2. Familiar

...~ Happy Reading ~...

...____________________...

...*...

...*...

...*...

Raja siang yang bersembunyi di balik awan, berada tepat di tengah-tengah perjalanannya. Siang yang mendung itu Vlora didatangi sahabatnya, Jihan. Pertengkaran kecil pagi tadi membuat mood perempuan bertubuh ceking itu sedikit tidak baik.

"Muka kenapa gitu? Tristan lagi yah?" tebak Jihan.

Tepat sasaran, tetapi Vlora selalu mengelak. Saat itu mereka tengah berbincang di ruang tamu kediaman Vlora dan suaminya.

Melihat Vlora yang uring-uringan, Jihan berinisiatif mengajaknya keluar. Sedikit banyak ia sudah memahami segala seluk beluk tentang sahabatnya itu.

"Ck, sotoy!" decak Vlora langsung bangkit dan bergegas untuk bersiap-siap.

Tidak lama setelah itu ia kembali dari atas dengan sebuah tas kecil di pundaknya.

"Ayo, sebelum mager mengurungku lagi!" ajaknya seraya melenggang keluar rumah.

Tidak ingin terbeban dengan rasa takut yang bertumpuk-tumpuk lalu akhirnya akan menggunung, Vlora menyetujui dan berniat mengajak serta anaknya dengan menjemput bocah lelaki itu terlebih dahulu di sekolah.

Mobil yang dikendarai Jihan kini memasuki parkiran Maverly Market, sebuah pusat perbelanjaan yang ada di Edinburgh.

"Ra, bukannya itu …." Ucapan Jihan menggantung kala melihat sosok pria yang dikenalnya keluar dari mobil yang juga tak lagi asing.

"Apa?" tanya Vlora. Ia tidak memperhatikan sekitar karena sibuk melepas seat belt yang masih membelit putranya.

"E-enggak, gak. Ayo, turun!"

Jihan memilih diam tak memberitahu. Tadinya ia ingin mengatakan keberadaan mobil yang tidak lagi asing itu. Namun, pemandangan berikutnya membuat wanita dengan tinggi semampai itu menahan lisan. Jangan sampai ucapannya justru menimbulkan perspektif yang berbeda bagi sang sahabat.

Sayangnya, situasi justru berpihak pada Vlora. Netra legam ibu satu anak itu lurus tertuju pada sosok pria yang sangat ia kenal, tengah melenggang mesra dengan seorang hawa nan cantik dan ….

Kayak kenal wanita itu, deh. Batin Vlora bertanya-tanya merasa familiar dengan sosok dara di sana. Segerombolan ketakutan mulai mengerubunginya lagi.

"A-ayo, jalan! Ngapain masih di sini?" Vlora langsung meraih tangan putranya, lalu melangkah meninggalkan Jihan yang masih terpaku di sana.

Ia berjalan sedikit cepat, sambil menarik tubuh sang putra agar merapat padanya. Tampak ia tengah berusaha menutupi fakta tadi dari sang putra.

"Loh, kok lewat situ?" Jihan baru tersadar saat Vlora telah berbalik arah dan menjauh. "Ra, hei! Vlora!" panggil Jihan yang tak digubris oleh Vlora.

Wanita itu segara melangkahkan kakinya mengikuti sang sahabat. Baru beberapa langkah saja, ia kembali berhenti dan menoleh ke arah yang berlawanan.

"Eh, tadi itu Vlora liat gak sih?" tanya Jihan. Entah pada diri sendiri ataukah pada angin yang melintas.

Bingung mengira-ngira, Jihan menggeleng dan hendak beranjak dari sana. Saat ia menoleh ke arah Vlora, tubuh ceking sahabatnya tak lagi tertangkap ain. Wanita dengan tinggi semampai itu lekas mengambil langkah seribu mencari Vlora di tengah banyaknya manusia yang berlalu lalang.

"Sopan sekali, yah, orang yang ngajak ditinggal pergi begitu saja," gerutu Jihan yang baru saja bergabung. Wanita cantik berwajah judes itu tampak sedikit tersengal-sengal.

Ketiganya tengah bertandang di Little Maestro, sebuah restoran yang berada tidak jauh dari Maverly Market. Tujuan mereka siang itu memang untuk makan terlebih dahulu, sebelum menjelajahi tempat yang selalu dipadati lautan manusia tersebut.

"Pegel kalo berdiri kelamaan. Kamu, sih, pake acara ngelamun di tempat umum. Gak tau apa perut dah teriak-teriak minta diisi," omel Vlora. Bukan marah, ia hanya berdramatis menutupi hati yang mendadak kacau balau siang itu.

