3. Kota Seribu Kastil

...~ Happy Reading ~...

...____________________...

...*...

...*...

...*...

📲 "Iya, Li! Ini sudah di bawah."

Jihan menjawab telepon dari asistennya sembari berlari kecil memasuki butik. Beberapa sapaan yang tertuju padanya tidak ia hiraukan. Wanita cantik itu malah sibuk membenahi penampilannya dari rambut hingga pakaian.

Sepenting apa, sih, tamunya sampai aku yang harus turun tangan? Mode malas Jihan sedang on.

Beberapa hari tidak bertemu Vlora, membuat wanita lajang satu itu begitu hampa. Mereka bersahabat baik sejak masih duduk di bangku SMA, di Jakarta, hingga kini sama-sama mendiami sebuah kota tua di selatan Britania Raya.

Setelah menamatkan pendidikan di jenjang menengah atas, dua sahabat itu seia sekata melanjutkan kuliah di The University of Edinburgh, yang berlokasi di United Kingdom, Skotlandia.

Universitas tersebut merupakan salah satu universitas terbaik ke-7 di Eropa dan menduduki peringkat terbaik ke-18 di dunia pada 2021.

Tentu tidak mudah untuk bisa masuk pada universitas tersebut. Beruntungnya Vlora dan Jihan yang masih diberi kesempatan kala itu untuk mengenyam pendidikan pada almamater seorang Charles Darwin.

Vlora yang pandai dengan segudang prestasi yang ia miliki serta ekonomi keluarga yang terbilang cukup mampu, memuluskan langkahnya mencapai negeri dengan kastil-kastil indah itu. Begitu juga dengan Jihan.

Namun, tentu saja ada syaratnya. Dua hawa cantik itu diharuskan memiliki sertifikat IELTS, nilai akademik yang baik, dan juga visa pelajar. Berbulan-bulan Vlora dan Jihan mempersiapkan diri untuk memperoleh semua tiket itu agar dapat bersaing dengan sejumlah siswa dari keluarga konglomerat lainnya.

Sayangnya, baru di garis awal perjalanan, Vlora mundur dengan memutuskan untuk menikah di usia muda karena sebuah alasan yang tidak masuk akal.

Di samping itu, Jihan lebih memilih untuk tetap melanjutkan mimpinya dan berakhir fokus berkarir di kota seribu kastil tersebut.

"Ah, syukurlah, Bu Jihan sudah ada. Ini pemilik butiknya, Bu!" Lidya, asisten Jihan, memberitahukan kedatangan bosnya.

Jihan yang baru saja masuk ke ruangannya, begitu terkejut melihat siapa gerangan yang bertandang ke butik siang itu. Ia terbelalak tak percaya melihat tamu kebesaran.

"Selamat siang, Nona Jihan!" sapa dia yang berkunjung.

Seorang wanita cantik berusia senja dengan penampilan elegan dari ujung rambut hingga telapak kakinya, berdiri mengulurkan tangan pada Jihan. Senyum indah terlukis di wajah tua tanpa sedikitpun keriput di sana, melambangkan kesahajaan dalam kemewahannya.

Jihan bertambah kaget karena ternyata wanita paruh baya itu bisa berbahasa Indonesia.

Eh? Bisa bahasa Indonesia juga? Demi apa coba? Keren banget.

Entah bingung atau terpesona membuat Jihan terdiam cukup lama, hingga suara itu kembali menyadarkannya.

"Tidak apa-apa, Nona Jihan. Tidak usah bingung, berbicaralah dengan bahasa Anda. Saya memahami dengan sangat baik," tutur wanita itu yang mengerti kebingungan Jihan.

"Ah, i-iya, Nyonya!" Jihan terbata tampak grogi.

Ia lalu mengulurkan tangannya dengan sedikit gemetaran menyambut tangan wanita cantik di hadapannya, lalu secepat kilat melepaskan kembali sebelum seluruh tubuhnya dibuat tremor.

"Selamat siang, Nyonya. Maaf, telah membuat Anda lama menunggu!" Mengatupkan kedua tangan di depan dadanya. "Kunjungan Anda merupakan suatu kehormatan bagi saya," ucap Jihan lagi dan sedikit menunduk. "Silahkan duduk, Nyonya!" imbuhnya sungkan.

Oemji, beruntungnya aku siang ini, berasa kek mimpi. Ah, ternyata liat asli begini lebih cantik, sopan, dan … kenapa wajahnya gak asing yah?

...*****...

Sementara itu, dalam perjalanan pulang ke rumah, Vlora tampak melamun. Beberapa kali putranya bertanya, tetapi tidak ada respon sama sekali.

"Mommy!" panggil Given dengan tepukan kecil pada telapak tangan ibunya.

Vlora sedikit tersentak. "Hmm, ya? Ada apa, Sayang?" tanya Vlora cepat.

Wajahnya yang sedari tadi melekat di kaca mobil dan menyapu seisi kota dengan pandangan kosong, kini berbalik menatap sang putra dengan senyuman kecil.

Anak lelaki berusia 6 tahun itu tidak langsung menjawab pertanyaan sang ibu. Manik hitam kecil, menatap lekat wajah wanita yang telah menghadirkannya ke dunia ini.

"Are you ok, Mom?" tanyanya kemudian.

"Ya, mom baik-baik saja, Sayang. Sangat baik." Vlora mengangguk beberapa kali, lalu tersenyum sembari mencubit kecil hidung bangir sang putra.

Bocah berwajah tampan itu menepis tangan sang ibu yang bertengger di hidung mancungnya. Ia kembali memposisikan duduknya menghadap ke depan dan tidak berniat untuk bertanya ataupun berbicara lagi. Mode temperamen kembali diaktifkan.

Vlora yang gemas melihat itu hendak membawa sang putra ke dalam pelukannya, tetapi lagi-lagi ditepis.

"Sayang, tidak boleh begitu sama mommy? Apa Giv sedang marah?" tanya Vlora. Ia sedikit menunduk demi melihat wajah anaknya.

"Giv sudah besar, Mom. Jangan peluk-peluk lagi!" ucapnya pelan.

Vlora hanya tersenyum menanggapi ucapan putra semata wayangnya. Ada secuil damai yang menyelip di antara serpihan ketakutan dan ketidaknyamanan dalam benaknya.

Gak terasa udah sebesar ini. Beruntungnya mommy punya kamu, Giv. Kelak, tumbuhlah menjadi lelaki yang baik. Jangan seperti ....

Vlora menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran aneh yang tiba-tiba saja menjenguk gundahnya.

Sapuan lembut menyentuh kepala Given. Bocah temperamen itu bergeming dengan pandangan lurus ke depan.

...*****...

Senja kembali melukis indahnya di ujung cakrawala, menggiring lelah ke peraduan, lalu membenamkan diri dengan seikat janji 'tuk kembali esok.

Dari balik kaca jendela kamarnya, Vlora melihat mobil sang suami yang baru saja masuk di pekarangan rumah. Embusan nafas berat terlafas, diikuti kelopak mata yang terpejam sejenak.

Mata indahnya kini menyorot datar wajah tampan sang suami kala memasuki kamar. Tidak ada sapaan atau sambutan hangat seperti yang sudah-sudah.

"Baru lagi?" tanya Vlora sinis.

"Apanya? Jangan mulai lagi, Vlora! Aku capek," ucap Tristan dengan malas.

Satu sudut bibir Vlora terangkat. "Ya, ya, kamu capek. Capek jalan-jalan ke mall seharian bersama ... i know, i see." Nada-nada kesal berujung ejek terdengar panas.

Tristan sontak melemparkan tatapan horor pada istrinya. "Jadi seperti itu kerajaanmu sekarang?" Suara lelaki itu meninggi.

Vlora mendengus. "Apa itu berfaedah? Itu bukanlah hal baru yang lantas mengagetkanku ataupun dirimu." Telak dan tajam ucapan Vlora.

"Jadi, apa maumu?" tanya Tristan santai. Namun, bagai satu serangan yang melumpuhkan setitik keberanian Vlora awal tadi.

Vlora terdiam untuk beberapa saat. "Masih sama seperti sebelumnya," ucapnya pelan.

"Dan jika aku tidak mau? Lantas kau mau apa? Kau tidak akan pernah punya pilihan apa-apa, selain diam di rumah dan menjadi istri yang baik," sergah Tristan.

"Apa yang kamu dapatkan dari wanita-wanita itu?" Vlora kembali emosi. "Sadar, Tan! Sadar!" Nada Vlora tak lagi terkontrol.

"Kamu pik–"

Brakkk ….

Hening kemudian tercipta di antara keduanya.

...🌷🌷🌷...

...To be continued …....

...*...

...*...

...*...

...Jangan lupa like, komen dan favoritkan ❤️...

..._______________________________...

...Oh yah, AG mau merekomendasikan novel fantasi karya teman AG nih. Yang suka fantasi, bolehlah merapat 😁...

Terpopuler

Comments

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Ini nama panjangnya The Unforgiven ya? 😁😁

2022-04-23

1

Lavinka

Lavinka

ya ampun itu si Tristan minta di masukin karung, terus buang ke rawa-rawa. Laki apa bukan sih dia? bikin gondok

2022-04-05

2

Lavinka

Lavinka

ini jangan bilang si given🤧

2022-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ketakutan
2 2. Familiar
3 3. Kota Seribu Kastil
4 4. Womanizer
5 5. I Can't Believe it
6 6. Apa Dia Mendengar?
7 7. Friend's Advice
8 8. Seperti dalam Dongeng
9 9. Fuc*king Fairyland
10 10. The Narnia
11 11. Rindu Seharian
12 12. Tumben
13 13. Menolak
14 14. For the First Time
15 15. Kesialan
16 16. Tuan dan Nona Alexander
17 17. Impas
18 18. Uncle Tampan
19 19. Queen of Alexander
20 20. Dynamic Earth
21 21. Akhiri
22 22. Dia Bukan Putramu
23 23. Who is He? (Pupus)
24 24. Don't Care Anymore
25 25. Elegi Vlora
26 26. How Pitty You Are
27 27. Elephant House
28 28. Lost Track
29 29. We Need to Talk
30 30. Newington
31 31. This is Called Torture
32 32. Grayman dan Vulgopus
33 33. Let's Play the Game
34 34. Different Effect
35 35. Sesama Lelaki
36 36. Kandang Singa
37 37. Tuan Muda Alexander kedua
38 38. Pigura
39 39. Tidak Siap
40 40. Izinkan Aku
41 41. Pewaris Alexander Selanjutnya
42 42. Hastag
43 43. Cari dan Temukan
44 44. It's a Fu*cking Seven Years
45 45. Rindu Uncle
46 46. Hantu Menyebalkan
47 47. My Name is Yura
48 48. Do it Something
49 49. Jones vs Jandes
50 50. Tidak Sengaja
51 51. Just Visual
52 52. I get it
53 53. Menolak
54 54. Tamu Penting
55 55. Salah Mengenali
56 56. Pelarian Terakhir
57 57. Given dan Uncle
58 58. Adik Ipar
59 59. He is My Daddy
60 60. Unknown Number
61 61. Itu Bukan Kamu
62 62. Bartender dan Waiter
63 63. Given Tidak Bersemangat
64 64. Bukankah Sudah Jelas?
65 65. Caroline
66 66. Vlora Pingsan
67 67. Transfusi
68 68. Tidak Cocok
69 69. AB Rh -
70 70. My Dreams Come True
71 71. Kembali ke Edinburgh
72 72. Satu Minggu Lagi
73 73. Lain Kali Saja
74 74. Harus Memastikan
75 75. Ada Apa Dengan Mommy?
76 76. Sebuah Misi
77 77. Dia Putriku
78 78. Apa itu Benar?
79 79. Kamu?
80 80. Keanehan
81 81. Bunuh Diri
82 82. Firasat Tuan Besar
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Ketakutan
2
2. Familiar
3
3. Kota Seribu Kastil
4
4. Womanizer
5
5. I Can't Believe it
6
6. Apa Dia Mendengar?
7
7. Friend's Advice
8
8. Seperti dalam Dongeng
9
9. Fuc*king Fairyland
10
10. The Narnia
11
11. Rindu Seharian
12
12. Tumben
13
13. Menolak
14
14. For the First Time
15
15. Kesialan
16
16. Tuan dan Nona Alexander
17
17. Impas
18
18. Uncle Tampan
19
19. Queen of Alexander
20
20. Dynamic Earth
21
21. Akhiri
22
22. Dia Bukan Putramu
23
23. Who is He? (Pupus)
24
24. Don't Care Anymore
25
25. Elegi Vlora
26
26. How Pitty You Are
27
27. Elephant House
28
28. Lost Track
29
29. We Need to Talk
30
30. Newington
31
31. This is Called Torture
32
32. Grayman dan Vulgopus
33
33. Let's Play the Game
34
34. Different Effect
35
35. Sesama Lelaki
36
36. Kandang Singa
37
37. Tuan Muda Alexander kedua
38
38. Pigura
39
39. Tidak Siap
40
40. Izinkan Aku
41
41. Pewaris Alexander Selanjutnya
42
42. Hastag
43
43. Cari dan Temukan
44
44. It's a Fu*cking Seven Years
45
45. Rindu Uncle
46
46. Hantu Menyebalkan
47
47. My Name is Yura
48
48. Do it Something
49
49. Jones vs Jandes
50
50. Tidak Sengaja
51
51. Just Visual
52
52. I get it
53
53. Menolak
54
54. Tamu Penting
55
55. Salah Mengenali
56
56. Pelarian Terakhir
57
57. Given dan Uncle
58
58. Adik Ipar
59
59. He is My Daddy
60
60. Unknown Number
61
61. Itu Bukan Kamu
62
62. Bartender dan Waiter
63
63. Given Tidak Bersemangat
64
64. Bukankah Sudah Jelas?
65
65. Caroline
66
66. Vlora Pingsan
67
67. Transfusi
68
68. Tidak Cocok
69
69. AB Rh -
70
70. My Dreams Come True
71
71. Kembali ke Edinburgh
72
72. Satu Minggu Lagi
73
73. Lain Kali Saja
74
74. Harus Memastikan
75
75. Ada Apa Dengan Mommy?
76
76. Sebuah Misi
77
77. Dia Putriku
78
78. Apa itu Benar?
79
79. Kamu?
80
80. Keanehan
81
81. Bunuh Diri
82
82. Firasat Tuan Besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!