Waktu cepat berlalu Fara sudah akan memasuki ujian kenaikan kelas. Hubungan Fara dan Adi juga sudah memasuki 3 bulan lamanya. Hari ini Fara akan berangkat sekolah seperti biasanya. Tetapi, saat di jalan perasaan Fara tiba-tiba menjadi gelisah. Fara memang tadi pagi kesiangan jadi berangkat sekolah buru-buru dan tanpa sarapan terlebih dahulu. Saking gelisahnya Fara hampir saja terjatuh dari sepedanya. Fara pun menepikan sepedanya sebentar sebelum melanjutkan berangkat ke sekolahnya yang sudah dekat. Setelah merasa sedikit baik, Fara pun melanjutkan menaiki sepedanya ke sekolah. Saat sampai di parkiran Fara pun memarkir sepedanya seperti biasa. Setelah selesai parkir Fara pun berjalan ke arah ruang kelasnya.
Saat sampai di dalam kelas Fara pun langsung duduk di bangkunya. Tanpa menyapa sahabat-sahabatnya terlebih dahulu, Fara pun langsung duduk. Ketiga sahabat Fara pun saling menatap satu sama lain saat melihat kelakuan Fara yang tidak seperti biasanya itu.
"Kamu kenapa Ra?" tanya Rena yang duduk di sebelah Fara. "Aku gpp kok Ren!" jawab Fara dengan tidak semangat. "Kamu kok seperti gak biasanya sih? Ada apa cerita aja lagi kayak sama siapa aja sih" sahut Sari setelah mendengar jawaban dari Fara tadi. "Gak tau. Hari ini aku kayak gak semangat aja. Apalagi tadi siang aku kesiangan bangunnya" jawab Fara lagi. "Gak dapet ciuman jarak jauh kah dari ayang ganteng?" tanya Umi bercanda. "Uda sih tadi bangun tidur. Tapi, gak tau kenapa hari itu perasaan aku tuh gak enak banget kayak akan ada kejadian yang bakal terjadi. Tapi, apa itu aku gak tau" curhat Fara kepada sahabatnya. "Uda gak usah gelisah kita berfikir yang positif aja. Mungkin kamu lagi capek aja Ra. Makanya, kamu berfikiran seperti itu" sahut Rena memberi nasehat kepada Fara.
Sebelum Fara menyahuti ucapan dan nasehat dari Rena bel masuk pun berbunyi. Fara pun duduk diam sambil memperhatikan ke depan kelas yang sudah ada guru masuk dan memulai pelajaran pertama. Fara pun mencoba mendengarkan pelajaran yang di terangkan oleh guru dengan seksama tetapi, perasaannya tiba-tiba gelisah memikirkan ayahnya. Fara tidak tau sebabnya apa.
Di lain tempat di rumah Fara.
Ibu Fara sedang membersihkan rumahnya setelah, anak dan suaminya pergi untuk sekolah dan bekerja. Setelah selesai ibu Fara pun istirahat sejenak di dalam rumah. Tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahnya.
Tok.. Tok.. Tok...
"Assalamualaikum" sapa orang di luar rumah Fara. "Waalaikumsalam" jawab ibu Fara dari dalam rumah. Ibu Fara pun bergegas membuka pintu untuk melihat siapa yang datang bertamu. Setelah membuka pintu ibu Fara pun terkejut melihat tetangganya sudah membopong suaminya yang tidak sadarkan diri. "Ini kenapa sama suami saya mas?" tanya ibu Fara kepada tetangganya. "Tadi pak Dul jatuh bu" jawab tetangganya. Ibu Fara pun mempersilahkan tetangganya membawa masuk suaminya dan suruh menidurkannya di dalam kamar. Setelah selesai membaringkan ayah Fara di atas tempat tidur, para tetangga pun berpamitan kepada ibunya Fara untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
Setelah tetangganya pulang semua ibu Fara pun menutup pintu rumahnya kembali dan melihat suaminya yang ada di kamar. Setelah berada di dalam kamar ibu Fara pun duduk di samping suaminya yang masih pingsan itu. "Kamu kenapa bisa seperti ini sih yah?" tanya ibu Fara kepada dirinya sendiri saat melihat suaminya yang masih pingsan. Ibu Fara pun menghela nafas kasar melihat suami yang paling ia cintai sedang terbaring sakit seperti ini.