Ya, kali anakku harus melihat kelakukan daddy-nya. Tapi … kenapa aku sepertinya takut kali ini? Batin Vlora.

Jihan yang baru saja mendaratkan bokong pada kursi kosong di depan Vlora, seketika menatap wajah sahabatnya itu penuh tanya.

Beneran, ini orang gak liat tadi? Atau … ah, baguslah kalo gak liat.

Jihan bernafas lega. Akan tetapi, di samping itu ia juga dibuat jengkel dengan pemandangan tadi. Ada marah yang tidak dapat ia tunjukkan karena ia pun sendiri masih bingung dengan fakta yang sebenarnya. Percaya dengan mata saja tidaklah cukup sebab telinga juga butuh penjelasan yang sesuai.

"Ck, jadi aku lagi yang harus minta maaf?" Jihan menggelengkan kepalanya pelan. "Maaf, Nyonya Tristan," ucapnya dibumbui sedikit drama mengejek.

Satu gulungan tisu mendarat sempurna di wajah Jihan. "Gosah lebay, buruan pesan sana! Anakku dah bosen nunggu dari tadi." Tangan lembutnya berpindah mengusap kepala sang putra.

"Et dah, onty cantik kok jadi lupa sama si ganteng ini, yah. Maafkan onty, Giv!" Jihan pun secepat kilat memesan apa yang hendak mereka makan sesuai dengan yang tertera pada daftar menu.

Salah satu menu yang terkenal dari restoran tersebut adalah pizza Italia yang sangat lezat.

Beberapa saat menunggu, tampak sepi tanpa ada obrolan hangat antara dua wanita dewasa itu. Vlora yang larut dalam pikirannya, sementara Jihan yang entah kenapa malah menambatkan pandangannya pada putra semata wayang sang sahabat.

"Ra!" Suara Jihan menghentikan Vlora dari acara duga-menduganya.

"Hm, ya?" Vlora cepat sekali mengendalikan raut serta hatinya.

"Kamu bawel, suka bikin ribut. Tristan apalagi, rame banget orangnya, friendly dan gak bisa diem. Lah, dia napa kalem gini sih?" tanya Jihan penasaran. Matanya tidak lepas dari wajah datar bocah lelaki itu.

Vlora menoleh menatap anaknya sekilas. Senyum kecil tersungging di wajah cantiknya yang begitu tirus. "Ya, dia emang begini orangnya. Malas ngomong yang gak penting. Rada temperamen ... juga extrovert sih."

"Bukannya 99,9% faktor gen itu selalu menurun? Atau …. kesepian kali dia," ucap Jihan penuh canda.

Vlora spontan mendelik kesal. "Jangan meracuni otak anakku!" tegas Vlora.

Tidak lama kemudian pesanan mereka pun tiba dan ketiganya memulai acara makan siang dengan Vlora yang tidak bisa tenang sama sekali. Selesai makan, Jihan yang masih ingin berkeliling kala itu mendapat telepon dari asistennya.

Mereka memutuskan untuk hang out di lain waktu. Vlora bersama anaknya pulang ke rumah, sedangkan Jihan harus kembali ke butik.

Sebelumnya ia telah memastikan bahwa tidak akan ada jadwal atau pesanan penting hari itu karena ia ingin menghabiskan waktu bersama Vlora. Nyatanya masih saja ada halangan.

"Siapa sih yang berkunjung dadakan gini? Merepotkan saja," sungut Jihan.

Ia segera menginjak pedal gas menuju butik, sedangkan Vlora memesan taksi untuknya dan sang putra.

...🌷🌷🌷...

...To be continued .......

