CS1 At Cafe

Anjani baru saja turun dari bentor. Dia terlihat memakai kaos lengan panjang motif bunga dan jeans dongker. Sling bag abu-abu menggantung di lengan kirinya. Dia sama sekali tidak memakai riasan wajah. Malam itu, penampilan Anjani benar-benar sederhana.

Anjani telah berdiri tidak jauh dari cafe. Dia melihat lebih dahulu suasana cafe yang dimaksud Juno. Cafe Bro-Sis cukup luas, jarak antar meja tidak terlalu dekat, dan pencahayaannya indah dengan nuansa modern. Cafe tersebut memiliki beberapa pelayan yang bertugas mencatat dan mengantar pesanan pelanggan. Benar-benar cafe yang lumayan besar.

Sejujurnya, Anjani tidak pernah ke cafe. Kalau di desa, dia lebih sering menemukan warung kopi yang mengandalkan menu utama berupa kopi tubruk dan kopi susu. Kondisi di desanya jelas jauh berbeda dengan di kota.

"Juno!" Anjani memanggil Juno yang baru saja akan memasuki cafe.

"Hei, ayo masuk!" ajak Juno.

Anjani dan Juno memilih tempat duduk dekat jendela di sebelah kanan pintu masuk. Juno mengajak Anjani melihat daftar menu untuk segera memesan. Nah, dari sanalah Anjani bingung dengan banyaknya daftar menu yang tertulis. Ice blend, milk shake, fruit tea, hot tea, fruit juice, dalgona coffee, latte, mochaccino latte, fresh milk, dan masih banyak lagi yang lainnya. Anjani memang pernah membaca artikel tentang menu-menu tersebut, tapi dia sama sekali belum pernah mencicipinya.

"Jadi, kamu mau pesan apa?" tanya Juno setelah sekian menit lamanya.

"Kopi tubruk ditambah sedikit kental manis," pinta Anjani.

"Anjani, yakin dengan pesananmu?" tanya Juno sekali lagi.

"Tentu saja. Rasa original lebih cocok untukku," jelas Anjani.

Juno tersenyum mendengar penuturan Anjani. Itu adalah salah satu alasan Juno mengagumi sosok Anjani sejak di desa. Ya, karena kehidupan Anjani begitu sederhana, dan dia menyukai pemikiran yang sederhana pula.

"Baik, aku juga kalau begitu." Juno ikut-ikut.

Juno segera memanggil pelayan dan memberitahukan pesanannya, dua cangkir kopi tubruk dengan tambahan kental manis, dan sepiring roti bakar keju ukuran jumbo.

Obrolan ringan mengalir di sana, lebih banyak tentang desa. Juga, obrolan tentang kuliah tidak luput dari jangkauan mereka. Tidak terlupakan, keduanya sama-sama meminta maaf atas kejadian di desa.

"Jadi, kamu kos di mana?" tanya Anjani.

"Aku tinggal di rumah senior kita, Mas Ken." Juno menjawab jujur.

"Hah? Sejak kapan kamu kenal Kak Ken? Berarti kamu juga kenal sama Mario, maksudku Kak Mario?" Anjani kembali bertanya.

"Ahaha, sepertinya kamu tertarik sama Mas Mario, ya? Dari kemarin namanya disebut melulu." Juno tersenyum.

"Nggak juga, Juno. Aku kan hanya ingin tau," sangkal Anjani.

"Kalaupun memang tertarik juga nggak masalah, kok."

Tiba-tiba saja Juno berkata demikian. Tentu saja penuturan itu membuat Anjani sedikit terkejut. Anjani pun teringat masa lalunya di desa. Anjani ingat betul saat itu Juno terlihat bersemangat saat tahu akan dijodohkan dengannya. Namun, kini Juno justru tidak mempermasalahkan jika Anjani tertarik dengan Mario. Hal itu aneh bagi Anjani.

"Tapi ... harus saingan dulu sama aku." Juno menambahkan.

Ah, rupanya demikian. Juno mempersilakan Anjani tertarik dengan siapa pun, tapi ujung-ujungnya tetap harus bersaing dengannya.

Sejujurnya, Anjani bertanya karena memang hanya ingin tahu tentang Mario. Baik kepada Juno ataupun Mario, Anjani sama sekali tidak memiliki perasaan. Seperti tekadnya saat pertama kali menginjakkan kaki di kota, Anjani ingin meraih gelar sarjana. Akan tetapi, di satu sisi Anjani juga sempat terpikir bagaimana jika suatu saat nanti pertemanan yang dia jalin akan berujung pada perasaan. Namun, semua itu harus dihadapi. Yang jelas, belum untuk saat ini.

"Hei, Anjani. Ngapain sih tiba-tiba melamun? Tuh, kopi tubrukmu sudah datang. Yuk, minum dulu. Kamu tunggu saja. Sebentar lagi ada yang datang," terang Juno

"Hah? Siapa?" tanya Anjani penasaran.

"Ntar juga tau sendiri. Makan dulu kuenya. Enak, lho. Mungkin saja ntar kamu punya ide buka bisnis kaya gini di desa," usul Juno.

Ide yang diusulkan Juno terlihat menarik. Berada di jurusan ekonomi tidak harus menjadi karyawan yang menangani keuangan di suatu perusahaan. Bisa saja dengan ilmu yang ada membuka peluang usaha kekinian yang menjanjikan, bahkan sampai memiliki karyawan sendiri. Lagi-lagi, hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat Anjani bersemangat, apalagi benar-benar mewujudkannya.

"Nah, itu dia. Hai, Mas Ken di sini." Juno melambaikan tangannya ke arah Ken. "Loh, kok ada Meli juga?" Juno terheran.

Dari arah pintu masuk, Ken membalas lambaian Juno. Seperti biasa, penampilannya keren dengan gaya berkacamata. Di belakang Ken, terlihat Meli membuntut. Juga ... seperti biasa, Meli selalu hadir dengan aura gembira.

"Anjani, kamu ketemu Juno nggak ajak-ajak!" Belum duduk, Meli sudah protes.

"Kalian berdua janjian?" tanya Anjani pada Ken dan Meli.

"Nggak juga. Aku ketemu Meli di depan sana. Sekalian aja kuajak ke sini biar rame," jelas Ken.

"Mas Mario mana, Mas?" Juno menanyakan keberadaan Mario.

Ken tidak menjawab. Dia sibuk menarik salah satu kursi agar mendekat ke meja Juno dan Anjani. Selesai dengan kursinya, Ken lanjut mencomot roti bakar keju yang ada di meja. Tidak mau kalah, Meli pun melakukan hal yang sama.

"Juno, kamu yang mengundang mereka ke sini?" Anjani selalu tidak sabar dengan rasa penasarannya.

Juno tersenyum, menopang dagu dengan kedua telapak tangannya, kemudian menatap Anjani sambil menunjukkan pesonanya. "Penasaran?" kata Juno kemudian.

Mendapati sikap yang demikian, membuat Anjani membuang muka dengan segera. Dia tidak mau terjebak oleh sikap dan isyarat apa pun. Berlanjut, dia pun meneguk kopi tubruk pesanannya layaknya meminum air mineral.

"Ahaha, aku bercanda, Anjani. Jangan diambil hati." Juno mencoba meluruskan.

"Jangan menggoda perempuan seperti itu, Juno!" Ken menasihati.

"Iya, betul. Untung saja Anjani nggak mudah baper." Meli ikut menimpali.

"Oke-oke, maaf. Nah, aku mengundang Mas Ken ke sini karena dia adalah temanku. Temanku adalah temanmu juga. Jadi, nggak ada salahnya kita yang dari desa ini menambah link pertemanan. Tapi, harusnya ada Mas Mario. Kemana dia, Mas Ken?" Juno meminta jawaban.

"Nggak bisa ikut. Lagi sibuk nyebar kuesioner tentang produk sepatu." Ken menjelaskan sambil sesekali mengunyah roti bakar.

