...~ Happy Reading ~...
...____________________...
...*...
...*...
...*...
Satu bulan kemudian ....
Edinburgh, Desember 2021
Satu halaman penanggalan dibalik lagi, menandakan kisah dalam sebulan telah usai. Hari-hari yang dilalui Vlora, terasa jauh lebih menyenangkan.
Ibu muda satu anak itu, tidak lagi terkungkung dalam problematika rumah tangganya yang pelik. Kubangan yang digelarkan sang suami selama bertahun-tahun, tak lagi berpotensi mencemari jiwanya.
Sebulan sudah ia menjalani rutinitas sebagai seorang ibu yang luar biasa, tanpa bergantung lagi pada sang suami. Vlora sungguh menikmati setiap harinya dengan penuh damai.
Belajarlah untuk berdiri di atas kakimu sendiri, karena tidak ada wadah yang sempura untuk bisa dijadikan tumpuan. Selain dari pada itu, jangan mau terjebak dalam artifisial zona nyaman.
Kata-kata Jihan yang terpatri dalam ingatannya sebulan lalu, terus bernada seperti peluit yang selalu mengingatkan Vlora akan tanda sebuah kekecewaan.
Dalam selang waktu tiga puluh hari lalu, aktivitas Vlora di luar rumah semakin diperbanyak. Entah mengantar jemput Given ke sekolah, jalan-jalan bersama sahabatnya, jalan-jalan berdua bersama sang putra, apapun itu, Vlora sangat menikmati.
Ia benar-benar menikmati hari tanpa terbebani dengan kelakuan Tristan. Vlora membiasakan diri dengan hal-hal sederhana yang berguna menjaga hatinya serta meningkatkan quality time bersama sahabat dan sang putra.
Seperti hari ini, wanita cantik itu tengah menghabiskan akhir pekan bersama putranya di Dynamic Earth. Sebuah museum yang merupakan pusat sains di Edinburgh, terletak di daerah Holyrood di samping gedung parlemen Skotlandia, di kaki Salisbury Crags.
Museum ini mengajak pengunjung untuk melakukan perjalanan menembus waktu dengan menyaksikan kisah planet bumi. Bagaimana bumi diciptakan dari sudut pandang sains, bagaimana ia terus berkembang, serta prospek bagi umat manusia dan efek dari bahaya baik alam maupun buatan manusia.
Perjalanan mencapai daerah perbukitan ini, Vlora dan sang putra harus menempuh jarak sekitar 1 mil dari pusat kota. Cuaca dingin dengan langit yang berselimut mendung, tidak jua menghalangi niat ibu dan anak itu.
Setelah lelah berpetualang menyaksikan semua benda-benda luar angkasa dalam bangunan yang dirancang oleh seorang Michael Hopkins tersebut, Vlora mengajak anaknya untuk pulang karena hari senja telah menyapa.
"Ah, menyenangkan sekali, Mom!" seru Given kegirangan.
Keduanya kini sudah masuk di dalam taksi yang dipesan Vlora. Sudah menjadi kebiasaan ibu muda satu itu untuk tidak merepotkan sopirnya. Di samping itu, Vlora merasa lebih bebas berekspresi tanpa aroma-aroma rumah yang selalu mengikutinya.
"Suka kan?" tanya Vlora dengan senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya.
Given mengangguk dengan cepat. "Suka sekali. Thank you, Mom!" balas bocah itu dengan raut bahagia.
Tangan Vlora terangkat lalu mengusap kepala putra semata wayangnya penuh sayang. Sepanjang perjalanan, keduanya berbagi cerita seru sekedar membunuh waktu dan mengusir lelah.
Mobil yang ditumpangi keduanya baru saja berhenti di depan hunian cukup besar itu. Langit Edinburgh telah sepenuhnya dikuasai gelap. Angin berhembus dengan sangat kencang membuat tubuh Vlora sampai menggigil.
Ia turun dari mobil lalu menggendong Given yang sudah tertidur sejak beberapa menit lalu. Di depan sana, tampak sosok Tristan tengah berdiri seolah menunggunya.
Vlora melirik sekilas dan ia bisa melihat kilat amarah yang tersirat di netra pekat suaminya.
"Hold on!" ucap Vlora pelan tetapi tegas. "Tunggu aku kembali," katanya lagi lalu segera bergegas meninggalkan Tristan.
Melihat sang suami hendak membuka mulut yang sudah pasti akan berujung keributan, Vlora bergerak menahannya sebentar. Mengingat Given yang berada dalam gendongannya, ia berinisiatif menidurkan bocah itu terlebih dahulu.
"Auw, pelan-pelan saja, Tristan! Sakit," ringis Vlora.
Baru saja keluar dari kamar sang putra, tangannya langsung disambar dan ditarik paksa oleh sang suami. Tubuh cekingnya terseret dengan mudah, dan Vlora hampir saja memekik jika tidak mengingat putranya yang sudah terlelap.
Brakkk ....
Pintu tertutup dengan kasar, bahkan Vlora tidak cukup saja dikejutkan dengan dentuman itu, tetapi juga tindak suaminya.
"Tris ...."
"Kamu ...."
"Huh, hah, ap ...."
Sudah tidak dapat menahan kekasaran suami yang membungkamnya dengan kasar berulang kali, lengan kiri Vlora refleks terayun dan ....
Plakkk!
Tamparan keras itu seketika menyadarkan Tristan. Netra legam lelaki itu pun memerah, deru nafas yang tidak beraturan dengan dada yang naik-turun, mengirimkan sinyal bahaya bagi Vlora.
Tubuh ceking Vlora semakin bergetar takut kala melihat kepalan tangan suaminya yang begitu ketat, hingga membentuk urat-urat pada lengannya. Ia pun melangkah mundur dengan perlahan, menyisakan jarak di antara mereka.
"Kau berani menamparku?" tanya Tristan dengan pelan hampir berbisik.
Di samping itu, lelaki tampan berlabel bad boy itu memajukan langkahnya mengikis jarak. Vlora gugup dan hanya terbungkam oleh ketakutan.
"Sekarang kau sudah berani menamparku?" tanyanya kali ini dengan nada yang meninggi.
"Auwh!" Vlora meringis lagi karena cengkraman kuat di pipinya.
"Terpantau sebulan ini kau sudah begitu liar, Istriku! Jika kau mulai lupa cara menghargai dan bersikap sepantasnya pada suami, aku dengan senang hati akan mengajarkan tata cara yang baik itu lagi," ucap Tristan terdengar horor di telinga Vlora.
Dalam sekali gerakan, lengan besar itu menarik tubuh kecil Vlora dan melemparnya dengan kasar ke atas ranjang.
"Sh*it! Are you crazy, Tristan?" pekik Vlora dengan kekesalan yang juga tiba-tiba terpantik.
"Aku?" Tristan menunjuk dirinya dengan tidak percaya. "Kau!" Telunjuk itu kembali mengarah pada Vlora dengan penegasan. "Kau yang sudah gila selama sebulan ini! Apa saja yang sudah kamu lakukan di luar sana? Mencari kesenangan, iya? Kau lupa siapa dirimu? Kau lupa siapa yang menghidupimu selama di kota ini? Dan ...."
"Enough!"
...🌷🌷🌷...
...To be continued .......
...*...
...*...
...*...
...Jangan lupa saweran yah 😍...
...____________________________...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Esther Nelwan
yeee itung2an dah suami laknat
2022-08-04
0