19

Sudah seminggu ini kesehatan ayahnya Fara menurun dan itu membuat Fara semakin cemas dengan keadaan ayahnya. Tetapi ayahnya tidak mau di ajak ke rumah sakit. Ayah Fara hanya ingin di rawat oleh anak dan istrinya. Apalagi ayah Fara juga tau kalau sampai ayah Fara di larikan ke rumah sakit nanti malah membebani fikiran anak dan istrinya. Ayah Fara juga tau kalau istrinya gak pegang uang banyak karena Fara sudah mulai sekolah SMP jadi pengeluaran mereka pun bertambah. Sudah di bujuk dengan berbagai cara dan alasan tapi, tetap saja ayah Fara tidak mau dibawa ke rumah sakit. Fara dan ibunya pun tidak memaksa ayah Fara lagi.

Ayah Fara pun sudah tidak bekerja lagi itu artinya sekarang ibu Fara yang harus menggantikan posisi ayah Fara untuk mencari nafkah. Ibu Fara pun hanya lulusan SD jadi dia hanya bisa kerja serabutan entah itu jadi buruh cuci atau memasak di hajatan. Fara pun tak mempermasalahkan apa pekerjaan ibunya yang penting ibunya bisa dapat uang untuk membeli obat ayahnya dan ayahnya bisa istirahat dulu di rumah biar cepat sembuh. Fara pun kalau sudah pulang akan menjaga ayahnya di rumah saat ibunya sedang bekerja. Fara dan ibunya bergantian untuk menjaga ayahnya jika mereka sekolah dan bekerja.

Hubungan Fara dan juga Adi pun tambah lengket. Setiap hari pasti telepon atau bertukar pesan. Adi pun tau kalau ayah Fara sedang sakit jadi, Adi pun berusaha menguatkan Fara agar tegar dan sabar. Adi selalu berkata ingin berkunjung ke rumah Fara cuma jadwal kerjanya sedang padat dan tidak ada waktu untuk bersantai. Kalaupun ada waktu santai itu cuma hari Minggu dan hari libur nasional. Fara pun memahami jika Adi belum bisa datang kerumahnya, karena kesibukan dan juga jarak yang jauh. Adi selalu meluangkan waktu untuk bertukar kabar dengan Fara dan menanyakan kesehatan ayah Fara.

Ayah dan ibu Fara pun sudah mengetahui tentang hubungan Fara dan Adi. Orangtua Fara tidak mempermasalahkan hubungan mereka yang penting hubungan mereka tidak mengganggu aktivitas belajar Fara. Bahkan terkadang sekali-kali Fara telepon di dekat ayah dan ibunya. Orangtua Fara pun terkadang ikut ngobrol dengan Adi lewat telepon. Seperti saat ini Fara sedang duduk di samping ayahnya yang sedang berbaring di atas tempat tidur sambil berbalas pesan dengan Adi.

'Kamu lagi apa Bun?' tanya adi lewat pesannya. 'biasa pa, lagi jagain ayah' jawab Fara. 'Emang ayah masih sakit Bun?' tanya Adi lagi. 'Iya pa. Belum sembuh, doain aja dari sana, biar ayah bisa cepat sembuh' balas Fara. 'Iya sayang pasti papa doain dari sini. Jangan sedih dong nanti cantiknya hilang loh'. balas Adi. 'Sedih itu pasti pah. Siapa sih yang gak sedih kalau orangtua lagi sakit gini. Apalagi aku kan anak satu-satunya mereka. Tempatku bergantung dan berkeluh kesah. Kalau mereka gak ada aku sama siapa. Aku gak punya siapa-siapa lagi selain mereka berdua'. balas Fara sambil meneteskan air mata. Setelah melihat balasan dari Fara Adi pun langsung menelepon Fara.

"Sayang Uda dong jangan nangis kan masih ada aku yang bakal nemenin kamu" (Adi).

"Aku sedih aja kalau ayah sampai kenapa-napa gimana pah aku sama siapa aku cuma punya mereka dan sekarang yang satu lagi sakit. Aku gak kuat lewatin ini cuma berdua sama ibu disini" curhat Fara sambil sesenggukan.

"Ada aku sayang. Walau kita terpisah oleh jarak tapi kita akan selalu ada di dalam hati. Kamu jangan nangis dong, aku kan jadi sedih apalagi aku belum bisa untuk datang kesana untuk waktu yang dekat ini" hibur Adi.

"Iya gpp kok pah. Papa temenin aku kayak gini aja aku udah bersyukur itu artinya aku ada teman untuk ngobrol walau kita jauh. Iya aku udah gak sedih lagi kok. Papa kok bisa telepon, emangnya gak lagi sibuk ta?" tanya Fara.

"Gak kok lagi istirahat ini. Habis baca pesan kamu tadi aku langsung aja telepon kamu yank aku khawatir sama kamu" sahut Adi.

"Udah dulu ya sayang, aku kerja lagi nanti di sambung lagi teleponnya. Jangan sedih oke!. Aku akan selalu ada di samping kamu dan di saat kamu membutuhkan aku. Bye sayang..." lanjut Adi.

"Iya udah. Iya aku udah gak sedih lagi kok. Makasih ya untuk waktunya. Bye juga sayang.." jawab Fara.

Setelah telepon di matikan oleh Adi Fara pun beranjak dari tempat duduknya untuk keluar dari kamar ayahnya. Fara pun keluar dari kamar ayahnya dan masuk ke kamarnya sendiri untuk istirahat. Fara tidak lupa menunaikan kewajiban lima waktunya dulu sebelum tidur siang. Setelah selesai Fara pun melepas mukenanya dan menaruh di tempatnya. Setelah itu Fara pun tidur siang.

Suara adzan yang menggema membangunkan Fara dari tidur siangnya. Fara pun bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan ganti pakaian. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian Fara pun tidak lupa untuk sholat ashar. Setelah selesai Fara pun bergegas keluar kamarnya dan menuju kamar kedua orangtuanya. Fara melihat ibunya sudah selesai memandikan ayahnya dan mengganti pakaian ayahnya. Fara pun berinisiatif untuk mengambilkan makanan di dapur untu di suapkan ke ayahnya. Fara pun masuk ke kamar kedua orangtuanya dengan membawa nampan yang berisi makanan dan teh hangat untuk ayahnya. Fara pun duduk di samping ayahnya dan mulai menyuapkan makanan ke mulut ayahnya. Ayah Fara pun makan dengan lahap sambil di suapi oleh Fara. Ibu Fara yang melihat kedekatan suami dan anaknya pun terharu dan tak terasa air matanya menetes di pipi ibu Fara. Ibu Fara yang menyadari pun mengusap air matanya dengan pelan agar Fara dan ayahnya tidak sampai melihatnya. Fara pun sudah selesai menyuapi ayahnya dan berdiri dari duduknya untuk menaruh piring dan gelas yang sudah di pakai ayahnya makan.

Fara pergi ke dapur dan mencuci piring bekas ayahnya makan tadi. Tanpa terasa kalau air mata Fara jatuh membasahi pipinya. Fara menangis dalam diam agar kedua orangtuanya tidak mendengar tangisannya. Setelah selesai mencuci piring Fara pun kembali ke dalam kamar ayahnya untuk melihat apa sang ayah sudah selesai minum obatnya. Setelah mengetahui kalau sang ayah sudah minum obat dan istirahat lagi Fara pun keluar dan menutup pintu kamar kedua orangtuanya dan kembali ke kamarnya lagi untuk mengerjakan tugas sekolahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continue....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!