Mendengar itu, membuat Anjani berkesimpulan bahwa Mario memang melakukan kerja paruh waktu. Rupanya, kesimpulan itu dirasakan pula oleh Meli. Anjani dan Meli seolah sedang berkomunikasi lewat batin. Saling tatap penuh keyakinan, kemudian mengangguk berbarengan.

"Kasihan juga ya Kak Mario itu. Dia harus kerja sambilan jadi sales sepatu untuk membantu biaya kuliahnya," kata Anjani kemudian.

Ken tersedak begitu mendengarnya. Juno terbatuk-batuk. Bergegas, mereka berdua meminum sembarang air yang ada di dekatnya. Reaksi itu timbul karena Ken dan Juno kaget mendengar kesimpulan Anjani.

"Menurutmu begitu?" tanya Ken memastikan.

"Iya. Ada yang salah?" tanya Anjani yang tiba-tiba merasa aneh.

Juno hendak menjelaskan pada Anjani bahwa sebenarnya Mario adalah anak orang kaya yang mempunyai tiga pabrik sepatu. Belum sampai Juno menjelaskan, Ken sudah menyuruhnya diam, sekaligus memberi isyarat pada Juno agar membiarkan Anjani tetap dalam kesimpulannya.

Hal yang dilakukan Ken sebenarnya sudah biasa terjadi, terutama di kalangan teman seangkatannya. Hanya beberapa mahasiswa saja yang tahu bahwa Mario kaya raya, dan itu sudah berlangsung sejak pertama kali Ken dan Mario masuk kuliah.

"Oh iya, Anjani. Tadi saat vote senior favorit, nama siapa yang kamu tulis?" tanya Ken sambil mengubah topik pembicaraan.

"Kak Ken yang kutulis," jawab Anjani terus terang.

Ya, Anjani memang menuliskan nama Ken di kertasnya. Tentu dengan banyak pertimbangan. Pertama, Ken adalah pelanggan buket bunga di toko bunga Kak Lisa. Kedua, Ken sudah dua kali memberi tanda tangan dengan sukarela. Ketiga, Ken sudah menjadi pahlawan yang menyelamatkannya dari hukuman pada OSPEK hari ketiga. Mario jelas kalah rating di mata Anjani. Anjani pun sempat menduga bahwa buket bunga mawar putih yang diberikan untuk penghargaan itu juga dari Ken. Otomatis, penambahan kategori juga berasal dari usulan Ken.

"Terima kasih, Anjani. Aku benar-benar merasa terhormat. Ya, meskipun aku masih tetap kalah dengan Mario." Ken tersanjung.

"Buket bunganya juga pasti dari Kak Ken, kan? Terima kasih ya, Kak." Anjani berterima kasih.

"Loh, kalau buket bunga penghargaan itu bukan aku. No no no ... Itu adalah usulan ... panitia inti. Buket bunganya itu juga ide mereka," jelas Ken.

Ken berusaha senatural mungkin memberi jawaban atas pertanyaan Anjani. Ken tidak mungkin memberitahukan bahwa usulan itu datang dari Mario, karena dari dialah foto Anjani bisa sampai di smartphone panitia lainnya. Ken sudah berjanji tidak akan memberi tahu siapa-siapa.

"Aduh, kalian dari tadi bahas apaan, sih. Bahas yang lain aja, deh. Anjani, singkirkan dulu rasa penasaranmu, ya. Kalau boleh aku menyimpulkan, mulai hari ini kita adalah T-E-M-A-N." Meli memberi kesimpulan dengan bijak.

***

Obrolan di cafe Bro-Sis malam itu sungguh menyenangkan. Sayangnya, tidak ada Mario di sana. Anjani merasa senang karena bisa menambah link pertemanan seperti yang dikatakan Juno. Akankah Anjani juga bisa berteman saja dengan Mario?

***

"Anjani, yakin nggak mau kuantar pulang?" tanya Juno. Padahal Anjani dan Meli sudah berteriak memanggil bentor.

