..._...
LayNova, atau dengan nama lengkap LayNova Gruciuna merupakan seorang gadis remaja berumur 15 Tahun yang tidak mencolok, nilai rata-rata, penampilan yang sederhana, dan hampir tidak memiliki teman serta pendiam.
Kegiatan sehari-harinya di sekolah hanya duduk, mengamati pelajaran dengan baik, kemudian pulang tanpa melupakan barang-barangnya.
Semua itu hanya kehidupan sekolah yang biasa-biasa saja.
"Hm?"
Gadis itu melirik ke arah jam dinding dan melihat bahwa jarum panjang sudah melewati jadwal masuk yang seharusnya. Apakah kejadian ini normal? Tentu saja tidak, hari ini adalah hari dimana wali kelasnya yang merupakan Guru tertegas di sekolah mengajar di kelasnya.
Guru seperti itu seharusnya tidak mungkin terlambat, hanya saja...
"Bisa-bisanya seorang guru telat di hari senin..." LayNova mendengus kesal.
Di saat Ia sedang menggerutu dalam hatinya, sepasang telapak tangan yang cukup kecil dan lembut menutup kedua matanya dari belakang.
"Apa tidak membosankan duduk diam dan melamun seperti itu?" Suara yang sangat nyaring berbisik di telinganya.
"Vin–?!"
LayNova mengerutkan keningnya, bukan karena suara nyaring di telinganya melainkan karena suara yang muncul secara tiba-tiba dari balik pintu masuk kelasnya.
Tidak seorang pun dapat menyadari suara sekecil itu, kecuali jika mereka memiliki indra pendengaran yang sangat tajam seperti dirinya.
"Sebaiknya kau segera kembali ke tempat duduk mu, Vina." LayNova berkata sambil melepaskan kedua tangan Vina yang menutupi pandangannya.
Vina menatap LayNova dengan heran, "Kenapa? Bukannya Pak Guru tidak akan datang hari ini?" Gadis itu bertanya sambil memiringkan kepalanya.
Meskipun tergolong pintar, gadis bernama lengkap Viona Harvard ini termasuk dalam jajaran orang yang malas belajar, jadi tidak heran jika ia bersemangat di saat Guru tidak hadir.
LayNova yang mendengar pertanyaan itu menatap Viona dengan malas.
"Tidak bisakah kau mendengarkan perkataanku sekali saja? Pelajaran akan segera di mulai, duduklah di bangku mu!" LayNova berbisik sambil memaksa, ia sudah bisa menebak siapa yang berada dibalik pintu itu melalui langkah kaki berat yang kian mendekat.
"Tidak, aku belum melihat pak guru dimana pun jadi masih aman!" Viona berpose seperti penari balet.
"Kau akan menyesalinya jika tidak duduk sekarang, Vina." LayNova menggelengkan kepalanya.
Paksaan dari LayNova membuat Viona merasa heran, sebab ia sama sekali tidak dapat mendengar suara langkah kaki yang mendekat menuju kelas mereka.
Namun, ia tetap kembali ke tempat duduknya karena mempercayai LayNova.
Beberapa saat kemudian seorang pria berusia sekitar 25 tahun masuk ke dalam kelas secara tiba-tiba tanpa menimbulkan suara sama sekali, sehingga membuat semua murid dikelas terkejut tak terkecuali Viona. Gadis itu kemudian menatap ke arah LayNova yang berada di sebelahnya dengan kagum.
Pria itu meletakkan tas bawaannya dengan kasar diatas meja kemudian berkata "Rei, Tina, Jiro, Yuika. Silahkan maju ke depan, selama jam pelajaran saya kalian sama sekali tidak diperbolehkan duduk, saya tidak menerima keluhan ataupun penolakan, silahkan menghadap ke dinding." Ucap Pria tersebut dengan datar.
Semua murid di sana terdiam seperti orang bodoh, tidak ada yang mengerti apa yang baru saja terjadi karena itu berlangsung secara tiba-tiba, namun mereka sama sekali tidak mengeluh karena pria itu memang memiliki sifat yang seperti itu.
Pria itu adalah Guru sekaligus wali kelas mereka, meski begitu hubungannya dengan para murid tidak akrab sama sekali kecuali saat sedang senggang dan tidak dalam pelajaran.
Keempat orang yang disebut namanya langsung maju ke depan tanpa berbicara sepatah katapun, mereka tahu jika mereka berani mengeluh atau berbicara maka hukumannya akan semakin berat.
Beberapa saat kemudian, guru tersebut menatap seluruh murid dikelas dengan serius.
"Mohon maaf karena jam pelajaran dimulai lebih lama, seseorang dari pemerintahan datang ke sekolah dan memberikan beberapa pengajuan, jadi kami para guru mengadakan rapat sebentar kemudian menyelesaikannya dengan cepat agar pelajarannya tidak ditunda lebih lama, apa ada yang ingin bertanya?" Tanya guru tersebut dengan dingin sambil menatap tajam ke seluruh siswa dikelasnya.
Karena sama sekali tidak ada yang ingin bertanya, pria itu mengangguk kemudian meletakkan tas bawaannya dibawah dan mengambil beberapa buku pelajaran.
"Pada pelajaran hari ini kita akan membahas materi penumpukan Zat... " Pria itu berhenti berbicara, dengan mata yang melotot ia melihat ke lantai dengan terkejut.
Seluruh murid bingung dibuatnya sehingga mereka semua mulai menyadari kalau guru tersebut sedang memperhatikan sesuatu di lantai, mereka pun melihat kebawah dan menemukan sebuah lingkaran berpola aneh mengitari lantai kelas, tidak ada yang tahu kapan itu berada disana.
"Apa aku salah lihat yah, tidak karena aku sudah berkedip beberapa kali dan itu tidak menghilang berarti aku tidak salah, cepat mengaku siapa yang mencoret lantai kelas!?" Guru itu memukul papan tulis dengan kuat.
Namun setelah beberapa detik berlalu sama sekali tidak ada yang mengaku sehingga guru tersebut mengerutkan keningnya. "Tidak ada yang mengaku?" Ia bertanya dengan dingin.
Disaat guru tersebut akan berteriak lagi, seorang pemuda segera memotongnya. "Mohon maaf pak, tapi diantara kami semua sama sekali tidak ada yang mencoret lantai, bahkan anda sendiri melihatnya bahwa sebelum bapak berbicara, lantai kelas masih bersih!" Ucap pemuda berambut merah tersebut dengan tegas, ia adalah ketua kelas disini dan namanya adalah Kyle.
Mendengar protes Kyle, guru tersebut langsung menatap tajam kearahnya. "Jadi kau ingin mengatakan kalau gambar itu muncul secara tiba-tiba seperti ilusi? apakah sekarang otak kalian telah dicemari oleh permainan video!?" Guru tersebut membentak dengan marah.
Namun Kyle yang dibentak sama sekali tidak takut, bagaimanapun ia hanya mengatakan kebenarannya saja, selama itu bukan kesalahan yang ia ataupun temannya lakukan, ia tidak akan pernah mengakuinya. dirinya adalah seseorang dengan prinsip seperti itu.
Seorang gadis di sebelah Kyle pun ikut berdiri dan berkata. "Pak guru, hal ini memang tidak masuk akal tapi kami semua juga merasa ganjil karena secara tiba-tiba bapak menatap ke lantai dan menemukan gambar itu." Ucapnya dengan lembut, suaranya yang sangat merdu bahkan saat berbicara membuat suasana di sana sedikit tenang dan tidak terlalu tegang lagi.
Gadis tersebut adalah seorang primadona di sekolah, sekaligus idola kelas, namanya adalah Sylvia. Sifatnya yang baik dan murah hati selalu membuat orang disekitarnya merasa nyaman.
Merasa bahwa keadaan menjadi sedikit tidak masuk akal dan aneh, Pak guru itu mulai bertanya beberapa hal pada Kyle dan Sylvia, yang langsung dijawab mereka dengan cepat tanpa ada kebohongan.
Kemudian mereka berdebat dengan guru perihal lingkaran berpola aneh tersebut selama beberapa menit, ada banyak murid yang ikut dalam perdebatan namun hanya LayNova saja yang diam, tentu ia juga merasa sangat bingung mengenai hal tersebut namun seperti biasa ia sama sekali tidak peduli.
Karena ada rasa penasaran dihatinya, ia menggoreskan kakinya dan berniat menghapus pola dibawah kakinya, namun gambar tersebut sama sekali tidak terhapus hal ini membuat LayNova merasa semakin penasaran.
"Tinta permanen? atau mungkin cat?" Pikirnya menebak cairan yang digunakan untuk menggambar pola tersebut.
Secara tiba-tiba lingkaran itu bersinar hingga membuat semua orang panik, semakin lama itu semakin menyilaukan dan membuat penglihatan mereka menjadi kabur.
Guru yang sebelumnya sibuk berdebat dengan Kyle langsung mengalihkan perhatiannya dan berteriak. "Semuanya segera keluar dari kelas dan ... !" Guru itu terdiam.
Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi namun saat ini mereka sama sekali tidak sedang berada dikelas!
Mereka berada disebuah tempat yang cukup aneh, memang cukup luas namun ada banyak orang disekitar yang melihat mereka, dan lingkaran berpola aneh tadi juga masih berada dibawah mereka.
"Apa yang terjadi? dimana ini? bukankah kita sebelumnya berada dikelas?" Tanya Kyle kepada teman-temannya.
"Aku juga tidak tahu, kenapa kita bisa berpindah secara tiba-tiba seperti itu?" Tanya Sylvia yang sudah gemetaran, ia sangat takut karena ada banyak orang aneh disekitar mereka.
"LayNova, apakah kau baik-baik saja?" Tanya Viona sambil menghampirinya.
"Kau bertanya kepadaku tapi, kenapa badanmu bergetar seperti itu, apa kau baik-baik saja?" Tanya LayNova sambil menatap aneh Viona.
Disaat mereka sedang kebingungan, ketakutan dan merasa aneh dengan kejadian ganjil tersebut, beberapa orang mulai mendekat ke arah mereka.
"Ah, akhirnya kami berhasil, wahai para pahlawan sekalian terima kasih karena sudah menjawab panggilan kami, mohon tenangkan diri kalian karena semuanya baik-baik saja." Seseorang dengan pakaian layaknya penyihir, dengan janggut yang cukup panjang muncul dan berkata dengan senyuman kepada mereka.
Pak guru mengerutkan kening. "Siapa kau, apa yang kau inginkan dari kami?!"Ia langsung maju dan membelakangi para murid dengan wajah marah, selama ia ada disini tak satupun dari orang-orang dihadapannya yang boleh melukai murid-murid nya.
Pria berjanggut itu masih tersenyum. "Tenangkan diri anda tuan pahlawan, saya sama sekali tidak berniat buruk, perkenalkan saya adalah penyihir agung Helios, agar saya dapat menjelaskan semuanya tolong ikuti saya menghadap pada Raja." Ucapnya memperkenalkan diri.
"Penyihir agung? apakah sekarang kau sedang mempermainkan ku? mana ada penyihir di dunia ini, semua hanya fiksi! dan juga sampai ada Raja, memangnya ini dimana sampai kalian masih menggunakan sistem pemerintahan kuno seperti kerajaan? kalian sedang syuting film?" Guru tersebut masih waspada, meskipun agak ragu ia sedikit percaya dengan keberadaan penyihir sekarang, bagaimana pun tidak ada teori yang dapat menjelaskan perpindahan mereka secara tiba-tiba kalau bukan karena sihir.
"Saya tidak mengerti apa yang sedang anda bicarakan tapi, ini adalah kenyataan dan saat ini anda sekalian sedang berada di Kerajaan Rafsia, dan karena sihir pemanggilan orang dari dunia lain, kami menyebut kalian sebagai pahlawan, karena kalian memiliki kekuatan yang sangat hebat!" Jelas Helios dengan singkat.
"Orang dunia lain? jadi ini bukan bumi.." Guru tersebut merenung, ia mendapat informasi yang paling tidak masuk akal dari pada penyihir.
"Selebihnya silahkan ikuti saya menghadap Raja agar mendapat penjelasan lebih lanjut, tenang saja kami sama sekali tidak berniat buruk kepada para pahlawan kami." Ucap Helios dengan senyuman hangat.
Setelah memastikan kalau orang tua tersebut sama sekali tidak berniat buruk, guru itu mengangguk kemudian mengajak para murid bersamanya untuk mengikuti Helios menghadap Raja.
Saat mereka keluar dari ruangan besar itu, mereka sangat terkejut karena mereka benar-benar berada di dunia lain, tidak mungkin bumi yang begitu maju dalam teknologinya memiliki kereta kuda yang dipakai pada zaman kerajaan, bahkan bangunan disekitar juga memiliki gaya kerajaan barat dimasa lalu.
Banyak prajurit berzirah di sekitar dan manusia dengan pakaian bangsawan kuno, bahkan ada beberapa orang dengan tubuh setinggi 5 meter yang seharusnya tidak mungkin ada di bumi, udaranya, bahkan suasananya juga sangat berbeda.
Sekarang mereka mengerti kalau ini benar-benar dunia lain, hanya dengan melihatnya dibuku sejarah maka tidak akan ada hebatnya sama sekali namun, kini mereka dapat melihatnya secara langsung dan nyata, mereka benar-benar kagum dengan bentuk bangunan zaman kerajaan yang sangat unik.
Setelah berjalan selama beberapa waktu, mereka akhirnya sampai didepan sebuah Istana yang sangat megah, tidak satupun dari mereka yang mengalihkan pandangan dari istana itu, bahkan LayNova sekalipun, namun ia menyadari kalau ekspresinya menjadi aneh sehingga merubah raut wajahnya dengan cepat.
"Saat berada diruang Tahta nanti, tolong agar anda sekalian jangan sekalipun mengangkat kepala sebelum Yang Mulia mengizinkan, dan berlututlah jika saya berlutut, anda semua mengerti bukan?" Ucap Helios memberi arahan.
Pak Guru mengangguk "Penghormatan ya, baiklah anak-anak kalian mengerti bukan?" Tanya Guru tersebut sambil menoleh kebelakang dan dibalas anggukan oleh muridnya, mereka juga pernah melihat hal seperti ini di film jadi tidak merasa aneh sama sekali.
"Kalau begitu kita bisa masuk, bersikap sopan lah dan rendahkan suara anda sekalian, para pahlawan yang terhormat." Ucapnya kemudian berjalan masuk kedalam istana dan mengarahkan mereka semua menuju ruang Tahta.
Beberapa saat kemudian mereka sampai dihadapan sebuah pintu yang sangat besar dan megah, hanya dengan melihatnya saja mereka tahu kalau dibalik pintu tersebut adalah ruang Tahta dan sang Raja berada disana, ketika mengetahui hal tersebut mereka menjadi gugup, ini sama seperti halnya ketika mereka akan bertemu dengan presiden, namun dengan suasana yang lebih menegangkan.
"Hei, umumkan kedatangan kami." Ucap Helios pada seorang prajurit yang menjaga pintu itu, yang dibalas dengan anggukan.
"Penyihir Agung Helios, Pahlawan dari Dunia lain memasuki Ruangan!" Teriaknya dengan keras, kemudian pintu tersebut dibuka secara perlahan.
Mereka mengikuti Helios dari belakang sambil menundukkan kepala sesuai dengan apa yang dikatakannya tadi.
Saat Helios berhenti berjalan, mereka juga berhenti berjalan, saat melihat Helios berlutut, mereka juga ikut berlutut sesuai arahan.
"Helios menghadap Yang Mulia Raja!" Helios berkata dengan hormat dan tegas, suaranya terdengar sedikit berbeda dari pada saat berbicara dengan para pahlawan.
"Kalian boleh mengangkat kepala kalian." Suara yang tegas dan sangat berkarisma terdengar, hal ini membuat para murid semakin gugup karena merasa bahwa Raja yang ada dihadapan mereka begitu hebat.
Setelah menunggu beberapa saat, merekapun mengangkat kepala mereka secara bersamaan. Di atas singgasana terlihat seorang pria tua yang terlihat seperti berumur 56 Tahun, berjanggut tipis, berkumis, serta memakai mahkota diatas kepalanya dan duduk diatas singgasana yang megah.
Disekitarnya dapat dirasakan aura agung seorang raja yang penuh dengan tekanan, bahkan setelah melihatnya mereka semua dapat merasakan kalau mereka secara tiba-tiba merasa menghormati pria tua tersebut.
Namun hanya LayNova saja yang tidak terpengaruh, bahkan ia masih menunjukkan wajah dingin dan tidak pedulinya saat menatap Raja.
"Selamat datang di kerajaan ku para pahlawan sekalian!"
...—To Be Continued—...
"Aku yakin kalian semua pasti kebingungan saat ini, namun lebih baik para pahlawan sekalian menenangkan diri terlebih dahulu, kami semua disini adalah rekan kalian, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Ucap Raja Tersebut dengan tenang dan penuh karisma, tidak ada yang meragukan perkataannya yang terdengar tegas.
"Terima kasih banyak yang mulia atas kebaikannya." Guru tersebut berkata penuh hormat, ia benar-benar sangat senang karena ia dan para muridnya sama sekali tidak di celakai, melainkan disambut dengan baik.
Raja tersebut mengangguk dan berkata. "Ya, tentu saja para pahlawan sekalian masih kebingungan, bawahan terpercaya saya Penyihir Agung Helios akan menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan kalian, jadi jangan ragu untuk bertanya." Ia tersenyum hangat.
"Terima kasih banyak yang mulia, kalau begitu saya Jelia Gracias tidak akan ragu." Guru tersebut pun mulai menatap lekat pada Helios.
"Tuan Helios sang Penyihir Agung, untuk pertanyaan pertama dari saya, kenapa kami dipanggil kemari dan disebut sebagai pahlawan, bukankah itu adalah gelar yang hanya diberikan pada orang yang telah berjasa kepada suatu negeri? misalnya seperti rela berkorban demi kedamaian kerajaan." Tanya Jelia dengan langsung pada intinya.
Helios tersenyum mendengar pertanyaan Jelia, kemudian ia menjawab "Anda sekalian dipanggil ke dunia ini melalui sihir pemanggilan orang dari dunia lain, setiap orang yang dipanggil ke dunia ini pasti memiliki kekuatan yang sangat besar di dalam diri mereka, para pahlawan sekalian kami panggil karena kami sedang membutuhkan bantuan kalian untuk melawan Raja Iblis yang kejam, dengan kekuatan kami saja tidak akan bisa untuk mengalahkan Raja Iblis, namun dengan kekuatan para pahlawan sekalian, itu akan menjadi sangat mungkin." Jelas Helios dengan singkat.
Jelia merasa aneh pada satu pernyataan Helios. "Kekuatan yang sangat besar itu apa? aku rasa kami sama sekali tidak memiliki kekuatan yang kau maksud." Tanya Jelia mengerutkan keningnya.
Helios langsung membalas "Tentu saja anda tidak memilikinya di dunia sebelumnya, beberapa pahlawan yang dahulu kala di panggil ke dunia ini juga berkata demikian, tenang saja di dunia ini anda sekalian memilikinya, kekuatan yang sangat besar untuk melawan Raja Iblis!" Jawab Helios penuh keyakinan.
"Apakah benar seperti itu? bagaimana cara mu membuktikannya?" Tanya Jelia lagi.
Namun tidak ada jawaban pada Helios, Helios hanya menatap sang Raja untuk meminta persetujuan, melihat sang raja yang sudah mengangguk, Helios pun menyuruh beberapa prajurit untuk membawa sebuah bola kristal seukuran bola kaki ke dalam ruang Tahta.
Seraya mendekat ke arah Bola Kristal, Helios pun berkata "Jika para pahlawan sekalian menyentuh bola Kristal ini dengan telapak tangan yang manapun itu, maka pekerjaan dan status anda akan terlihat, dari sana kita akan mengetahuinya." Ucap Helios dengan tenang.
"Untuk memastikannya aku yang akan jadi pertama." Ucap Jelia yang tidak ingin murid-muridnya dalam bahaya.
Saat ia menyentuh bola kristal tersebut dengan tangannya, terlihatlah sebuah layar tipis yang menampilkan beberapa kata yang menunjukkan kekuatan Jelia.
—
[Nama: Jelia Gracias]
[Level: 2]
[Pekerjaan: Penjinak Monster(Langka)]
[Gelar: Orang dari Dunia Lain]
[Usia: 27 Tahun]
[Kekuatan: 100]
[Kelincahan: 70]
[Ketahanan: 110]
[Sihir: 50]
[HP: 11.000]
[MP: 5.000]
—
Helios tersenyum lebar kemudian berseru "Penjinak Monster! pekerjaan yang sangat hebat! akhirnya kita mendapat seorang yang dapat mengendalikan monster!" Teriak Helios dengan senyum lebar karena sangat senang.
"Benarkah? kalau begitu Tuan Jelia akan berperan besar dalam peperangan nantinya!" Sang Raja juga tersenyum senang.
"Penjinak Monster?" Jelia terlihat bingung.
Helios mengangguk "Benar Tuan, pekerjaan anda sangat berguna, dengan kekuatan anda kita dapat mengatasi monster yang terus menyerang Ibukota dengan mudah!" Helios menatap kagum padanya.
"Benarkah? kalau begitu aku akan berusaha!" Jelia mengikuti suasananya sambil tersenyum kecil, ia sendiri tidak mengerti caranya menjinakkan monster.
"Baiklah selanjutnya dari para pahlawan sekalian silahkan maju satu persatu." Ucap Helios dengan senang, ia sangat bersemangat karena dapat melihat pekerjaan calon pahlawan kerajaan mereka.
Karena Jelia telah mencoba dan itu sama sekali tidak berbahaya, ia pun membiarkan para muridnya untuk melakukannya. Beberapa orang terlewati, tidak ada pekerjaan khusus yang membuat orang-orang terkejut, namun sesaat kemudian Helios Berteriak.
"Pahlawan! seseorang dengan pekerjaan Pahlawan disini!" Helios berteriak lebih histeris dari pada saat meneriakkan pekerjaan Jelia. Bahkan sang Raja pun langsung berdiri dari Singgasananya karena sangat senang, terlihat senyuman lebar diwajahnya.
—
[Nama: Kyle Londs]
[Level: 5]
[Pekerjaan: Pahlawan(Legendaris)]
[Gelar: Orang dari dunia lain]
[Judul: Sang penyelamat]
[Usia: 17 Tahun]
[Kekuatan :500]
[Kelincahan: 200]
[Ketahanan: 400]
[Sihir: 150]
[HP: 40.000]
[MP: 15.000]
—
"Tuan Pahlawan, mohon bantu kerajaan Kami untuk Melawan Raja iblis!" Sang Raja langsung berlutut diikuti oleh seluruh orang yang berada diruangan yang membuat Kyle merasa tidak enak.
"Yang Mulia, mohon angkat kepala anda saya sama sekali tidak layak." Ucap Kyle merendah, ia benar-benar tidak pernah diperlakukan seperti ini.
"Mohon bantu Kerajaan Kami, Tuan Pahlawan!" Raja tersebut mengulang perkataannya, yang berarti ia tidak akan berdiri sebelum mendapat jawaban.
Kyle yang merasa ragu dan bimbang langsung melihat ke arah Gurunya untuk meminta pendapat, setelah berfikir selama beberapa saat Jelia pun mengangguk, ia sendiri merasa tidak enak saat melihat semua orang berlutut seperti itu kepada mereka yang bahkan bukan siapa-siapa di dunia ini.
"Ba-baiklah akan saya lakukan, saya akan membantu Yang Mulia beserta Kerajaannya untuk melawan Raja Iblis!" Kyle berucap dengan tegas, ia sudah membulatkan tekadnya.
"Terima kasih Tuan Pahlawan!" Ucap semua orang diruangan secara serentak, kemudian berdiri dengan senyum bahagia di wajah mereka.
Beberapa saat setelah semua orang menenangkan diri, Helios pun berkata. "Baiklah, selanjutnya." Ucap Helios yang mulai bersemangat.
Setelah Kyle, Sylvia pun maju dan meletakkan tangannya pada bola kristal tersebut, sekali lagi semua orang di ruangan dibuat terkejut oleh pekerjaan Sylvia.
