Keluarga Lewistpun berpamitan untuk pulang, sebelum pulang erik tidak sengaja berbicara dengan cika, saat itu mereka hanya berdua. "Aku senang kita bertemu lagi, semoga kau tidak bosan selalu melihatku cika"
"mungkin untuk sekarang aku tidak bosan rik, tapi kalau besok atau lusa bertemu denganmu, akan ada rasa bosan" cikapun tertawa. "aku akan membuatmu selalu bertemu denganku" cika hanya menggeleng mendengar perkataan erik.
Saat mobil keluar dari gerbang rumah, cika masih setia memandangi kepergian mobil yang sudah melaju jauh dari rumahnya itu, Alex melihat cika yang masih berada diluar mengajaknya untuk masuk kedalam "cika ayo masuk, udara diluar dingin. Tidak baik untuk kesehatanmu". cika masih tidak menoleh dengan ajakan dari alex. Alexpun memutuskan untuk menemani sang adik diluar. " apa yang sedang kau fikirkan" sambung alex.
cika melihat sang kaka yang begitu setia berada disisinya hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu. "apa ada yang mengganggu fikiranmu" tanya alex.
saat mendengar pertanyaan itu cika mulai mencoba menjawab "aku selalu merasa khawatir oppa... jika melihat mobil keluar dari gerbang disana. aku selalu merasa takut jika semua pergi meninggalkan aku sendiri" jelas cika. "Tidak ada yang akan pergi darimu. eomma appa dan aku sangat menyayangimu mana mungkin kami akan meninggalkanmu"
mendengar perkataan alex cika menunduk air mata yang dia tahan sudah tidak bisa terbendung, isak tangis cika terdengar pilu. Saat itu terlintas ingatan tentang yunho yang mengucapkan itu hal yang sama. Mendengar cika menangis alex terkejut apa ada yang salah dengan perkataannya. " hey hey...cika maafkan oppa... apa ada yang salah dengan perkataanku, apa yang aku katakan menyakitimu" alex bingung melihat cika menangis tak henti, alexpun dengan panik mendekap sang adik. "aku pernah mendengar perkataan itu oppa..dimana itu hanya manipulasi bagiku, kata - kata itu selalu di ucapkan oleh yunho padaku, tapi dia pergi meninggalkanku disini sendiri tanpanya. aku tidak tahan oppa dengan itu semua, aku berusaha untuk iklas berulang kali tapii aku tidak bisa" jelas cika.
"apa aku harus percaya dengan perkataan itu, atau aku harus berpura - pura lagi untuk tetap percaya, katakan oppa... Katakan padaku" pertanyaan itu yang membuat alex sedih melihat keaadaan cika kali ini, bagaimanapun alex tau bagaimana adiknya itu.
"aku lelah oppa... Aku lelahh.... Sampai kapan aku harus seperti ini ... Aku lelah jika semua selalu ada diingatanku" cika menumpahkan semua isi hatinya pada alex, semua keluh kesah yang selama ini gadis itu pendam. Alex hanya mendekap dan mencoba mendengarkan keluh kesah sang adik. alex merasakan sesak didadanya, betapa rapuh hati adiknya itu, alex mengenal dan mengetahui cika adalah gadis yang periang selalu ada gelak tawa setiap dia berbicara. tapi semua berubah sekarang yang dia lihat hanya mata yang di penuhi dengan kekecewaan yang mendalam.
"menangislah, setelah ini jadilah cika yang lebih kuat menahan itu semua... Oppa mengerti apa yang kau rasakan". alex menepuk punggung dengan sangat lembut memberi kekuatan pada cika, bahwa semua akan baik - baik saja.
setelah beberapa menit cikapun mulai tenang. Alex yang masih setia menemani mulai melonggarkan pelukannya itu, membawa cika untuk duduk di salah satu kursi yang ada di depan rumah.
alex mengangkat kepala cika untuk melihat keaarahnya dan menghapus sisa - sisa air mata di pipi adiknya itu.
"Dengarkan aku... jangan pernah mencoba memendam lukamu ini, berbagi keluh kesahmu ini padaku, jangan merasa kau sendiri cika, ada aku yang akan setia mendengarkan semua ceritamu" alex mencoba menghapus air mata itu. "apa kau mau satu cup es krim vanila" tanya alex dengan senyumnya itu. Cika yang mendengarnya mengangguk dan ikut tersenyum. cika sangat bersyukur alex hadir sebagai kaka laki - laki yang selalu ada untuknya, memahami semua tentang cika. Alex yang melihat cika tersenyumpun bersemangat "oke tunggu disini, aku akan membawakannya untukmu" alexpun bergegas membawakan apa yang menjadi kesukaan adiknya itu.
pada saat mereka kecil mereka selalu bersama, jadi alex tau bagaimana cara meredakan adik perempuannya itu jika menangis, dengan membawakannya satu cup eskrim rasa vanila, dengan begitu cika akan berhenti menangis dan akan tersenyum kembali.
alexpun kembali dengan membawa dua cup eskrim di tangannya dan memberikan pada cika.
