab 72 : Lembaran Baru
73
Bab 73 : Si Posesif dan Si Dingin
74
Bab 74 : Anakku atau Anakmu
75
Bab 75 : Pertempuran Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!