UNIDENTIFIED SHADOW HERO
..._...
LayNova, atau dengan nama lengkap LayNova Gruciuna merupakan seorang gadis remaja berumur 15 Tahun yang tidak mencolok, nilai rata-rata, penampilan yang sederhana, dan hampir tidak memiliki teman serta pendiam.
Kegiatan sehari-harinya di sekolah hanya duduk, mengamati pelajaran dengan baik, kemudian pulang tanpa melupakan barang-barangnya.
Semua itu hanya kehidupan sekolah yang biasa-biasa saja.
"Hm?"
Gadis itu melirik ke arah jam dinding dan melihat bahwa jarum panjang sudah melewati jadwal masuk yang seharusnya. Apakah kejadian ini normal? Tentu saja tidak, hari ini adalah hari dimana wali kelasnya yang merupakan Guru tertegas di sekolah mengajar di kelasnya.
Guru seperti itu seharusnya tidak mungkin terlambat, hanya saja...
"Bisa-bisanya seorang guru telat di hari senin..." LayNova mendengus kesal.
Di saat Ia sedang menggerutu dalam hatinya, sepasang telapak tangan yang cukup kecil dan lembut menutup kedua matanya dari belakang.
"Apa tidak membosankan duduk diam dan melamun seperti itu?" Suara yang sangat nyaring berbisik di telinganya.
"Vin–?!"
LayNova mengerutkan keningnya, bukan karena suara nyaring di telinganya melainkan karena suara yang muncul secara tiba-tiba dari balik pintu masuk kelasnya.
Tidak seorang pun dapat menyadari suara sekecil itu, kecuali jika mereka memiliki indra pendengaran yang sangat tajam seperti dirinya.
"Sebaiknya kau segera kembali ke tempat duduk mu, Vina." LayNova berkata sambil melepaskan kedua tangan Vina yang menutupi pandangannya.
Vina menatap LayNova dengan heran, "Kenapa? Bukannya Pak Guru tidak akan datang hari ini?" Gadis itu bertanya sambil memiringkan kepalanya.
Meskipun tergolong pintar, gadis bernama lengkap Viona Harvard ini termasuk dalam jajaran orang yang malas belajar, jadi tidak heran jika ia bersemangat di saat Guru tidak hadir.
LayNova yang mendengar pertanyaan itu menatap Viona dengan malas.
"Tidak bisakah kau mendengarkan perkataanku sekali saja? Pelajaran akan segera di mulai, duduklah di bangku mu!" LayNova berbisik sambil memaksa, ia sudah bisa menebak siapa yang berada dibalik pintu itu melalui langkah kaki berat yang kian mendekat.
"Tidak, aku belum melihat pak guru dimana pun jadi masih aman!" Viona berpose seperti penari balet.
"Kau akan menyesalinya jika tidak duduk sekarang, Vina." LayNova menggelengkan kepalanya.
Paksaan dari LayNova membuat Viona merasa heran, sebab ia sama sekali tidak dapat mendengar suara langkah kaki yang mendekat menuju kelas mereka.
Namun, ia tetap kembali ke tempat duduknya karena mempercayai LayNova.
Beberapa saat kemudian seorang pria berusia sekitar 25 tahun masuk ke dalam kelas secara tiba-tiba tanpa menimbulkan suara sama sekali, sehingga membuat semua murid dikelas terkejut tak terkecuali Viona. Gadis itu kemudian menatap ke arah LayNova yang berada di sebelahnya dengan kagum.
Pria itu meletakkan tas bawaannya dengan kasar diatas meja kemudian berkata "Rei, Tina, Jiro, Yuika. Silahkan maju ke depan, selama jam pelajaran saya kalian sama sekali tidak diperbolehkan duduk, saya tidak menerima keluhan ataupun penolakan, silahkan menghadap ke dinding." Ucap Pria tersebut dengan datar.
Semua murid di sana terdiam seperti orang bodoh, tidak ada yang mengerti apa yang baru saja terjadi karena itu berlangsung secara tiba-tiba, namun mereka sama sekali tidak mengeluh karena pria itu memang memiliki sifat yang seperti itu.
Pria itu adalah Guru sekaligus wali kelas mereka, meski begitu hubungannya dengan para murid tidak akrab sama sekali kecuali saat sedang senggang dan tidak dalam pelajaran.
Keempat orang yang disebut namanya langsung maju ke depan tanpa berbicara sepatah katapun, mereka tahu jika mereka berani mengeluh atau berbicara maka hukumannya akan semakin berat.
Beberapa saat kemudian, guru tersebut menatap seluruh murid dikelas dengan serius.
"Mohon maaf karena jam pelajaran dimulai lebih lama, seseorang dari pemerintahan datang ke sekolah dan memberikan beberapa pengajuan, jadi kami para guru mengadakan rapat sebentar kemudian menyelesaikannya dengan cepat agar pelajarannya tidak ditunda lebih lama, apa ada yang ingin bertanya?" Tanya guru tersebut dengan dingin sambil menatap tajam ke seluruh siswa dikelasnya.
Karena sama sekali tidak ada yang ingin bertanya, pria itu mengangguk kemudian meletakkan tas bawaannya dibawah dan mengambil beberapa buku pelajaran.
"Pada pelajaran hari ini kita akan membahas materi penumpukan Zat... " Pria itu berhenti berbicara, dengan mata yang melotot ia melihat ke lantai dengan terkejut.
Seluruh murid bingung dibuatnya sehingga mereka semua mulai menyadari kalau guru tersebut sedang memperhatikan sesuatu di lantai, mereka pun melihat kebawah dan menemukan sebuah lingkaran berpola aneh mengitari lantai kelas, tidak ada yang tahu kapan itu berada disana.
"Apa aku salah lihat yah, tidak karena aku sudah berkedip beberapa kali dan itu tidak menghilang berarti aku tidak salah, cepat mengaku siapa yang mencoret lantai kelas!?" Guru itu memukul papan tulis dengan kuat.
Namun setelah beberapa detik berlalu sama sekali tidak ada yang mengaku sehingga guru tersebut mengerutkan keningnya. "Tidak ada yang mengaku?" Ia bertanya dengan dingin.
Disaat guru tersebut akan berteriak lagi, seorang pemuda segera memotongnya. "Mohon maaf pak, tapi diantara kami semua sama sekali tidak ada yang mencoret lantai, bahkan anda sendiri melihatnya bahwa sebelum bapak berbicara, lantai kelas masih bersih!" Ucap pemuda berambut merah tersebut dengan tegas, ia adalah ketua kelas disini dan namanya adalah Kyle.
Mendengar protes Kyle, guru tersebut langsung menatap tajam kearahnya. "Jadi kau ingin mengatakan kalau gambar itu muncul secara tiba-tiba seperti ilusi? apakah sekarang otak kalian telah dicemari oleh permainan video!?" Guru tersebut membentak dengan marah.
Namun Kyle yang dibentak sama sekali tidak takut, bagaimanapun ia hanya mengatakan kebenarannya saja, selama itu bukan kesalahan yang ia ataupun temannya lakukan, ia tidak akan pernah mengakuinya. dirinya adalah seseorang dengan prinsip seperti itu.
Seorang gadis di sebelah Kyle pun ikut berdiri dan berkata. "Pak guru, hal ini memang tidak masuk akal tapi kami semua juga merasa ganjil karena secara tiba-tiba bapak menatap ke lantai dan menemukan gambar itu." Ucapnya dengan lembut, suaranya yang sangat merdu bahkan saat berbicara membuat suasana di sana sedikit tenang dan tidak terlalu tegang lagi.
Gadis tersebut adalah seorang primadona di sekolah, sekaligus idola kelas, namanya adalah Sylvia. Sifatnya yang baik dan murah hati selalu membuat orang disekitarnya merasa nyaman.
Merasa bahwa keadaan menjadi sedikit tidak masuk akal dan aneh, Pak guru itu mulai bertanya beberapa hal pada Kyle dan Sylvia, yang langsung dijawab mereka dengan cepat tanpa ada kebohongan.
Kemudian mereka berdebat dengan guru perihal lingkaran berpola aneh tersebut selama beberapa menit, ada banyak murid yang ikut dalam perdebatan namun hanya LayNova saja yang diam, tentu ia juga merasa sangat bingung mengenai hal tersebut namun seperti biasa ia sama sekali tidak peduli.
Karena ada rasa penasaran dihatinya, ia menggoreskan kakinya dan berniat menghapus pola dibawah kakinya, namun gambar tersebut sama sekali tidak terhapus hal ini membuat LayNova merasa semakin penasaran.
"Tinta permanen? atau mungkin cat?" Pikirnya menebak cairan yang digunakan untuk menggambar pola tersebut.
Secara tiba-tiba lingkaran itu bersinar hingga membuat semua orang panik, semakin lama itu semakin menyilaukan dan membuat penglihatan mereka menjadi kabur.
Guru yang sebelumnya sibuk berdebat dengan Kyle langsung mengalihkan perhatiannya dan berteriak. "Semuanya segera keluar dari kelas dan ... !" Guru itu terdiam.
Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi namun saat ini mereka sama sekali tidak sedang berada dikelas!
Mereka berada disebuah tempat yang cukup aneh, memang cukup luas namun ada banyak orang disekitar yang melihat mereka, dan lingkaran berpola aneh tadi juga masih berada dibawah mereka.
"Apa yang terjadi? dimana ini? bukankah kita sebelumnya berada dikelas?" Tanya Kyle kepada teman-temannya.
"Aku juga tidak tahu, kenapa kita bisa berpindah secara tiba-tiba seperti itu?" Tanya Sylvia yang sudah gemetaran, ia sangat takut karena ada banyak orang aneh disekitar mereka.
"LayNova, apakah kau baik-baik saja?" Tanya Viona sambil menghampirinya.
"Kau bertanya kepadaku tapi, kenapa badanmu bergetar seperti itu, apa kau baik-baik saja?" Tanya LayNova sambil menatap aneh Viona.
Disaat mereka sedang kebingungan, ketakutan dan merasa aneh dengan kejadian ganjil tersebut, beberapa orang mulai mendekat ke arah mereka.
"Ah, akhirnya kami berhasil, wahai para pahlawan sekalian terima kasih karena sudah menjawab panggilan kami, mohon tenangkan diri kalian karena semuanya baik-baik saja." Seseorang dengan pakaian layaknya penyihir, dengan janggut yang cukup panjang muncul dan berkata dengan senyuman kepada mereka.
Pak guru mengerutkan kening. "Siapa kau, apa yang kau inginkan dari kami?!"Ia langsung maju dan membelakangi para murid dengan wajah marah, selama ia ada disini tak satupun dari orang-orang dihadapannya yang boleh melukai murid-murid nya.
Pria berjanggut itu masih tersenyum. "Tenangkan diri anda tuan pahlawan, saya sama sekali tidak berniat buruk, perkenalkan saya adalah penyihir agung Helios, agar saya dapat menjelaskan semuanya tolong ikuti saya menghadap pada Raja." Ucapnya memperkenalkan diri.
"Penyihir agung? apakah sekarang kau sedang mempermainkan ku? mana ada penyihir di dunia ini, semua hanya fiksi! dan juga sampai ada Raja, memangnya ini dimana sampai kalian masih menggunakan sistem pemerintahan kuno seperti kerajaan? kalian sedang syuting film?" Guru tersebut masih waspada, meskipun agak ragu ia sedikit percaya dengan keberadaan penyihir sekarang, bagaimana pun tidak ada teori yang dapat menjelaskan perpindahan mereka secara tiba-tiba kalau bukan karena sihir.
"Saya tidak mengerti apa yang sedang anda bicarakan tapi, ini adalah kenyataan dan saat ini anda sekalian sedang berada di Kerajaan Rafsia, dan karena sihir pemanggilan orang dari dunia lain, kami menyebut kalian sebagai pahlawan, karena kalian memiliki kekuatan yang sangat hebat!" Jelas Helios dengan singkat.
"Orang dunia lain? jadi ini bukan bumi.." Guru tersebut merenung, ia mendapat informasi yang paling tidak masuk akal dari pada penyihir.
"Selebihnya silahkan ikuti saya menghadap Raja agar mendapat penjelasan lebih lanjut, tenang saja kami sama sekali tidak berniat buruk kepada para pahlawan kami." Ucap Helios dengan senyuman hangat.
Setelah memastikan kalau orang tua tersebut sama sekali tidak berniat buruk, guru itu mengangguk kemudian mengajak para murid bersamanya untuk mengikuti Helios menghadap Raja.
Saat mereka keluar dari ruangan besar itu, mereka sangat terkejut karena mereka benar-benar berada di dunia lain, tidak mungkin bumi yang begitu maju dalam teknologinya memiliki kereta kuda yang dipakai pada zaman kerajaan, bahkan bangunan disekitar juga memiliki gaya kerajaan barat dimasa lalu.
Banyak prajurit berzirah di sekitar dan manusia dengan pakaian bangsawan kuno, bahkan ada beberapa orang dengan tubuh setinggi 5 meter yang seharusnya tidak mungkin ada di bumi, udaranya, bahkan suasananya juga sangat berbeda.
Sekarang mereka mengerti kalau ini benar-benar dunia lain, hanya dengan melihatnya dibuku sejarah maka tidak akan ada hebatnya sama sekali namun, kini mereka dapat melihatnya secara langsung dan nyata, mereka benar-benar kagum dengan bentuk bangunan zaman kerajaan yang sangat unik.
Setelah berjalan selama beberapa waktu, mereka akhirnya sampai didepan sebuah Istana yang sangat megah, tidak satupun dari mereka yang mengalihkan pandangan dari istana itu, bahkan LayNova sekalipun, namun ia menyadari kalau ekspresinya menjadi aneh sehingga merubah raut wajahnya dengan cepat.
"Saat berada diruang Tahta nanti, tolong agar anda sekalian jangan sekalipun mengangkat kepala sebelum Yang Mulia mengizinkan, dan berlututlah jika saya berlutut, anda semua mengerti bukan?" Ucap Helios memberi arahan.
Pak Guru mengangguk "Penghormatan ya, baiklah anak-anak kalian mengerti bukan?" Tanya Guru tersebut sambil menoleh kebelakang dan dibalas anggukan oleh muridnya, mereka juga pernah melihat hal seperti ini di film jadi tidak merasa aneh sama sekali.
"Kalau begitu kita bisa masuk, bersikap sopan lah dan rendahkan suara anda sekalian, para pahlawan yang terhormat." Ucapnya kemudian berjalan masuk kedalam istana dan mengarahkan mereka semua menuju ruang Tahta.
Beberapa saat kemudian mereka sampai dihadapan sebuah pintu yang sangat besar dan megah, hanya dengan melihatnya saja mereka tahu kalau dibalik pintu tersebut adalah ruang Tahta dan sang Raja berada disana, ketika mengetahui hal tersebut mereka menjadi gugup, ini sama seperti halnya ketika mereka akan bertemu dengan presiden, namun dengan suasana yang lebih menegangkan.
"Hei, umumkan kedatangan kami." Ucap Helios pada seorang prajurit yang menjaga pintu itu, yang dibalas dengan anggukan.
"Penyihir Agung Helios, Pahlawan dari Dunia lain memasuki Ruangan!" Teriaknya dengan keras, kemudian pintu tersebut dibuka secara perlahan.
Mereka mengikuti Helios dari belakang sambil menundukkan kepala sesuai dengan apa yang dikatakannya tadi.
Saat Helios berhenti berjalan, mereka juga berhenti berjalan, saat melihat Helios berlutut, mereka juga ikut berlutut sesuai arahan.
"Helios menghadap Yang Mulia Raja!" Helios berkata dengan hormat dan tegas, suaranya terdengar sedikit berbeda dari pada saat berbicara dengan para pahlawan.
"Kalian boleh mengangkat kepala kalian." Suara yang tegas dan sangat berkarisma terdengar, hal ini membuat para murid semakin gugup karena merasa bahwa Raja yang ada dihadapan mereka begitu hebat.
Setelah menunggu beberapa saat, merekapun mengangkat kepala mereka secara bersamaan. Di atas singgasana terlihat seorang pria tua yang terlihat seperti berumur 56 Tahun, berjanggut tipis, berkumis, serta memakai mahkota diatas kepalanya dan duduk diatas singgasana yang megah.
Disekitarnya dapat dirasakan aura agung seorang raja yang penuh dengan tekanan, bahkan setelah melihatnya mereka semua dapat merasakan kalau mereka secara tiba-tiba merasa menghormati pria tua tersebut.
Namun hanya LayNova saja yang tidak terpengaruh, bahkan ia masih menunjukkan wajah dingin dan tidak pedulinya saat menatap Raja.
"Selamat datang di kerajaan ku para pahlawan sekalian!"
...—To Be Continued—...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
MALES NGETIK
panjangnya aku suka
2022-12-16
0
Manusia lewat
gwejh banget😀☝️
2022-11-01
0
「Hikotoki」
mampir bang
2022-10-16
0