Setelah menunggu agak lama akhirnya, ayahnya Fara pun sadar dan mencoba membuka matanya perlahan-lahan untuk menyesuaikan cahaya di sekitarnya. "Ayah sudah sadar yah?" tanya sang ibu. "Loh ayah kok sudah ada di rumah Bu?" tanya ayah Fara kaget. "Iya tadi ayah di anter tetangga pulang katanya ayah tadi jatuh di jalan" ucap ibu Fara. Setelah ingat apa yang terjadi kepada dirinya sendiri ayah pun bangkit dari kasur untuk duduk. Ibu Fara pun membantu suaminya untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang.
"Ayah, kenapa bisa jatuh tadi?" tanya ibu Fara kepada suaminya. "Mungkin karena fisik ayah kurang sehat dan kurang hati-hati naik sepedanya aja Bu, makanya ayah tadi jatuh" jawab ayah Fara lembut tanpa ingin membuat istrinya cemas. "Kalau memang sakit jangan di paksa kerja ayah nanti kalau ayah kenapa-napa gimana dong sama ibu dan Fara nantinya" ucap sang ibu menasehati ayah Fara. "Ayah harus cari uang yang banyak Bu, buat ibu dan Fara agar Fara nantinya bisa sekolah sampai SMA" jawab sang ayah. "Tapi, jangan di paksa ayah" sahut sang istri sambil menghela nafas kasar. "Ayah gpp kok Bu. Ibu nanti jangan bilang sama Fara ya kalau tadi ayah jatuh biar Fara gak kepikiran dan bisa fokus aja sama belajarnya" pinta ayah Fara kepada istrinya. "Iya ibu gak akan bilang sama Fara tapi, ayah harus janji gak bakal kayak gini lagi" sahut sang ibu lembut. "Iya ayah gak bakal kayak gini lagi" sahut ayah Fara lagi. "Sekarang ayah istirahat dulu aja nanti ibu bangunin kalau Fara sudah pulang" ucap ibu Fara sambil merebahkan tubuh suaminya lagi di atas kasur sambil di selimuti. "Iya Bu. Ayah istirahat bentar" jawab ayah Fara sambil memejamkan matanya. Ibu Fara pun keluar dari kamar dan membiarkan suaminya istirahat di kamar.
Di sekolah
Fara pun menyelesaikan semua pelajaran dengan baik, walaupun ada sedikit kegelisahan di hati Fara. Bel tanda pulang pun sudah berbunyi. Fara dan sahabat-sahabatnya pun bergegas membereskan buku-bukunya dan menaruh di dalam tasnya masing-masing. Setelah guru mengakhiri pertemuan dan keluar kelas Fara pun berjalan keluar kelas menuju ke arah parkiran sepeda untuk mengambil sepedanya. Fara pun menaiki sepedanya dan pulang sama-sama dengan ketiga sahabatnya.
Setelah berpisah dari semua sahabatnya Fara pun menaiki sepedanya sendirian dan menuju ke arah rumahnya. Setelah sampai Fara terkejut saat mendapati sepeda dagangan ayahnya sudah ada di rumah. Fara buru-buru menaruh sepedanya dan berjalan cepat menuju pintu rumahnya.
"Assalamualaikum ibu, Fara pulang" salam Fara dari luar sambil masuk ke dalam rumahnya. "Waalaikumsalam sayang" jawab sang ibu. "Bu,,, itu sepeda ayah kok Uda di rumah, emangnya ayah Uda pulang apa?" tanya Fara kepada ibunya. "Ayah sudah pulang sayang. lagi istirahat itu di kamar" jawab sang ibu dengan lembut agar Fara tidak curiga. Fara pun bergegas masuk ke kamar sang ayah untuk melihat keadaan ayahnya. 'Alhamdulillah ayah gpp ternyata. Mungkin aku aja yang kepikiran tadi' ucap Fara dalam hati setelah melihat ayahnya tertidur dengan nyenyak.
Fara pun keluar dari kamar ayahnya dan masuk ke kamarnya untuk ganti baju dan melakukan kewajiban lima waktunya. Setelah selesai Fara pun membaringkan tubuhnya diatas kasur untuk istirahat sejenak. Tak lama Fara pun tertidur dengan pulas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments