Dengan ranting sebagai pedang, Alexander mulai menebaskan ranting tersebut ke pohon yang berada di depannya.
Slash!
Sing!
Bruakk!
Pohon besar yang berada di depan Alexander jatuh dengan terpotong rapi di batangnya.
“Ranting ini menjadi sekeras besi, dan teknik pedang yang ku gunakan menjadi satu dengan ranting ini”
Alexander akhirnya sampai pada pemahaman bahwa, energi Aether perlu adanya media lain yang menjadi penyalur untuk digunakan.
Energi Aether digunakan bersamaan dengan teknik pedang, membuat ranting yang dipegang olehnya menjadi memiliki sifat seperti teknik pedang yang digunakan.
“Apa jadinya jika aku mengalirkan seluruh energi Aether ke tubuhku ? apa itu tubuhku akan menjadi sekeras besi juga ?” pikir Alexander yang penasaran.
Alexander kemudian mencoba membuktikan teori yang dia pikirkan.
Alexander kemudian memejamkan matanya untuk memfokuskan pikirannya. Aliran Aether mulai mengalir di sekujur tubuh Alexander.
Tubuh yang sudah dialiri dengan energi Aether, Alexander langsung memukulkan tinjunya ke batang pohon yang telah dipotong sebelumnya.
Bam!
Tinju Alexander dengan mudah menembus batang pohon.
Melihat hal itu, Alexander akhirnya sampai pada kesimpulan.
“Ternyata seperti itu, bahkan tinjuku memiliki karakteristik pedang, dan ini terjadi mungkin akibat dari Formless Sword Technique yang aku latih, sehingga semua energi Aether akan memiliki karakteristik seperti pedang” angguk Alexander yang paham.
“Tapi sepertinya bukan sampai disitu saja perbedaan penggunaan energi Aether dan Mana, aku masih sedikit penasaran apakah ketika Circle kedua terbentuk, efek yang ditimbulkan juga berbeda ?” pikir Alexander merenung.
Alexander merenung sejenak, karena setiap kali Formless Sword berhasil membuat Circle baru di jantung, maka akan ada efek baru yang ditimbulkan.
Bukan hanya sekedar jumlah Mana yang disimpan dalam tubuh yang meningkat, tapi ketika sudah mencapai Circle ketiga, maka dengan bantuan pedang bisa membuat Alexander terbang.
yang menjadi menjadi pertanyaan Alexander, apakah dengan Aether ketika mencapai tahap 3rd circle, apakah dia masih bisa terbang dengan pedang.
Hal ini yang menjadi pertanyaan di dalam benak Alexander sekarang.
“Sudahlah, pikirkan saja itu nanti, yang utama sekarang adalah pergi dari hutan ini dulu” gumam Alexander membuat keputusan.
“Tapi kemana aku harus pergi ?” pikir Alexander sambil mengerutkan keningnya.
“Jika aku kembali ke rumah, jelas mereka akan menyadari keberadaan tubuh ini yang masih hidup, dan mungkin mereka akan mencelakai lagi, jadi satu-satunya cara untuk bertahan hidup tanpa mengejutkan mereka adalah menyembunyikan identitas asli tubuh ini” pikir Alexander dengan serius.
Sambil menggosok gosok keningnya, Alexander memikirkan cara untuk bisa keluar dari hutan tanpa harus mengungkapkan bahwa dia hidup.
Karena jika identitasnya diketahui, mungkin orang-orang yang ikut serta dalam proses pembunuhannya akan waspada dan berusaha mengirim pembunuh lain.
Demi menghindari konflik dengan kondisi yang masih lemah, Alexander harus bertahan sementara waktu dengan menyembunyikan dirinya yang masih hidup.
“Benar! teknik pengubah tulang wajah!” seru Alexander sambil menepuk pahanya.
Teknik pengubah tulang wajah adalah teknik yang dia temukan tanpa sengaja, dan teknik itu hanya memiliki fungsi mengubah tulang wajah untuk penyamaran.
Di kehidupan sebelumnya, Alexander tidak membutuhkan teknik ini untuk digunakan, karena tidak ada sosok yang dia waspada sama sekali, tapi di dikehidupan kali ini, wajahnya bisa membuat orang-orang yang ingin dia mati menjadi sadar dan menyerangnya.
Mau tak mau, Alexander harus sedikit pengecut untuk bertahan hidup.
Alexander mulai duduk bersila dan mulai menjalankan formula teknik pengubah tulang wajah.
Awalnya rasa geli muncul di seluruh wajah Alexander, beberapa saat kemudian dia merasakan seluruh wajahnya seperti digigit oleh ribuan semut.
Mengerenyes menahankan rasa sakit, Alexander terus fokus untuk mengubah wajahnya.
Kali ini mencoba meniru wajah salah satu musuhnya yang paling tampan.
Plak!
Plak!
Plak!
Alexander beberapa kali menampar wajahnya.
“Sukses, aku pikir tidak akan berhasil” gumam Alexander lega.
“Hehehe, jika si wajah rubah itu tahu aku memakai wajahnya, mungkin dia akan bangkit dari kuburannya” kekeh Alexander sedikit.
Dengan wajah baru miliknya, Alexander bisa dengan percaya diri berbaur di tempat umum tanpa harus diketahui oleh pihak keluarganya ataupun musuhnya.
“Sebut saja mawar, eh tidak sebut saja Xander” ucap Alexander yang memutuskan nama samaran miliknya.
Alexander kemudian berjalan ke arah luar hutan mengandalkan ingatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments