Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?

VC Restaurant

Pukul 7 malam

Dapur

****

Nada baru saja selesai membuat hidangan untuk para pengunjung yang datang. Meskipun awalnya ia cukup kesusahan, namun ia mulai bisa beradaptasi dengan segala kesibukan di dalam dapur. Sejak beberapa jam yang lalu, ia tak pernah duduk sama sekali karena restoran tersebut tak pernah sepi pengunjung.

"Ternyata tak semudah yang aku kira."

Nada menghapus keringat yang bercucuran di wajahnya menggunakan kain khusus. Saat ini, ia tengah menggunakan baju setelan chef berwarna putih, lengkap dengan topi, sarung tangan, dan kitchen mask. Baju yang kebesaran itu terlihat sangat lucu membalut tubuh rampingnya.

Nada baru saja ingin mendudukkan tubuhnya ketika ia mendengar kegaduhan dari arah pintu masuk dapur.

"Hei, kalian tahu? Tuan muda datang bersama nyonya dan tuan besar!" pekik Faris, seniornya.

"Aku sudah tahu. Nona Finna dan juga ayahnya akan bergabung bersama mereka. Kita harus menyiapkan hidangan yang enak malam hari ini. Kalian semua dengarkan aku," ucap Mira yang menjadi asisten Finna

"Buat Steak Tenderloin Blackpapper Sauce 4 porsi dan Spaghetti Aglio Olio with Tuna 1 porsi. Nada, kau buat spaghetti-nya, sisanya akan diurus yang lain. Bergerak cepat!" teriak Mira diakhir kalimat.

Semua orang dengan cepat menyelesaikan tugas masing-masing. Hanya karena kedatangan 3 orang penting itu, 15 orang chef di sana langsung dibuat ketar-ketir, termasuk Nada. Wanita itu sangat gugup karena ia merasa tamu kali ini sangat istimewa hingga membuat semua orang menjadi sangat super sibuk. Bisa ia lihat dari raut wajah para seniornya, mereka sangat tegang.

"Kau bisa, Nada. Hanya membuat spaghetti bukan perkara yang susah."

Dengan teliti, ia membaca resep milik restoran dan mulai mengerjakannya dengan penuh kehati-hatian, seakan itu adalah penentu masa depannya.

Ia mulai merebus mie spaghetti lalu mencampurkan dengan sedikit minyak dan juga garam. Dirasa sudah matang dengan sempurna, ia membilas spaghetti dengan air dingin agar mendapatkan tekstur yang kenyal.

Selanjutnya, ia menggunakan minyak zaitun untuk menumis bawang putih dan bawang bombai hingga harum lalu memasukkan tuna segar. Langkah selanjutnya adalah memasukkan mie spaghetti, oregano, garam, merica, dan kaldu bubuk.

Aroma yang harum semerbak langsung menusuk indera penciuman Nada hingga ia menelan ludahnya sendiri.

"Sial! Kenapa aku malah menjadi lapar?!" batin Nada.

Ia segera mem-plating-nya dengan sangat cantik di atas piring keramik berwarna putih berukuran 22 cm. Sentuhan terakhir, ia menaburkan cabai kering dan peterseli yang sudah dicincang halus.

"Wow ... kau terlihat sangat indah, sayang."

Nada berbicara seolah-olah itu adalah makhluk hidup sambil memperbaiki letak kacamata miliknya yang sudah melorot. Walaupun ia merasa tulang-tulangnya seakan ingin lepas dari raganya, namun ia selalu puas jika berhasil menciptakan makanan yang enak, sehat, dan indah.

"Kak, aku sudah selesai," sahut Nada pada Mira yang sedang memperhatikan chef yang lain. Wanita itu datang menghampirinya dan sedikit mencicipi sisa dari makanan buatan Nada.

"Kenapa rasanya sangat berbeda?" tanya Mira.

"Be-berbeda? Apakah tidak enak?" tanya Nada khawatir.

"Bukan. Ini sangat enak dan berbeda dengan rasa yang biasa restoran ini sajikan. Baiklah, kau ikut denganku."

Mira langsung melangkah menuju troli yang di atasnya sudah ada makanan yang ia minta. Nada menempatkan masakannya di antara steak dan juga minuman mewah yang ia perkirakan sangat mahal.

Mereka mulai berjalan ke arah private room di lantai 3 dan masuk ke salah satu ruangan di sana.