—
[Nama: Sylvie Arkies]
[Level: 4]
[Pekerjaan: Saints(Epik)]
[Gelar: Orang dari Dunia Lain]
[Judul: Orang Suci]
[Usia: 17 Tahun]
[Kekuatan: 50]
[Kelincahan: 60]
[Ketahanan: 200]
[Sihir: 500]
[HP: 20.000]
[MP: 50.000]
—
"Seorang Saints! saat ini kita berada dihadapan seorang suci!" Ucap Helios dengan mulut bergetar, meskipun tidak sehebat pahlawan yang berada ditingkat legendaris, keberadaan seorang Saints sangatlah dihormati, apalagi dengan sihir sucinya yang dikatakan berasal dari pemberian Dewa secara langsung.
"Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan Orang Suci yang diberkati oleh Dewa, dengan ini kita semakin yakin dengan kemenangan untuk melawan Raja iblis!" Ucap Sang Raja dengan senyuman diwajahnya, ia benar-benar bahagia saat ini.
"Mohon bantuannya Nona Saints! tolong selamatkan kerajaan kami!" Helios membungkuk.
"Ya, tentu saja aku akan membantu kalian semua." Ucap Sylvia dengan senyumannya yang mempesona.
Setelah Sylvia kembali ke tempatnya, Helios kembali berkata. "Baiklah, selanjutnya." Ujarnya dengan sangat senang.
Selanjutnya beberapa orang maju dan tidak ada yang memiliki pekerjaan besar seperti sebelumnya, ini membuat beberapa orang terlihat murung, namun saat Rei maju dan meletakkan tangannya, semua orang langsung tersenyum cerah.
—
[Nama: Rei Gaios]
[Level: 4]
[Pekerjaan: Holy Knight(Epik)]
[Gelar: Orang dari Dunia Lain]
[Judul: Pejuang suci]
[Usia: 18 Tahun]
[Kekuatan: 400]
[Kelincahan: 200]
[Ketahanan: 300]
[Sihir: 350]
[HP: 30.000]
[MP: 35.000]
—
"Seorang Holy Knight! tidak hanya Saint, kita mendapatkan Holy Knight juga! Dewa memberkati kita!" Ucap Helios dengan sangat senang.
Semua orang diruangan juga sangat bahagia, bagaimanapun Saints dan Holy Knight adalah dua eksistensi yang katanya diberkati langsung oleh Dewa, dengan memberikan kekuatan suci yang sangat mulia dan kuat. dan saat ini, dua eksistensi tersebut berada di ruangan yang sama dengan mereka.
"Rei seorang Holy Knight? Nova apa kau percaya itu?" Vina bertanya seakan merasa tidak terima dengan sifat Rei yang berbeda 180° dengan pekerjaannya.
"Percaya atau tidak, faktanya memang seperti itu, selanjutnya giliran mu cepat pergi sana." LayNova berkata dengan tak acuh.
"Hehe... kau pasti akan terkejut dengan pekerjaanku!" Ucap Vina tersenyum mengejek kemudian maju dan meletakkan tangannya pada Bola Kristal.
—
[Nama: Viona Harvard]
[Level: 5]
[Pekerjaan: Assassin (Legendaris)]
[Gelar: Orang dari Dunia Lain]
[Judul: Tidak Terlihat]
[Usia: 18 Tahun]
[Kekuatan: 400]
[Kecepatan: 600]
[Ketahanan: 100]
[Sihir: 10]
[HP: 10.000]
[MP: 100]
—
"Seorang Assassin! pekerjaan tingkat Legendaris lainnya! setara dengan Tuan pahlawan!" Helios berteriak histeris.
Semua orang disana langsung berdiri dari kursi mereka masing-masing tak terkecuali sang raja sekalipun, ini adalah hal yang sangat jarang terjadi dimana dua pekerjaan tingkat Legendaris muncul disaat yang bersamaan, bahkan pahlawan generasi pertama tidak sehebat ini!
"Anak itu benar-benar membuatku terkejut." LayNova tersenyum kecil.
Setelah berbincang beberapa hal dengan Raja dan Helios, Viona pun kembali ke sisi LayNova sambil tersenyum lebar. "Bagaimana apa kau terkejut?" Ia bertanya dengan penuh semangat.
"Tidak, dengan tingkah mu yang selalu bersembunyi sambil bergerak secara diam-diam, aku sudah menebak kau akan menjadi seorang Assassin, meskipun seperti itu kau tetap sangat hebat karena mendapat pekerjaan Legendaris." LayNova tersenyum kecil yang membuat Viona tidak bisa berkata apa-apa.
"LayNova! kenapa kau selalu memasang wajah dingin? padahal kalau kau tersenyum seperti itu, kau menjadi sangat cantik dan Imut!" Viona memeluk LayNova karena tidak tahan dengan senyumannya.
"Lepaskan, sekarang giliran ku!" LayNova berusaha melepaskan pelukan Vina.
