Episode 1: SHADOW; Chapter 5: Menyadari

Berkat keberanian yang ditampilkan oleh Kyle dan Viona, tidak satupun dari teman sekelas mereka yang ragu lagi untuk menyerang monster, meskipun ada perasaan gugup dan takut yang membuat konsentrasi mereka memburuk, keberadaan Helios yang langsung melindungi mereka saat dalam bahaya membuat semua orang mendapatkan kepercayaan diri mereka.

Sementara itu LayNova yang berada di paling pojok ruangan lantai satu sama sekali tidak dipedulikan, ia bahkan dianggap seperti tidak ada dan hanya berguna sebagai pembantu untuk mengurangi kesehatan skeleton saja karena statusnya yang cukup besar.

" - " LayNova secara mendadak meningkatkan kecepatan berlarinya, kemudian menebas tiga skeleton sekaligus dengan kerusakan yang sama yaitu -1000 pada setiap skeleton.

Apa yang ia lakukan sama sekali tidak dilihat orang lain sehingga tidak ada yang mengucapkan pujian atas pencapaiannya, meskipun ada yang melihat, mereka hanya akan berfikir kalau itu hanya keberuntungan saja dan kembali mengabaikannya.

Padahal hanya untuk membunuh 1 skeleton saja para murid yang lain membutuhkan usaha lebih, bahkan Kyle yang seharusnya bisa melawan 2 skeleton sekaligus malah kerepotan hanya dengan 1 skeleton.

LayNova sama sekali tidak mengerti dengan semua yang terjadi dihadapannya. 'padahal pekerjaanku tidak berguna, kenapa mereka lebih sulit untuk membunuh skeleton?" Tanya LayNova dalam hati.

Setelah berjuang selama beberapa jam Kyle langsung naik level dari 5 ke 7 setelah membunuh sepuluh skeleton dengan bantuan Rei yang juga berhasil naik level dari 4 ke 6.

Viona sendiri langsung naik dari 5 ke 8 dengan kemampuannya sendiri tanpa dibantu orang lain, yang membuat dirinya lebih dikagumi oleh teman-temannya dari pada Kyle yang seorang pahlawan.

"" LayNova menggumamkan nama skill nya dengan suara kecil.

*Slashhh!!!

Satu skeleton langsung tumbang setelah LayNova menebas lehernya, yang membuat kepala skeleton itu terpisah dengan tubuhnya dan langsung mati.

Ia baru mengetahui kalau untuk menggunakan Skill tidak harus meneriakkan nama skill yang akan digunakan, sehingga ia mulai menyesali perbuatannya sebelumnya yang terlihat sangat bodoh dan memalukan ketika meneriakkan nama skill nya dengan keras.

"Aku hanya naik 1 level setelah membunuh sepuluh Skeleton, sepertinya semakin tinggi level yang dimiliki semakin susah untuk menaikkannya." LayNova melihat layar statusnya yang menunjukkan kalau ia masih level 11 dan tidak meningkat terlalu jauh seperti teman-temannya.

"Baiklah, karena para pahlawan sekalian rata-rata sudah mencapai level 6 ke atas, maka sudah saatnya kita turun ke lantai 2, persiapkan diri kalian karena monster Undead sangat banyak disana." Helios berteriak agar murid yang bahkan jaraknya sangat jauh dari tangga menurun dapat mendengarnya.

"Akan kami lakukan Tuan Helios." Ucap Jelia yang semakin menghormati Pria tua itu karena sangat perhatian dengan para muridnya yang berada dalam bahaya.

Disaat semua orang sudah berkumpul, mereka semua pun menuruni tangga menuju lantai 2, dan kembali mendapatkan pemberitahuan seperti sebelumnya.

[Labirin Gerolz (2/100)]

"Semuanya bersiap!" Helios berteriak dengan tegas.

Beberapa saat kemudian para monster Undead seperti Zombie dan para skeleton yang menggunakan satu pedang, muncul dari dalam tanah menuju permukaan layaknya mereka tercipta dari kegelapan.

Tidak seperti sebelumnya para Undead ini bertindak lebih agresif dan terarah, mereka langsung mengepung Kyle begitu tahu kalau ia yang terkuat di kelompok pahlawan.