"Permisi, kami mengantarkan makanan anda," ucap Mira sopan lalu mulai menyajikan makanan tersebut di atas meja. Nada belum memperhatikan penghuni ruangan itu karena ia masih menunduk sungkan.

Dengan telaten ia melakukan tugasnya dan meletakkan spaghetii buatannya di hadapan seseorang sesuai arahan Mira. Namun, seperti ada yang memanggil, matanya tiba-tiba melirik ke arah orang itu dan langsung bersitatap dengan mata yang memandangnya penuh rasa cinta seperti di atas rooftop kemarin.

Dia? Batin Nada.

"Kita langsung saja. Pertunangan kalian akan dilaksanakan 3 hari lagi. Persiapkan diri kalian. Kami sudah menyiapkan segalanya," ucap Jasmine memecah perhatian tertuju padanya.

Deg

Nada merasa jantungnya tertusuk ribuan pisau. Ia dan Mira masih belum beranjak dan mundur perlahan menuju pojok ruangan agar selalu siap sedia ketika diperlukan.

Mereka berdua? Batin Nada sambil menatap bergantian ke arah Samuel dan Finna.

Finna sedang tersenyum dengan sangat cantik ke arah Jasmine. Tentu saja wanita itu akan menyembunyikan wajah aslinya di hadapan keluarga Admadewa. Riasan wajahnya yang memukau serta baju seksi melekat indah di tubuh itu, membuat Nada seketika membandingkan dengan baju yang ia kenakan.

Samuel memandang Nada yang berdiri di seberang sana, tepat di belakang Finna yang duduk menghadap dirinya. Mata mereka saling bertaut erat mencoba menyelami perasaan masing-masing. Lelaki itu ingin membantah detik itu juga, namun ia teringat ucapan ibunya.

"Kau ingin Nada bunuh diri karena rasa bersalahnya itu? Apa kau lupa kalau dirimu lah yang akan memicu ingatannya kembali?! Kalau dia mati itu berarti karena dirimu!"

Samuel menarik nafasnya perlahan, namun untuk menghembuskan nafasnya ia merasa tak sanggup. Mata bulat polos dan jernih itu menatap dirinya, dan entah kenapa rasanya ia ingin menangis detik itu juga.

Dia ingin mendekap dengan erat wanita itu. Membawanya pergi ke suatu tempat yang hanya ada mereka berdua saja. Tentu saja Samuel akan menjaganya dengan sepenuh hati dan tak membiarkan siapa pun memisahkan mereka.

Apa memang aku yang terlalu egois? Berharap kau bisa mengingatku kembali, tapi aku tak memikirkan kondisimu yang akan dalam bahaya. Batinnya teriris tanpa mengalihkan sedetikpun perhatiannya dari Nada yang juga membalas tatapannya.

Aku hanya memikirkan diriku sendiri dan melupakan risiko yang akan terjadi. Apakah permintaanku kepada Tuhan terlalu berat? Padahal aku hanya meminta satu. Dirimu.

Aku hanya ingin bahagia bersamamu karena kau adalah kebahagiaanku. Aku hanya bisa mempercayakan kebahagiaanku padamu seorang. Jika kau terluka hanya demi kepuasanku sendiri, bukankah itu semakin tak adil bagimu, Cherry? Batin Samuel menangis.

Samuel memegang dadanya yang sangat sakit. Sebelah tangannya terkepal kuat di bawah meja sana.

Apa aku memang ditakdirkan hanya menjadi bayanganmu saja? Kalau benar begitu, Aku ikhlas asalkan kau tetap baik-baik saja meskipun aku yang tak baik-baik saja. Batinnya lagi dengan luka yang semakin menganga lebar di hatinya.

Begitu pun dengan Nada, hatinya tiba-tiba terasa sangat sakit seperti miliknya telah direbut secara paksa. Dipisahkan dari dirinya dan meninggalkan dirinya seorang diri di dunia yang kejam ini.

Keduanya tak memutus pandangan itu bahkan Jasmine yang masih berbicara pun tak terdengar lagi di telinga mereka. Hingga cukup lama keduanya hanyut dalam pusaran lingkaran yang tak berujung itu, sebelum akhirnya Samuel memutus tatapan dan mengalihkan pandangannya pada ibunya.

"Ya, terserah kalian," ucapnya datar lalu menghapus setitik air mata yang keluar dari sudut matanya.

Deg

Kenapa? Kenapa ini sangat sakit? Batin Nada sambil memegang dadanya yang sangat sesak. Badannya seketika menggigil dan keringat dingin mulai bercucuran hebat.

