5

Malam harinya Fara terlihat duduk santai sambil belajar di teras rumahnya, karena Fara bosan belajar di dalam kamarnya. Di tengah Fara belajar tiba-tiba ada Arif datang ke rumahnya.

"assalamualaikum.." salam Arif pelan. "waalaikumsalam.. eh ada Rendy, tumben main kesini?" sahut Fara lembut sambil tersenyum manis. "iya nih, mau ikut belajar sekalian" ucap Arif lembut. "iya udah duduk sini, kita belajar bersama" sahut Fara lagi.

Akhirnya mereka berdua pun belajar sambil bercerita dan bercanda gurau, sampai ada suara seseorang yang mengagetkan mereka berdua.

"ehem.." daheman ayah Fara mengagetkan mereka berdua. "eh.. ayah, kirain siapa! bikin kaget aja" sahut Fara dengan nyengir. "ini siapa Fara?" tanya sang ayah kepada Fara. "ini temen Fara ayah, namanya Rendy" jawab Fara dengan lembut.

"saya Rendy om, temennya Fara" sahut Arif menimpali. "mau belajar bersama om sama Fara, bosen soalnya belajar sendiri di rumah" lanjut Arif menjelaskan kedatangannya kesana. "iya silahkan saja, belajar yang rajin ya" ucap sang ayah kepada mereka sambil berlalu masuk ke dalam.

"aku kira ayah kamu akan marah-marah Ra" ucap Arif dengan senyum. "iya gak lah, ayah aku itu pengertian tau, dia baik kok gak galak sama sekali" sahut Fara sambil tersenyum. "iya kelihatannya galak banget gitu" lanjut Arif lagi. "cuma pembawaannya aja kok Ren, aslinya mah gak" sahut Fara lagi.

Tak terasa sudah larut malam dan akhirnya Arif pun pamit pulang kepada Fara. Setelah Arif pulang Fara masuk kedalam rumahnya untuk istirahat.

Pagi Hari

Fara bangun dan bergegas mandi untuk siap-siap pergi ke sekolah. Setelah siap Fara bergegas ke meja makan untuk sarapan bersama ibunya. Setelah selesai Fara berpamitan kepada ibunya untuk berangkat sekolah.

Sesampainya di sekolah Fara bertemu Arif di parkiran. Mereka pun berjalan bersama menuju kedalam kelasnya. Sesampainya mereka di kelas mereka duduk di bangku masing-masing.

Bel pelajaran sudah berbunyi dan guru juga sudah memasuki ruang kelas, akhirnya pelajaran pun di mulai dengan tenang.

Bel istirahat pun berbunyi, Fara dan teman-temannya berbondong-bondong menuju kantin. Fara berjalan bersama Arif dan teman-teman mereka mengikuti dari belakang.

Mereka berenam duduk di bangku yang masih kosong, setelah memesan makanan mereka masing-masing. "Ra,, hari Minggu nanti ada acara apa gak?" tanya Arif ke Fara. "kayaknya gak deh, kenapa emangnya?" sahut Fara sambil tersenyum manis.

"gimana kalau kita bersepeda ke alun-alun?" tanya Arif lagi. "boleh deh.. sambil refreshing bentar dari pelajaran"sahut Fara lagi. "jam berapa berangkatnya Ren?" lanjut Fara bertanya kepada Arif.

"jam enam gimana biar gak terlalu siang juga" sahut Arif sambil tersenyum. "ok,, aku tunggu di rumah ya" ucap Fara lagi. "iya" sahut Arif sambil mengusap puncak kepala Fara lembut.

"kita-kita gak di ajak nih, cuma Fara doang" ucap Ifa dengan cemberut. "elo berdua boleh ikut kok kan Eza sama Yoga ikut juga" sahut Arif cepat sambil menunjuk dua temannya. "iya kita berdua juga ikut kok" sahut Eza ramah.

Akhirnya mereka berenam pun sudah selesai makannya, mereka pun kembali ke kelas mereka dan mengikuti pelajaran terakhir.

Bel pulang pun sudah berbunyi Fara, Arif dan teman-teman mereka pun pulang, berjalan bersama menuju arah parkiran tempat mereka menaruh sepeda mereka.

Mereka pun berpisah di parkiran untuk menuju rumah mereka masing-masing, kecuali Fara dan Arif yang memang satu arah.

