■ Acara amal_

Di taman dekat rumah Cika dan Alex duduk menikmati angin yang sejuk malam hari dengan menenangkan satu sama lain, entah kapan terahir kali mereka menikmati waktu bersama. Dengan dekapan sang kaka yang kini sangat membuat cika tenang .

"Apa kamu tau, jika oppa disini sangat mengkhawatirkanmu, dengan kabar yang oppa terima dari eomma, dengan kamu terpuruk seperti ini eomma adalah orang yang paling sedih"

"Apa oppa marah kepadaku dengan kondisiku seperti ini?"

"Tidak cika bukan seperti itu, oppa hanya merindukan cika yang oppa kenal dengan keriangan yang kamu ciptakan dengan senyuman indah yang kamu hadirkan untuk oppa" dengan lembut Alex mengusap kepala adiknya itu.

"Mengapa sandaran yang begitu nyaman saat ini menghilang oppa? Mengapa pendengar yang begitu setia sekarang pergi? Mengapa sulit bagiku untuk kuat oppa disaat kenangan itu terus menerpa dan terus datang di setiap aku menyusuri tempat yang aku sukai? aku terus berlari berharap kenangan itu jauh dariku, tapi semakin aku berlari kenangan itu terus menerus membuatku lemah"

"Oppa tau sulit bagimu untuk melupakan Yunho tapi dia tidak pergi dia akan terus bersamamu , dia akan slalu ada hatimu dan disisimu. Kamu harus tau Yunho  sangat amat menyayangimu jangan salahkan dia untuk dia pergi cika, mungkin saat ini berat bagimu untuk melupakan Yunho, tapi jika kamu tidak mencoba kapan kamu akan kuat seperti cika yang oppa kenal sebelumnya hmm" jelas alex pada adiknya itu

yang sebenarnya merencanakan untuk cika pindah kenegara itu adalah Alex, apapun yang terbaik untuk adiknya akan Alex lakukan.

Udara semakin dingin kaka beradik itu memutuskan untuk masuk kerumah dan menghangatkan badan mereka.

Saat masuk kedalam rumah wilson sedang membicarakan pekerjaan dengan rekan kerja dan kebetulan itu adalah sahabat dari orangtua cika

"Sayang apa keaadaanmu membaik, beristirahatlah sekarang tidak baik berlama lama diluar" cika hanya mengagukan kepalanya.

"Cika kenalkan ini sahabat appa Tn Lewist , cika jika kamu bosan di rumah kamu bisa mencoba bekerja di perusahaan oppamu, tapi jika kamu ingin melanjutkan kuliahmu yang tertunda kamu boleh melanjutkannya disini"

"salam kenal Aku cika Amira ahjussi (paman), aku akan pertimbangkan rencana appa"

Cika hanya tersenyum menanggapi ucapan appanya dan melanjutkan langkahnya menuju kamar, saat menuju kamar cika melihat balkon rumah terlihat sosok wanita paruh baya sedang terduduk dan memegang secangkir teh hangat dan melamun memandangi indahnya taman belakang rumah nya itu, dengan langkah ragu cika menemui ibunya dan memeluk hangat dari belakang.

"eomma sedang apa disini, apa mau aku temani, pakai jaketmu eomma cuaca disini dinginn" dengan menoleh eomma tersenyum dan membalas dekapanmu

" eomma sedang menikmati udara segar ini sayang, duduklah"

" eomma mendengar bahwa appa menawarkan untukmu bekerja?"

"Hhmm aku akan memikirkan rencana itu, aku akan minta saran oppa juga untuk itu"

"Apapun yang kamu putuskan nanti eomma mendukungmu" dengan senyuman yang hangat sarah memberikan dekapan dan mengelus kepala cika

" eomma, jika aku ingin mengikuti acara amal di busan apa eomma dan appa mengizinkan aku pergi" acara amal yang cika ingin hadiri itu adalah acara yang ingin diikuti oleh Yunho . "Apa kamu kesana akan sedirian sayang, eomma mengizinkan kamu pergi tapi dengan oppamu"

Dengan anggukan lemah kamu menyetujui perkataan eomma.

Pagi hari dengan udara yang lumayan dingin cika pergi bersama Alex menghadiri acara amal yang cika inginkan, selama perjalanan cika hanya diam memandangi jendela mobil dan terpaan angin yang meniup menikmati dinginnya udara busan.

" tidak peduli seberapa jauh tempat itu, seberapa lama perjalanan itu untuk berada di sana aku akan berusaha mendatangi dan turut andil dalam tujuanmu Yunho" batin cika yang terus menerus berkata bahwa apapun itu demi Yunho.

Setiba cika di busan cika melihat acara yang sangat ramai dengan banyaknya orang , keinginnan nya yang mengajaknya untuk terus masuk kedalam acara itu, saat cika menyusuri loby, atensi mata cika mengarah kesuatu patung dan lukisan yang tidak begitu besar yang menempel di dinding yang begitu kokoh, tangannya mengelus lukisan yang dilindungi kaca yang begitu antik.

"Aku menemukanya sayang, ini yang kamu mau, aku merindukan kamu menceritakan semuanya tentang lukisan dan patung ini" dengan air mata yang menetes tanpa aba - aba, dari kejauhan tidak disangka salah satu pria memperhatikan yang dilakukan cika dan lukisannya .

"Serapuh itukah kamu cika, Yunho kamu datang disaat yang tepat saat aku dan cika berjauhan, tapi kamu pergi disaat tidak tepat saat aku dan cika masih berjauhan. Aku berjanji akan slalu ada disaat cika slalu membutuhkanku aku akan pegang janji ku padamu" Alex tidak melepaskan pandangannya dari cika apapun yang adiknya inginkan pasti dia akan melakukannya.

......................

......................

Saat mobil dengan kecepatan tinggi salah satu penumpang sedang berbicara dengan lawan bicaranya di telfon " aku akan pergi untuk mengambil berkas kerja sama kita, cika sedang mengatur acara pernikahan"

"Yaakk !! kau akan menikahi adikku, dan kau baru mengabariku sekarang?? Tega sekali kalian" 

"Jika kau tidak sibuk dengan perusahaanmu pulanglah secepatnya, kau aku izinkan untuk mengandeng cika di atas pelaminan nanti" dengan tegas Alex membantah pembicaraan Yunho " Aku adalah kakanya aku yang akan menggandeng adikku diatas pelaminan nanti, aku akan pulang secepatnya, tunggu aku" kekehan Yunho saat mendengar kekesalan alex padanya, senyum itu memudar saat firasatnya berkata bahwa akan ada saatnya dia pergi meninggalkan cika sendiri.

" berjanjilah jika takdir tidak mengizinkan aku untuk terus menjaga cika, aku ingin kau terus bersamanya menjadi salah satu tempat keluh kesahnya dan tidak mengizinkan dia untuk sendiri" semua hening saat Yunho memulai pembicaraan tentang cika.

"apa yang kau bicarakan, kalian akan menikah minggu besok dan kau tau aku ini kakanya kau tak perlu khawatir dengan itu"

" hemm berjanjilah untukku Alex" tidak lama Alex tertawa " aku berjanji" tak lama dari itu  mereka menyudahi percakapan mereka. Suara klakson mobil truk sangat keras dan tak di sangka menghantam mobil yang di tumpangi oleh yunho.

Tak lama dari itu Alex menerima kabar bahwa Yunho sudah tiada, pada saat itupun kaki yang meonopang tubuh yang sangat kokoh lemah begitu saja dan tidak percaya dengan kabar itu. Alex langsung mencari kabar dengan menghubungi sarah ibunya.

"Eomma coba cari tahu apa benar itu Yunho, aku beberapa jam lalu baru menelfonnya dia baik2 saja, bagaimana keaadaan cika saat ini??"

"Alex itu benar Yunho dia telah tiada, adikmu sangat terpukul saat ini"

kejadian itu mengigatkan alex pada kedua orang tuanya, Alex mengetahui bagaimana terpukulnya dan terlukanya saat orang yang kita sayangi pergi meninggalkan kita begitu saja tanpa pamit.

" oppa " suara cika membuyarkan lamunan alex. "apa yang oppa pikirkan ??"

" ahh anniyo (tidak), apa kamu suka tempat ini cika? " dengan senyuman cika membalas " aku menyukainya, disini banyak seniman, tangan - tangan yang membuat ukiran luar biasa"

" aku senang mendengarkan antusiasmu cika, kalau begitu kita pulang sekarang"

" kalau begitu aku ketoilet dulu oppa, aku ingin menyegarkan mukaku"

" baiklah, oppa akan tunggu di mobil jika ada apa - apa telfon oppa"

dengan anggukan cika menyetujui arahan Alex.

pada saat cika berjalan menyusuri lorong mencari toilet, tidak sengaja seseorang dengan langkah terburu - buru menabrak tubuh cika sampai cika terjatuh di lantai dan berkas yang pria itu bawa berserakan di lantai.

" ahh nona maafkan aku, aku sedang terburu - buru karna bosku menungguku di ruangannya" dengan pelan pelan memunguti kertas di lantai " apa nona baik - baik saja" dengan pelan cika membantu merapihkan kertas - kertas itu " tidak masalah, aku baik - baik saja, lain kali harus lebih berhati - hati" satu uluran tangan pada cika dari pria itu dan di sambut hangat oleh cika "namaku erik adion, senang berkenalan denganmu" cika menjabat tangan erik dengan ramah " aku Cika amira Winta"

"kalau begitu aku duluan cika aku sedang di tunggu oleh atasanku, semoga kita bertemu di lain hari dan tempat" lamabaian tangan pria itu hanya di balas senyuman oleh cika. cika melanjutkan langkahnya menuju toilet, selesai cika bergegas menyusul Alex yang sedari tadi menunggunya di mobil.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Haii guyss

Disini Cika udah lumayan tegar dari sebelumnya.

dan ada arik adion disini, kira - kira arik adion siapa ya?

tunggu kelanjutan ceritanya ya guys🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!