"Vio,"panggilnya dalam hati.

****

..."Kau tahu, meskipun ragaku tak bersamamu, namun hatiku selalu memilihmu."...

...- Samuel Oktavio Admadewa -...

...♡♡♡♡...

Translate :

Kitchen mask \= Masker Dapur

Oregano \= Tanaman herbal yang memiliki beraroma tajam dan rasa yang kuat

Plating \= Penataan atau penyajian

Private room \= Ruang pribadi

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

semangat ya😘😘😘😘😘

2022-05-27

1

Senajudifa

Senajudifa

aku mampir dan nyicil y ca

2022-05-25

1

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

nt aq, lanjut lagi ya

2022-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Mengejar Cita-cita
2 Bab 2 : Pertengkaran
3 Bab 3 : Melamar Kerja
4 Bab 4 : Cuek tapi Perhatian
5 Bab 5 : Tolong, Ingatlah Aku!
6 Bab 6 : Kau Pasti Bisa!
7 Bab 7 : Seharga Seribu Rupiah
8 Bab 8 : Hampir Buka Puasa
9 Bab 9 : Hanya Mencintainya
10 Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?
11 Bab 11 : Takdir yang Sangat Kejam
12 Bab 12 : Sebuah Janji yang Terlupakan
13 Bab 13 : Teman atau Lawan?
14 Bab 14 : Ulat Keket Beraksi
15 Bab 15 : Kesakitan Samuel
16 Bab 16 : Pertunangan Samuel dan Finna
17 Bab 17 : I Love You
18 Bab 18 : Ada Apa Sebenarnya?
19 Bab 19 : Bukan Wanita Lemah
20 Bab 20 : Berhenti Bernafas
21 Bab 21 : Kesakitan Semua Orang
22 Bab 22 : Ayah Ibu, I Love You!!
23 Bab 23 : Mari Kita Pulang
24 Bab 24 : Nada Masih Hidup!
25 Bab 25 : Tak Akan Melepaskannya Lagi
26 Bab 26 : Tolong, Cintai Aku
27 Bab 27 : I Love You, Vio
28 Bab 28 : Kau Berselingkuh!
29 Bab 29 : Ciuman Pertama
30 Bab 30 : Tertangkap?
31 Bab 31 : Sifat Asli Leo
32 Bab 32 : Ayo, Kita Menikah
33 Bab 33 : Aku akan Menikahimu Besok!
34 Bab 34 : SAH!
35 Bab 35 : Bisakah Kita ....
36 Bab 36 : Kembali Bekerja
37 Bab 37 : Pelarian Nada
38 Bab 38 : Kebenaran
39 Bab 39 : Kekecewaan Samuel
40 Bab 40 : Trauma yang Kembali Datang
41 Bab 41 : Perang Dimulai
42 Bab 42 : Kau Sangat Hebat
43 Bab 43 : Maafkan Aku, Sayang
44 Bab 44 : Tak Akan Muat
45 Bab 45 : Bertemu dengan Musuh
46 Bab 46 : Penculikan Nada
47 Bab 47 : Akhirnya ...
48 Bab 48 : Hukuman Dika
49 Bab 49 : Keterkejutan
50 Bab 50 : Sedikit tentang Masa Lalu
51 Bab 51 : Menuju Bandung
52 Bab 52 : Tantangan Hari Pertama : Kepanikan Nada
53 Bab 53 : Aksi Epik Nada
54 Bab 54 : Mikael Abiyaksa
55 Bab 55 : Tantangan Hari Ke-2 : Ketakutan Nada
56 Bab 56 : Aku Percaya pada Mereka!
57 Bab 57 : Tantangan Hari ke-3 : Terpana!
58 Bab 58 : Sebuah Kenyataan
59 Bab 59 : Dirimu Penyebab Orang Tuamu Meninggal!
60 Bab 60 : 13 Tahun yang Lalu (1)
61 Bab 61 : 13 Tahun yang Lalu (2)
62 Bab 62 : 13 Tahun yang Lalu (3)
63 Bab 63 : Tantangan Hari Ke-4 : Kau Harus Menyelesaikannya
64 Bab 64 : Kebahagiaan dan Kesedihan
65 Bab 65 : Andre Abiyaksa
66 Bab 66 : Buku Diari Mikael
