...~ Happy Reading ~...
...____________________...
...*...
...*...
...*...
Dering ponsel yang terus bergaung, berpadu dan saling menyahut bersama suara percikan-percikan kecil dari dalam penggorengan, sedikit mengusik aktivitas memasak Vlora siang itu. Wanita ceking dengan balutan apron yang tersimpul sembarangan pada leher dan pinggangnya, tampak serius berjibaku dengan alat dapur serta beberapa bahan masak.
Tangannya terangkat menghapus peluh yang mengembun pada kening dan pelipis, sebelum akhirnya ia melirik layar ponsel yang masih terus berdering.
Vlora mendengus kala melihat deretan aksara yang membentuk sebait kata, 'bestaik'. Satu kata yang menggambarkan arti sebuah hubungan spesial dalam kategori persahabatan.
📲 "Apa? Gangguin aja."
Jawaban perhatian berkedok kesal, ia lontarkan kala jemari lentik yang sedikit kotor itu menyapu layar ponsel. Terdengar gelak tawa dari seberang sana.
📲 "Selow, mommynya Giv! Punya agenda gak hari ini?"
📲 "Gak ada. Hang out, yuk!"
📲 "Pas banget, skuylah. Wait, aku jemput!"
📲 "Ten more minutes. Masih masak, belom mandi."
📲 "Waow, good wife. Yodah, sejam lagi aku OTW!"
Sambungan telepon pun terputus, dengan Vlora yang lekas menyudahi peperangannya di dapur. Setiap akhir pekan seperti ini, Vlora akan disibukan dengan urusan masak dan bersih-bersih rumah. ART yang bekerja pada mereka, hanya bertugas dari senin sampai Jumat.
Setelah menyajikan makanan di meja, Vlora pun berniat pergi ke kamar dan memanggil suaminya untuk makan siang.
Namun, baru saja sampai di depan pintu kamar, sosok lelaki yang menyandang status suaminya itu, pun keluar dari dalam sana. Wanita cantik bertubuh ceking itu mengembuskan napasnya dengan kasar, kala mendapati sang suami tengah berdiri dengan pakaian rapi.
"Mau ke mana?" tanya Vlora dengan nada rendah, saking malas berdebat berulangkali.
"Ada sedikit urusan," jawab Tristan santai sekali.
Vlora mengangguk-angguk kepalanya mencoba memahami, meski setumpuk emosi tengah meronta ingin terlepas lewat lisan.
Ia kembali mengikuti langkah suaminya. Akan tetapi, Vlora dibuat jengkel saat langkah lebar sang suami bukannya ke dapur, malah menuju keluar.
"Kamu gak makan siang dulu?" tanyanya dengan Kekesalan yang sudah di ubun-ubun.
"Gak usah, Ra. Aku buru-buru, nanti saja sekalian di luar." Lagi-lagi Tristan menjawab dengan santai tanpa dosa.
Bicaranya saja tanpa menatap sang istri. Lelaki itu sibuk menyingsingkan lengan baju, serta merapikan jam tangan yang melingkar di pergelangannya.
Sudah tidak dapat 'tuk menahan kesal dan marah, Vlora meraih tangan besar suaminya dan menghalangi langkah lelaki itu.
"Urusan sepenting apa yang tidak bisa datang telat barang sejenak? Ini akhir pekan, Tristan. Luangkan sedikit saja waktumu untuk aku dan Giv. Aku capek diginiin terus," ucapnya dengan nada yang tak lagi terkontrol.
Tristan yang kaget, sontak menghempas tangan sang istri dengan kasar. Tubuh ceking Vlora bahkan bergeser dari tempatnya, hampir terhempas karena tidak ada keseimbangan.
"Kamu jangan kurang ajar, Vlora!" bentak Tristan dengan keras. "Aku memang ada urusan, kenapa? Kenapa selalu curiga? Benahi pikiranmu itu." Telunjuknya menempel di pelipis Vlora disertai dorongan kecil.
Vlora menepis tangan besar sang suami, lalu menatap wajah tampan nan menyebalkan di hadapannya dengan tajam.
"Apanya yang perlu dibenahi? Bahkan tanpa tuduhan sekalipun, faktanya selalu membenarkan dugaanku. Kamu selalu saja seperti itu dari dulu, kenapa sekarang aku harus benahi pikiranku? Kamu yang harusnya benahi kelakuan menjijikanmu itu!" balas Vlora berapi-api.
Tristan tergelak dalam kemarahannya. "Berkacalah sebelum berbicara, karena kau pun tak lebih baik dariku, Vlora!" ucap Tristan tegas dan tajam.
Wajah cantik Vlora mendadak pias. Ia terbungkam dengan kata-kata sang suami. Satu hantaman keras dari balik rongga dadanya, cukup melemahkan segenap raga wanita itu.
"Dan apa tadi katamu? Capek?" Lagi Tristan tergelak. "Kamu pikir aku gak? Aku juga capek dengan keluhan dan bacotan kamu setiap hari. Bahkan aku muak melihat penampilan kamu yang makin hari sama sekali tidak menarik seperti ini," imbuhnya sembari memindai Vlora dari atas hingga ke bawah. Satu sudut bibirnya terangkat, menatap remeh pada sang istri.
Setelah mengucapkan itu, Tristan berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Vlora dalam diam yang penuh luka.
Bersamaan dengan hilangnya bayangan sang suami dari pandangannya, tubuh ceking itu pun merosot ke lantai begitu saja.
Vlora terduduk dengan tangan yang menempel di dadanya. Tepukan-tepukan kecil beberapa kali mendarat pada bagian yang sama.
Sungguh? Dia sungguh-sungguh mengatakan itu semua? I can't believe it.
Setetes air mata wanita itu luruh, bersamaan dengan sebuah suara yang memanggilnya.
...🌷🌷🌷...
...To be continued .......
...*...
...*...
...*...
Sambil nunggu kelanjutannya, AG promoin lagi karya teman AG nih 😍
"Perjuangan yang sungguh-sungguh akan membuatmu berhasil mencapai apa yang kau inginkan. Berjuanglah dan tanamkan satu target dihadapanmu!"
~Lara Alessandra
Sebagai wanita dengan berat badan 107 kilogram, Lara kerap kali merasa berkecil hati. Kedatangan keluarga Alex untuk melamar dirinya sudah seperti anugerah terindah yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Sayangnya, pernikahan sempurna yang dibayangkan Lara tidak sama dengan kenyataan. Alex ternyata mau menikah dengannya karena sebuah paksaan. Bukan karena cinta apa lagi mau menerima Lara apa adanya.
Namun, Lara tidak pernah menyerah. Dia terus berjuang agar Alex mau mencintainya dan menerima dia apa adanya. Ketika perjuangan Lara masih setengah jalan. Dia justru memergoki sang suami sedang bersenang-senang dengan wanita lain.
Apakah Lara akan berhasil membuat Alex jatuh cinta padanya atau justru dia akan menyerah dan memilih untuk meninggalkan Alex?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Yunaeni Fadilah
sbnarnya ada rahasia apakah antara mreka pnasaran
2022-07-14
1
Lavinka
sedari tadi aku udan nahan buat nggak mengumpati tuh laki, apa bukan? kelakuannya bener-bener bikin muak
2022-04-05
3
Lavinka
emang bangsul tuh laki. yang bikin tambah ceking itu siapa, woi?🤬🤬🤬
2022-04-05
3