"habiskan cepat, jika masih kurang aku akan membawakan lagi untukmu" cika yang mendengarnyapun tersenyum. "adikku ini sangat cantik jika tersenyum, jadii berikan senyum indah ini pada oranglain di sekitarmu"
"cika..... beritau aku jika ada yang membuatmu tidak nyaman" sambung alex. cika menoleh dan mengangguk mengiyakan perkataan alex.
"oppaa.... Terimakasih kau selalu ada di waktu yang tepat, dimana pelukan itu yang aku butuhkan, disaat semua sulit bagiku kau selalu menjadi salah satu penguatku" alex membawa cika dalam dekapannya menyalurkan kekuatan pada sang adik kesayangannya itu "aku oppamu jangan seperti itu, aku berjanji akan selalu ada untukmu...jadi sekarang habiskan eskrimmu itu atau aku habiskan semuanya" cika dan alexpun tertawa. Saat cika melahap eskrimnya, saat itu alex mengingat soal devid dan menanyakan pada cika "Apa tadi kau sempat berbicara dengan devid" pertanyaan itu membuat cika menoleh kaget. "bagaimana kau tau oppa"
alex terkekeh melihat respon adiknya itu "bagaimana aku tidak tau, kau masuk dan bergabung denganku tidak lama dari itu devid masuk dari arah yang sama"
"kami hanya membicarakan tugas di kampus oppa tidak ada yang lain".
alex mengelus pucuk kepala cika dengan senyum di bibirnya "Itu urusanmu.. Yang oppa tau dia pria baik, tidak ada salahnya jika kalian bertemankan" cika mengangguk tanda setuju dengan ucapan alex. Tidak lama dari itu alex mengajak cika untuk masuk kedalam rumah karena udara malam yang sangat dingin, cika mengiyakan ajakan alex.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Di dalam mobil lewist membuka topik tentang keluarga winata, bagaimana respon dua anaknya itu mengenai keluarga winata yang baru mereka jumpai.
"appa senang kalian mengenal teman dekat appa, kalian harus sering - sering bertemu dengan alex" ucap lewist
"alexpun sibuk pa, jika ada waktu luang kalian harus bertemu" pangkas elena "eomma terpukau pada anak perempuan wilson, dia cantik kan erik" tanya elena pada erik. "dia memang cantik eomma, eomma belum tau bahwa dia teman sekelas kami" jawab erik pada ibunya itu. Elenapun menoleh pada jawaban erik "eomma baru mengetahuinya, lain waktu ajak dia kerumah kita" elena mengetahui bahwa anaknya sedang jatuh cinta pada seorang gadis. Lewist hanya tersenyum mendengarkan percakapan mereka. di satu sisi devid yang mendengarkannya hanya diam tidak ada respon dari devid sendiri tentang cika.
elena melihat devid hanya melamun, tidak tau apa yang ada difikiran anak laki - laki yang satu ini. Tapi dengan penasaran elena bertanya "devid...apa ada yang kamu fikirkan nak" tanya elena
tanpa menoleh devid menjawab " tidak ada eomma" jawab singkat devid. "apa ada sesuatu pada hubungan kalian" yang di maksud adalah devid dan emely, kali ini devid diam, dengan begitu elena tau dengan pertanyaan nya membuat devid tidak nyaman. " kalau nanti kau siap bicaralah pada eomma" elenapun tidak memperpanjang pertanyaan pada devid.
devid diam karena fikirannya dipenuhi dengan cika, pria itupun bingung mengapa fikirannya tertuju pada gadis itu. "aku harap tidak ada hal lebih yang terjadi diantara kita" kata devid dalam hatinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Haiiii guys🙋♀️
menurut kalian "devid suka ga ya sama cika"??
kalo kalian penasaran terus ikutin ya cerita aku, dan aku mau ngucapin terimakasih yang selalu setia dukung dan suport aku♡
kalau suka jangan lupa like ya👍...
kalau ada kritik tulis di kolom komentar🙏...
dan kalau bisa shere ketemen2 lainnya😇...
makasih banyak dukungannya see u♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments