Masa kehamilan bukanlah masa yang mudah dan tentunya berbeda-beda hal yang dialami setiap Ibu hamil. Contohnya saja Sashi yang tengah mengalami mual hebat dan kepalanya terasa berat sekali. Sehingga Mbok Tin membantu Sashi yang tengah tak enak badan karena bawaan kehamilannya.
Mbok Tin membuatkan teh hangat untuk Sashi karena ia belum makan sejak tadi dan setiap ada makanan ia selalu memuntahkannya kembali.
"Ini minum dulu Nak," ujar Mbok Tin seraya memberikan secangkir teh hangat itu pada Sashi.
"Terima kasih Mbok," ujar Sashi yang minum dengan bersandar di kepala ranjang karena kepalanya yang pusing.
"Mau Mbok bikinkan sesuatu?" tanya Mbok Tin yang mungkin Sashi menginginkan sesuatu seperti masa kehamilan pada umumnya.
"Buatkan aku rujak ya Mbok, sepertinya sangat enak."
"Baiklah, kalau begitu tetap disini ya Nak, jangan kemana-mana dulu," ujar Mbok Tin.
"Iya Mbok," ujar Sashi lemah.
Mbok Tin pun pergi dan meninggalkan Sashi yang bersandar sambil mengelus perutnya dengan mata yang memandangi pigura yang terpajang rapi.
"Jika kau disini, pasti kau akan mengelus dan menemani ku di masa seperti ini, aku masih belum menyangka kalau kau sudah pergilah. Tapi aku janji akan menjaga dan merawat anak kita dengan baik."
Tetapi sekuat apapun seorang wanita pastinya ia ingin didampingi oleh sosok suami apalagi di masa kehamilan seperti ini yang seharusnya menjadi kebahagiaan terbesar bagi mereka. Sashi berusaha tidak menangis, tapi sepertinya air matanya tidak mau mendengar. Ingatannya jadi berputar pada percakapan romantis mereka berdua saat itu.
Pagi itu seperti biasa, bagi sepasang pengantin baru dengan rambut mereka yang basah karena keramas. Walaupun udara terasa dingin, tapi tak menyurutkan kegiatan mandi itu. Sashi yang baru saja selesai berpakaian langsung tersenyum saat merasakan dekapan dari belakang.
"Selamat pagi sayang," ujar Malik sambil mencium pundak Sashi sekilas.
"Selamat pagi juga sayang," balas Sashi berbalik dan mengecup bibir Malik sekilas.
"Siap hari ini?" tanya Malik pada istrinya.
"Tentu saja, aku tidak mau dikurung di kamar terus!" balas Sashi dengan mengerucutkan bibirnya membuat Malik tertawa gemas.
"Istriku terlihat menggemaskan sekali, kalau begini kita batalkan saja," ujar Malik membuat Sashi menyikut pelan perutnya.
"Ouch! Sayang... kau melakukannya kekerasan terhadap suami," ujar Malik dengan wajah yang dibuat-buat.
"Benarkah? Kalau begitu... cup!" Sashi memberikan ciuman sebagai obat di mana ia menyikut tadi membuat Malik tersenyum senang.
"Sudah?" tanya Sashi.
"Sebenarnya belum, tapi... kita pergi saja. Aku ingin nanti mendapatkan pelayanan terbaik," ujar Malik dengan kerlingan matanya.
"Eumhhh... bagaimana ya?... baiklah!"
"Kalau begitu ayo berangkat!" keduanya segera keluar dan menuju destinasi wisata disana.
Malik membawa istrinya berbulan madu ke pulau Dewata Bali, ia memilih tempat itu karena sesuai dengan permintaan istrinya yang menyukai tempat yang bernuansa alam dan pantai yang indah.
Setelah keluar dari hotel, mobil mulai melaju ke salah satu destinasi wisata yang terkenal di sana dan Sashi pastinya akan senang.
Setelah turun dari mobil, wajah Sashi sedikit bingung karena mereka akan menaiki kapal feri dari Padang Bai menuju Nusa Penida membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Sashi dibantu suaminya naik ke kapal feri.
"Jadi namanya pantai kelingking?" ujar Sashi yang dibalas anggukan Malik.
"Aku jadi penasaran."
"Kau akan menyukainya nanti," ujar Malik memeluk pundak Sashi. Tanpa sadar karena menikmati pesona laut yang indah, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
Mata Sashi langsung terbuka lebar melihat pemandangan dihadapannya saat ini, air yang bewarna biru kehijauan dan dikelilingi oleh tebing menambah pesonanya, dengan senang ia turun untuk mencapai air laut itu dengan cuaca yang terlihat sangat mendukung.
Malik melihatnya tersenyum senang dengan reaksi istrinya dan segera ia mengiringi langkah istrinya menuruni tangga itu dengan hati-hati, setelah langkah yang cukup melahirkan akhirnya sashi bisa merasakan air laut itu menyapa kakinya dan ia berlarian seperti anak kecil.
Pantai Kelingking Bali merupakan salah satu tempat paling ikonik di Nusa Penida. Pantai ini bersembunyi di desa Bunga Mekar, tepatnya berada di Barat Daya Pulau Nusa Penida. Pantai Kelingking Bali memiliki pemandangan bahari yang menakjubkan. Kamu bisa melihat tebing curam yang menjulang tinggi membentuk seperti T-Rex dan lekukan bukit pantai, dikenal dengan Tebing Paluang atau Karang Dawa sebagai salah satu spot foto wajib bagi para wisatawan. Selain pesona air laut berwarna kehijauan dan hamparan pasir putih yang cantik, Pantai ini juga sebagai spot terkenal untuk diving yakni Manta Point.
"Terima kasih, aku senang sekali," ujar Sashi mengalungkan tangannya ke leher suaminya, wajah mereka terlihat dekat seiring waktu yang mereka habiskan bersama.
"Apapun untukmu sayang," balas Malik yang semakin mendekat dan membuat hidung mereka bersentuhan.
"Kau tau?"
"Apa?"
"Aku tadi melihat sepasang suami istri dan istrinya terlihat sedang hamil, aku ingin seperti itu juga dan kau akan membawaku ketempat yang indah, dan tentunya tak lebih datar sedikit," ujar Sashi yang membuat Malik terkekeh.
"Tentu, aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan mu dan apalagi ditambah dengan kehamilan anak kita nantinya. Aku akan menemani mu di masa itu."
Tok! Tok! Tok!
Lamunan Sashi buyar saat mendengar ketukan pintu kamarnya. "Masuk!" ujar Sashi dan saat pintu itu terbuka ia melihat....
Bersambung....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Rahma AR
🥰
2022-06-04
1
Karina 15mei
Siapa itu?
2022-05-16
1
Putri Handayani
lanjut semangat💪💪💪💪
2022-05-11
1