Sesampainya di rumah Fara, Arif pun langsung pamit tanpa mampir terlebih dahulu. Setelah Arif tidak terlihat dari rumahnya Fara bergegas masuk ke dalam rumah untuk membersihkan badannya yang lengket akibat keringat.

Setelah selesai, Fara keluar kamar untuk makan siang di meja makan. Setelah selesai makan Fara tampak melihat kanan kiri di rumahnya kok sepi gak ada orang. "kemana ibu ya?" ucap Fara pada dirinya sendiri. "oh iya aku lupa ibu kan Uda bilang mau ke rumah Tante dulu" lanjut Fara sambil menepuk jidatnya sendiri.

Tak lama setelah itu ayahnya Fara pulang bertepatan dengan ibunya yang pulang. "assalamualaikum" salam ayah dan ibu bersamaan. "waalaikumsalam,, kok bisa barengan datengnya" sahut Fara kepada ayah dan ibunya sambil mencium tangan mereka berdua dengan takzim.

"iya sayang, kita berdua tadi ketemu di depan" ucap sang ibu menimpali. "oh gitu" ucap Fara. "ayah dan ibu bersih-bersih dulu ya di kamar" ucap sang ayah ke Fara. "heleh,, bilang aja mau berduaan sama ibu pake bilang bersih-bersih si ayah" gurau Fara ke ayahnya.

"emang kenapa kalau iya? masalah buat kamu?" tanya sang ayah. "iya gak sih yah.. cuma aku pengen punya adik yah" jawab Fara lesu. Sang ayah terdiam mendengar ucapan Fara yang menginginkan seorang adik. Sang ayah bingung mau jawab apa karena umur ayah dan ibu Fara sudah tua jadi mereka tidak menambah momongan lagi, apalagi untuk mendapatkan Fara saja dulu ayah dan ibunya harus menunggu hingga enam belas tahun pernikahan, mereka baru di karuniai Fara cantik.

Melihat ayahnya hanya terdiam mendengar ucapannya Fara pun menunduk sambil mukanya di tekuk. Melihat situasi yang kurang enak itu sang ibu mendekati Fara. "kan adik Fara udah banyak" ucap sang ibu sambil membelai kepala Fara lembut.

"maafin Fara ayah" sesal Fara kepada ayahnya. "iya gak apa-apa Fara ayah ngerti kok perasaan kamu" jawab sang ayah sambil mendekat ke Fara kemudian memeluknya. Fara pun terisak di pelukan ayahnya, ibu Fara pun ikut memeluk mereka berdua.

Setelah Fara tenang ayah dan ibunya beranjak menuju kamar mereka untuk bersih-bersih. Fara pun beranjak masuk ke kamarnya untuk istirahat.

Tidak terasa Fara ketiduran sampai sore baru dia terbangun dan mandi sore. Setelah selesai Fara keluar dari kamarnya menuju dapur untuk membantu ibunya memasak.

"ibu lagi masak apa nih?" tanya Fara. "astaghfirullah,, Fara kenapa ngagetin ibu sih?" jawab sang ibu yang kaget akan kedatangan Fara. "hehehe.. maafin Fara Bu, kalau buat ibu jadi kaget" sesal Fara. "iya gpp tapi, jangan kayak gitu lagi" nasehat sang ibu. "iya Bu" sahut Fara lembut.

"nih kamu tolongin ibu potong sayurannya ya" suruh sang ibu kepada Fara. "iya sini Bu" sahut Fara sambil menerima sayuran dari sang ibu. Fara memotong-motong sayuran itu dan membantu ibunya memasak.

Setelah siap semua masakan ibu dan Fara, lantas mereka menghidangkannya ke meja makan dan memanggil sang ayah untuk makan malam bersama.

"gimana sekolah kamu Fara?" tanya sang ayah di sela makannya. "baik-baik aja yah gak ada yang terlalu susah" jawab Fara lembut. "kamu ujian Nasional kapan?" tanya sang ayah lagi. "insyallah, bulan depan yah" jawab Fara lagi.

Setelah selesai makan malam mereka akhirnya berbincang-bincang di ruang tengah sambil menonton televisi, hingga agak larut Fara pamit kepada kedua orangtuanya untuk istirahat di kamarnya.

.

.

.

.

.

.

.

to be continue.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!