11

Hari-hari di sekolah Fara berjalan dengan sangat baik tanpa ada yang terlewat dengan buruk. Tak terasa sudah satu bulan Fara sekolah disana. Fara bahagia sekali melewati hari-hari di sekolahnya, karena Fara sekarang mempunyai teman-teman yang baru. Fara berangkat setiap hari dengan Arif, nanti kalau sudah sampai di parkiran mereka akan masuk ke dalam bersama-sama. Saat sampai di ruang kelas Fara 7b, Fara pun berpisah dengan Arif karena Arif kelasnya ada di dua kelas setelah kelas Fara yaitu 7d.

Saat Fara masuk ternyata disana sudah ada teman-temannya yaitu ada Umi yang satu bangku sama Sari dan Fara satu bangku sama Rena. Mereka menamakan kelompok mereka empat sekawan. Empat sekawan tidak pernah berpisah saat masih ada di sekolahan, mereka akan selalu bersama-sama dimanapun dan kapanpun kecuali kalau mereka tidak masuk sekolah. Empat sekawan ini juga dari desa yang berbeda kecuali Fara dan Rena mereka dari desa yang sama tapi berbeda RT. sementara Umi dan Sari mereka dari desa T dan desa J.

Mereka berempat juga kompak dalam hal pelajaran ada yang pintar bahasa Inggris dan Matematika seperti Umi, ada yang pintar Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab seperti Sari, ada yang pintar menggambar dan Kesenian seperti Rena, dan tentunya Fara pintar di bidang sains kimia dan fisika. Mereka berempat selalu saling melengkapi di setiap momen apapun termasuk pelajaran mereka akan saling bahu-membahu jika diantara mereka ada yang tidak mengerti dan kurang faham tentang sebuah pelajaran yang telah mereka pelajari.

Seperti di siang ini mereka berempat ada tugas membeli sebuah lembaran tentang senyawa molekul dan sejenisnya. Mereka berempat pun setelah sekolah langsung naik sepeda mereka dan menuju ke arah pasar terdekat dengan sekolahan itu karena tugas yang di suruh oleh guru mereka hanya di jual di toko yang ada di pasar tersebut. Tanpa menunggu dan berpamitan dengan Arif, Fara langsung mengikuti ajakan tiga kawannya itu untuk ke pasar. Arif pun yang di tinggal Fara hanya bisa menghela nafasnya kasar dan geleng-geleng kepala.

Setelah tiga puluh menit perjalanan mereka berempat pun sampai di pasar itu, mereka pun langsung menuju ke toko yang menjual barang yang mereka inginkan. Setelah mendapatkannya mereka berempat pun memutuskan untuk pulang karena, mereka berempat tidak ada yang berpamitan dengan orangtua mereka. Selama di perjalanan mereka pun bicara sambil bersenda gurau. Mereka tertawa bersama. Setelah sampai di rumah Umi, Fara dan kedua temannya pun berpamitan dengan Umi dan juga orangtuanya. Kini di perjalanan hanya ada Fara, Sari dan Rena.

Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah mereka. Saat sampai di perempatan desa C, Sari pun berpamitan dan mereka bertiga pun berpisah disana, kini tinggal Fara dan Rena. Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan mereka. Setelah tiga puluh menit Fara dan Rena sudah ada di depan rumah Rena. Fara pun melanjutkan perjalanan pulang kerumahnya sendiri, tadi sewaktu di rumah Rena, Fara mendengar kalau ibunya tadi mencari ke rumah Rena karena Fara tidak juga pulang saat waktu sudah menunjukkan tiga sore. Fara pun bergegas pulang ke rumahnya agar ayah dan ibunya tidak cemas lagi. Saat sampai di depan pintu Fara pun mengucapkan salam dan masuk ke rumahnya.

Ayah dan ibu Fara pun menjawab salam Fara dari dalam. "Kamu dari mana saja sih nak, jam segini kok baru pulang?" tanya ayah Fara dengan khawatir. "Fara dari pasar K yah, untuk beli tugas buat besok pelajaran di sekolah" jawab Fara dengan menunduk. "Kamu sama siapa perginya, kok gak izin dulu sama ayah atau ibu?" sahut ibu Fara dengan marah. "Sama teman-teman Fara Bu, iya maaf kalau tidak izin dulu soalnya tugas ini dadakan baru tadi pagi di bilang sama guru jadi, Fara dan teman-teman Fara memutuskan untuk langsung membelinya" sahut Fara dengan lembut dan tetap menundukkan wajahnya.

"Tapi seenggaknya kamu bisa bilang ke Arif atau teman kamu yang lain yang bisa bilang ke ibu atau ayah kalau kamu pulang telat" sahut sang ayah menasehati. "Iya maaf ayah, ibu" sahut Fara pasrah kalau dirinya di hukum oleh ayah dan ibunya karena Fara sudah pulang terlambat tanpa berpamitan. "Ya sudah kali ini ayah dan ibu maafkan tapi lain kali gak ada toleransi atas sikap kamu ini, kasian ibu ayah tadi sempat marah-marah sama ibu dan menyuruh ibu mencari kamu" ucap ayah Fara lembut sambil tersenyum. "Maafin Fara ya ibu, Fara gak akan kayak gitu lagi" mohon Fara kepada ibunya. "Iya ibu udah maafin kamu kok" sahut ibu Fara sambil tersenyum ramah.

"Sekarang kamu ganti baju dan makan dulu ya" lanjut ibu Fara yang menyuruh Fara untuk bergegas mandi dan berganti pakaian, setelah itu makan siang yang udah telat. "Iya Bu, Fara ke kamar dulu" sahut Fara sambil berdiri menuju kamarnya. Saat sampai di kamar Fara pun bergegas mandi dan berganti pakaian. Dua puluh menit kemudian Fara keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke meja makan untuk makan siang yang Fara lewatkan. Lima belas menit kemudian Fara pun sudah selesai makan, setelah makan Fara pun mencuci piringnya sendiri. Setelah selesai Fara pun berjalan menuju ke arah ruang tengah untuk menonton televisi disana.

Tak terasa Fara pun tertidur saat menonton televisi tadi. Ibu Fara berniat untuk membangunkan Fara tapi, tak tega setelah melihat raut wajah lelah dari putrinya tersebut. Ibu Fara pun hanya memakaikan selimut kepada Fara agar nyaman tidurnya. Setelah memakaikan selimut di tubuh Fara, ibu Fara pun berjalan menuju ke arah dapurnya untuk memasak buat makan malam nanti. Setelah satu jam masakan yang di buat oleh ibu Fara pun sudah matang semua dan ibu Fara pun langsung menatanya di meja makan.

Fara terbangun dari tidurnya setelah mencium aroma masakan yang sudah ibunya masak tadi. Fara pun bangun dengan mata masih terpejam sambil berjalan ke arah meja makan Fara pun sambil mengucek matanya dan mengerjabkan berkali-kali agar dapat melihat dengan jelas. Ibu Fara yang melihat kelakuan anaknya hanya menggelengkan kepalanya saja, karena Fara jika sudah tentang makanan pasti langsung gerak cepat. Fara pun duduk di meja makan sambil masih sedikit ngantuk. Fara pun menunggu ayah dan ibunya duduk, setelah orangtuanya duduk Fara pun makan malam bersama mereka. Lima belas menit Fara sudah selesai makannya Fara pun berpamitan untuk mengerjakan tugas yang belum selesai di kamarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!