"Juno, sudah kubilang berhenti mencoba menggoda Anjani. Ayo, cepat kita pulang!" Ken berteriak dari arah parkiran.

"Ah! Iya-iya, Mas Ken. Sampai jumpa besok, teman-teman."

***

Bersambung ....

Nantikan lanjutannya, Readers. See You. 💖

Terpopuler

Comments

👑⁹⁹Fiaᷤnͨeͦ🦂

👑⁹⁹Fiaᷤnͨeͦ🦂

Aku datang lagi kak bawa 10 like. semangat terus ya...

salam hangat juga dari "Aster Veren". 😊

2020-11-01

1

Naiina Setyanii

Naiina Setyanii

Hai Author🤗
Aku datang membawa 15 like untuk episode mu❤️
Tidak lupa juga beri kamu rate 5.
Semangat selalu up nya, jangan lupa mampir ya😘

"Tentang Kita"

2020-07-27

2

NyaiAna

NyaiAna

nyicil sampe sini dulu thor,
udah aku boomlike😊

#FA

2020-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 CS1 Perkenalan
2 CS1 Pertemuan Baru
3 CS1 Untuk Saat Ini
4 CS1 Tentang Bunga
5 CS1 Peduli
6 CS1 Rindu
7 CS1 Menikmati Hari
8 CS1 Tidak Terduga
9 CS1 Belum Untuk Saat Ini
10 CS1 Masa Kuliah Baru Dimulai
11 CS1 Seratus Satu Mawar Putih
12 CS1 OSPEK Hari Pertama
13 CS1 OSPEK Hari Kedua
14 CS1 OSPEK Hari Ketiga
15 CS1 At Cafe
16 CS1 Meleleh
17 CS1 Misteri
18 CS1 Mengenal Lebih
19 CS1 Cinta Buta?
20 CS1 Kejutan dari Juno
21 CS1 Adu Tantangan
22 CS1 Menguntit (part 1)
23 CS1 Menguntit (part 2)
24 CS1 Tawaran untuk Mario
25 CS1 Kencan
26 CS1 Bodyguard
27 CS1 Minggu Pagi (part 1)
28 CS1 Minggu Pagi (part 2)
29 CS1 Petunjuk Menuju Rumah Mario
30 CS1 Kecewa
31 CS1 Mawar Putih Pengobat Hati
32 CS1 Tutor Terakhir Bersama Mario
33 CS1 Pembuktian
34 CS1 Penolakan Beruntun
35 CS1 Di Rumah Mario
36 CS1 Di Rumah Anjani
37 CS1 Rencana Perdamaian
38 CS1 Maaf
39 CS1 Sebuah Rencana
40 CS1 Bule Cantik
41 CS1 Panik
42 CS1 Titik Terang
43 CS1 Misi Selesai
44 CS1 Yuk, Liburan!
45 CS1 Sampai di Desa
46 CS1 Prank Lumpur Sawah
47 CS1 Ayunan Pohon Kersen
48 CS1 Melukis Senyum Bulan Sabit
49 CS1 Bertamu Pagi-pagi
50 CS1 Jebur!
51 CS1 Pelukan
52 CS1 Kopi dan Pelampiasan
53 CS1 Rencana Balik ke Kota
54 CS1 Eh, Jangan Asal Sentuh!
55 CS1 Sogokan
56 CS1 Celengan Rindu
57 CS1 Peresmian Anak Perusahaan
58 CS1 Merasa Bodoh
59 CS1 Menjaga Jarak
60 CS1 Janji Temu
61 CS1 Ungkapan Cinta
62 CS1 Tunggu Aku Malam Ini
63 CS1 Mari Bersaing!
64 CS1 Hai Manis
65 CS1 Melamar
66 CS1 Hadirmu Melengkapiku
67 CS1 Kata Bijak Dosenku
68 CS1 Tiga Hari Lagi
69 CS1 Perkenalkan, Dosen Baru
70 CS1 Cinta dan Rasa Kecewa
71 CS1 Khawatir
72 CS1 Tentang Hati Yang Bahagia dan Hati Yang Merana
73 CS1 Kerja Sama
74 CS1 Gelisah
75 CS1 Keputusan Anjani
76 CS1 Tumpah Juga
77 CS1 Butuh Waktu
78 CS1 Dika
79 CS1 Kosong
80 CS1 Berniat Hijrah
81 CS1 Terbongkar
82 CS1 Mencoba Terbiasa
83 CS1 Tampil Beda
84 CS1 Diperhatikan dan Memperhatikan
85 CS1 Bagian dari Takdir-Mu
86 CS1 Kembali Berdebar
87 CS1 Tenang Saja
88 CS1 Sore Hari Itu, Bertemu
89 CS1 Bahagia
90 CS1 Lebih Baik Putus
91 CS1 Siapakah Jodohku?
92 CS1 Ada Bidadari
93 CS1 Menduga-duga
94 CS1 Gagal Bertanya
95 CS1 List Pasangan
96 CS1 Pilih Aku atau Dia
97 CS1 Obrolan Sore Hari
98 CS1 Di Kala Hujan
99 CS1 Di Kala Hujan (part 2)
100 CS1 Curhatan dan Penjelasan
101 CS1 Kode Cinta dari Mario
102 CS1 Sikap yang Berubah-ubah
103 CS1 Traktiran Mie Ayam
104 CS1 (Bukan) Menculik
105 CS1 Tamu Tak Terduga
106 CS1 Cowok-Cewek Sahabatan?
107 CS1 Meli Datang dari Jogja
108 CS1 Hadiah
109 CS1 Pintu Rahasia
110 CS1 Senang Seharian (1)
111 CS1 Senang Seharian (2)
112 CS1 Senang Seharian (3)
113 CS1 Anjani dan Meli ke Jogja
114 CS1 Kedatangan Mama Alenna
115 CS1 Ken di Rumah Mario
116 CS1 Kehangatan di Meja Makan
117 CS1 Modus Dikit
118 CS1 Pertanyaan Yang Telah Lama Terpendam
119 CS1 Obrolan di Sepertiga Malam
120 CS1 Datang dari Jogja
121 CS1 Mulai Meminta Restu
122 CS1 Masih Menanti Restu Ayah
123 CS1 Meyakinkan Sang Ayah
124 CS1 ViCall Azka
125 CS1 Bersiap untuk Lamaran
126 CS1 Lamaran Azka-Meli
127 CS1 Lelaki di Atas Motor itu ....
128 CS1 Persiapan Menuju Halal
129 CS1 Pengakuan Dika
130 CS1 Ruko Sepatu
131 CS1 Otewe SAH
132 CS1 SAH
133 CS1 Doa untuk Suamiku
134 CS1 Dua Pria Baru
135 CS1 Anjani Sakit
136 CS1 Ada Apa dengan Anjani?
137 CS1 Akibat Sikap Aneh Anjani
138 CS1 Niat Baik Mario Tersampaikan
139 CS1 Sikap Rangga
140 CS1 Semakin Dekat dengan Rangga
141 CS1 Perasaan Yang Tersampaikan
142 CS1 Aku Mencintaimu, Mario
143 CS1 Cepetan Nikah
144 CS1 Jalan Yang Dilapangkan
145 CS1 Mengobati Luka Masa Lalu
146 CS1 Rangga dan Alenna
147 CS1 Meli Kembali
148 PENGUMUMAN
149 CS1 Cek CCTV
150 CS1 Menggagalkan
151 CS1 Selangkah Lagi
152 CS1 Menuju Big Day Mario-Anjani
153 CS1 Big Day Mario-Anjani
154 CS1 Double MP
155 CS1 Ups, Gangguan Datang!
156 CS1 Gangguan Pengantin Baru
157 CS1 Kekhawatiran Mario
158 CS1 Rencana untuk Rangga-Alenna
159 CS1 Skandal di Tengah Masalah
160 CS1 Percaya
161 CS1 Siapa Dalangnya?
162 CS1 Si Dalang
163 CS1 Balasan Baik
164 CS1 Definisikan Sendiri
165 CS1 Mengharap Buah Hati
166 CS1 Gawat
167 CS1 Usaha Anjani
168 CS1 Tinggal di Jakarta
169 Bonus Part
170 Season 2, Ready!
171 Novel Baru
172 Salam Sapa
173 Cuplikan Novel Baru
174 Pengumuman - Dukung Karya Author
Episodes