Biasakan jempol untuk menekan tombol like, komen dan favorit ❤️

Terpopuler

Comments

Lena Laiha

Lena Laiha

kalau aku udah aku lempar pake sandal tuh suami macam begitu 👹

2023-07-31

0

Enis Sudrajat

Enis Sudrajat

lanjuuuut semangat up nya😆😆😆

2022-04-06

2

Lavinka

Lavinka

efek nggak bisa tidur lari ke sini. siapa tahu bang Ilham Dateng

2022-04-05

4

lihat semua
Episodes
1 1. Ketakutan
2 2. Familiar
3 3. Kota Seribu Kastil
4 4. Womanizer
5 5. I Can't Believe it
6 6. Apa Dia Mendengar?
7 7. Friend's Advice
8 8. Seperti dalam Dongeng
9 9. Fuc*king Fairyland
10 10. The Narnia
11 11. Rindu Seharian
12 12. Tumben
13 13. Menolak
14 14. For the First Time
15 15. Kesialan
16 16. Tuan dan Nona Alexander
17 17. Impas
18 18. Uncle Tampan
19 19. Queen of Alexander
20 20. Dynamic Earth
21 21. Akhiri
22 22. Dia Bukan Putramu
23 23. Who is He? (Pupus)
24 24. Don't Care Anymore
25 25. Elegi Vlora
26 26. How Pitty You Are
27 27. Elephant House
28 28. Lost Track
29 29. We Need to Talk
30 30. Newington
31 31. This is Called Torture
32 32. Grayman dan Vulgopus
33 33. Let's Play the Game
34 34. Different Effect
35 35. Sesama Lelaki
36 36. Kandang Singa
37 37. Tuan Muda Alexander kedua
38 38. Pigura
39 39. Tidak Siap
40 40. Izinkan Aku
41 41. Pewaris Alexander Selanjutnya
42 42. Hastag
43 43. Cari dan Temukan
44 44. It's a Fu*cking Seven Years
45 45. Rindu Uncle
46 46. Hantu Menyebalkan
47 47. My Name is Yura
48 48. Do it Something
49 49. Jones vs Jandes
50 50. Tidak Sengaja
51 51. Just Visual
52 52. I get it
53 53. Menolak
54 54. Tamu Penting
55 55. Salah Mengenali
56 56. Pelarian Terakhir
57 57. Given dan Uncle
58 58. Adik Ipar
59 59. He is My Daddy
60 60. Unknown Number
61 61. Itu Bukan Kamu
62 62. Bartender dan Waiter
63 63. Given Tidak Bersemangat
64 64. Bukankah Sudah Jelas?
65 65. Caroline
66 66. Vlora Pingsan
67 67. Transfusi
68 68. Tidak Cocok
69 69. AB Rh -
70 70. My Dreams Come True
71 71. Kembali ke Edinburgh
72 72. Satu Minggu Lagi
73 73. Lain Kali Saja
74 74. Harus Memastikan
75 75. Ada Apa Dengan Mommy?
76 76. Sebuah Misi
77 77. Dia Putriku
78 78. Apa itu Benar?
79 79. Kamu?
80 80. Keanehan
81 81. Bunuh Diri
82 82. Firasat Tuan Besar
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Ketakutan
2
2. Familiar
3
3. Kota Seribu Kastil
4
4. Womanizer
5
5. I Can't Believe it
6
6. Apa Dia Mendengar?
7
7. Friend's Advice
8
8. Seperti dalam Dongeng
9
9. Fuc*king Fairyland
10
10. The Narnia
11
11. Rindu Seharian
12
12. Tumben
13
13. Menolak
14
14. For the First Time
15
15. Kesialan
16
16. Tuan dan Nona Alexander
17
17. Impas
18
18. Uncle Tampan
19
19. Queen of Alexander
20
20. Dynamic Earth
21
21. Akhiri
22
22. Dia Bukan Putramu
23
23. Who is He? (Pupus)
24
24. Don't Care Anymore
25
25. Elegi Vlora
26
26. How Pitty You Are
27
27. Elephant House
28
28. Lost Track
29
29. We Need to Talk
30
30. Newington
31
31. This is Called Torture
32
32. Grayman dan Vulgopus
33
33. Let's Play the Game
34
34. Different Effect
35
35. Sesama Lelaki
36
36. Kandang Singa
37
37. Tuan Muda Alexander kedua
38
38. Pigura
39
39. Tidak Siap
40
40. Izinkan Aku
41
41. Pewaris Alexander Selanjutnya
42
42. Hastag
43
43. Cari dan Temukan
44
44. It's a Fu*cking Seven Years
45
45. Rindu Uncle
46
46. Hantu Menyebalkan
47
47. My Name is Yura
48
48. Do it Something
49
49. Jones vs Jandes
50
50. Tidak Sengaja
51
51. Just Visual
52
52. I get it
53
53. Menolak
54
54. Tamu Penting
55
55. Salah Mengenali
56
56. Pelarian Terakhir
57
57. Given dan Uncle
58
58. Adik Ipar
59
59. He is My Daddy
60
60. Unknown Number
61
61. Itu Bukan Kamu
62
62. Bartender dan Waiter
63
63. Given Tidak Bersemangat
64
64. Bukankah Sudah Jelas?
65
65. Caroline
66
66. Vlora Pingsan
67
67. Transfusi
68
68. Tidak Cocok
69
69. AB Rh -
70
70. My Dreams Come True
71
71. Kembali ke Edinburgh
72
72. Satu Minggu Lagi
73
73. Lain Kali Saja
74
74. Harus Memastikan
75
75. Ada Apa Dengan Mommy?
76
76. Sebuah Misi
77
77. Dia Putriku
78
78. Apa itu Benar?
79
79. Kamu?
80
80. Keanehan
81
81. Bunuh Diri
82
82. Firasat Tuan Besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!