Perjalanan Dari Cupu Menjadi Suhu

Perjalanan Dari Cupu Menjadi Suhu

Kecelakaan

...~Cerita murni imajinasi penulis, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan alur cerita itu tidak disengaja dan mohon maaf yang sebesar-besarnya~...

...​​•~Selamat Membaca~•...

...~•-•~...

Seorang gadis duduk termenung membaca beberapa tumpukan novel yang berada di depannya,

"Kenapa alurnya begini??!" Teriaknya sedikit kencang membuat seisi Perpustakaan meliriknya.

Ia duduk di pojokan Perpustakaan menggunakan baju kaos berwarna hijau muda dipasangkan dengan jeans hitam, tak lupa ia memakai topi agar tak terlihat menonjol.

Padahal, memakai kaos hijau muda saja membuatnya sangat menonjol karena rata-rata di dalam ruangan orang memakai baju yang berwarna gelap, ditambah teriakannya tadi membuat tatapan seisi Perpustakaan tertuju ke arahnya.

"Apa liat-liat? Gak pernah liat orang kesel apa?!" Bentak gadis itu melototi satu persatu orang yang menatapnya aneh.

Seluruh orang yang menatapnya menggeleng-gelengkan kepalanya heran lalu melanjutkan aktivitas masing-masing.

"Kalau tahu siapa gue kalian pasti langsung berlutut memohon maaf karena lancang menatap gue!" Oceh gadis itu kembali membaca novelnya.

Tiba-tiba seorang lelaki dengan stelan jas menghampiri gadis itu.

"Nona Reana, saatnya pulang" Ucap lelaki itu membungkuk hormat.

"Benarkah? Bawain novel ini! Gue mau protes sama Kakek!" Perintah gadis yang bernama Reana kemudian berjalan keluar Perpustakaan.

Gadis itu adalah Reana Alexandra, cucu dari Bryan Alexandra pengusaha nomer satu di kota ini. Keluarga Alexandra memiliki banyak perusahaan diberbagai bidang seperti perusahaan game, fashion dan bahkan penerbitan novel, mereka juga memiliki banyak hotel diberbagai daerah, tak ada yang tidak kenal dengan nama keluarga Alexandra.

Reana adalah gadis berusia 20 tahun, memiliki paras yang cantik dan senyuman manis, tak ada satupun lelaki yang tak menyukainya, apalagi mengingat latar belakangnya adalah Alexandra.

Saat kecil Reana pernah mengalami kecelakaan, sejak itu Kakeknya memerintahkan pengawal untuk melindunginya setiap saat. Reana tak bisa berinteraksi kembali dengan sembarangan orang dan hanya anak dari keluarga terpercaya Kakeknya yang bisa menjadi temannya.

Reana sangat dimanja dan dilayani layaknya Tuan Putri sehingga ia memiliki sifat yang angkuh, sombong, dan egois. Apa yang ia inginkan harus tercapai bagaimanapun caranya, ia tak ingin kalah dari siapapun.

Karena Reana gemar membaca novel sejak kecil, Kakeknya mendirikan perusahaan BookA, sebuah perusahaan penerbitan novel untuk Reana agar ia bisa membaca novel sepuasnya.

Sedari dulu Reana selalu menyeleksi penulis-penulis di perusahaannya, jika ada novel yang tak ia sukai maka otomatis penulis itu keluar dari perusahaan.

Egois bukan? Itulah Reana, tapi akan sangat beruntung seorang penulis jika ada novel yang sangat Reana sukai maka gaji penulis itu bisa naik 4 bahkan 5 kali lipat sesuai tingkat kesukaan Reana pada novel tersebut, dan penjualan novel itu akan meningkat pesat. Bisa dibilang perusahaan BookA hadir untuk memenuhi hasrat membaca Reana.

Reana berjalan masuk menuju ruang kerja Kakeknya.

"Kakek.." Panggil Reana sambil berlari memeluk Kakeknya, Bryan tersenyum dan membelai rambut Reana pelan.

"Ada apa? Kenapa raut wajah cucu kesayangan Kakek ini cemberut? Apa ada novel yang gak Rea sukai?" Tanya Bryan memperhatikan wajah cucunya yang cemberut.

Bryan tahu betul raut wajah cucunya ketika ia tak menyukai sebuah novel atau bahkan saat ia sangat menyukai sebuah novel.

"Rea ingin bertemu dengan penulis novel Journey to Love, novelnya bikin Rea kesel! Rea pengen ngubah endingnya!" Reana membuat wajah cemberut

"Journey to Love? Memang ending bagaimana yang cucu kesayangan Kakek ini inginkan?" Bujuk Bryan,

"Masak endingnya Hanny sama Sean, kenapa Sean? Harusnya Hanny berakhir dengan Ethan!" Reana menceritakan kekesalannya.

"Ethan selalu ada walaupun sikapnya dingin, sedangkan Sean hanya cinta pertamanya, endingnya bikin Rea kesal!" Oceh Reana,

"Siapa penulisnya Kek? Dan kenapa novel ini laku dipasaran?! Kenapa BookA mencetak novel ini?!!" Reana meluapkan emosinya, Bryan hanya bisa mengelus rambut Reana pelan untuk menenangkan.

"Novel itu ya, Kakek juga gak tahu siapa penulisnya, karena tiba-tiba novel itu sudah terbit, Kakek ingin menariknya kembali tapi sudah terjual habis dan banyak yang menyukainya,"

"Rea gak suka sama isi novelnya?" Tanya Kakeknya.

"Rea suka! Yang Rea gak suka itu endingnya! Rea ingin bertemu penulis dan menyuruhnya merubah ending cerita, atau Rea sendiri yang masuk ke novel dan merubahnya, huh!"

"Hahaha, emang Rea bisa masuk ke dalam novel?" Tanya Bryan berusaha membuat lelucon.

"Bisa, Rea tinggal masukin wajah Rea seperti iklan di TV, mereka pasti bisa bantu Rea masuk" Ucap Reana percaya diri.

Bryan hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar ucapan Reana yang terlalu percaya bahwa iklan yang ada di TV benar-benar bisa berpindah tempat dengan masuk ke gambarnya.

Ini salah Bryan karena terlalu membiarkan cucunya ini banyak membaca novel dibanding keluar jalan-jalan bersama temannya, sehingga imajinasi Reana begitu tinggi bahkan ia sulit membedakan mana kenyataan mana hanya fantasi.

"Rea pulang ya, udah beberapa hari ini Rea gak pulang dan hanya diam membaca novel di perusahaan, Mama khawatir loh karena Rea gak pernah pulang,"

"Mama juga udah masak makanan kesukaan Rea, nanti Kakek menyusul pulang" Pinta Bryan menatap wajah cucu kesayangannya yang terlihat kurang tidur.

Reana sedikit berpikir sebelum menjawab,

"Iya Rea pulang, tapi Rea pulang sendiri tanpa dikawal ya Kek?" Pinta Reana memelas berharap ia tak diperketat lagi.

"Hmmm yaudah kamu pulang sendiri, tapi hati-hati di jalan ya?" Bryan mengecup pelan dahi Reana.

"Siap Komandan!"

...**...

Reana memasuki mobil yang berada di parkiran perusahaan, ia mencoba menelpon seseorang.

"Hallo? Gimana? Lo dapet alamatnya?" Tanya Reana pada seseorang di seberang telpon.

"Iya gue dapet, tapi posisi alamatnya aneh banget, ada di ujung kota dan tempat itu udah gak berpenghuni, lo yakin mau ke sana?" Tanya orang yang berada di seberang telpon.

"Gue gak peduli, lo kirim aja alamatnya sekarang, setelah itu gue langsung transfer uangnya. Gue harus ketemu sama penulis novel ini, harus!" Perintah Reana kemudian mematikan sambungan.

Setelah mendapat pesan, Reana langsung mengendarai mobilnya menuju alamat yang ia dapatkan.

Dalam perjalanan Reana mulai mengingat kembali cerita novel yang ia baca.

"Dari penglihatanku, menurutku novel itu bukanlah kisah imajinasi penulis" Batin Reana sambil menyetir.

"Novel itu seperti menceritakan tentang kisah orang lain, atau bisa jadi kisah tentang teman sekelasnya dan penulis hanya menjadi pengamat dalam hubungan itu"

"Dan saat Hanny bersama dengan Ethan, kisahnya begitu nyata dan terasa ke hati pembaca"

"Itu membuatku berpikir bahwa kisah yang terjadi antara Hanny dan Ethan adalah kisah penulisnya sendiri,"

"Bisa dilihat moment Ethan dan Hanny tertulis begitu rinci dan bermakna dibanding kisah Hanny dan Sean yang kisahnya tak begitu romantis, ada yang terasa kurang."

"Tapi walau begitu, kisah nyata dan di novel memiliki perbedaan. Letak perbedaannya adalah di posisi karakter"

"Penulis berada di posisi Ethan dalam novel dan orang yang disukai penulis berada di posisi Hanny. Bisa dibilang kalau penulis menyukai orang itu tetapi orang itu menyukai orang lain"

"Bisa disimpulkan posisi penulis dalam cerita adalah wanita sampingan yang menyukai Ethan, lalu Mina wanita sampingan yang menyukai Sean"

"Yang menjadi pertanyaan, kenapa dalam novel penulis tak menghadirkan karakter itu?"

"Mengapa ia tak menghadirkan karakter sampingan yang menyukai Ethan?

Mengapa ia tak menghadirkan karakternya dan malah menempatkan momentnya sendiri ke Ethan dan Hanny? Begitu banyak keganjalan dalam cerita"

Reana merasa bingung dan memiliki banyak pertanyaan tentang isi novel, ia benar-benar ingin bertemu dengan penulis novel misterius ini.

...***...

Reana sampai di sebuah gedung sesuai dengan alamat yang dikirimkan oleh seseorang ditelpon tadi.

Reana memarkirkan mobilnya di depan gedung itu dan berjalan keluar. Terlihat banyak orang yang berlalu-lalang di depan gedung itu bahkan banyak orang yang berjualan di sekitarnya.

"Apanya yang gak berpenghuni, rame gini kok" Gerutu Reana kemudian berjalan memasuki gedung.

Ketika di dalam gedung, Reana tak melihat siapapun tetapi gedung itu begitu bersih dan rapi seperti ada yang tinggal di sana.

"Permisi!" Teriak Reana berharap ada yang keluar menyapanya, tetapi tak ada siapapun.

"Per-Akhh!!" Tiba-tiba listrik mati, hujan langsung turun dengan deras bahkan disertai petir, Reana tak bisa melihat sekitar karena gelap.

Ia berbalik dan berjalan keluar sambil mengira-ngira langkahnya ketika masuk tadi. Ketika ia berhasil keluar, ia melihat sekitar tak ada siapapun, hanya ia sendiri.

"A-apa-apaan nih, gue gak lagi di dalem novel horor kan?" Reana merinding, ia mencoba berlari memasuki mobilnya.

Tepat saat ia membuka pintu mobil, terdengar suara lompatan, Reana mendongak melihat seseorang melompat dari atas gedung dan langsung jatuh menimpanya.

Mereka berdua terbaring lemah, orang itu berlumuran darah di sekujur tubuhnya, dengan samar Reana mendengar bisikan

"Mampukah kamu menjalani kehidupanku? Kamu ingin hidup tetapi tak ada yang mengharapkanmu hidup.. setiap hari rasanya ingin mati saja"

Reana samar-samar melihat orang itu tersenyum menatapnya, kesadaran Reana perlahan mulai menghilang, tepat saat itu petir menyambar mobilnya dan mobil meledak terbakar mengenai tubuh orang itu dan tubuh Reana.

...***...

Seorang gadis yang terbaring lemah perlahan membuka matanya, ia melihat langit-langit kamar dengan tatapan kosong.

"Apakah aku tertidur?" Batinnya

Ia melihat sekeliling dan seorang wanita paruh baya tertidur di sampingnya. Ia berusaha bangkit perlahan agar orang yang tidur di sampingnya tak terganggu.

Ia duduk dan termenung melihat sekeliling, sekarang ia sadar bahwa ia berada di Rumah Sakit. Gadis itu tak mengingat apapun dan mengapa ia terbaring di sini, pikirannya kosong.

Wanita paruh baya yang tertidur di sampingnya terbangun, ia melihat gadis yang beberapa hari terbaring koma kini duduk dan menatap ke arahnya, tiba-tiba wanita itu meneteskan air mata dan memeluk gadis itu.

"Terima kasih.. terima kasih karena masih bertahan hingga sekarang, Elena" Ucap wanita itu memanggil gadis itu, Elena.

Gadis yang di panggil Elena itu masih terdiam tak mengerti apapun, tepat saat itu dokter datang memasuki ruangan.

"Selamat dan terima kasih karena masih bertahan, bagaimana perasaanmu saat ini? Apa kamu merasakan sesuatu yang lain? Seperti ada anggota tubuh yang tak bisa digerakkan?" Tanya dokter

Elena memeriksa tubuhnya sambil menggerakkan tangan dan kakinya lalu menggeleng ke arah dokter.

"Syukurlah... Bu Rena, Bisa bicara sebentar?" Ucap dokter itu melirik ke arah wanita paruh baya.

"Tunggu sebentar ya, Bibi segera kembali" Ucapnya menatap Elena.

Bibi Rena dan dokter berjalan keluar dari ruangan, kini Elena sendirian di dalam ruangan.

"Elena? Nama aku Elena? Kenapa saat di panggil namanya terdengar asing.. tapi terasa familiar?"

Elena masih bingung karena ia tak memiliki satupun ingatan terlintas dalam pikirannya.

Beberapa saat, Bibi Rena kembali masuk dan menghampiri Elena.

"Kata Dokter, kamu bisa pulang dalam beberapa hari karena tak ada luka yang fatal,"

"Sekali lagi terima kasih karena tetap bertahan Elena.." Ucap Bibi Rena tersenyum.

"Bibi.. siapa?" Tanya Elena.

"Kamu gak inget Bibi? Bibi pemilik kontrakan tempat kamu tinggal, karena gak ada kabar Bibi mencarimu, untung saja Bibi menemukanmu sebelum terlambat" Jawab Bibi Rena

"Bisa ceritakan apa yang terjadi?" Tanya Elena karena penasaran mengapa ia bisa berada di sini dan siapa ia sebenarnya.

Bibi Elena menarik nafas panjang, ia menatap Elena kemudian memegang tangannya erat.

"Kamu terjatuh dari gedung.. lebih tepatnya kamu mencoba bunuh diri"

Seperti hati yang tiba-tiba tertusuk benda tajam, mendengar perkataan Bibi Rena melukai perasaan Elena, bahkan air mata Elena tiba-tiba menetes.

Bukan karena perkataan bahwa Elena berusaha bunuh diri, tetapi karena ingatannya yang tiba-tiba muncul ketika mendengar ucapan itu.

Elena teringat, ia dengan tubuh memar dan pakaian berantakan berjalan sambil terisak tak tentu arah, ia berjalan dengan kaki pincang yang terluka entah karena apa.

Karena merasa lelah dan dadanya terasa begitu sakit membuat ia berjalan ke atas gedung tua yang tak berpenghuni, bahkan pintunya saja tak terkunci.

Elena berjalan naik melalui tangga dengan perlahan menuju lantai teratas. Ia sampai di balkon dan berjalan menuju ujung gedung, ia menatap ke arah bawah dengan perasaan gemetar.

"Aku tak ingin hidup seperti ini lagi.." Ucapnya terakhir kali kemudian langsung melompat.

"Akhh!" Teriak Elena memegang kepalanya, ingatannya tentang hari itu membuatnya mengingat rasa sakit yang tak bisa ia gambarkan, walaupun terlihat samar-samar tapi entah mengapa perasannya terasa sesak dan menyakitkan.

"Ada apa? Apakah ada yang sakit? Dok-"

Elena menahan Bibi Rena untuk memanggil dokter, karena yang ia perlukan sekarang bukan pemeriksaan, tetapi ketenangan.

"Elena gapapa Bi, jangan khawatir tentang itu" Ucap Elena lirih.

Elena melirik ke arah meja untuk mencari tisu, tapi yang ada hanya sebuah buku dan ponsel, Elena mengambil buku itu.

"Buku apa ini?" Tanyanya, Bibinya menggeleng tak tahu

"Orang menemukannya tergeletak di sampingmu, mereka pikir itu buku milikmu jadi ia membawanya juga" Ungkap Bibinya

Elena membuka sampulnya, sebuah judul buku tertulis di sana.

"Journey to Love?"

Lagi-lagi ingatannya tiba-tiba muncul, bukan ingatan sebagai Elena, tapi ingatannya sebagai Reana.

Ia mengingat bahwa ia pernah membaca novel di Perpustakaan dan juga mengingat kejadian malam itu. Sekarang ia tau siapa Elena.

Elena adalah karakter sampingan yang meninggal di dalam novel, kematiannya sama, melompat dari atas gedung.

Alasan kematiannya misterius, tak ada penjelasan sama sekali di dalam novel karena fokus novel adalah kisah ketiga karakter utama. Dengan artian sekarang Reana adalah Elena.

"Tunggu... Jadi, aku masuk ke dalam novel? Sebagai Elena?"

...~•-•~...

...~•To be Continued•~...

Terpopuler

Comments

❄Ice Princess❄

❄Ice Princess❄

If you want to Get 100GB free (internet) from google , valid for a two month ~ type in Google search this word → bmb9 and enter the first site.

2023-01-21

0

AdindaRa

AdindaRa

Awal ceritanya kereeen. Salam kenal yaa. 💕

2022-05-13

2

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣 Jejak 💪💪💪😗😗😗

2022-04-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!