Updated 174 Episodes

1
CS1 Perkenalan
2
CS1 Pertemuan Baru
3
CS1 Untuk Saat Ini
4
CS1 Tentang Bunga
5
CS1 Peduli
6
CS1 Rindu
7
CS1 Menikmati Hari
8
CS1 Tidak Terduga
9
CS1 Belum Untuk Saat Ini
10
CS1 Masa Kuliah Baru Dimulai
11
CS1 Seratus Satu Mawar Putih
12
CS1 OSPEK Hari Pertama
13
CS1 OSPEK Hari Kedua
14
CS1 OSPEK Hari Ketiga
15
CS1 At Cafe
16
CS1 Meleleh
17
CS1 Misteri
18
CS1 Mengenal Lebih
19
CS1 Cinta Buta?
20
CS1 Kejutan dari Juno
21
CS1 Adu Tantangan
22
CS1 Menguntit (part 1)
23
CS1 Menguntit (part 2)
24
CS1 Tawaran untuk Mario
25
CS1 Kencan
26
CS1 Bodyguard
27
CS1 Minggu Pagi (part 1)
28
CS1 Minggu Pagi (part 2)
29
CS1 Petunjuk Menuju Rumah Mario
30
CS1 Kecewa
31
CS1 Mawar Putih Pengobat Hati
32
CS1 Tutor Terakhir Bersama Mario
33
CS1 Pembuktian
34
CS1 Penolakan Beruntun
35
CS1 Di Rumah Mario
36
CS1 Di Rumah Anjani
37
CS1 Rencana Perdamaian
38
CS1 Maaf
39
CS1 Sebuah Rencana
40
CS1 Bule Cantik
41
CS1 Panik
42
CS1 Titik Terang
43
CS1 Misi Selesai
44
CS1 Yuk, Liburan!
45
CS1 Sampai di Desa
46
CS1 Prank Lumpur Sawah
47
CS1 Ayunan Pohon Kersen
48
CS1 Melukis Senyum Bulan Sabit
49
CS1 Bertamu Pagi-pagi
50
CS1 Jebur!
51
CS1 Pelukan
52
CS1 Kopi dan Pelampiasan
53
CS1 Rencana Balik ke Kota
54
CS1 Eh, Jangan Asal Sentuh!
55
CS1 Sogokan
56
CS1 Celengan Rindu
57
CS1 Peresmian Anak Perusahaan
58
CS1 Merasa Bodoh
59
CS1 Menjaga Jarak
60
CS1 Janji Temu
61
CS1 Ungkapan Cinta
62
CS1 Tunggu Aku Malam Ini
63
CS1 Mari Bersaing!
64
CS1 Hai Manis
65
CS1 Melamar
66
CS1 Hadirmu Melengkapiku
67
CS1 Kata Bijak Dosenku
68
CS1 Tiga Hari Lagi
69
CS1 Perkenalkan, Dosen Baru
70
CS1 Cinta dan Rasa Kecewa
71
CS1 Khawatir
72
CS1 Tentang Hati Yang Bahagia dan Hati Yang Merana
73
CS1 Kerja Sama
74
CS1 Gelisah
75
CS1 Keputusan Anjani
76
CS1 Tumpah Juga
77
CS1 Butuh Waktu
78
CS1 Dika
79
CS1 Kosong
80
CS1 Berniat Hijrah
81
CS1 Terbongkar
82
CS1 Mencoba Terbiasa
83
CS1 Tampil Beda
84
CS1 Diperhatikan dan Memperhatikan
85
CS1 Bagian dari Takdir-Mu
86
CS1 Kembali Berdebar
87
CS1 Tenang Saja
88
CS1 Sore Hari Itu, Bertemu
89
CS1 Bahagia
90
CS1 Lebih Baik Putus
91
CS1 Siapakah Jodohku?
92
CS1 Ada Bidadari
93
CS1 Menduga-duga
94
CS1 Gagal Bertanya
95
CS1 List Pasangan
96
CS1 Pilih Aku atau Dia
97
CS1 Obrolan Sore Hari
98
CS1 Di Kala Hujan
99
CS1 Di Kala Hujan (part 2)
100
CS1 Curhatan dan Penjelasan
101
CS1 Kode Cinta dari Mario
102
CS1 Sikap yang Berubah-ubah
103
CS1 Traktiran Mie Ayam
104
CS1 (Bukan) Menculik
105
CS1 Tamu Tak Terduga
106
CS1 Cowok-Cewek Sahabatan?
107
CS1 Meli Datang dari Jogja
108
CS1 Hadiah
109
CS1 Pintu Rahasia
110
CS1 Senang Seharian (1)
111
CS1 Senang Seharian (2)
112
CS1 Senang Seharian (3)
113
CS1 Anjani dan Meli ke Jogja
114
CS1 Kedatangan Mama Alenna
115
CS1 Ken di Rumah Mario
116
CS1 Kehangatan di Meja Makan
117
CS1 Modus Dikit
118
CS1 Pertanyaan Yang Telah Lama Terpendam
119
CS1 Obrolan di Sepertiga Malam
120
CS1 Datang dari Jogja
121
CS1 Mulai Meminta Restu
122
CS1 Masih Menanti Restu Ayah
123
CS1 Meyakinkan Sang Ayah
124
CS1 ViCall Azka
125
CS1 Bersiap untuk Lamaran
126
CS1 Lamaran Azka-Meli
127
CS1 Lelaki di Atas Motor itu ....
128
CS1 Persiapan Menuju Halal
129
CS1 Pengakuan Dika
130
CS1 Ruko Sepatu
131
CS1 Otewe SAH
132
CS1 SAH
133
CS1 Doa untuk Suamiku
134
CS1 Dua Pria Baru
135
CS1 Anjani Sakit
136
CS1 Ada Apa dengan Anjani?
137
CS1 Akibat Sikap Aneh Anjani
138
CS1 Niat Baik Mario Tersampaikan
139
CS1 Sikap Rangga
140
CS1 Semakin Dekat dengan Rangga
141
CS1 Perasaan Yang Tersampaikan
142
CS1 Aku Mencintaimu, Mario
143
CS1 Cepetan Nikah
144
CS1 Jalan Yang Dilapangkan
145
CS1 Mengobati Luka Masa Lalu
146
CS1 Rangga dan Alenna
147
CS1 Meli Kembali
148
PENGUMUMAN
149
CS1 Cek CCTV
150
CS1 Menggagalkan
151
CS1 Selangkah Lagi
152
CS1 Menuju Big Day Mario-Anjani
153
CS1 Big Day Mario-Anjani
154
CS1 Double MP
155
CS1 Ups, Gangguan Datang!
156
CS1 Gangguan Pengantin Baru
157
CS1 Kekhawatiran Mario
158
CS1 Rencana untuk Rangga-Alenna
159
CS1 Skandal di Tengah Masalah
160
CS1 Percaya
161
CS1 Siapa Dalangnya?
162
CS1 Si Dalang
163
CS1 Balasan Baik
164
CS1 Definisikan Sendiri
165
CS1 Mengharap Buah Hati
166
CS1 Gawat
167
CS1 Usaha Anjani
168
CS1 Tinggal di Jakarta
169
Bonus Part
170
Season 2, Ready!
171
Novel Baru
172
Salam Sapa
173
Cuplikan Novel Baru
174
Pengumuman - Dukung Karya Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!