Sementara yang lain hanya melawan satu skeleton bersama satu Zombie yang ternyata cukup merepotkan, meski mereka sudah menebas leher Zombie sampai kepalanya lepas dari tubuhnya, para Zombie itu masih belum mati, Helios berkata kali satu-satunya cara untuk membunuh Zombie adalah menghancurkan kristal kecil yang berada di kepalanya.

Kristal itu berukuran sebesar ibu jari, berwarna merah dan menempel di dahi zombie, yang membuat nya terlihat mencolok.

Saat Rei menghancurkan kristal itu dengan banyak perjuangan, benar saja zombie tersebut langsung berubah menjadi abu dan mati

Meskipun demikian untuk membunuh skeleton yang kini menggunakan pedang tidak semudah membunuh Zombie, perlu kerja sama dari lima murid hanya untuk membunuh satu skeleton saja, sementara jumlah skeleton itu sangat banyak.

Tanpa mereka sadari dan lihat, LayNova yang berada di pojok ruangan terus membunuh Zombie ataupun Skeleton yang mengincarnya dengan mudah, meskipun seperti itu ia masih tetap berada di level 12 walaupun sudah membunuh lebih dari 10 skeleton dan 10 Zombie.

Helios yang tanpa sengaja mengalihkan sedikit perhatiannya pada LayNova sangat terkejut, ia tidak percaya dengan matanya saat ini, karena ia baru saja melihat seorang dengan pekerjaan tidak berguna dapat dengan mudah membunuh skeleton dan Zombie dengan jumlah yang tidak sedikit.

Skill yang di perlihatkan LayNova juga sangat hebat, yang membuatnya lebih terkejut adalah kerusakan yang diterima oleh Zombie saat LayNova melakukan Shadow Slash, itu bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh pemula seperti nya.

"Apa jangan-jangan pekerjaannya itu bukan tidak berguna tapi sangatlah berguna? kalau terus seperti ini ia pasti akan berkembang menjadi sangat hebat bahkan melebihi tuan pahlawan! dan pada saat itu ia akan membalas dendam karena perlakuan kami yang sangat buruk kepadanya, ini sangat gawat apa yang harus aku katakan pada yang mulia untuk menjelaskan semua ini?..." Helios berfikir keras didalam kepalanya sampai tidak menyadari kalau salah satu kesatria memanggilnya

"Tuan Helios!" Teriak kesatria itu yang membuat Helios terkejut.

"Ah.. maaf aku malah melamun disaat seperti ini." Helios menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Bukan masalah Tuan, mungkin Anda sedang memikirkan beberapa hal jadi saya tidak akan menanyakannya, selain itu sekarang kita harus pindah ke lantai 3, karena monster di lantai 2 sudah tidak efisien lagi untuk meningkatkan kekuatan para Pahlawan." Kesatria itu menjelaskan.

Kemudian Helios melihat ke arah pertempuran dan menemukan kalau para pahlawan sudah tidak kesulitan lagi untuk melawan skeleton berpedang dan juga Zombie, jadi ia melakukan sesuai dengan saran kesatria barusan.

"Kita akan turun ke lantai tiga semuanya berkumpul!" Helios berteriak agar terdengar sampai ujung ruangan.

Setelah semuanya berkumpul mereka pun turun ke lantai tiga dan mendapatkan pemberitahuan lagi.

[Labirin Gerolz (3/100)]

"Monster di lantai tiga adalah Vampir tingkat rendah, hati-hati untuk tidak terkena gigitan mereka! sebisa mungkin jangan mengeluarkan darah!" Helios menjelaskan dengan singkat.

Lantai tiga adalah area yang hanya dibentuk dengan satu jalur lurus kedepan, atau lebih tepatnya itu terlihat seperti jembatan dari Jalan naik ke lantai 2 dengan jalan turun ke lantai 4.

Keunggulannya mereka dapat dengan mudah untuk pergi ke tangga menurun, sedangkan kerugiannya area serangan mereka menjadi jauh lebih kecil.

Vampire tingkat rendah sama sekali tidak memiliki sayap, mereka hanya mengandalkan kekuatan fisik mereka untuk menyerang dan berusaha untuk menghisap darah lawan dengan menggigitnya dengan gigi mereka yang tajam.

Meskipun mereka dapat dengan mudah untuk membunuh Vampir tingkat rendah, namun karena jumlahnya yang sangat banyak mereka sampai tidak dapat menerobos untuk menuju tangga menurun.

"Benar juga, mungkin aku bisa membuat jebakan disini."

...—To Be Continued—...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***