"Semangat Nova! meskipun kau hanya seorang Pendiam pekerjaanmu pasti akan sangat hebat!" Viona menyemangati nya. LayNova yang berjalan menuju bola kristal hanya tersenyum kecil saat mendengar seruan Vina.
"Ya, kita akan melihatnya segera."
...—To Be Continued—...
LayNova adalah yang terakhir, bagaimana pun ia tidak terlalu mencolok sehingga tidak ada yang memperhatikannya, bahkan semua orang disana berfikir kalau LayNova tidak akan mendapat pekerjaan yang bagus.
Tangan LayNova menyentuh kristal dan sesuatu yang mengejutkan pun terjadi, bola kristal itu bercahaya dengan sangat terang yang membuat pandangan semua orang disana terganggu.
—
[Nama: LayNova Gruciuna]
[Level: 10]
[Pekerjaan: Shadow(Unidentified)]
[Gelar: Orang dari Dunia Lain]
[Judul: The Shadow]
[Usia: 16 Tahun]
[Kekuatan: 700]
[Kelincahan: 800]
[Ketahanan: 600]
[Sihir: 700]
[HP: 60.000]
[MP: 70.000]
—
Semua orang membelalakkan matanya, tidak ada yang tidak terkejut karena status LayNova yang dianggap tidak akan terlalu tinggi malah jauh lebih tinggi dari yang dimiliki Pahlawan, namun ketika melihat pekerjaannya semua orang menjadi ragu dan merasa aneh, tidak ada yang pernah mendengar pekerjaan Shadow sebelumnya, bahkan tingkatan pekerjaannya juga tidak dikenal.
Mereka merasa kalau Status LayNova yang tinggi bukan karena Pekerjaannya, melainkan karena kekuatan fisik LayNova yang sudah kuat sejak ia di dunia lain, sehingga semua orang disana mulai mencibirnya sebagai tidak berguna, pekerjaan yang tidak dikenal itu berarti tidak berguna dimata mereka.
LayNova pun kembali ke barisan dengan banyak orang yang menatap jijik ke arahnya, meskipun orang disekitar berusaha menyembunyikannya namun LayNova tahu kalau mereka menatap dirinya seperti menatap sampah.
Bahkan dari semua temannya, hanya ia yang mendapat pekerjaan yang tidak diketahui, raja sendiri juga menatapnya dengan sinis seakan tidak memerlukan LayNova dalam kelompoknya.
"Baiklah, karena semua pahlawan telah diperiksa status dan pekerjaannya, kalian semua akan diantarkan oleh prajurit menuju kamar kalian masing-masing, karena besok adalah hari dimana para pahlawan sekalian akan memulai latihan, semoga kalian dapat mengistirahatkan diri kalian dengan baik." Sang Raja tersenyum hangat, namun dibalik senyuman hangat tersebut ada sebuah rencana licik, itulah yang dipikirkan LayNova saat menatap Raja.
Sesaat kemudian beberapa prajurit datang dan mengarahkan LayNova beserta teman-temannya menuju kamar mereka masing-masing, setiap orang mendapat ruangan yang sangat baik terutama Kyle, Sylvia, Viona, Rei dan Jelia, hanya LayNova sendiri yang mendapatkan Gudang sebagai kamarnya.
"Apa kalian bercanda?" LayNova bertanya pada dua prajurit yang mengantar kan dirinya kesana.
"Orang tidak berguna seperti mu tidak perlu perlakuan khusus, hanya karena statusmu lebih tinggi dari Tuan Pahlawan dan nona Saints, jangan berbesar kepala sebab pekerjaanmu sama sekali tidak berguna. Apa itu Shadow? tidak pernah ada orang yang memiliki pekerjaan itu di dunia ini yang berarti itu adalah sampah! hahaha!." Ejek prajurit di kiri.
"Benar-benar, bahkan budak masih lebih berguna darimu, hahaha!" Lanjut prajurit di kanan, kemudian mereka pergi dari sana.
Melihat para prajurit yang menjauh LayNova hanya bisa menghela nafas. "Huh... yah biarlah, toh di dunia sebelumnya aku juga tinggal di gubuk, aku tidak terlalu mempermasalahkannya, bahkan gudang ini terlihat lebih baik dari rumahku di dunia sebelumnya." LayNova berjalan masuk kemudian menutup pintu dengan rapat.
"Tapi yah, tetap saja aku penasaran dengan Shadow ini." LayNova kemudian mencari sebuah kursi dan duduk disana sambil melihat rincian Pekerjaannya.
...—...
...[Shadow(Unidentified)]...
...Sebuah pekerjaan yang sangat hebat di kegelapan dan bergerak dalam bayangan, dengan memiliki pekerjaan ini pemiliknya akan mendapatkan kekuatan yang luar biasa dari bayangan....
...[Shadow Movement(Passive Skill)]...
...Rank: S...
...Kelincahan +100...
...Pengguna dapat bergerak dengan sangat cepat seperti bayangan, dapat memasuki bayangan orang lain dan berpindah ke bayangan yang lain sesuai keinginan pengguna....
...[Shadow Aura(Passive Skill)]...
...Rank: S...
...Sihir +50...
...Memberikan aura intimidasi dan menambahkan efek penurunan seluruh status 10% dan efek slow 10% kepada musuh, semakin tinggi level pengguna semakin besar aura intimidasi yang dapat dikeluarkan, pengguna dapat mengendalikan kekuatan Shadow Aura....
...[Shadow Slash(Active Skill)]...
...Rank: S...
...Kerusakan -1000...
...Efek Slow 5% selama 3 detik...
...Pendinginan 5 Detik...
...Pengguna menebas dengan cepat menuju lawan dengan Shadow Movement, dan memberikan efek slow selama 3 detik, selama terkena goresan kecil sekalipun dapat memicu efek....
...[Shadow Area(Active Skill)]...
...Rank:S...
Efek Slow 20% Kepada musuh(Selama berada di Shadow Area)
...Peningkatan seluruh status 20%(selama berada di Shadow Area)...
...Pendinginan 1 Menit...
...Pengguna membuat area bayangan dalam radius 10 meter, musuh menerima slow 20% dan rekan mendapat peningkatan status 20%(Selama berada di Shadow Area)...
...—...
"Kekuatan ini, bukankah terlalu curang? padahal aku baru saja datang ke dunia ini bersama yang lain namun aku sudah mendapat kekuatan sebesar ini." LayNova tersenyum kecil, namun saat ia mengingat teman sekelasnya dengan pekerjaan yang lebih hebat darinya membuat ia membuang pikiran kalau ia sangat beruntung.
"Karena aku mendapatkannya mungkin yang lain juga akan dapat, bahkan mereka mungkin mendapat yang lebih bagus." LayNova menutup layar pekerjaan tersebut kemudian beralih pada gelarnya dan Judulnya.
...—...
...[Orang dari Dunia lain(Selalu Aktif)]...
...Rank:A...
...Seluruh status +5%...
...Orang yang berasal dari dunia lain tidak memiliki pengetahuan tentang dunia pedang dan sihir, oleh sebabnya setiap orang dari dunia lain akan mendapat peningkatan status sebanyak 5% demi menjaga keselamatan....
...[The Shadow]...
...Rank:S...
...Kekuatan +200...
...Kelincahan +300...
...Sihir -50...
...Waktu Aktif 5 Jam...
...Pendinginan 5 Jam...
...Saat diaktifkan, pengguna akan diselimuti oleh bayangan hingga menutupi seluruh tubuh, pengguna dapat bergerak lebih cepat dengan kekuatan yang lebih besar, saat berada di dalam bayangan, tidak seorang pun yang dapat mengetahui keberadaan Pengguna Bahkan Dewa sekalipun....
...—...
"Gelar dan Judul ini sangat berguna, terutama The Shadow, efek yang diberikan sesuai dengan namanya yang cukup keren." LayNova cukup terkesan dengan Judul yang ia punya.
Meskipun seperti itu ia sama sekali tidak berbangga diri, karena ia tahu meskipun kekuatannya cukup besar, tidak menutup kemungkinan kalau Kyle dan Sylvia ataupun Viona akan lebih hebat lagi.
"Hanya karena pekerjaanku tidak dikenal mereka menganggap ku tidak berguna, akan ku perlihatkan kepada mereka siapa yang tidak berguna besok!" LayNova bertekad dalam hatinya.
Ia pun melihat kesekitar dan tidak menemukan tempat tidur dimana-mana, akhirnya ia tidur di lantai dari pada terus mencari namun tidak ada hasil sama sekali.
Keesokan harinya mereka berkumpul di ruang Tahta seperti sebelumnya, kali ini ada beberapa prajurit yang ikut menghadap Raja yang membuat para murid itu kebingungan, alasannya karena setiap prajurit itu memiliki aura yang tidak biasa, mereka pasti memiliki kekuatan yang besar pikir semua orang.
"Baiklah para pahlawan sekalian, hari ini kalian akan pergi ke sebuah Labirin bernama Labirin Gerolz untuk meningkatkan level kalian, kalian harus membunuh monster dengan tangan kalian sendiri, dengan begitu Level kalian akan meningkat." Ucap Raja dengan tenang membuat Jelia agak bermasalah, bagaimana pun ia tidak ingin muridnya dalam bahaya.
Melihat Jelia yang tampak muram, sang Raja hanya tersenyum kecil kemudian berkata. "Tenang saja, para prajurit dibelakang kalian akan melindungi kalian jika sesuatu yang buruk terjadi, mereka adalah orang kepercayaan ku yang akan mengawasi kalian saat berada di Labirin." Ucap Raja membuat Jelia yang sebelumnya khawatir menjadi sedikit tenang.
Sementara itu LayNova yang berada dibarisan terbelakang hanya diam tanpa mengucap sepatah katapun.
"Raja ini terlalu licik."
...—To Be Continued—...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!