67 Bab 67 : Pengorbanan Andre
68 Bab 68 : Mental yang Terganggu
69 Bab 69 : Perubahan Kehidupan
70 Bab 70 : Bertemu Kembali
71 Bab 71 : Aku Ada Untukmu
72 Bab 72 : Lembaran Baru
73 Bab 73 : Si Posesif dan Si Dingin
74 Bab 74 : Anakku atau Anakmu
75 Bab 75 : Pertempuran Masa Lalu
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 : Mengejar Cita-cita
2
Bab 2 : Pertengkaran
3
Bab 3 : Melamar Kerja
4
Bab 4 : Cuek tapi Perhatian
5
Bab 5 : Tolong, Ingatlah Aku!
6
Bab 6 : Kau Pasti Bisa!
7
Bab 7 : Seharga Seribu Rupiah
8
Bab 8 : Hampir Buka Puasa
9
Bab 9 : Hanya Mencintainya
10
Bab 10 : Kenapa Ini Sangat Sakit?
11
Bab 11 : Takdir yang Sangat Kejam
12
Bab 12 : Sebuah Janji yang Terlupakan
13
Bab 13 : Teman atau Lawan?
14
Bab 14 : Ulat Keket Beraksi
15
Bab 15 : Kesakitan Samuel
16
Bab 16 : Pertunangan Samuel dan Finna
17
Bab 17 : I Love You
18
Bab 18 : Ada Apa Sebenarnya?
19
Bab 19 : Bukan Wanita Lemah
20
Bab 20 : Berhenti Bernafas
21
Bab 21 : Kesakitan Semua Orang
22
Bab 22 : Ayah Ibu, I Love You!!
23
Bab 23 : Mari Kita Pulang
24
Bab 24 : Nada Masih Hidup!
25
Bab 25 : Tak Akan Melepaskannya Lagi
26
Bab 26 : Tolong, Cintai Aku
27
Bab 27 : I Love You, Vio
28
Bab 28 : Kau Berselingkuh!
29
Bab 29 : Ciuman Pertama
30
Bab 30 : Tertangkap?
31
Bab 31 : Sifat Asli Leo
32
Bab 32 : Ayo, Kita Menikah
33
Bab 33 : Aku akan Menikahimu Besok!
34
Bab 34 : SAH!
35
Bab 35 : Bisakah Kita ....
36
Bab 36 : Kembali Bekerja
37
Bab 37 : Pelarian Nada
38
Bab 38 : Kebenaran
39
Bab 39 : Kekecewaan Samuel
40
Bab 40 : Trauma yang Kembali Datang
41
Bab 41 : Perang Dimulai
42
Bab 42 : Kau Sangat Hebat
43
Bab 43 : Maafkan Aku, Sayang
44
Bab 44 : Tak Akan Muat
45
Bab 45 : Bertemu dengan Musuh
46
Bab 46 : Penculikan Nada
47
Bab 47 : Akhirnya ...
48
Bab 48 : Hukuman Dika
49
Bab 49 : Keterkejutan
50
Bab 50 : Sedikit tentang Masa Lalu
51
Bab 51 : Menuju Bandung
52
Bab 52 : Tantangan Hari Pertama : Kepanikan Nada
53
Bab 53 : Aksi Epik Nada
54
Bab 54 : Mikael Abiyaksa
55
Bab 55 : Tantangan Hari Ke-2 : Ketakutan Nada
56
Bab 56 : Aku Percaya pada Mereka!
57
Bab 57 : Tantangan Hari ke-3 : Terpana!
58
Bab 58 : Sebuah Kenyataan
59
Bab 59 : Dirimu Penyebab Orang Tuamu Meninggal!
60
Bab 60 : 13 Tahun yang Lalu (1)
61
Bab 61 : 13 Tahun yang Lalu (2)
62
Bab 62 : 13 Tahun yang Lalu (3)
63
Bab 63 : Tantangan Hari Ke-4 : Kau Harus Menyelesaikannya
64
Bab 64 : Kebahagiaan dan Kesedihan
65
Bab 65 : Andre Abiyaksa
66
Bab 66 : Buku Diari Mikael
67
Bab 67 : Pengorbanan Andre
68
Bab 68 : Mental yang Terganggu
69
Bab 69 : Perubahan Kehidupan
70
Bab 70 : Bertemu Kembali
71
Bab 71 : Aku Ada Untukmu
72
Bab 72 : Lembaran Baru
73
Bab 73 : Si Posesif dan Si Dingin
74
Bab 74 : Anakku atau Anakmu
75
Bab 75 : Pertempuran Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!